Untuk jaringa STUB terdapat kombinasi antara jaringan STUB dengan EIGRP. Dimana
terdapat 2 jaringan STUB yang terhubung dengan PC dan juga Backbone, dan juga 2 jaringan
EIGRP yang terhubung dengan PC dan juga Backbone. Untuk backbone menjadi perantara
router dengan router.
STUB
Pada OSPF Stub di dapatkan hasil pengujian kecepatan sebesar 00:05:10. Terlihat pada
Routing table Router yang berada di TotallyStub area tidak terdapat rute yang berasal dari
luar area (Inter area IA) dan luar OSPF (E1, E2), tetapi agar Router masih dapat
berkomunikasi Router ini diberikan entri default route 0.0.0.0 sebagai pemandu jalan keluar
menuju Router ABR pada area ini (10.10.10.5)
Non-Stub
Pada OSPF Non-Stub di dapatkan hasil pengujian kecepatan sebesar 00:15:49
Jika pada Stub area Router masih dapat menerima informasi yang berasal dari luar area stub
ini yang bertuliskan IA. Router pada area ini tidak menerima informasi yang berasal dari luar
OSPF atau hasil redistribute (E2, E1), agar dapat meneruskan lalu lintas keluar dari OSPF
Router ini diberikan entri default rute yang memandu jalan keluar menuju Router ABR pada
stub area ini (10.10.10.0).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diatas, untuk perbandingan konektivitas dari kedua jenis jaringan memiliki
performa yang sama, untuk jaringan STUB waktu ping berada pada kisaran <1ms hingga
42ms. Untuk jaringan non-STUB waktu ping berada pada kisaran <1ms hingga 16 ms.
Berdasarkan rute yang dilalui tiap router kedua jaringan memiliki jumlah rute yang mirip
yaitu di antara 3 hingga 4 jalur yang dilalui pada tiap router. Berdasarkan routing table,
jaringan STUB memiliki jumlah rute yang lebih sedikit dibandingkan dengan jaringan non-
STUB. Menurut jurnal di [1]. Semakin banyak prefix (atau rute) jumlah memory, biaya, dan
juga tenaga yang digunakan semakin besar. Dapat dikatakan bahwa jaringan STUB memiliki
kinerja yang lebih efisien dibandingkan dengan jaringan non-STUB
DAFTAR PUSTAKA
[1] Edi. Doro. (2006). Kajian Algoritma Routing Dalam Jaringan Komputer.
[2] Musril. Hari Antoni.(2017). Penerapan Open Shortest Path First (OSPF) Untuk
Menentukan Jalur Terbaik Dalam Jaringan.
[3] Oetomo. Budi Sutedjo Dharma. (2003). Konsep & Perancangan Jaringan Komputer,
Yogyakarta: Andi.
[4] K. F. and P. B. G. and G. I. and S. Ratnasamy, “Routing Tables: Is Smaller Really Much
Better?,” Eighth ACM Work. Hot Top. Networks, 2009.
[5] Yohanes, R. & Nurwarsito, H., 2020. Analisis Perbandingan Kinerja Single Area dan Multi
Area Menggunakan Protokol Routing OSPF. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer, 4(11), p. 8.