Anda di halaman 1dari 26

SEDIAAN PARENTERAL:

ADJUVANT
Apt. I Putu Yuda Pratama
Adjuvant

Adjuvant adalah bahan-bahan yang diperlukan


dalam pembuatan sediaan selain zat aktifnya,
seperti bahan dasar, pewarna, penyalut,
pengawet, pemanis, pembawa yang dapat
ditambahkan ke dalam sediaan untuk
meningkatkan stabilitas, manfaat atau
penampilan maupun untuk memudahkan
pembuatan
Contoh adjuvan dalam sediaan
parenteral

 Zat pelarut air,


 contohnya : Air Pro Injeksi, NaCl pro injeksi.
 Zat pelarut non air,
 contohnya : propilen glikol, gliserin, polietilen glikol, oleum sesami.
 Larutan buffer,
 contohnya dapar Fosfat, Asetat, Sitrat.
 Zat pengawet,
 contohnya Benzalkonium klorida, Benzil alcohol, Klorobutanol,
Metakreosol, Timerosol, Butil phidroksibenzoat, Metil p-
hidroksibenzoat, Propil p-hidroksibenzoat, fenol.
 Zat antioksidan,
 contohnya Natrium metabisulfit / Natrium pirosulfit.
Penggunaan Adjuvant dalam sediaan
parenteral

 Buffer:
 untuk mendapatkan pH stabilitas obat dalam sediaan
 Antioksidan:
 untuk menghindari terjadinya proses oksidasi oleh O2
dari udara
 Pengawet :
 untuk menjaga kesterilan
JENIS-JENIS PELARUT

1. Pelarut Air
2. Pelarut non air yang dapat bercampur dengan air
3. Pelarut non air yang tidak dapat bercampur dengan air.
PELARUT AIR

 Air merupakan pelarut yang paling banyak digunakan


dalam sediaan injeksi karena sifatnya yang dapat
bercampur dengan cairan fisiologis tubuh :
a. Air mempunyai harga konstanta dielektrik yang tinggi
sehingga dapat melarutkan senyawa an-organik
seperti elektrolit.
b. Air mempunyai kemampuan membentuk ikatan
hidrogen sehingga air dapat melarutkan sejumlah
senyawa organik seperti alkohol, aldehid, keton, dll.
Persyaratan Air pro Injeksi (USP)

1. Harus dibuat segar dan bebas pirogen


2. Jumlah zat padat terlarut total tidak boleh lebih dari
10 ppm.
3. pH 5,0 – 7,0
4. Tidak boleh mengandung ion-ion klorida, sulfat,
kalsium, amonium, nitrat, nitrit.
5. Batas logam berat
6. Batas bahan-bahan organik seperti tanin dan lignin
7. Batas jumlah partikel
Air pro Injeksi Bebas CO2

 CO2 yang bersifat asam lemah mampu


menguraikan garam natrium dari senyawa organik
seperti barbiturat dan sulfonamida kembali
membentuk asam lemahnya yang mengendap.
 Fenobarbital natrium (1:3 bagian air) + CO2 + H2O
 Fenobarbital (endapan) (1:1000 bagian air) +
Na2CO3
Air pro Injeksi Bebas CO2

 Sulfadiazin natrium (1:2 bagian air) + CO2 + H2O 


Sulfadiazin (endapan) (sangat sukar larut dalam air)
+ Na2CO3
 Aminofilin yang terdiri dari teofilin dan etilendiamin
dengan adanya CO2 dapat menyebabkan
terbentuknya teofilin (endapan) yang kelarutannya
1:120 bagian air
Air pro Injeksi Bebas CO2

 Air pro Injeksi bebas CO2 dibuat dengan jalan


mendidihkan air pro injeksi selama 20-30 menit
setelah air mendidih, lalu dialiri gas nitrogen sambil
didinginkan.
Air pro Injeksi Bebas Oksigen

 Dibuat dengan jalan mendidikan air pro injeksi selama


20-30 menit, dihitung setelah air mendidih, jika
dibutuhkan dalam jumlah besar maka saat pendinginan
dialiri gas nitrogen.
 Digunakan untuk melarutkan zat aktif yang mudah
teroksidasi seperti : apomorfin, klorfeniramin,
klorpromazin, ergometrin, ergotamin, metilergometrin,
proklorperazin, promazin, promezatin HCl, sulfadimidin,
tubokurarin.
PELARUT NON AIR

 Digunakan bila :
1. Zat aktif tidak larut dalam pembawa air
2. Zat aktif terurai dalam pembawa air
PEMILIHAN PELARUT NON AIR

1. Tidak toksis, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan


sensitisasi
2. Dapat tersatukan dengan zat aktif
3. Tidak memberikan efek farmakologi yang merugikan
4. Stabil dalam kondisi di mana sediaan tersebut
biasanya digunakan
5. Viskositasnya harus sedemikian rupa sehingga dapat
disuntikkan dengan mudah.
PEMILIHAN PELARUT NON AIR

6. Pelarut tersebut harus tetap cair pada rentang suhu


yang cukup lebar.
7. Mempunyai titik didih yang tinggi sehingga dapat
dilakukan sterilisasi yang menggunakan panas.
8. Dapat bercampur dengan air atau cairan tubuh.
Pada umumnya tidak ada pelarut yang dapat
memenuhi seluruh kriteria di atas, oleh karena itu
biasanya diambil jalan tengah yaitu dengan memenuhi
beberapa kriteria saja.
PELARUT NON AIR YANG DAPAT
BERCAMPUR DENGAN AIR

 Sebagai ko-solven dalam sediaan injeksi untuk


meningkatkan kelarutan suatu obat yang kurang larut
dalam air.
 Meningkatkan stabilitas zat-zat tertentu yang mudah
terhidrolisis, contoh pembuatan injeksi fenobarbital
dengan pelarut yang terdiri dari campuran air, etanol dan
propilen glikol (solutio petit)
PELARUT NON AIR YANG DAPAT
BERCAMPUR DENGAN AIR :

1. Etanol
 Banyak digunakan terutama pada injeksi glikosida
digitalis
 Injeksi yang mengandung etanol bila disuntikkan
secara intramuskular akan menimbulkan rasa nyeri;
secara sub kutan akan menimbulkan nyeri yang diikuti
dengan anastesia; jika disuntikkan pada daerah yang
dekat syaraf maka dapat mengakibatkan degenerasi
syaraf dan neuritis; secara intravena (tidak disarankan)
harus hati-hati karena pemberian yang terlalu cepat
akan mengakibatkan bahaya pengendapan obat
dalam darah.
PELARUT NON AIR YANG DAPAT
BERCAMPUR DENGAN AIR :

 2. Propilen glikol
Banyak digunakan dalam pembuatan sediaan
injeksi senyawa golongan barbiturat,
beberapa alkaloida dan antibiotika.
Sediaan yang mengandung propilen glikol dapat
menimbulkan rasa nyeri dan iritasi pada tempat
penyuntikan, sehingga perlu ditambahkan lokal
anastetik seperti benzil alkohol.
PELARUT NON AIR YANG DAPAT
BERCAMPUR DENGAN AIR :

 3. Polietilen glikol
Ko solven dalam pembuatan sediaan injeksi
adalah yang mempunyai bobot molekul rendah
(300-400) dan berbentuk cairan.
Penggunaan kosolven senyawa glikol (propilen
atau polietilen) dalam pembuatan injeksi senyawa
golongan barbiturat dapat meningkatkan stabilitas
senyawa tersebut.
PELARUT NON AIR YANG DAPAT
BERCAMPUR DENGAN AIR :

4. Gliserin
Merupakan cairan yang jernih dan kental, titik didih
tinggi, dapat bercampur dengan air maupun alkohol dan
merupakan pelarut yang baik untuk beberapa zat.
Penggunaan dalam dosis tinggi dapat menimbulkan
efek konvulsi dan gejala paralitik karena kerja langsung
gliserin terhadap susunan syaraf pusat. Pada dosis rendah
(5%) tidak terlihat adanya efek toksik.
Cara Untuk Meningkatkan Kelarutan Obat
Dalam Air

1. Kosolven
• Seringkali zat lebih larut dalam campuran
pelarut daripada dalam satu pelarut saja
• Gejala itu disebut cosolvency
• Pelarut yang dlm kombinasi meningkatkan
kelarutan zat terlarut disebut cosolvent
• Mekanisme: pelarut campur mengatur polaritas
pelarut pada harga yang diinginkan zat terlarut
2. Surfaktan
 Surfaktan merupakan suatu molekul yang
sekaligus memiliki gugus
hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat
mempersatukan campuran yang terdiri dari air
dan minyak.
 Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan
dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air,
minyak-air dan zat padat-air, membentuk lapisan
tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase
air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak
dengan zat padat ataupun terendam dalam fase
minyak.
 Penambahan surfaktan dalam larutan akan
menyebabkan turunnya tegangan permukaan
larutan.
 Setelah mencapai konsentrasi tertentu,
tegangan permukaan akan konstan. Bila
surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini
maka surfaktan mengagregasi membentuk
misel.
 senyawa organik yang kelarutan dlm air rendah
tersolubilisasi oleh misel sehingga kelarutan naik
3. Cycldextrin

 Siklodekstrin adalah senyawa oligosakarida siklis yang


sekurang-kurangnya mengandung 6 unit D-(+)-
glukopiranosa berikatan pada ikatan glikosida α-1,4 dan
mempunyai bentuk toroidal, dengan bagian dalam
bersifat hidrofobik dan bagian luar bersifat hidrofilik.
 Siklodekstrin dikenal sebagai α, β dan γ-siklodekstrin
yang masing-masing terdiri dari enam, tujuh dan
delapan glukosa dengan dimensi rongga dan kelarutan
dalam air yang berbeda.
Berdasarkan diameter dan kedalaman rongga
siklodekstrin:
 α-siklodekstrin dapat membentuk kompleks dengan
senyawa yang mempunyai berat molekul rendah atau
senyawa rantai samping alifatis
 β-siklodekstrin dapat membentuk kompleks dengan
senyawa aromatik atau heterosiklis
 γ-siklodekstrin dapat membentuk kompleks dengan
senyawa makromolekul dan steroid
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai