Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME MATA KULIAH

PENGANTAR ILMU HUKUM UNIVERSITAS SEMARANG

HUKUM SEBAGAI INSTITUSI SOSIAL

Oleh :
NAMA : MUHAMAD IQBAL GALANG
NIM : A.111.021.0243
KELAS : HUKUM PAGI / C

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEMARANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
Hukum sebagai Institusi Sosial

Hukum dilihat dari tiga sudut pandang : hukum sebagai peraturan yang menciptakan kepastian,
hukum sebagai institusi sosial, dan hukum sebagai institusi keadilan. Ketiga hal tersebut bertujuan
untuk menemukan hukum sebagaimana keinginan untuk dideskripsikan, dijelaskan, diungkap serta
diprediksi. Bagaimana dengan kedudukan hukum sebagai institusi sosial, dipengaruhi oleh
perkembangan riil dari masyarakat tempat berlangsungnya hukum tersebut.

Sebagai institusi sosial hukum berperan dalam menciptakan keadilan, yakni terutama pada
eksistensi hak-hak dasar manusia, termasuk kebebasan berpendapat, berekspresi, dan sebagainya
yang berada dalam kerangka pers.

1. Institusi Sosial dan Hukum


Hukum diperlukan dalam fungsi sosialnya, yakni untuk mengatur masyarakat, yakni dalam
konteks untuk mengintegrasikan perilaku anggota-anggota masyarakatnya. Lalu apa hukum
dapat disebut sebagai institusi sosial?
Institusi sosial pada hakikatnya digunakan sebagai alat, atau perlengkapan masyarakat
untuk menjamin agar kebutuhan-kebutuhan dalam masyarakat dapat terpenuhi secara seksama.
Sejalan dengan ketertiban dan keadilan sebagai kebutuhan masyarakat, maka diperlukan
institusi yang akan memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagaimana institusi sosial, maka institusi
tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Stabilitas, yakni kehadiran institusi hukum menimbulkan kemantapan dan keteraturan dalam
usaha untuk mencari keadilan tersebut.
b. Memberikan kerangka sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam masyarakat.
c. Sebagai kerangka sosial untuk kebutuhan manusia tersebut maka institusi menampilkan
wujudnya dalam bentuk norma-norma.
d. Adanya jalinan antar institusi, dimana ada interaksi atau kaitan antara institusi yang satu
dengan institusi yang lain di dalam masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Kehadiran institusi dalam masyarakat, menjadi penting karena ada suatu proses yang harus
ditempuh masyarakat untuk menjadikan institusi tersebut, sebagai suatu sarana yang dapat
mejalankan peranannya dengan baik.
Hukum sebagai institusi sosial secara umum bertujuan untuk menyelenggarakan keadilan
dalam masyarakat, yang mana penyelenggaraan tersebut berkaitan erat dengan tingkat
kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk melaksanakannya. Hal ini berarti bahwa
institusi hukum berhubungan dengan perkembangan organisasi masyarakat tempat hidupnya.
Lembaga sosial, dimana hukum juga termasuk sebagai lembaga sosial, perlu pelembagaan agar
kaidah-kaidah hukum mudah dimengerti, ditaati, dihargai, terutama dalam proses kehidupan
sehari-hari yang pada gilirannya masyarakat akan menjiwainya (internalized). Pelembagaan ini
bertujuan agar fungsi sosial hukum (sebagai institusi sosial) dapat tercapai dan dapat digunakan
sebagai sarana yang efektif. Dalam kaitannya pula sebagai lembaga sosial, hukum memiliki
fungsi :
 memberikan pedoman bagi warga masyarakat tentang bagaimana cara bertingkah laku, atau
bersikap dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan pokok;
 menjaga keutuhan kehidupan masyarakat yang bersangkutan;
 memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan suatu sistem pengendalian
sosial.

2. Pers sebagai Kebutuhan Sosial Masyarakat


Kebutuhan akan informasi, merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sudah semestinya
dipenuhi. Informasi bagi masyarakat merupakan salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan. Informasi ini diwadahi oleh pers. Pers juga melaksanakan kontrol sosial sangat penting
pula untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan baik korupsi, kolusi, nepotisme,
maupun penyelewengan dan penyimpangan lainnya. Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban
dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang, karena itu dituntut pers yang profesional
dan terbuka dikontrol oleh masyarakat.

3. Undang-undang Pers sebagai Institusi Sosial


Pers dalam UU No. 40 Tahun 1999 diartikan sebagai lembaga sosial dan wahana komunikasi massa
yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan
gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak,
media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Dalam konteks hukum sebagai institusi sosial, maka UU Pers dapat dikatakan sebagai hukum yang
memiliki fungsi sebagaimana institusi sosial. UU Pers mengatur mengenai kehidupan pers ini dapat
memenuhi ciri-ciri, yakni sebagaimana ciri-ciri institusi sosial sebagaimana yang dikemukakan di
atas, yakni :
a. UU Pers memiliki dimensi stabilitas, dimana kehadiran UU Pers ini menimbulkan kemantapan
dan keteraturan dalam usaha untuk memberikan tempat bagi adanya kebebasan untuk
mengeluarkan pendapat, serta mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
b. Hukum Pers, terlebih UU Pers ini, bagi masyarakat akan dipergunakan sebagai kerangka sosial
terhadap kebutuhan-kebutuhan untuk berpendapat dan mendapatkan informasi dalam masyarakat.
Kerangka sosial ini akan menjadi upaya untuk pemenuhan kebutuhan tersebut
c. UU Pers sebagai suatu kerangka sosial untuk kebutuhan manusia, maka UU Pers diharuskan
menampilkan wujudnya dalam bentuk norma-norma.
d. Pengaturan tentang pers sebagaimana terdapat dalam UU Pers, memungkinkan adanya interaksi
antara institusi ini dengan institusi-institusi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai