BAB I KEUTAMAAN
A. PENGERTIAN KEUTAMAAN
1. Pandangan Yunani
Areté Marcus Cicero menggunakan kata ini untuk menggambarkan kematangan pribadi
dan kekuatan seseorang.
Aristoteles “keutamaan” sebagai “kodrat kedua” yang menuntun manusia shg manusia
tidak hanya melakukan tindakan-tindakan yang benar, tapi juga memperoleh
kesenangan dari apa yang dilakukannya.
I. Keutamaan tidak termasuk gagasan dominan dalam KS karena etika KS tidak berpusat
pada gagasan humanistik Yunani. Keutamaan yang dianjurkan adalah Keadilan, ketaatan,
kesetian, belas kasih, kesabaran dan iman akan Tuhan.
II. KS kaya akan petnjuk nyata dan lukisan tentang berkeutamaan, walaupun KS memiliki
kekurangan istilah yang menunjuk pada gagasan universal dalam kata keutamaan.
Klaus Demmer : ”ajaran klasik mengenai keutamaan kembali merebut perhatian dunia. Tiap
moralis yang bertanggung jawan atas perenungannya selalu lebih
menyadari bahwa tindakan-tindakan manusia bermula dari tingkah laku,
dari kegiatan dan tatanan hati yang menetap dari si pelaki.
B. MAKNA KEUTAMAAN
C. KATEGORI KEUTAMAAN
1. Keutamaan Moral Kardinal
2. Keutamaan Teologal
C. KEBERANIAN
D. KEUGAHARIAN