SA 220 (Revisi 2021) - Naskah Final Satuan
SA 220 (Revisi 2021) - Naskah Final Satuan
AKUNTAN PUBLIK
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.
i
Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan keuangan
PENGANTAR
SA 220 (Revisi 2021), “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan” telah
disetujui oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021 dan
berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2022.
SA 220 (Revisi 2021) merupakan adopsi dari International Standards on Auditing (ISA)
sebagaimana yang tercantum dalam “Handbook of International Quality Control, Auditing,
Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements – 2018 Edition” yang
diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) –
International Federation of Accountants (IFAC).
i SA 220 (Revisi
Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia telah menetapkan dan mengesahkan SA
220 (Revisi 2021), “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan” dan berlaku
efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2022.
Penetapan dan pengesahan SA 220 (Revisi 2021) oleh Dewan Pengurus, berdasar kepada
persetujuan Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021.
SA 220 (Revisi i
Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
Standar Audit (SA) 220 (Revisi 2021), “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan
Keuangan” harus dibaca bersamaan dengan SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan
Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit”.
v SA 220 (Revisi 2021)
Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
(Sengaja Dikosongkan)
1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4
5 1. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab tertentu auditor dalam
6 memperhatikan prosedur pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan. SA
7 ini juga mengatur, jika relevan, tanggung jawab penelaah pengendalian mutu
8 perikatan. SA ini harus dibaca bersamaan dengan ketentuan etika yang relevan.
9
10 Sistem Pengendalian Mutu dan Peran Tim Perikatan
11
12 2. Sistem, kebijakan, dan prosedur pengendalian mutu merupakan tanggung jawab
13 Kantor Akuntan Publik (KAP). Berdasarkan SPM 1, KAP berkewajiban untuk
14 menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu untuk memberikan
15 keyakinan memadai bahwa:
16 (a) KAP dan personelnya mematuhi standar profesi serta ketentuan peraturan
17 perundang-undangan yang berlaku.
18 (b) Laporan yang diterbitkan oleh KAP atau rekan perikatan telah sesuai dengan
19 kondisinya.1
20
21 SA ini didasarkan atas suatu basis bahwa KAP harus mematuhi ketentuan yang
22 terdapat dalam SPM 1 atau ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-
23 undangan, jika ketentuan tersebut lebih ketat. (Ref: Para. A1)
24
25 3. Dalam hubungan dengan sistem pengendalian mutu KAP, tim perikatan bertanggung
26 jawab untuk menerapkan prosedur pengendalian mutu yang dapat diterapkan
27 terhadap perikatan audit dan memberikan informasi yang relevan kepada KAP untuk
28 memungkinkan berfungsinya sistem pengendalian mutu KAP yang berhubungan
29 dengan independensi.
30
31 4. Tim perikatan berhak untuk mengandalkan sistem pengendalian mutu KAP, kecuali
32 informasi yang disediakan oleh KAP atau pihak lain menunjukkan sebaliknya. (Ref:
33 Para. A2)
34
35 Tanggal Efektif
36
37 5. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
38 pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
39
40 Tujuan
41
42 6. Tujuan auditor adalah untuk mengimplementasikan prosedur pengendalian mutu
43 pada tingkat perikatan untuk memberikan keyakinan memadai bagi auditor bahwa:
1
SPM 1, “Pengendalian Mutu bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan Asurans
(Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans”, paragraf 11.
1 (a) Audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan
2 peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
3 (b) Laporan auditor yang diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya.
4
5 Definisi
6
7 7. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
8 (a) Rekan perikatan2 : Rekan atau personel lain dalam KAP yang bertanggung
9 jawab atas perikatan dan pelaksanaannya dan atas laporan yang diterbitkan
10 atas nama KAP, serta yang, ketika diharuskan, memiliki wewenang yang tepat
11 dari asosiasi profesi, atau regulator.
12 (b) Penelaahan atas pengendalian mutu perikatan: Suatu proses yang didesain
13 untuk menyediakan suatu evaluasi yang objektif pada saat atau sebelum
14 tanggal laporan auditor tentang pertimbangan signifikan yang dibuat oleh tim
15 perikatan dan kesimpulan yang ditarik dalam merumuskan laporan tersebut.
16 Proses penelaahan pengendalian mutu perikatan berlaku untuk audit atas
17 laporan keuangan bagi entitas yang merupakan emiten dan untuk perikatan
18 lain, jika relevan, yang menurut KAP perlu diterapkan penelaahan
19 pengendalian mutu perikatan.
20 (c) Penelaah pengendalian mutu perikatan: Seorang rekan, personel lain dalam
21 KAP, personel di luar KAP dengan kualifikasi yang sesuai, atau suatu tim yang
22 terdiri dari individu-individu tersebut, yang tidak satupun dari mereka
23 merupakan bagian dari tim perikatan, dengan pengalaman dan wewenang
24 yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi secara objektif pertimbangan
25 signifikan yang dibuat oleh tim perikatan dan kesimpulan yang ditarik dalam
26 merumuskan laporan auditor.
27 (d) Tim perikatan: Semua rekan dan staf yang melaksanakan perikatan, serta
28 setiap individu (baik di dalam KAP maupun di luar KAP) yang dilibatkan oleh
29 KAP atau jaringan KAP yang melaksanakan prosedur dalam perikatan
30 tersebut. Tim ini tidak mencakup pakar auditor di luar KAP yang dilibatkan oleh
31 KAP atau suatu jaringan KAP.3 Istilah "tim perikatan" juga mengecualikan
32 individu dalam fungsi audit internal klien yang memberikan asistensi langsung
33 terhadap perikatan audit ketika auditor eksternal mematuhi ketentuan dalam
34 SA 610 (Revisi 2021).4
35 (e) KAP: Seorang praktisi tunggal, suatu persekutuan atau korporasi, atau entitas
36 lain dari akuntan publik.
37 (f) Inspeksi: Dalam hubungannya dengan perikatan yang telah selesai, prosedur
38 yang didesain untuk menyediakan bukti atas kepatuhan tim perikatan terhadap
39 kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP.
2
“Rekan Perikatan”, “Rekan”, dan “KAP” harus dibaca mengacu pada sektor publik yang relevan”.
3
SA 620 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor”, paragraf 6(a), mendefinisikan
istilah “pakar auditor”.
4
SA 610 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal”, menetapkan batasan
penggunaan asistensi langsung. SA tersebut juga mengakui bahwa auditor eksternal dapat
dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk memeroleh asistensi langsung dari auditor
internal. Oleh karena itu, penggunaan asistensi langsung dibatasi untuk situasi yang diizinkan.
1 (g) Emiten: Entitas yang efeknya (ekuitas atau utang) terdaftar atau
2 diperdagangkan pada suatu bursa efek yang diakui atau dipasarkan menurut
3 regulasi suatu bursa efek yang diakui atau institusi setara lainnya. Pemantauan:
4 (h) Suatu proses yang mencakup pertimbangan dan pengevaluasian
5 secara berkelanjutan atas sistem pengendalian mutu KAP,
6 termasuk inspeksi secara berkala atas sejumlah perikatan yang telah selesai,
7 yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai bagi KAP bahwa sistem
8 pengendalian mutunya beroperasi secara efektif.
9 (i) Jaringan KAP: Suatu KAP atau entitas yang memiliki jaringan atau tergabung
10 dalam suatu jaringan.
11 (j) Jaringan: Suatu struktur yang lebih besar:
12 (i) Yang ditujukan untuk kerja sama; dan
13 (ii) Yang secara jelas ditujukan untuk berbagi laba atau biaya atau berbagi
14 kepemilikan bersama, pengendalian atau manajemen bersama, prosedur
15 dan kebijakan pengendalian mutu bersama, strategi bisnis bersama,
16 penggunaan nama merek (brand name) bersama, atau berbagi sumber
17 daya profesional secara signifikan.
18 (k) Rekan: Setiap individu yang memiliki wewenang yang berkaitan dengan
19 pelaksanaan suatu perikatan jasa profesional atas nama KAP.
20 (l) Personel: Rekan dan staf.
21 (m) Standar profesi: SA dan ketentuan etika yang relevan.
22 (n) Ketentuan etika yang relevan: Ketentuan etika yang harus dipatuhi oleh tim
23 perikatan dan penelaah pengendalian mutu perikatan dari Kode Etik Profesi
24 Akuntan Publik, beserta ketentuan terkait lainnya yang lebih ketat dari
25 ketentuan Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
26 (o) Staf: Staf profesional, selain rekan, termasuk pakar yang dipekerjakan oleh
27 KAP.
28 (p) Individu eksternal dengan kualifikasi yang sesuai: Individu di luar KAP dengan
29 kompetensi dan kemampuan untuk bertindak sebagai contoh: (i) seorang rekan
30 KAP lain, (ii) seorang karyawan (dengan pengalaman yang memadai) dari
31 suatu badan akuntansi profesional yang anggotanya dapat melaksanakan audit
32 atas informasi keuangan historis (jika relevan), atau (iii) seorang karyawan dari
33 suatu organisasi yang menyediakan jasa pengendalian mutu yang relevan (jika
34 relevan).
35
36 Ketentuan
37
38 Tanggung Jawab Kepemimpinan atas Mutu Audit
39
40 8. Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas keseluruhan mutu setiap perikatan
41 audit yang ditugaskan kepada rekan yang bersangkutan. (Ref: Para. A3)
42
43 Ketentuan Etika yang Relevan
44
45 9. Selama perikatan audit, rekan perikatan harus tetap waspada, melalui observasi dan
46 permintaan keterangan selama diperlukan, terhadap bukti atas ketidakpatuhan
47 anggota tim perikatan terhadap ketentuan etika yang relevan. (Ref: Para. A4-A5)
1 10. Apabila terdapat hal yang menjadi perhatian rekan perikatan melalui sistem
2 pengendalian mutu KAP atau sebaliknya yang mengindikasikan bahwa anggota tim
3 perikatan tidak mematuhi ketentuan etika yang relevan, maka rekan perikatan harus
4 menentukan tindakan yang tepat setelah berkonsultasi dengan pihak lain dalam
5 KAP. (Ref: Para. A5)
6
7 Independensi
8
9 11. Rekan perikatan harus menarik kesimpulan atas kepatuhan terhadap ketentuan
10 independensi yang berlaku dalam perikatan audit. Dalam melakukan hal tersebut,
11 rekan perikatan harus: (Ref: Para. A5)
12 (a) Memeroleh informasi yang relevan dari KAP dan, jika relevan, jaringan KAP,
13 untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi dan hubungan yang
14 menciptakan ancaman terhadap independensi;
15 (b) Mengevaluasi informasi tentang pelanggaran yang teridentifikasi, jika ada,
16 terhadap kebijakan dan prosedur independensi KAP untuk menentukan
17 apakah pelanggaran tersebut menciptakan ancaman terhadap independensi
18 bagi perikatan audit; dan
19 (c) Melakukan tindakan yang tepat untuk menghilangkan ancaman atau
20 menurunkannya ke level yang dapat diterima dengan menerapkan
21 pencegahan, atau apabila dipandang tepat, menarik diri dari perikatan audit,
22 ketika penarikan diri tersebut dimungkinkan oleh peraturan perundangan-
23 undangan yang berlaku. Rekan perikatan harus melaporkan dengan segera
24 kepada KAP setiap ketidakmampuan dalam menyelesaikan hal tersebut agar
25 dapat dilakukan tindakan yang tepat. (Ref: Para. A6-A7)
26
27 Penerimaan dan Keberlanjutan Hubungan dengan Klien dan Perikatan Audit
28
29 12. Rekan perikatan harus dapat diyakinkan bahwa prosedur yang tepat atas
30 penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan audit telah
31 diikuti, dan harus menentukan bahwa kesimpulan yang ditarik dalam hal ini telah
32 tepat. (Ref: Para. A8-A10)
33
34 13. Ketika rekan perikatan memeroleh informasi yang dapat menyebabkan KAP untuk
35 menolak perikatan audit seandainya informasi tersebut tersedia lebih awal, rekan
36 perikatan harus mengomunikasikan informasi tersebut dengan segera kepada KAP,
37 sehingga KAP dan rekan perikatan dapat melakukan tindakan yang diperlukan. (Ref:
38 Para. A10)
39
40 Penugasan Tim Perikatan
41
42 14. Rekan perikatan harus dapat diyakinkan bahwa tim perikatan, dan setiap pakar
43 auditor yang bukan merupakan bagian dari tim perikatan, secara kolektif memiliki
44 kompetensi dan kemampuan yang sesuai untuk:
45 (a) Melaksanakan perikatan audit sesuai dengan standar profesi serta ketentuan
46 peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
47 (b) Memungkinkan diterbitkannya laporan auditor yang sesuai dengan kondisinya.
48 (Ref: Para. A11-A13)
1 Pelaksanaan Perikatan
2
3 Arahan, Supervisi, dan Pelaksanaan
4
5 15. Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas:
6 (a) Arahan, supervisi, dan pelaksanaan perikatan audit sesuai dengan standar
7 profesi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan (Ref: Para.
A14-
8 A16, A21)
9 (b) Laporan auditor yang sesuai dengan kondisinya.
10
11 Penelaahan
12
13 16. Rekan perikatan harus bertanggung jawab atas penelaahan yang sedang dilakukan
14 sesuai dengan kebijakan dan prosedur penelaahan KAP. (Ref: Para. A17-A18, A21)
15
16 17. Pada atau sebelum tanggal laporan auditor, rekan perikatan harus dapat diyakinkan,
17 melalui suatu penelaahan atas dokumentasi audit dan diskusi dengan tim perikatan,
18 bahwa bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh untuk mendukung
19 kesimpulan yang ditarik dan laporan auditor yang diterbitkan. (Ref: Para. A19-A21)
20
21 Konsultasi
22
23 18. Rekan perikatan harus:
24 (a) Bertanggung jawab atas dilakukannya konsultasi yang tepat oleh tim perikatan
25 atas hal yang sulit atau kontroversial;
26 (b) Dapat diyakinkan bahwa anggota tim perikatan telah melakukan konsultasi
27 yang tepat selama pelaksanaan perikatan, baik di antara sesama anggota tim
28 perikatan maupun antara tim perikatan dan pihak lain pada tingkatan yang
29 tepat dalam KAP atau di luar KAP;
30 (c) Dapat diyakinkan bahwa sifat dan ruang lingkup, serta kesimpulan yang
31 dihasilkan dari konsultasi tersebut disetujui oleh pihak yang dimintai konsultasi;
32 dan
33 (d) Menentukan bahwa kesimpulan sebagai hasil dari konsultasi tersebut telah
34 diimplementasikan. (Ref: Para. A22-A23)
35
36 Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan
37
38 19. Untuk audit atas laporan keuangan emiten dan perikatan audit lain, jika ada, yang
39 telah ditetapkan oleh KAP untuk ditelaah pengendalian mutunya, rekan perikatan
40 harus:
41 (a) Menentukan bahwa penelaah pengendalian mutu perikatan telah ditunjuk;
42 (b) Mendiskusikan dengan penelaah pengendalian mutu perikatan tentang hal
43 signifikan yang muncul selama perikatan audit, termasuk yang diidentifikasi
44 selama penelaahan pengendalian mutu perikatan; dan
45 (c) Tidak memberi tanggal laporan auditor hingga penelaahan pengendalian mutu
46 perikatan telah selesai dilakukan. (Ref: Para. A24-A26)
1 20. Penelaah pengendalian mutu perikatan harus melaksanakan evaluasi secara objektif
2 atas pertimbangan signifikan yang dibuat oleh tim perikatan, dan kesimpulan yang
3 ditarik dalam memformulasikan laporan auditor. Evaluasi ini harus mencakup:
4 (a) Pembahasan hal signifikan dengan rekan perikatan;
5 (b) Penelaahan atas laporan keuangan dan laporan auditor yang diusulkan;
6 (c) Penelaahan atas dokumentasi audit yang dipilih untuk ditelaah yang berkaitan
7 dengan pertimbangan signifikan yang dibuat oleh tim perikatan dan
kesimpulan
8 yang ditarik; dan
9 (d) Evaluasi terhadap kesimpulan yang ditarik dalam memformulasikan laporan
10 auditor dan pertimbangan atas tepat atau tidak tepatnya laporan auditor yang
11 diusulkan. (Ref: Para. A27-A29, A31-A33)
12
13 21. Untuk audit atas laporan keuangan emiten, dalam menjalankan penelaahan
14 pengendalian mutu perikatan, penelaah pengendalian mutu perikatan juga harus
15 mempertimbangkan hal-hal berikut:
16 (a) Apakah tim perikatan telah melakukan evaluasi atas independensi KAP dalam
17 kaitannya dengan perikatan audit;
18 (b) Apakah konsultasi yang tepat telah dilakukan atas hal-hal yang melibatkan
19 perbedaan pendapat atau hal-hal rumit atau kontroversial lain, dan kesimpulan
20 yang ditarik dari konsultasi tersebut; dan
21 (c) Apakah dokumentasi audit yang dipilih untuk penelaahan mencerminkan
22 pekerjaan yang telah dilaksanakan terkait dengan pertimbangan signifikan dan
23 mendukung kesimpulan yang ditarik. (Ref: Para. A30-A33)
24
25 Perbedaan Pendapat
26
27 22. Ketika perbedaan pendapat terjadi di dalam tim perikatan, dengan pihak yang
28 dikonsultasi (jika relevan), antara rekan perikatan dan penelaah pengendalian mutu
29 perikatan, tim perikatan harus mengikuti kebijakan dan prosedur KAP dalam
30 merespons dan menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.
31
32 Pemantauan
33
34 23. Sistem pengendalian mutu yang efektif mencakup proses pemantauan yang didesain
35 untuk memberikan keyakinan memadai bagi KAP bahwa kebijakan dan prosedur
36 yang berhubungan dengan sistem pengendalian mutu adalah relevan, memadai, dan
37 beroperasi secara efektif. Rekan perikatan harus mempertimbangkan hasil proses
38 pemantauan KAP sebagaimana yang dibuktikan dalam informasi terkini yang
39 disirkulasi oleh KAP dan, jika relevan, jaringan KAP lain, dan apakah defisiensi yang
40 diidentifikasi dalam informasi tersebut dapat memengaruhi perikatan audit. (Ref:
41 Para. A34-A36)
1 Dokumentasi
2
3 24. Auditor harus mencantumkan hal-hal berikut dalam dokumentasi audit:5
4 (a) Isu yang diidentifikasi yang terkait dengan kepatuhan terhadap ketentuan etika
5 yang relevan dan bagaimana isu tersebut diselesaikan.
6 (b) Kesimpulan tentang kepatuhan terhadap ketentuan independensi yang berlaku
7 bagi perikatan audit, dan setiap diskusi dengan KAP yang relevan untuk
8 mendukung kesimpulan tersebut.
9 (c) Kesimpulan yang ditarik tentang penerimaan dan keberlanjutan hubungan
10 dengan klien dan perikatan audit.
11 (d) Sifat dan ruang lingkup, serta kesimpulan yang ditarik dari, konsultasi yang
12 dilakukan selama pelaksanaan perikatan audit. (Ref: Para. A37)
13
14 25. Untuk perikatan audit yang ditelaah, penelaah pengendalian mutu perikatan harus
15 mendokumentasikan bahwa:
16 (a) Prosedur yang diharuskan oleh kebijakan KAP dalam penelaahan
17 pengendalian mutu perikatan telah dilaksanakan;
18 (b) Penelaahan pengendalian mutu perikatan telah diselesaikan pada atau
19 sebelum tanggal laporan auditor; dan
20 (c) Penelaah tidak menemukan adanya hal-hal yang tidak terselesaikan yang
21 dapat menyebabkan penelaah percaya bahwa pertimbangan signifikan yang
22 dibuat oleh tim perikatan dan kesimpulan yang ditarik tidak tepat.
23
24 ***
25
26 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
27
28 Sistem Pengendalian Mutu dan Peran Tim Perikatan (Ref: Para. 2)
29
30 A1. SPM 1 mengatur tentang tanggung jawab KAP untuk menetapkan dan memelihara
31 sistem pengendalian mutu perikatan audit. Sistem pengendalian mutu mencakup
32 kebijakan dan prosedur yang memuat setiap unsur berikut ini:
33 • Tanggung jawab kepemimpinan atas mutu di dalam KAP;
34 • Ketentuan etika yang relevan;
35 • Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien dan perikatan tertentu;
36 • Sumber daya manusia;
37 • Pelaksanaan perikatan; dan
38 • Pemantauan.
39
40 Pengandalan pada Sistem Pengendalian Mutu KAP (Ref: Para. 4)
41
42 A2. Kecuali informasi yang disediakan oleh KAP atau pihak lain menyatakan sebaliknya,
43 tim perikatan dapat mengandalkan sistem pengendalian mutu KAP dalam kaitannya
44 dengan, sebagai contoh:
5
SA 230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit”, paragraf 8-11, dan paragraf A6.
6
SPM 1, paragraf 27(a).
7
Dikosongkan.
8
Dikosongkan.
9
SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit”, paragraf 15.
1 Diskusi di antara anggota tim perikatan memungkinkan anggota tim yang kurang
2 berpengalaman untuk mengajukan pertanyaan kepada anggota tim yang lebih
3 berpengalaman agar komunikasi yang tepat dapat terjadi dalam tim perikatan.
4
5 A15. Kerja sama tim dan pelatihan yang tepat membantu anggota tim perikatan yang
6 kurang berpengalaman untuk memahami secara jelas tujuan pekerjaan yang
7 ditugaskan kepadanya.
8
9 A16. Supervisi mencakup hal-hal seperti berikut ini:
10 • Memantau kemajuan perikatan audit.
11 • Mempertimbangkan kompetensi dan kemampuan setiap anggota tim
12 perikatan, termasuk apakah mereka diberikan waktu yang cukup untuk
13 melaksanakan pekerjaannya, apakah mereka memahami instruksi yang
14 diberikan, dan apakah pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan pendekatan
15 yang telah direncanakan dalam perikatan audit.
16 • Mengarahkan ke hal signifikan yang muncul selama perikatan audit,
17 mempertimbangkan signifikansi hal tersebut dan memodifikasi pendekatan
18 yang telah direncanakan dengan tepat.
19 • Mengidentifikasi hal yang perlu dikonsultasikan atau dipertimbangkan oleh
20 anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman selama perikatan audit.
21
22 Penelaahan
23
24 Tanggung Jawab Penelaahan (Ref: Para. 16)
25
26 A17. Berdasarkan SPM 1, kebijakan dan prosedur KAP atas tanggung jawab penelaahan
27 ditentukan atas dasar bahwa pekerjaan anggota tim perikatan yang kurang
28 berpengalaman ditelaah oleh anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman.10
29 A18. Suatu penelaahan mencakup pertimbangan atas hal-hal tertentu, sebagai contoh,
30 apakah:
31 • Pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan standar profesi dan peraturan
32 perundang-undangan yang berlaku;
33 • Hal-hal yang signifikan telah diidentifikasi untuk pertimbangan selanjutnya;
34 • Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan kesimpulan yang ditarik telah
35 didokumentasikan dan diterapkan;
36 • Terdapat kebutuhan untuk merevisi sifat, saat, dan luas pekerjaan yang
37 dilaksanakan;
38 • Pekerjaan yang dilaksanakan mendukung kesimpulan yang dihasilkan dan hal
39 tersebut telah didokumentasikan dengan tepat;
40 • Bukti yang diperoleh cukup dan tepat untuk mendukung laporan; dan
41 • Tujuan dari prosedur perikatan telah dicapai.
10
SPM 1, paragraf 33.
11
SA 230 (Revisi 2021), paragraf 9(c).
1 KAP. KAP dapat mengambil manfaat dari jasa advisory yang disediakan oleh KAP
2 lain, badan profesional dan regulator, atau organisasi komersial yang menyediakan
3 jasa pengendalian mutu yang relevan.
4
5 Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan
6
7 Penyelesaian Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan Sebelum Tanggal Laporan Auditor
8 (Ref: Para. 19(c))
9
10 A24. SA 700 (Revisi 2021) tidak memperbolehkan laporan auditor diberi tanggal sebelum
11 tanggal diperolehnya seluruh bukti audit yang cukup dan tepat yang menjadi basis
12 bagi auditor dalam menyatakan opini atas laporan keuangan.12 Dalam hal audit atas
13 laporan keuangan emiten atau ketika suatu perikatan memenuhi kriteria untuk
14 dilakukan penelaahan pengendalian mutu perikatan, penelaahan tersebut membantu
15 auditor dalam menentukan apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh.
16
17 A25. Pelaksanaan penelaahan pengendalian mutu perikatan secara tepat waktu dan pada
18 tahapan yang tepat selama perikatan berlangsung memungkinkan hal-hal yang
19 signifikan dapat diselesaikan secara tepat waktu dan memuaskan penelaah
20 pengendalian mutu perikatan pada tanggal atau sebelum tanggal laporan auditor.
21
22 A26. Penyelesaian penelaahan pengendalian mutu perikatan ditandai dengan
23 diselesaikannya hal-hal yang diatur dalam paragraf 20-21 oleh penelaah
24 pengendalian mutu perikatan, dan jika relevan, kepatuhan terhadap ketentuan yang
25 tercantum dalam paragraf 22. Dokumentasi penelaahan pengendalian mutu
26 perikatan dapat diselesaikan setelah tanggal laporan auditor sebagai bagian dari
27 penyusunan kertas kerja audit final. SA 230 (Revisi 2021) menetapkan ketentuan
28 dan menyediakan petunjuk sehubungan dengan hal tersebut.13
29
30 Sifat, Saat, dan Luas Penelaahan atas Pengendalian Mutu Perikatan (Ref: Para. 20)
31
32 A27. Menjaga kewaspadaan atas perubahan dalam kondisi memungkinkan rekan
33 perikatan untuk mengidentifikasi situasi yang di dalamnya penelaahan pengendalian
34 mutu perikatan diperlukan, meskipun penelaahan tersebut tidak diharuskan ketika
35 perikatan dimulai.
36
37 A28. Luasnya penelaahan pengendalian mutu perikatan bergantung pada antara lain
38 kerumitan perikatan, apakah entitas yang menjadi objek perikatan merupakan
39 emiten, dan risiko bahwa laporan auditor yang diterbitkan mungkin tidak tepat.
40 Pelaksanaan penelaahan pengendalian mutu perikatan tidak mengurangi tanggung
41 jawab rekan perikatan atas perikatan audit dan kinerjanya.
12
SA 700 (Revisi 2021), “Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan”,
paragraf 49.
13
SA 230 (Revisi 2021), paragraf 14-16.
1 A29. Ketika SA 701 (2021)14 relevan, kesimpulan yang dihasilkan oleh tim perikatan dalam
2 merumuskan laporan auditor mencakup penentuan atas:
3 • Hal audit utama yang akan dicantumkan dalam laporan auditor;
4 • Hal audit utama yang tidak akan dikomunikasikan dalam laporan auditor
5 berdasarkan paragraf 14 SA 701 (2021), jika relevan; dan
6 • Jika relevan, tergantung dari fakta dan kondisi entitas dan audit, tidak terdapat
7 hal audit utama untuk dikomunikasikan dalam laporan auditor.
8
9 Selain itu, penelaahan atas laporan auditor yang diusulkan berdasarkan paragraf
10 20(b) mencakup pertimbangan atas susunan kalimat yang akan dicantumkan dalam
11 paragraf Hal Audit Utama.
12
13 Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan atas Emiten (Ref: Para. 21)
14
15 A30. Hal-hal lain yang relevan untuk mengevaluasi pertimbangan signifikan yang
16 dilakukan oleh tim perikatan yang dapat dipertimbangkan dalam penelaahan
17 pengendalian mutu perikatan atas audit laporan keuangan emiten mencakup:
18 • Risiko signifikan yang diidentifikasi selama perikatan sebagaimana yang diatur
19 dalam SA 315 (Revisi 2021),15 dan respons terhadap risiko tersebut
20 sebagaimana yang diatur dalam SA 330 (Revisi 2021) ,16 termasuk penilaian
21 tim perikatan atas, dan respons terhadap, risiko kecurangan sebagaimana
22 yang diatur dalam SA 240 (Revisi 2021).17
23 • Pertimbangan yang dilakukan, khususnya yang berhubungan dengan
24 materialitas dan risiko signifikan.
25 • Signifikansi dan sifat kesalahan penyajian, baik yang dikoreksi maupun yang
26 tidak dikoreksi, yang ditemukan selama berlangsungnya perikatan.
27 • Hal-hal yang dikomunikasikan kepada manajemen dan pihak yang
28 bertanggung jawab atas tata kelola dan, jika relevan, pihak lain seperti
29 regulator.
30
31 Hal-hal tersebut di atas, tergantung dari kondisinya, mungkin juga berlaku dalam
32 penelaahan pengendalian mutu perikatan untuk audit laporan keuangan entitas
33 lainnya.
34
35 Pertimbangan Spesifik atas Entitas yang Lebih Kecil (Ref: Para. 20-21)
36
37 A31. Selain audit atas laporan keuangan emiten, penelaahan pengendalian mutu
38 perikatan diharuskan untuk perikatan audit yang memenuhi kriteria yang ditetapkan
39 oleh KAP sebagai perikatan yang harus dilakukan penelaahan pengendalian mutu
40 perikatan. Dalam beberapa kondisi, terdapat kemungkinan bahwa tidak terdapat
14
SA 701 (2021), “Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen”.
15
SA 315 (Revisi 2021), “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya”.
16
SA 330 (Revisi 2021), “Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai”.
17
SA 240 (Revisi 2021), “Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit
atas Laporan Keuangan”.
18
SPM 1, paragraf 48.
1 Dokumentasi
2
3 Dokumentasi Konsultasi (Ref: Para. 24(d))
4
5 A37. Dokumentasi atas konsultasi yang dilakukan dengan profesional lain yang
6 melibatkan hal-hal yang sulit atau kontroversial yang cukup lengkap dan rinci
7 memberikan pemahaman atas:
8 • Isu yang menjadi bahan konsultasi; dan
9 • Hasil konsultasi, termasuk keputusan yang ditarik, dasar keputusan tersebut,
10 dan bagaimana keputusan tersebut diimplementasikan.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24 (Sengaja Dikosongkan)
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47