Anda di halaman 1dari 12

5/18/2013

KONDUKTOR, DIELEKTRIK DAN


KAPASITANSI
1. Arus dan Kerapatan Arus
Muatan-muatan listrik yang bergerak menghasilkan sebuah arus
listrik dengan satuan Ampere (A).
Per definisi, arus dinyatakan sebagai laju pergerakan muatan
melewati suatu titik acuan tertentu (menembus suatu bidang
acuan tertentu) sebesar satu coulomb per detik.

dQ
I
dt

Keterangan : I = arus listrik (Ampere)


dQ= Laju perubahan muatan pada suatu titik
atau permukaan
dt = Laju perubahan waktu
ME disusun oleh ATMAM

Kuantitas arus juga dapat dinyatakan dengan kuantitas


Kerapatan arus, dilambangkan dengan J, yaitu suatu
vektor yang menyatakan banyaknya arus dan arahnya
pada luas bidang tertentu : disini, pertambahan I yang
melewati permukaan S yang normal terhadap
kerapatan arus adalah :
I = JN S
 dalam hal kerapatan arusnya tidak tegak lurus
terhadap permukaan :
I = J . S
 dan total arus pada permukaan diperoleh dengan
integrasi :

ME disusun oleh ATMAM

1
5/18/2013

2. Kontinuitas Arus
Persamaan kontinuitas diturunkan dari kondisi dimana
suatu permukaan tertutup di tembus / dilewati arus :

I   J . dS
S

Jika muatan dalam permukaan tertutp tersebut adalah


Q, maka laju berkurangnya muatan adalah -dQ/dt, dan
prinsip kekekalan muatan menyatakan :

dQ
I   J . dS  
S
dt

ME disusun oleh ATMAM

Persamaan

Adalah bentuk integral dari persamaan kontinuitas, dan


bentuk diferensial atau bentuk titiknya dapat diturunkan
dengan menggunakan teorema divergensi; yaitu
dengan mengubah integral permukaan di dalam
persamaan ini menjadi integral volume :

Dengan menuliskan Q, muatan total yang terkandung di


dalam permukaan, sebagai integral volume dari
kerapatan muatan di dalam permukaan, maka :

ME disusun oleh ATMAM

2
5/18/2013

Jika diasumsikan bahwa permukaan tertutup ini adalah


permukaan konstan, maka turunan dalam persamaan :

Berubah menjadi turunan parsial dan dapat dimasukkan ke


dalam tanda integral,

Karena persamaan ini berlaku untuk setiap bentuk volume,


maka untuk volume parsial,

Dari persamaan ini bentuk titik dari persamaan kontinuitas :

ME disusun oleh ATMAM

Contoh :
Sebuah kerapatan arus yang mengarah radial keluar dan
meluruh nilainya secara eksponensial terhadap waktu,

Jika waktu sesaat t = 1 s, maka arus total yang menembus


keluar dari permukaan r = 5 m :

Pada saat yang sama, namun pada permukaan bola yang


berjari-jari sedikit lebih besar, r = 6 m, maka :

Sehingga, arus keluar total pada permukaan r = 6 lebih


besar dibandingkan arus keluar pada permukaan r = 5
ME disusun oleh ATMAM

3
5/18/2013

3. Konduktor Logam
 Konsep atom

 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang dikelilingi


oleh elektron yang bermuatan engatif yang mengorbit pada
lintasan tertentu berdasarkan tingkat energi yang dimiliki
 Dalam zat padat seperti logam dan intan, atom tersusun
berdekatan
 Kelompok elektron menempati daerah yang luas : “pita”, yang
masing-masing memiliki tingkat energi
 Elktron yang menempati pita tdengan tingkat energi tertinggi
disebut elektron valensi
 Jika terdapat tingkat energi yang lebih tinggi yang dapat
ditempati oleh elektron atau jika pita valensi bersatu dengan
pita konduksi, maka energi kinetik dapat ditambahkan ke
elektron valensi oleh medan luar. Hal ini menyebabkan adanya
aliran elektron . Zat padat yang memiliki sifat seperti ini disebut
konduktor logam
ME disusun oleh ATMAM

Struktur pita energi dalam tiga jenis material


yang berbeda pada 0 K.

Pita
Konduksi
terisi Pita
Konduksi
Pita terisi
Konduksi Celah energi
kosong Celah energi
energi
Pita Pita Pita
Konduksi Konduksi Konduksi
terisi terisi terisi

Konduktor Isolator Semikonduktor

ME disusun oleh ATMAM

4
5/18/2013

Bila di asumsikan bahwa J dan E bernilai seragam, seperti


gambar dibawah ini :

untuk suatu daerah berbentuk silinder maka dari hubungan :

dan

atau

ME disusun oleh ATMAM

Sehingga : atau

Rasio antara beda potensial kedua ujung silinder terhadap arus


yang memasuki ujung silinder yang lebih positif disebut dengan
tahanan listrik (resistansi) silinder dari teori rangkaian dasar.

Oleh karenanya :

dimana :

Secara matematika untuk tahanan listrik secara umum, yang


berlaku untuk medan-medan seragam maupun tak-seragam :

ME disusun oleh ATMAM

5
5/18/2013

4. Sifat Konduktor dan Kondisi Statik

 Kerapatan muatan dalam konduktor adalah nol dan


kerapatan muatan permukaan ada pada permukaan luar.

 Pada keadaan statik, yang berarti semuanya dalam


keadaan diam, tidak ada aliran muatan yang berarti tidak
ada arus, maka sebagai akibat dari hukum Ohm ;
intensitas medan listrik di dalam (dibawah permukaan)
konduktor adalah nol.

 Secara ringkas : dalam bahan konduktor, tidak terdapat


muatan dan tidak ada medan listrik pada setiap titik
dalam bahan tersebut.

ME disusun oleh ATMAM

Berdasarkan informasi yang digambarkan diatas,


maka disimpulkan :

 Intensitas medan listrik statik dalam


konduktor adalah nol.
 Intensitas medan listrik statik pada
permukaan konduktor mempunyai arah
normal terhadap permukaan
 Permukaan konduktor adalah permukaan
sepotensial

ME disusun oleh ATMAM

6
5/18/2013

Contoh soal
Untuk medan potensial V = 100(x2 – y2) dan sebuah
titik P (2, -1, 3) yang diketahui berada pada bidang
batas antara sebuah konduktor dan ruang hampa,
tentukan :

1. Tegangan (potensial listrik) pada titik P


2. Persamaan titik-titik dengan potensial yang sama
dengan titik P tersebut
3. Intensitas medan E pada titik P
4. Kerapatan fluks D pada titik P

ME disusun oleh ATMAM

Penyelesaian :
1. Tegangan (potensial listrik) pada titik P

2. Persamaan titik-titik dengan potensial yang sama dengan


titik P tersebut :
atau

3. Intensitas medan E pada titik P


Melalui operasi gradien :

di titik P :

karena maka :

ME disusun oleh ATMAM

7
5/18/2013

4. Kerapatan fluks D pada titik P


Medan ini mengarah kebawah dan ke kiri titik P; medan ini normal
Terhadap permukaan ekipotensial, maka :

Sehingga kerapatan muatan


permukaan di P adalah :

ME disusun oleh ATMAM

5. Metode Bayangan (Santir)

 Metode santir adalah metode untuk


menentukan besarnya medan listrik disuatu
titik dipermukaan bumi
 Analogi diambil dari kasus dwi kutub ;
diantara dua (dwi) kutub akan muncul suatu
“bidang datar yang potensialnya adalah nol”.
 Kondisi ini dapat dianalogikan dengan
sebuah muatan tunggal diatas bidang
konduktor luas tak berhingga dengan
potensial permukaan = 0.

ME disusun oleh ATMAM

8
5/18/2013

Sebaliknya ; jika ingin diketahui besar medan


listrik pada suatu dipermukaan bumi dengan
mengetahui adanya muatan pada titik tertentu
diatas permukaan bumi tersebut, maka dapat
dilakukan dengan menempatkan suatu
muatan lain yang berlawanan polaritasnya
pada bayangan posisi muatan tersebut di
bawah permukaan bumi dan medan listrik
pada titik yang ditinjau diperoleh dengan
menjumlahkan pengaruh medan dari masing-
masing muatan

Konfigurasi dipol pada gambar (a)


Sebuah muatan tunggal dan sebuah pelat konduktor
pada gambar (b)

Gambar (a) Dua buah muatan yang sama besar namun berlawanan
dapat digantikan oleh
(b) Sebuah muatan tunggal dan pelat konduktor tanpa mempengaruhi
medan di atas Permukaan V = 0

9
5/18/2013

Contoh :
Tentukan kerapatan muatan permukaan di titik P (2, 5, 0)
pada bidang konduktor z = 0, jika terdapat sebuah
muatan garis sebesar 30 nC/m pada lokasi x = 0, z = 3,
seperti pada gambar :

Dengan membuang konduktor dan meletakkan sebuah


muatan bayangan -30 nC/m di posisi x =0, z = -3.

Penyelesaian :
Medan dititik P diperoleh dari superposisi dua buah
medan yang dihasilkan oleh pasangan muatan garis.
Vektor radial dari muatan positif ke P adalah :
R+ = 2ax – 3az
Vektor radial dari muatan bayangan ke P adalah :
R- = 2ax + 3 az
Sehingga medan dari masing-masing muatan :

Dengan menjumlahkan kedua medan, maka medan


total:

ME disusun oleh ATMAM

10
5/18/2013

Dengan demikian kerapatan muatan :

ME disusun oleh ATMAM

6. Semikonduktor
 Pembawa arus pada bahan semikonduktor ada
dua ; selain elektron juga hole, yaitu lubang-
lubang yang ditinggalkan oleh elektron pada pita
valensi, hole dianggap bermuatan positif dan
juga memiliki mobilitas.
 Interaksi keduanya (dalam bergerak ) memberi
kontribusi pada arus total, konduktivitas bahan
semikonduktor merupakan fungsi dari
konsentrasi (kuantitas) lubang. Jadi
konduktifitas semikonduktor adalah :

 Konduktivitas semikonduktor linear dengan


pertambahan temperatur ( berbeda dengan
konduktor logam )
ME disusun oleh ATMAM

11
5/18/2013

 Banyaknya pembawa muatan dan konduktivitas


dapat dinaikkan dengan menambahkan ketidak
murnian pada semikonduktor murni ( intrinsik ):
 Penambahan bahan yang bersifat donor
menyediakan elektron tambahan, semi konduktor
yang dihasilkan disebut semikonduktor tipe n
(jenis n)
 Penambahan bahan yang bersifat akseptor
menyediakan lubang tambahan, semi konduktor
yang dihasilkan disebut semikonduktor tipe p
(jenis p)
 Proses penambahan ketidakmurnian disebut
proses DOPING.

12

Anda mungkin juga menyukai