Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH “BUMDES’

Memenuhi tugas harian mata kuliah “PEMBANGUNAN DESA”


Dosen pengampu : Purwanti Basuki, S.IP, M.IP

Disusun Oleh
Nama : Zasky Dara
NIM : 6520121041
Prodi : Ilmu Pemerintahan

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


STISIP WIDYAPURI MANDIRI
TAHUN 2021

Sekretariat: Kompleks Gelanggang Pemuda Cisaat, Jl. Raya Cisaat No: 6 Kabupaten Sukabumi

Telp/Fax. (0266) 222867

(e-mail :mandiri@stisipwidyapuri.com - website: www.stisipwidyapuri


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan dapat
menyelesaikan makalah “KOMUNIS”, makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Sidtem Politik Indonesia.
Dalam kesempatan ini penyusunan ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang sudah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini, yaitu kepada Ibu
Purwanti Basuki, S.IP, M.IP yang sudah banyak membantu selama perkuliahan tidak lupa
juga kepada temen-temen yang sudah membantu dan mendukung selama pembuatan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun seluruh penyusunan harapkan.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kita, aamiin.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan otonomi daerah telah mengalami kemajuan signifikan terutama
peningkatan standar ekonomi daerah yang mengarah ke modernisasi. Perkembangan
tersebut memunculkan berbagai rekayasa sosial. Menurut Roscou Pound, Hukum tidak
boleh umgkapan-ungkapan teknis yuridis yang terlampau ekslusif. Sebaliknya, hukum
itu mesti didaratkan didunia nyata, yaitu dunia sosial yang penuh sesak dengan
kebutuhan kepentingan-kepentingan yang saling berkaitan.
Pada dasarnya, ‘kondisi awal’ struktur suatu masyarakat selalu berada daalam kondisi
yang kurang imbang. Ada yang terlalu dominan, dan adapula yang terpinggirkan. Untuk
menciptakan dunia yang berhadap, ketimpangan structuralitu perlu ditata ulang dalam
pola keseimbangan yang proposional. Konsep otonomi daerah merupakan salah satu
upaya untuk menata ulang sistim struktur dalam masyarakat terutama ketimpangan
yang ada antara hubungan pemerintah pusat dengan daerah yang bersifat sentralistik.
Sentralisasi kekuatan ekonomi pada kota-kota besar mengakibatkan terjadinya laju
urbanisasi dan sekaligus menciptakan jurang yang besar antara kemajuan kota dan
kemiskinan masyarakat pedesaan. Padahal secara factual, eksiensi desa sebagai poros
utama pertanian justru harus dimaksimalkan. Kepentingan-kepentingan tersebut harus
ditata sedemikian rupa agar tercapai keseimbangan yang proporsional. Manfaatnya
adalah terbangunnya suatu struktur masyarakat sedemikian rupa hingga secara
maksimum mencapai kepuasan akan kebutuhan dengan seminimum mungkin
menhindari benturan dan pemborosan.

Anda mungkin juga menyukai