FARMAKOLOGI
NPM : 2040704010
Lokal : B1
2021
Interaksi
Interakasi obat adalah Efek suatu obat akibat adanya obat lain yang diberikan
secara bersamaan atau terpisah obat berinteraksi sehingga efektivitas atau
toksisitas obat berubah
Interaksi obat merupakan interaksi yang dapat terjadi apabila efek oleh obat lain,
makanan, atau minuman. Interaksi obat ini dapat menyebabkan beberapa masalah
antara lain penurunan efek terapi, peningkatan toksisitas, atau efek farmakologis
yang tidak diharapkan.
Interaksi obat berdasarkan level signifikansi klinis atau tingkat keparahan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu minor jika interaksi mungkin terjadi
tetapi bisa dianggap tidak berbahaya, interaksi moderate dimana interaksi ini
dapat terjadi sehingga bisa meningkatkan efek samping obat. Interaksi mayor
merupakan potensi berbahaya dari interaksi obat yang dapat terjadi pada pasien
sehingga cara yang diperlukan adalah dilakukannya monitoring/intervensi.
1. AMFOTERISIN B
Mekanisme kerja
Indikasi
Efek Samping
Interkasi obat
Furosemide
Amiodarone
2. FLUSITOSIN
Mekanisme kerja
Indikasi
Efek samping
Interaksi obat
Echinocandin
Obat antijamur ini bekerja dengan cara merusak dinding sel jamur.
Jika digunakan bersamaan dinding sel jamur tidak dapat dibentuk, sel
tersebut akan mati.
3. ANTIJAMUR AZOL
Mekanisme kerja
Indikasi
Efek samping
Reaksi Obat
4. GRISEOFULVIN
Griseofulvin merupakan antibiotik yang diberikan secara oral yang diperoleh
dari spesies Penicillium tertentu. Obat ini tidak berpengaruh terhadap bakteri atau
jamur yang mengakibatkan mikosis sistemik tetapi menekan dermatofita tertentu.
Mekanisme kerja
Setelah pemberian peroral, griseofulvin disebarkan ke seluruh tubuh. Obat ini
berakumulasi di epidermis dan jeringan keratinisasi lainnya (rambut dan kuku).
Keratin merupakan sumber nutrisi utama untuk dermatofita dan degradasi keratin
oleh jamur ini mengakibatkan dicernakannya obat. Dalam organisme, griseofulvin
diduga berinteraksi dengan mikrotubula dan mengganggu fungsi mitosis
gelendong, menimbulkan penghambatan pertumbuhan.
Indikasi
Griseofulvin bermanfaat secara klinik untuk mengobati infeksi dermatofita
pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh spesies Trichophyton,
Epidermophyton dan Microsporum. Obat ini tidak berpengaruh pada kandidiasis
superficial atau kandidiasis sistemik atau setiap mikosis sistemik lainnya.
Biasanya diperlukan terapi oral selama berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan.2
Efek samping
Ketoconazole adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur. Obat ini berfungsi untuk
mengatasi beragam jenis infeksi jamur di kulit, seperti panu, kurap, kutu air, dan
infeksi jamur di bagian tubuh lain, seperti kandidiasis pada vagina.
Interkasi Obat
Ketoconazole
AU TGA kategori kehamilan B3: Obat-obatan yang telah diambil oleh hanya
sejumlah wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi
malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin
manusia yang telah diamati. Studi pada hewan telah menunjukkan bukti
peningkatan terjadinya kerusakan janin, yang signifikansinya dianggap tidak pasti
pada manusia.
untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin. Ketoconazole oral dapat terserap ke dalam ASI.
Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi
dulu dengan dokter
Interaksi obat
(Kang & Jipyeong, 2019) Kang, S., & Jipyeong, H. (2019). Obat Anti Jamur.
Farmakologi, 116–120.