Anda di halaman 1dari 8

PERANAN PEMUDA DALAM PATRIOTISME BANGSA

MENURUT PANDANGAN AL – QUR’AN

A. Pendahuluan

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang jelas asal usulnya, budaya
beraneka ragam, pulau beraneka bentuk tertulis rapi dalam catatan sejarah nya dan
mudah dihapami oleh seluruh rakyat nya. Punya pemandangan alam yang
menyejukkan dan menjanjikan disana ada nikel, uranium, gas alam, tambang batu
bara, tak heran jika pertiwi ini dicintai oleh infestor asing.

Indonesia secara yuridis konstitusional merupakan negara yang sudah 75


tahun Pertiwi ini mengumandangkan reformasi namun Indonesia belum mampu
berbenah diri mengejar ketinggalanya, banyak pemuda yang malas berhijrah,
karena kemajuan dan akidah demi lembaran rupiah, cinta akan budaya eropa. Tak
heran jika pemuda negeri ini dilanda kebangkrutan patriotis lepas dari pandangan
al – Qur’an dan nilai – nilai asy-syu’ubiyyah.

Di era sekarang banyak generasi muda yang jiwanya rapuh mudah


terpengaruh sehingga melakukan hal-hal yang justru mendatangkan dampak
negatif tidak hanya bagi dirinya akan tetapi bagi keluarga dan juga negara,
misalnya narkoba, free seks, pelaku kejahatan (geng motor yang ugalugalan dan
meresahkan masyarakat), mabukmabukan, dll.

Namun demikian, isyarat tentang pentingnya membangun suatu negara yang


baik (baldah tayyibah), adil dan makmur dibawah lindungan tuhan yang maha
pengampun disebutkan dalam Q.S. Saba (34) begitu tegas dan jelas. Hal ini
rasanya mustahil terjadi, jika tanpa disertai kecintaan bangsa terhadap tanah
airnya, dengan “jihad” atau kesungguhan dari pemuda dan pemimpin untuk
membela negara. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam kisah al-Qur’an (QS.
An-Naml (27):34), betapa para petinggi kerajaan Saba’ sangat khawatir jika ada
‘serangan’ dari luar yang memporak-porandakan negaranya. Maka segala daya
upaya dilakukan, termasuk dengan melakukan lobi – lobi memberi hadiah kepada
Nabi Sulaiman. Itu karena mereka sangat mencintai negerinya.

1
Hasan Al-Banna pernah berkata Sejak dulu hingga sekarang, pemuda
merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah
rahasia kekuatannya. Dalam setiap pemikiran, pemuda adalah pengibar
panji-panjinya. Indonesia akan sampai pada tujuan dengan pemuda
menghormati dirinya menghiasi hidup nya dengan sikap optimis kepada
bangsanya, instiqamah kepada agamanya.

Tulisan ini diperlukan agar para pemuda memperoleh referensi bacaan yang
dapat memberikan pencerahan tentang konsepsi patriotisme menurut pandangan
Al-Qur’an. Untuk menghasilkan tulisan sebagaimana diharapkan penulis
menggunakan metode integratif – induktif dengan menggabungkan perspektif al-
Qur’an dengan temuan – temuan filsafat, sosiologi dan antropologi secara holistik
melalui kajian tematik.

B. Definisi Peranan Pemuda dan Patriotisme


1. Definisi Peranan Pemuda

Peranan pemuda terdiri dari dua kata : peranan dan pemuda, kata peranan
berasal dari kata “peran”. Peran memiliki makna seperangkat tingkat diharapkan
yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Peran adalah bagian dari
tugas yang harus dilaksanakan.1 Istilah “peran” sering diucapkan banyak orang
kata peran sering dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seseorang. Atau “peran”
dikaitkan dengan apa yang dimainkan dengan aktor dalam suatu drama, lebih
jelasnya kata “peran” atau role dalam kamus oxford dictionary di artikan : Actor’s
part; one’s or function. Yang berarti aktor ; tugas seseorang atau fungsi.2

Kata pemuda menurut bahasa merupakan sesosok laki-laki maupun


perempuan yang telah masuk kedalam tahap dewasa. Sebutan yang sering sekali
kita dengar tentang pemuda sebagai generasi penerus bangsa dan juga sebagai
tumpuan dari negara nya. Generasi muda yang baik adalah pemuda yang tumbuh

1
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat, (jakarta: gramedia Pustaka
Utama, 2008), hal. 845
2
The New Oxford Illustrated Dictionary, (Oxford University Press, 1982). H. 1466

2
dan berkembang menjadi seorang pribadi yang unggul dan mandiri dalam
melaksanakan tugasnya.3

Generasi muda merupakan generasi yang memiliki kemampuan dan semangat


tinggi dan memiliki wawasan lebih luas untuk mengembangkan dan memajukan
bangsa. Bahkan untuk mencapai revolusi dari suatu bangsa biasanya didobrak
oleh generasi muda. Langkah – langkah konkret yang menjadikan negara menuju
lebih baik dan kenyataan sosial yang sudah ada, menjadi sebuah ciri khas dari
pemuda yang melekat pada mereka.

Peranan pemuda dapat kita artikan sebagai pemuda yang mempunyai


kelebihan dalam berfikir ilmiah, bersifat kritis, dan semangat mudanya. Karena
sejarah mengetahui bahwa generasi muda selalu mengikuti sebagai kekuatan
utama dalam proses modernisasi dan perubahan. 4

Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada pemuda


merupakan hal yang tidak boleh dilupakan oleh bangsa ini, karena
pemuda tidak dapat dipisahkan dengan perjalanan panjang bangsa ini.
Berbicara kemajuan suatu bangsa maka tak lepas dari pelopor yang
menjadi tonggak utama bagi terciptanya cita-cita suatu bangsa. Kemajuan
juga tak lepas dari tangan yang memegang peran penting sehingga
kemajuan perubahan suatu bangsa itu dapat tercipta. Dalam sejarah
peradaban bangsa pemuda adalah aset yang sangat berharga dan tak
ternilai harganya, tak heran jika pemuda memiliki julukan sebagai Agent
of Change.

Potensi-potensi yang dimiliki pemuda adalah potensi yang sangat


luar biasa dan bisa diharapkan. Semangat juang yang tinggi bahkan
terkesan sangat berani, nyaris untuk dipatahkan dan dipadamkan.
Terlebih semangat yang tinggi jika disertai dengan pengetahuan dan

3
Taufik Abdillah, pemuda dan perubahan sosial, (Jakarta: Jalan Sutra, 2010), hal.134
4
Taufik Abdillah, pemuda dan perubahan sosial, (Jakarta: Jalan Sutra, 2010), hal. 135

3
diimplementasikan dengan tindakan maka akan terwujudlah suatu
perubahan yang di cita-citakan.

2. Definisi Patriotisme

Patriotisme berasal dari kata ‘patriot’ yang mempunyai makna memiliki


semangat juang.5 Patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang
yang rela mengombarkan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah
airnya. Patriotisme merupakan jiwa dan semangat cinta tanah air yang melengkapi
eksistensi nasionalisme. 6

Menurut Richard Aldington patriotisme adalah suatu rasa tanggung jawab


kolektif yang hidup dan tentunya dibutuhkan dalam setiap bentuk kehidupan
bersama, pada tingkat lokal maupun internasional. 7 Pengertian Patriotisme
menurut Ensiklopedia Indonesia adalah rasa kecintaan dan kesetiaan seseorang
pada tanah air dan bangsanya, kekaguman pada adat kebiasaan, kebanggaan
terhadap sejarah dan kebudayaannya, serta sikap pengabdian demi kesejahteraan
bersama.8

Patriotisme ialah kecintaan terhadap tanah air, patriotisem secara luas yaitu
kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kepentingan
kemanusiaan, dan untuk kepentiongan pembangunan. Prajurit dan generasi muda
lainnya dapat menerapkan sika patriotisme dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara. Patriotisme diperlukan untuk memupuk sikap
dan perilaku sesuai dengan nilai – nilai kehidupan sehingga sumber daya manusia
(SDM) menjadi lebih baik. Kita bisa melihat dengan jelas bahwa para pemuda
saat ini lebih memilih untuk bersenang – senang dengan kemewahan, hidup tanpa
perjuangan sehingga pada akhirnya terjerumus kepada hal – hal negatif.

5
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat, (jakarta: gramedia Pustaka
Utama, 2008), hal. 122
6
Bakri, (2010:144)
7
https://www.seputarpengetahuan.co.id/pengertianpatriotismemenurutahli.
8
Ibid,,,

4
Dalam hal ini pemuda merupakan bentuk miniatur bangsa yang akan
bagaimana warna dunia hari ini maupun kedepan nya tergangtung ditangan
pemuda sekarang inilah jawabanya.

C. Solusi Al-Qur’an Dalam Patriotisme Bangsa

Al – Qur’an adalah kitab suci yang dijadikan rujukan sepanjang waktu untuk
mencapai kedamaian dan kemaslahatan, serta menjadi rahmatan lil a’lamin. Al –
Qur’an memperingati menusia untuk berhati – hati dan perlu merasa takut apabila
nanti memiliki keturunan yang lemah, baik secara fisik maupun mental, baik
lemah sosial maupun ekonominya, termasuk dalam konteks lemah terhadap
patriotisme bangsanya. Langkah yang perlu dilakukan ialah memiliki pemahaman
yang sama dalam membina sesama pemuda.

1. Cinta Tanah Air

Dalam mewujudkan patriotisme yang sejati perlu adanya kecintaan yang


hakiki terhadap tanah pertiwi ini. Mencintai tanah air adalah hal yang sifatnya
alami pada diri manusia, untuk menumbuhkan sikap patriotisme perlu adanya
kecintaan terhadap tanah air sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran/nilai-
nilai islam. Islam adalah agama yang sempurna didalam islam sikap cinta tanah
air telah diatur pada fitrah manusia dalam mencintai tanah airnya, agar menjadi
manusia yang dapat berperan maksimal dalam membangun kehidupan berbangsa
dan bernegara, serta memiliki keseimbangan hidup di dunia dan akhirat. Dalam
Al-Qur’an surah Al Qashash ayat 85 :

Artinya : “sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atasmu melaksanakan hukum


– hukum) al-Qur’an benar-benar akan mengembalikan kamu ketempat kembali”.
(Q.S. Al-Qashash : 85)

5
Syeikh Ismail Haqqi Al-Hanafi Al-Khalwathi dalam tafsir Ruhul Bayan
mengatakan terdapat suatu petunjuk atau isyarat bahwa “cinta tanah air sebagian
dari iman”. Rasulullah SAW (dalam perjalanan hijrahnya menuju Madinah)
banyak sekali menyebut kata “tanah air, tanah air”, kemudian Allah SWT
mewujudkan permohonannya (dengan kembali ke Makkah). Kemudian Sahabat
Umar RA berkata : “jika bukan karena cinta tanah air, niscaya akan rusak negeri
yang jelek (gersang) , maka sebab cinta tanah airlah, dibangunlah negeri-negeri”.9
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada,
sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu
mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu
dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.

Dinamika dan kreativitas


Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki
potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk
mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada
ataupun mengemukakan gagasan yang baru.

Keberanian mengambil resiko

Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko


dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika
ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha
yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan,
perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi
kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.

Hal ini dapat sama – sama kita lakukan untuk mencegah masuknya budaya
barat pada generasi pemuda dengan memperkenalkan ragam budaya dan gama
agar mereka mengenal nilai kebhinekaan dengan memperkuat pancasila sebagai
ideologi bangsa sehingga persatuan dan kesatuan negara tidak mudah terpecah
9
Ismail Haqqi Al-Hanafi, ruhul bayan, beirut , Dar Al-Fikr, juz 6 hal. 441-442

6
belah. Allah memerintahkan umat islam untuk berjamaah dan mencegah
perpecahan sebagaiman firman Allah SWT Al – Qur’an Surat An – Nisa ayat 9

Artinya : “dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadmu ketika
kamu dahulu (masa jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka allah
mempersatukanhatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat allah, orang-orang
bersaudara”. (Q.S. Ali-Imran: 103)

Kata i’tashimu berasal dari kata ashama, yang bermakna menghalangi.


Ayat ini mengandung perintah untuk berpegang kepada tali Allah yang berfungsi
menghalangi seseorang terjatuh. Kata habl berarti tali. Tali yang dimaksud oleh
ayat ini adalah ajaran agama, atau Al-Qur’an. Kata ikhwanan adalah bentuk jamak
dari kata akh yang berarti saudara. Persaudaraan antara sesama mukmin, terjalin
tidak hanya oleh persamaan iman, tetapi juga bagaikan atas dasar persaudaraan
seketurunan.10

Persatuan yang harus dibangun dalam kehidupan negeri ini. Persatuan


adalah satu kemutlakan yang harus dimiliki bangsa ini, indonesia, adalah negara
yang besar aneka suku beda warna kulit, beda ras, ragam bahasa yang kita miliki
bukan berarti harus beda dalam menyikapi keutuhan negeri ini.

Keberagaman yang ada diindonesia diwujudkan dalam sebuah semboyan


cita – cita bangsa yang dibungkus dengan kebhinekaan tunggal ika, yang diikat
dan dikuatkan dengan prinsip Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesi
1945. Sebagaiman Al – Qur’an Surat Al – Hujurat ayat 13 :

10
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, (Tangerang: Lentera Hati, 2007), hlm. 171-172.

7
Artinya : “ wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki – laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa –
bangsa dan bersuku – suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa”. (Q.S
Al-Hujurat : 13).

Kata (ta‟aarafu) terambil dari kata (arafa) yang berarti mengenal. Patron
kata yang digunakan ayat ini mengandung makna timbal balik. Dengan demikian,
ia berarti saling mengenal. Semakin kuat pengenalan satu pihak kepada selainnya,
semakin terbuka peluang untuk saling memberi manfaat. Karena itu, ayat di atas
menekankan perlunya saling mengenal. Perkenalan itu dibutuhkan untuk saling
menarik pelajaran dan pengalaman pihak lain guna meningkatkan ketakwaan
kepada Allah SWT. yang dampaknya tercermin pada kedamaian dan
kesejahteraan hidup duniawi dan kebahagiaan ukhrawi. Kata (akramakum)
terambil dari kata (karama) yang pada dasarnya berarti yang baik dan isimewa
sesuai objeknya. Manusia yang baik dan istimewa adalah yang memiliki akhlak
yang baik terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk.11

11
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2012, cet ke-5, hlm.615-
618

Anda mungkin juga menyukai