Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS JEMBER KODE

FAKULTAS ILMU BUDAYA DOKUMEN


PRODI SASTRA INDONESIA
F1.03.07
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)
Mata Kuliah : Stilistika (Kelas A)
Dosen Pengampu : Dra. Titik Maslikatin, M.Hum.
Pokok Bahasan : Peningkatan Wawasan Akademik Melalui Studi
Literatur dan Diskusi
Model Pembelajaran : Case Method

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Okke Risvira Putri Viety/ 200110201028/ A
Nama Anggota -
kelompok
Pertemuan Ke 5
Hari/Tanggal Senin, 3 April 2023
Nama Tugas OTS

BAHAN DISKUSI
Perempuan Selalu Ingat
Karya Dian Rennuati

Bersuluh bulan, didekapinya mimpi


Ada yang diam-diam melingkari
Berluruhan madah di setiap jejak; menguasai Hati rentan puji kini diuji
Oleng bermandi buncah menlingkungi
Inilah semabuk-mabuk puisi

Tiap kali rindu menusuk ubun,


Dihembusnya kalimat hingga naik kelapis langit,
Mengetuk-ngetuk pintu Yang Tunggal
Dalam lindap malam
Diperasnya habis air mata hingga gersang
Mencukil pasrah, di haribaan-Nya berserah Itulah setulus-tulus puisi

Perempuan ini, mengingat setiap detil persembahan


Helai cakap, aduan, dan sedu sedan
Kemana mencari perubahan akan gundah Yang bersarang geming. tiada layak anutan
selain nabi
Mesti dicari iktibar dalam peri. Itulah sebenar-benar puisi

Menyepi sendiri ia, dalam merdu desir nadi


Tak boleh seorang tahu akan palungnya kalbu Sungguh, rahasia, adalah sepuisinya
puisi
Ah, sebab perempuan selalu ingat,
Jangan gegabah ukir namamu di jantungnya

1
Kan jelma laksa sembilu jika kau abai dan berlalu (Febuari, 2018)
HASIL DISKUSI

1.Diksi, Gaya Kata


Bersuluhan bulan, didekapinya mimpi
Ada yang diam-diam melingkari
Berluruhan madah di setiap jejak; menguasai Hati rentan puji kini diuji
Oleng bermandi buncah menlingkungi
Pada data diatas, terdapat dibagian puisi bait pertama.
 Kata bersuluhan yang berkata dasar “suluh” menggambarkan sesuatu barang yang
digunakan untuk penerangan, kata suluh dirasa cukup pas karena diksi ini dilanjutknan
dengan kata bulan yang berarti menggunakan cahaya bulan sebagai penerangan.
 Kata melingkari didalam kalimat kedua pada bait pertama ini berarti membuat suatu
lingkaran, penggunaan kata diksi ini bermakna secara keseluruhan yang ada dalam diri
 Kata berluruhan bermakna berjatuhan sengaja dipilih karena mewakili kondisi jatuh
namun sangat elegan. Penggunaan kata “madah” jarang dijumpai dan penyair memilih
kata ini untuk memberikan kesan mendalam serta
membangkitkan rasa ingin tahu pembaca.
 Kata oleng adalah situasi berayun ayun ke kiri ke kanan (tentang perahu dan sebagainya);
bergoyang goyang. Sementara itu, buncah berarti gelisah, kacau. Paduan kata oleng dan
buncah ini terlihat konkret untuk menggambarkan situasi yang tidak nyaman dan
sulit.
Tiap kali rindu menusuk ubun
Mencukil pasrah, di haribaanNya berserah
Pada data diatas terdapat pada bait kedua, kalimat keenam dan kesebelas
 Kata “rindu” Diksi ini dipakai untuk menggambarkan rasa rindu yang sudah
sedemikian dalam sehingga mengganggu pikiran.
 Mencukil bermakna mengambil sesuatu yang kecil dengan usaha
tersendiri. Oleh karena itu, perlu upaya agar sampai pada suasana kepasrahan atas
semua ketetapanNya
Helai cakap, aduan, dan sedu sedan
Kemana mencari perubahan akan gundah yang bersarang geming
Mesti dicari iktibar dalam peri. Itulah sebenar-benar puisi
Pada data diatas terdapat pada bait ketiga.
 Pada kalimat helai cakap, aduan, dan sedu sedan menggambarkan percakapan batin,
pengaduan atasa segala keresahan dan sedu sedan tangisan kesedihan. Satuan yang
dipergunakan adalah ”helai” yang sengaja di pilih untuk menggambarkan sesuatu yang
banyak, tipis, ringan, berguguran layaknya dedaunan. Oleh karena itu, diksi yang dipilih
dirasa amat tepat
 Kata geming bermakna diam, penggunaan kata diksi ini sangat tepat untuk lanjutan kata
gundah yang bersarang.
 Kata iktibar bermakna harus mencari pelajaran dan hikmah dalam setiap kejadian.
Begitu pula dengan puisi yang memberikan pengajaran dari makna-makna yang
dikandungnya.

2.Bahasa Kiasan, Gaya Kata


Setulus-tulus puisi
Palungnya kalbu

2
Setulus-tulus puisi adalah metafora, pembanding kondisi batin seseorang yang
mengadu apa adanya kepada Tuhannya sebagaimana puisi yang tulus dan apa adanya
mengungkapkan perasaan sang penyair
 Palungnya kalbu menggunakan majas metafora untuk menggambarkan kedalaman
perasaan hati manusia yang tidak dapat diketahui siapa pun kecuali sang pemiliknya.
“Palung” dalam KBBI berarti bagian laut yang terdalam, bentuknya seperti jurang
memanjang dengan tebing yang terjal.

3.Morfologi, Gaya Kata


Bersuluh
Berluruhan
Bermandi
Bersarang
Kata diatas mendapat imbuhan ber- melalui proses afiksasi.
Diam-diam
Semabuk-mabuk
Setulus-tulus
Sebenar-benar
Kata diatas adalah pengulangan kata utuh dengan imbuhan se- masuk kedalam reduplikasi.

`4.Rima, Gaya Bunyi


Bersuluh bulan, didekapinya mimpi
Ada yang diam-diam melingkari
Berluruhan madah di setiap jejak; menguasai Hati rentan puji kini diuji
Oleng bermandi buncah menlingkungi
Inilah semabuk-mabuk puisi
Pada bait pertama ini menggunakan rima a-a-a-a yaitu akhiran “i”
Perempuan ini, mengingat setiap detil persembahan
Helai cakap, aduan, dan sedu sedan
Kemana mencari perubahan akan gundah Yang bersarang geming. tiada layak anutan
selain nabi
Mesti dicari iktibar dalam peri. Itulah sebenar-benar puisi
Pada bait ketiga ini menggunakan rima a-a-b-b yaitu akhiran “n” dan “i”

Anda mungkin juga menyukai