Anda di halaman 1dari 3

“Strategic Corporate Social Responsibility and Value Creation among Large

Firms”

Bryan W. Husted and David B. Allen

LATAR BELAKANG

Latar Belakang dari penelitian dalam artikel ini ialah secara tradisional kegiatan suatu
perusahaan dapat dipertimbangkan sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) apabila
kegiatan tersebut dapat memberi nilai tambah sosial lebih suatu perusahaan, diluar dari
perkiraan suatu perusahaan. Namun defenisi tradisional ini memisahkan kegiatan pasar
dengan kegiatan non-pasar atau kegiatan sosial, telah memberi jalan bagi pemahaman baru
yang digerakkan oleh suatu tekanan besar dari pemangku kepentingan yang terus
berkembang untuk suatu tanggungjawab sosial yang lebih luas dimana perusahaan dituntut
untuk menyediakan satu program sosial atau lebih yang dirancang untuk mengurangi
penderitaan masyarakat sekitar perusahaan yang mana telah diinformasikan kepada
pemangku kepentingan hal ini juga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan
menjadi lebih baik. Namun setelah dua dekade penelitian mengenai hubungan antara CSR
dengan kinerja keuangan perusahaan, hasil penelitian yang telah dilakukan beragam.
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan positif, penelitian lain menunjukkan hubungan
negative, dan penelitian lain menunjukkan tidak ada hubungan. Alasan dari kegagalan
metodologi ini dikarenakan terlalu banyak menggunakan variabel yang mempengaruhi
kinerja keuangan sehingga dampak dari kegiatan CSR terisolasi dengan tidak efektif.

Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji dimensi strategis perusahaan mana yang
penting dalam menciptakan nilai melalui CSR.

LANDASAN TEORI

Teori manajemen strategis secara kosisten berpendapat bahwa kunci keberhasilan


bergantung pada penciptaan keunggulan bersaing yang mana jika diatur sedemikian rupa
menghasilkan penciptaan nilai. Suatu nilai tercipta ketika konsumen bersedia untuk
membayar dengan harga premium untuk produk suatu perusahaan. Penciptaan nilai muncul
ketika sumber daya perusahaan dikombinasikan dengan metode baru guna meningkatkan
produktifitas potensial suatu sumber daya.
HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian dalam artikel ini ialah:

H1. Semakin luas visibilitas proyek CSR suatu perusahaan, semakin besar potensi
penciptaan nilai melalui proyek tersebut
H2. Semakin besar kelayakan proyek CSR suatu perusahaan, semakin potensial
penciptaan nilai melalui proyek tersebut
H3. Kesukarelaan dari proyek CSR dapat meningkatkan atau menurunkan potensi
penciptaan nilai melalui proyek CSR tersebut.

PENGUMPULAN DATA

Perusahaan dipilih dari database perusahaan di Spanyol, DICODI, yang diterbitkan oleh
Equifax Iberica terdiri dari 50.000 perusahaan di negara tersebut. Pengumpulan data
dilakukan dari April hingga September 2002. Peneliti mengirim kuisioner ke 500 perusahaan
besar yang terdapat pada database yang diukur berdasarkan jumlah karyawan. Sebanyak 110
perusahaan menyelesaikan kuisioner yang telah diberikan dimana 63 perusahaan bergerak
dibidang industry jasa dan 47 perusahaan bergerak di bidang manufaktur.

ANALISIS DATA

Hipotesis penelitian dianalisis menggunakan analisis regresi OLS. Variabel dependen


adalah penciptaan nilai. Variabel independent adalah visibilitas, kelayakan, dan kesukarelaan.

HASIL PENELITIAN

Visibilitas memiliki hubungan terhadap penciptaan nilai. Kehadiran CSR yang cukup
besar di media dan image perusahaan yang baik memiliki pengaruh positif terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan suatu nilai melalui meningkatkan loyalitas
konsumen, ketertarikan dari konsumen baru dan pengembangan produk baru dan pasar.

Kelayakan juga memiliki pengaruh signifikan terhadap penciptaan nilai melalui proyek
CSR. Dengan kata lain, Perusahaan merancang proyek CSR dengan tujuan untuk
menghasilkan keuntungan merupakan hal penting untuk penciptaan nilai. Sehinnga dalam
artikel ini, perusahaan sadar bahwa perusahaan harus merancang proyek CSR untuk
menciptakan keuntungan ekonomi; perusahaan mengakui bahwa pasar sangat bersaing ketat,
perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dengan melakukan differensiasi produk dengan
atribut CSR.
Kesukarelaan merupakan elemen penting untuk penciptaan nilai, tetapi tidak secara
langsung menurut Burke and Longsdon. Peneliti ini beranggapan bahwa kesukarelaan yang
besar dapat menuntun perusahaan kepada pemnciptaan nilai yang besar melalui proyek CSR.
Di lain pihak dan sejalan dengan hipotesis Porter, penciptaan nilai dihubungkan dengan
beberapa kendala seperti persyaratan legal, praktek industry dan insentif fiscal. Hasil ini
menyarankan bahwa perusahaan berskala besar lebih mungkin menciptakan sebuah nilai dari
proyek CSR.

Anda mungkin juga menyukai