PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan semakin canggihnya era sekarang, sudah sangat banyak bentuk
transportasi yang sangat digemari oleh halayak ramai. Banyaknya transportsi yang
begitu bervariasi dari transportasi melalui udara, darat, maupun laut sudah
menglami perkembangna yang makin kesini semakin bagus dengan tingkat
keamanan yang sangat diperhatikan.
1
Magang menjadi Staff Landside dsn Airsade di Maskapai Sriwijaya Air
menjadikan salah satu bentuk dari sekian harapan harapan praktikan. Menjadi
salah
2
satu bagian dari Sriwijaya mengajarkan praktikan untuk disiplin dan tidak
melupakan tanggung jawab praktikan sebagai seorang penjual jasa dan juga
sebagai salah satu hamba Allah SWT untuk terus menjalankan perintahnya.
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini antara lain sebagai berikut :
1. Menambah dan meningkatkan wawasan di dalam bidang Ground Staf
dan Ground Hadling.
2. Menambah relasi untuk mempraktekkan pengetahuan yang praktikan
dapat di dalam dunia kerja.
3. Melatih dan mengetahui budaya kerja, disiplin kerja, dan etika dalam
dunia kerja sebagai persiapan untuk memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
1.3 Kegunaan PKL
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Nurantara Aero
Mandiri terdapat beberapa kegunaan yang di dapat dari praktek kerja secaara
2
langsung, Prodi Sekretari Politrknik Unggul LP3M Medan adalah sebagai media
untuk menimba ilmu sedangkan PT. Nusantara Aero Mandiri merupakan tempat
untuk mempraktekkan segala ilmu yang telah di dapat. Adapun beberapa
kegunaan yang telah di dapat, antara lain sebagai berikut :
1. Bagi ilmu praktik
a. Menjalin relasi yang baik antara praktikan dan pihak perusahaan.
b. Memahami dan mempraktekan langsung segala ilmu yang
berkaitan dengan Ground Staf dan Ground Handling.
c. Melatih tanggung jawab, disiplin kerja dan semangat untuk kerja
sebelum memasuki dunia kerja nyata.
2. Bagi Prodi Sekretari Politeknik unggul LP3M Medan
Menjalin hubungan baik dengan tempat praktik kerja yaitu PT.
Nusantara Aero Mandiri
Melahirkan lulusan dari Prodi Sekretari Politeknik Unggul LP3M
Medan yang telah siap untuk memasuki dunia kerja nyata.
3. Bagi PT. Nusantara Aero Mandiri (PT. NAM)
a. Menjalin hubungan baik dengan kampus Politeknik Unggul LP3M
Medan
b. Majadi bentuk pengabdian perusahaan untuk masyarakat karena
telah memberikan kesempatan mahasiswa untuk melakuka Praktek
Kerja Lapangan sebagai persiapan mereka memasuki dunia kerja
nyata.
c. Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan Ground Staf dan
Ground Hadling telah terselesaikan dengan adanya mahasiswa
yang melakukan Praktik Kerja Lapangan di perusahaan.
3
Website : www.flynamair.com
Bagian : Ground Staf dan Ground Handling
Alasan praktikan melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT. NAM Air,
yaitu:
1. PT. NAM Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang merupakan
perusahaan baru didirikan pada tahun 2013. Maskapai penerbangan ini
adalah anak perusahaan dari maskapai penerbangan PT. Sriwijaya Air.
Maskapai penerbangan ini merupakan maskapai pengumpan di kelas
medium dengan mengoperasikan pesawat Boeing 737-500 Winglet
dengan konfigurasi 120 kursi (8 kelas bisnis dan 112 kelas ekonomi).
2. Praktikan tertarik mempelajari ilmu Ground Staf dan Ground Handling
di maskapai Sriwijaya dan Nam Air, yaitu bagian yang bertugas
mencatat, memeriksa, melaporkan semua kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan di Airside dan Landside. Setelah dicatat, harus
diotorisasi oleh departemen terkait. Setelah selesai diotorisasi,
dilakukan periksa ulang apakah semua transaksi telah dicatat
sebagaimana mestinya.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap pesiapan ini melakukan pengumpulan berkas yang dibutuhkan
untuk pengajuan PKL di PT. Nusantara Aero Madiri seperti surat
permohonan PKL, CV dan transkip nilai. Surat permohan sendiri di proses
melalui Biro Administrasi, Akademik, dan Kesiswaan kampus Politeknik
Unggul LP3M Medan kemudian semua berkas yang sudah diselesaikan
akan ditujukan kepada kepala bagian HRD PT. Nusantara Aero Mandiri
pada bulan Desember. Ketika semua berkas sudah siap maka praktikan
praktika langsung mengirim seluruh berkasnya ke bagian resepsionis PT.
4
Nusantara Aero Mandiri. Kemudian praktikan mendapatkan panggilan
interview serta konfirmasi oleh kepala bagian HRD pada bulan Desember
2020 dan dinyatakan dapat memulai PKL dari tanggal 23 Desember 2020
hingga 23 Desember 2021.
2. Tahap Pelaksanaan PKL
Lamanya PKL yang dilakukan teritung mulai tanggal 23 Desember 2020
sampai dengan 23 Maret 2021. Hari pertama melakukan PKL praktikan
mengikuti ujian untuk mendapatkan PAS Bandara yang nantinya
dibutuhkan untuk dapat melakukan proses PKL di Bandar Udara Soekarno
Hatta. Hari selanjutnya Praktek Kerja Lapangan dilakukan di Bandar
Udara Soekarno Hatta. Dengan ini praktikan langsung memperkenalkan
diri di bagian Ground Staf dan dibimbing oleh supervisor di bidang yang
ditangani selama jadwal PKL yang di bagikan. Setelah satu terhitung 25
hari kerja praktikan di pindahkan untuk melakukan Praktek Kerja
Lapangan di Ground Handling selama 27 hari kerja.
3. Tahap Pelaporan Laporan PKL
Pada tahap ini dilakukan ketika kegiatan Praktek Kerja Lapangan selesai.
Praktikan memberikan dan menyerahkan laporan PKL dengan sumber
ilmu pengetauan yang telah di dapat selama PKL di bagian Ground Staf
dan Ground Handling. Periode pembuatan laporan PKL ini berlangsung
teritung mulai tanggal 24 Januari 2023 sampai dengan selesai.
5
BAB II
NAM Air memiliki visi dan misi yang mengunggulkan pesawat NAM Air
sendiri dengan pesawat lainnya. Visi dan misi dari NAM Air sendiri adalah
sebagai berikut:
Visi
Menjadikan armada penerbangan pilihan utama penumpang dengan
memberikan pelayanan yang terbaik dari karyawan NAM Air sendiri
kepada penumpang sehingga dapat mencurii perhatian para masyarakat
dan penumpang untuk selalu mengingat dan meilih NAM Air sebagai
salah satu armada penerbangan yang dapat dipercaya dan diminati para
penumpang.
Misi
Misi yang menjadikan maskapai NAM Air menjadi maskapai terbaik
adalah Merajut Negara Kepulauan, serta melayani, Mengabdi dan
Barbagi. Misi NAM Air satu ini tentu akan menjadi kebanggan NAM
Air jika Suatu saat nanti keeradaannya dapat melayani penumoangnya
di seluruh kepualuan di Indonesia maupun luar negeri. Penerbangan
6
yang sangat baik untuk menjangkau antar pulau yang ditempuh dengan
mudah
7
dan singkat. Tak hanya itu, memberikan pelayanan yang baik
merupakan prinsip kerja yang harus ada di setiap karyawan NAM Air,
baik itu antar karyawan maupun antar karyawan dan penumpang.
Pengabdian yang dimaksud di atas adalah bentuk pengabdian terhadap
perusahaan secara khusus, dan umum terhadap Negara.
7
Warna Putih : Melambangkan semua karyawan PT. Nam Air harus
memiliki hati yang bersih, sebersih warna dasar armada
PT. NAM Air.
8
lainnya. Berikut merupakan tugas masing masing director, yaitu antara lain
sebagai berikut:
1. President Director
President Director bertugas untuk menyususn strategi dan visi.
Menjalin hubungan kemitraan yang strategis. Memastikan bahwa
prinsip tata kelola perusahaan benar-benar diterapkan dengan baik.
Membuat rencana pengembangan preusahaan dalam jangka pendek
maupun panjang. Serta bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan
tugaknya untuk kepenntingan perseroan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
2. Finance Director
Finance Director bertanggung jawab untuk mengelolah fungsi seluruh
kegiatan akuntasi yang terjadi dalam perusahaan, baik itu memproses
data maupun informasi keuangan lainnya. Gunanya untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara
akurat dan tepat waktu. Mengoordinasikan dan mengontrol segala
bentuk perencanaan, pelaporan dam pembayaran kewajiban pajak atas
perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku kala itu. Merencanalan,
mengoordinasikan dan mengontrol arys kas perusahaan, terutama
pengelolahan piutang dan hutang dehingga dapat memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi
keuangan.
3. Commercial Director,
Commercial Director memiliki tanggung jawab terhadap President
Director, menerapkan sistem manajemen dalam unit kerja,
menandatangani bukti pengeluaran keuangan, memerikasa laporan
mingguan yang diberikan finance dan accounting, serta mengarsipkan
laporan mingguan yang diberikan oleh bagian finance dan accounting.
4. Operation Director
Operation Director bertugas untuk memimpin dan mangarahkan
projjek managemen/projek office dalam kegiatan operasional proyek
9
untuk mencapai tujuan perusahaan yang disepakati. Apabila
operasional director tidak menerima surat surat perintah kerja, maka
operational director akan memintanya ke finance dan accounting
manager.
5. Tehnical Director
Tehnical Direktor bertanggung jawan atas seluruh kegiatan produksi
pada perusahaan, mngatur keseimbangan antar investasi dan produksi.
6. Finance dan Accounting Manager
Finance dan Accounting Manager memiliki tanggung jawab untuk
mengambil keputusan penting tentang ivestasi dan berbagai
pembiayaan serta semua hal yang ada kaitannya dengan keputusan
tersebut. Sebagai salah satu peran yang sangat penting dalam
menjalankan roda kehidupan keuangan perusahaan se-efisien mungkin
dengan cara menjalain kerja sama dengan manager lainnya serta sebgai
penghubung antara perusangaan dengan pasar keuangan di luar dana
agar dapat memperoleh dana dan memperdagangkan surat berharga
perusahaan.
7. Human Resourse
Human Resourse adalahs ebuah divisi yang memiliki jabatan yang
bertanggung jawab secara penuh atas SDM dalam suatu perusahaan.
Mulai dari persiapan perekrutan pegawai baru sampai mengurusi
kontrak kerja karyawan yang sedang bekerja. Selain mengelolah para
SDM yang ada, Human Resourse juga bertanggung jawab untuk
mengembangkan keterampilan para SDM yang dimiliki.
8. Safety Manager
Safety Manager pula menjalankan tugasnya dalam implementasi
Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, penerapan dan pengawasan serta
pelaporannya. Membantu penyelidikan masalah, melakukan dan
menyajikan temuan keselamatan bulanan. Dan yang paling penting
adalah melakukan penilaian risiko dan kontrol dalan kegiatan kerja.
10
2.3 Kegiatan Umum Perusahaan PT. Nusantara Aero Mandiri (NAM) Air
PT. NAM Air adalah suatu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang
transportasi udara. PT. NAM Air sebagai perusahaan yang melayani di dalam
bidang transportasi udara dengan melayani penerbangan domestic. PT. NAM Air
sendiri terus-terusan belajar untuk menjadi maskapai penerbangan terbaik yang
diminati di kalangan masyaratkat dengan menjadikan pengalaman sebagai guru
terbaik yang dipunya dan tetap menjaga kualitas pelayanan kepada penumpang.
Tanggung jawab dan kewajiban PT. NAM Air untuk mewujudkan mimpinya
sebagai pelengkap dan untuk bekerja sama dalam melayani operasional
penerbangan di Indonesia dan memberikan kecakapan serta ketepatan pelayanan
yang hanya dapat di raih dnegan mengembangkan system manajemen, peralatan
yang layak di pakai, Sumber Daya Manusia yang memiliki banyak kualitas dan
motivasi tinggi merupakan kunci sukses perusahaan.
11
- SJ-055 dengan rute penerbangan TJQ-CGK
- SJ-584 dengan rute penerbangan PNK-CGK
- SJ-186 dengan rute penerbangan CGK-PNK
- SJ-073 dengan rute penerbangan PGK-CGK
- SJ-186 dengan rute penerbangan PNK-CGK
- PK-CRE SJ-072 STD 09.30 dengan rute penerbangan CGK-PNK
12
13
BAB III
Bidang kerja praktikan selama PKL di divisi Landside PT. NAM Air
adalah:
1. Check In Counter
2. Boarding Gate
3. Lost And Found
4. Passanger Service
1. Load Master
2. Load Sheeter
3. Make Up Area
13
mengenalkan divisi-divisi yang nantinya akan menjadi divisi praktikan
melakukan kegiatan PKL. Tak
14
13
hanya itu, praktikan juga diberi pemahaman singkat tentang jobdesk divisi-divisi
yang praktikan akan melakukan PKL. Praktikan berusaha memahami dengan
sebaik-baiknya semua jobdesk yang dijelaskan oleh pembimbing dan mengerjakan
tugas dan tanggung jawan sebaik-baiknya. Berikut adalah penjabaran dari setiap
bidang kerja praktikan selama melakukan PKL di bagian Landside dan Airside.
A. Bagian Landside
Pada bagian landsinde praktikan melakukan segala kegiatan sesuai dengan
SOP telah di tetapkan dari PT. NAM Air sendiri, praktikan tidak hanya mengurusi
penumpang dari pesawat NAM Air saja tetapi juga ikut menghandle pesawat
Sriwijaya Air juga. Segala kegitan yang dilakukan oleh praktikan di setiap divisi
diatur oleh pembimbing di setiap divisinya.
a. Check In Counter
Check in adalah bagian dari Staff Landside yang bertugas melayani
penumpang untuk melakukan pelaporan diri penumpang perihal
keberangkatannya atau sering juga disebut pre-flight service dan juga pelayanan
setelah penerbangan atau after flight service. Sebagai Check In Counter prosedur
yang harus di jalankan adalah sebagai berikut:
1. Mengucapkan salam (greeting)
2. Menanyakan dokumen penerbangan passenger berupa tiket atau
passport dengan sopan
3. Memeriksa keseesuaian nama yang tertera di tiket atau passport
dengan kartu identitas passenger
4. Memeriksa masa berlaku dan status reseervasi yang tertera di tiket dan
memastikan tujuan passenger
5. Bila itu penerbangan internasional, passport dan visa harus di periksa
juga
6. Meminta agar bagasi ditimbang
7. Menyerahkan kembali tiket atau passport dan kartu identitas
penumpang
8. Membuatkan boarding pass serta label bagasi penumpang dan
memberikannya kepada penumpang tersebut
14
9. Apabila ada penumpang special maka petugas alan memberikan label
special request ataupun penumpang bisa ajukan pada saat di check in
counter
10. Meminta penumpang untuk menunggunya di ruang tunggu yang
terrtera di boarding pass penumpang
11. Jika penumpang tersebut melakukan penerbangan internasional makan
petugas mengarahkan penumpang ke imigrasian
12. Melaporkan jumlah, posisi maupun bagasi ke unit Load Control
Sebelum petugas membuka Check In Counter, petugas harus
menyiapkan beberapa persiapan, seperti:
1. Memeriksa PNL (Passenger Name List), PBI (Passenger Booking
Information), PBS (Passenger Booking Servie) dan menganalisa bila
ada sesuatu yang special
2. Memeriksa informasi-informasi lain yang ada (telex telex masuk)
3. Mempersiapkan peralatan, dokumen dan form-form yang digunakann
misalkan :
Passenger Manifest
Boarding Pass
Seating Plan
Label-label
Marking-marking
Alat-alat komunikasi
APB (Actual Passenger On Board)
NOTOC (Notice To Captain)
4. Mempersiapan perlengkapan lain seperti bolpoint, steples dan lain
sebagainya yang di perlukan
15
1. Barang-barng yang mudsah meledak
2. Zat cair yang mudah terbakar
3. Benda padat yang mudah terbakar
4. Oxidizing substance
5. Toxic substans
6. Corrosive material
7. Misellanous dangerous goods
Selain harus memahami Dangerous Goods petugas juga harus mengetahui
3 Letter Code dari setiap provinsi dan 2 Letter Code dari setiap maskapai. 3 Letter
code adalah sebuah kode untuk provinsi yang ada di Indonesia sedankan 2 Letter
code adalah kode-kode untuk seluruh maskapai.
Seorang check in counter mempunyai kemampuan bahasa. Kemampuan
bahasa ini di peruntukan untuk staff Check In Counter untuk membantu performa
kerja staff tersebut. Bahasa yang paling umum di kuasai oleh para sataf Check In
Counter adalah Bahasa Inggris. Selain kemampuan bahasa adapun perilaku dan
karakter seorang staff Check In Counter juga sangat di perhatikan. Seorang Check
In Counter haruslah berwatak berani dan tidak pernah mengeluh.
Untuk penempatan tempat duduk penumpang (Seat Alocation) petugas
bisa sesuaiakan dengan keperluan keamanan operasional penerbangan atau
permintaan kan kenyamanan penumpangnya bisa juga dari permintaan yang
biasanya dari stasiun keberangkatan. Penempatan tempat duduk bagi XCU (extra
crew) dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku si perusahaan.
Ada beberapa label yang harus petugas check In Counter tahu, antara lain
sebagai berikut:
1. Label barang pecah belah (Label Fregile)
2. Lebel Transit adalah label yang di pergunakan untuk bagasi yang
melakukan transit
3. Label Cubin Baggage adalah label yang digunakan untuk bagasi yang
bisa di bawa ke cubin
4. Label bagasi adalah yang di tempel di bagasi untuk penanda bahwa
bagasi itu milik penumpang dan di dana tertera nama penumpang, code
16
booking, berat, dan asal keberangkatan penumpang serta tujuan
penumpang
5. Label Non Avaluable adalah label yang menandakan bahwa bagasi
tidak terdapat barang barang berbahaya seperti zat cair, power bank
dan barang barng berbahaya lainnya
Selain itu petugas Check In Counter harus bisa membedakan mana yang
termasuk infant dan man ayang termasuk child.
17
diperkenanan untuk membayaarnya ke petugas Check In Counter. Dan untuk
berapa yang harus dibayar. Penumpang haru membayarnya sesuai dengan harga
yang telah ditetapkan oleh pihak sriwijaya dan itu sesuai dengan tujuan
penumpang kemana.
Dampak pandemi cavid 19 ini juga berdampak kepada petugas Check In
Counter yang seharussnya memeriksa identitas, tiket/passport dan juga bagasi
petugas juga harus memeriksa bahwa penumpang memiliki Rapid Test ataupun
PCR sesuai dengan tujuan penumpang kemana. Jika tujuan penumpang
membutuhkan PCR maka petugas harus memeriksa PCR penumpang. Jika
penumpang tidak memiliki berkas berkas yang bersangkutan maka penumpang
tidak diperkenankan menaiki pesawat atau lebih tepatnya petugas Check In tidak
membuatkan penumpang tersebut boarding pass nya. Apapun alasannya.
Seorang petugas Check In Counter harus selalu Senyum, Salam, Sapa.
selain itu adapun tugas petugas Check In Counter yang sesuai dengn SOP
Sriwijaya adalah sebagai berikut
a. Petugas menanyai dengan sopan identitas penumpang, tiket dan surat
kesehatan
b. Petugas menanyai apakah ada bagasi peummpang yang harus masuk
ke compartment pesawat
c. Petugas meb-Check in tiket penumpang dan mengeprint boarding pass
penumpang
d. Ketika terjadi kelebihan bagasi maka petugas harus mengeluarkan EBT
e. Petugas memberikan label bagasi ke bagasi penumpang
18
i. Ketika semuanya selesai petugas Check In Counter memperjelas
kembali apa yang ada si boarding pass penumpang
j. Jika ada penummpang yang membawa senjata tajam dan senjat api,
maka petugas harrus mengisi document Security Item setelah itu
mengarahkannya ke petugas AVSEC untuk tindakan lebih lanjut
Boarding Gate
Boarding gate adalah petugas yang pada dasarnya melayani penumpang
selama berada di boarding lounge. Petugas boarding gate merupakan petugas
mengarahkan penumpang uuntuk masuk ke dalam pesawat terbang. Adapun tugas
tugas yang dilakukan oleh seorang petugas bording gate adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa dan memastikann bahwa identitas penumpang dengan
boarding pass penumpang sesuia dengan tujuan agar tidak
menimbulkan kekeliruan atau kesalahan dalam memasuki ruang
tunggu (Boarding Gate)
2. Jika ada kesalahan seperti pesawat sudah melakukan boarding tetapi
penumpang yan gada di dalam pesawat tidak sesuai atau dengan kata
lain penumpang masih ada yang tertinggal , maka petugas boarding
harus melakukan pemberitahuan nama kepada penumpang serta
melakukan penggilan nama penumpang (last minute called) kepada
penumpang yang bersangkutan, agar segera menuju pesawat. Selain
melakukan hal hal yang di sebutkan tadi petugas juga wajib
melakukan:
Melakukan koordinasi kepada koridorr mengenai kekurangan
penumpang
Menyiapkan dokumen atau manifest penerbangan yang akan di
serahka kepada cubin crew
Terahir petugas boarding harus menyerahkan manifest yanag telah di siapkan tadi
SOP Boarding Gate di PT.Sriwijaya
Petugas Boarding, ada bberapa yang harus dilakukan oleh petugas
boarding, antara lain sebagai berikut:
19
a. Petugas boarding harus sudah ada 40 menit sebelum keberangkatan.
b. Petugas boarding memeriksa kembali dokumen penumpanng seperti
boarding pass, kartu identitas, foto dan surat surat kesehatan lainnya.
c. Petugas boarding bisa memeriksa kembali bagasi penumpang yang
harus di bawa ke cubin baggage. Karena banyak penumpang yang
tidak mengikut sertakan bagasinya disebabkan takut dikeluarkan EBT.
d. Apabila ada penumpang yang membawa bagasi melebihi 7 kg maka
petugas memberikan label limited realize untuk bagasi tersebut.
e. Penumpang yang memakai masker maupun cadar harus membukanya
untuk memeriksa kesesuaian foto dan muka penumpang. Untuk
pengguna cadar pun tetap harus menunjukkan mukanya tanpa
terkecuali dan nantinya akan diperiksa oleh petugas yang perempuan.
20
5) Lengkapi data yang diperlukan saat melakukan claim pembayaran
seperti salinan PIR yang ada, foto copy tiket dan label asli.
Selain tentang bagasi yang hilang, petugas juga menangani penumpang
yang melaporkan akan kerusakan atas bagasinya. Bagasi yang rusak akan di
tangani oleh petugas dengan melakukan beberapa tindaka. Adapun tindakan yang
dilakukan oleh petugas Lost And Found adalah sebagai berikut:
1) Petugas petama kali memeriksa label pada bagasi tersebut. Apabila
bagasi tersebut terdapat label Limited Release dan bagasi di terima
dengan keadaa rusak maka petugas harus menyampaikan kepada
penumpang bahwa bagasi tidak bisa di ganti karena sudah di terima
dalam keadaan rusak. Akan tetapi, bila bagasi terrsebut hanya terdapat
general label maka petugas harus melanjukan proses laporan tersebut.
2) Lengkapi laporan kerudakan bagasi kedalam laporan yang bernama
PIR juga tetapi ceklis di kaliamat kerusakan bagasi.
3) Jika dokumennya terisi lengkap beserta tanda tangan petugas dan
penumpang kemudian dokumen tersebut diberi label bagasi yang asli
seta tiket penumpang tersebut.
4) Lakukan perbaikan pada bagasi tersebut jika masih bisa dilakukan
berbaikan. Tetapi apabila bagasi sudah tidak bisa diperbaiki lagi maka
petugas akan memberi tahu kepada penumpang tersebut bahwa
bagasinya akan diganti sesuai dengan bentuk dan jenis yang sama.
5) Lengkapi data yang diperlukan saat melakukan claim pembayaran
seperti salinan PIR yang ada, foto copy tiket dan label asli.
Tidak hanya kehilngan maupun kerudakan bagasi, bagasi yang mengalami
keterlambatan penumpang juga di tangani oleh petugas Lost And found. Kasus ini
biasanya disebebkan oleh kesalahan handling baik di terminal keberangkatan
maupun di terminal kedatangan maka langkah yang harus dilakukan oleh petugas
adalah permohonan maaf akan ketidak nyamanan yang terjadi kepada penumpang
tersebut. Setelah itu berikan solusi dan informasi yang jelas kepada penumpang
tentang bagasi yg mengalami keterlambatan tersebut agar penumpang bisa
mengurangi sedikit kekecewn penumpang.
Faktor-faktor yang dapat memicu masalah masalah di atas:
21
1) Salah label (wrong label) di terminal keberangkatan. Bagasi yang
seharusnya diberi label tujuan tertentu misalnya KNO tapi oleh petugas
Chek-in-counter di beri label SUB
2) Salah muat bagasi (salah loading/loading eror) yang dilakukan oleh
porter. Bagasi yang seharusnya di loading kepesawat yang bertujuan
DJB tepai oleh porter di loading ke pesawat dengan tujuan BIK
3) Tidak ada yang mengakui bagasi tersebut (Unclaimed Baggage).
Bagasi yang sudah masuk ke stasiun kedatangan tetapi bagasi tersebut
tidak ada yang mengambilnya
4) Bagasi tidak terlabel (Baggage without label). Kadang kala ada bagasi
yang masuk tidak tertera label bagasinya sehingga petugas Lost And
found mengalami kesulitan untuk mengidentifikasinya.
Di dalam dunia Lost And Found ada label yang dikenal sebagai label
Limited Release Tag. Limited Release Tag adalah label bagasi yang khusus
pengganti label bagasi normal. Hal ini dapat dilakukan apabila bagasi dalam
beberapa keadaan di bawah ini:
1. Bagasi diterima dalam keadaan rusak
2. Bagasi dipacking dengan packing yang tidak standard
3. Bagasi diterima dalam packingan yang tidak cocok
4. Bagasi berupa barang yang mudah pecah (fragile)
5. Bagasi berupa barang yang mudah busuk (perishable)
6. Bagasi diterima terlambat (late check in)
22
d. Jika ada kehilangan ataupun kerusakan bagasi maka petugas akan
mengisi dokumen yang bernama PIR (Properti Iregulity Report).
e. Ketika petugas mendapatkan protes dari penumpang dengan bagasinya
yang rusak dan penumpangnya sudah tidak ada lagi di sekitaran
bandara, maka petugas bisa menolak protes tersebut.
f. Bagasi dinyatakan hilang apabila sudah lewat 14 hari pencarian.
d. Passanger Services
Passanger Services adalah petugas yang bertanggung jawab untuk
memberikan pelyanan extra kepada penumpang penumpang khusus. Penumpang
yang dikategorikan khusus ini adalah penumpang yang menggunakan kursi roda
ataupun anak-anak yang bepergian tanpa ada pendamping.
23
Seorang Passanger Services memiliki tugas sebagai berikut:
B. Bagian Airside
Divisi pada bagian Airside praktika hanya melakukan pengevaluasian,
penangan bagasi penumpang, dan mengobservasi kegiatan yang dilakukan oleh
para staf per divisi. Dikarenakan beberapa divisi bagian Airside ini menyangkut
kegiatan yang yang berat seperti mengangkat bagasi yang tidak memungkinkan
pratktikan lakukan dan hal seperti membuat Load Sheat yang menyangkut tentang
keseimbangan pesawat yang tidak boleh dipindah tangankan begitu saja.
a. Load Master
Seorang Loading Masater adalah seorang yang memiliki tanggng jawab
atas penurunan (unloading) dan penaikan (loading) bagasi penumpang maupun
kargo pada kompartemen pesawat sesuai dari intruksi yang diberikan Load
Control. Bagasi penumpang maupun kargo harus ditempatkan sesuai dnegan
loading instruction disetiap kompartemen pesawat. Misalnya pada pesawat SJ.184
Boeing 737-500Ng memiliki 4 kompartemen, maka seoarang load control harus
memberikan informasi penempatan Loading Master untuk menempatkan kago di
konpartemen ke-1 300kg, bagasi penumpang di kompartemen ke-2 400kg,
koompartemen ke-3 bagasi penumpang 400kg dan kompartemen ke-4 kargo
500kg, ini bertujuan untuk mendapatkan center of gravity yang pas pada pesawat.
Maka dari itu, seorang Loading Master di bandara harus memperhatikan
setiap penempatan bagasi penumpang dan kargo pada setiap pesawat udara sesuai
dengan informasi dari Load Control. Sedangkan tugas yang menaikkan bagasi
penumpang dan kargo ke dalam kompartemen pesawat adalah Porter. Saat Porter
menaikkan bagasi penumpang dan kargo ke dalam kompartemen pesawat, Load
24
Master harus tetap mengawasi dan memperhatikan penaikan muatan bagasi dan
kargo agar para porter tidak salah dalam menempatkan setiap muatan.
Melakukan proses Loading-Unloading bagasi penumpang ini sangat fatal
bisa terjadi kesalahan, Karena berat yang ditampung kompartemen pesawat erat
kaitannya dengan keseimbangan pesawat. Tidak boleh terlalu berat ke belakang
maupun sebaliknya.
Seorang Load Master juga harus memiliki kemampuan mengatur waktu
penaikan maupun peneurunan bagasi dan kargo, Karena jika tidak, maka pesawat
akan mengalami delay yang mana itu akan membuat penumpang meresa tidak
nyaman.
Ground time yang dibutuhkan seorang Load Master untuk
mengoordinasikan para Porter untuk menaik atau menurunkan bagasi dan kargo
hanyalah 45 menit. Maka dari itu, dibuthkan koordinasi dan kerja sama yang baik
antar Porter yang sedang duti saat itu dengan Load Master yang sedang
mengoordinaksikan semua bagasi dan kargo pada saat itu pula.
b. Load Sheeter
Load Sheeter adalah petugas yang bertanggung jawab untuk membaut
Load Sheet atau keseimbangan pesawat serta menentukan posisi loading bagasi
penumpang dan kargo. Tugas dari seorang Load Sheeter sangat membutuhkan
keahlian yang sudah bersertifikasi, walaupun banyak orang yang paham tapi jika
dia tidak memiliki sertifikat tentang keahliah membuat Load Sheet maka
pengetahuannya tidak akan di pergunakan di bandara.
Seorang Load Sheeter sangat erat kaitannya dengan keselamatan pesawat,
karena yang mengatur berapa kargo yang dapat diangkut hari itu, tata letak
penumpang yang juga mempengaruhi keseimbangan pesaawat, dan juga berapa
bahan bakar yang di butuhkan untuk rute yang akan dilalaui oleh pesawat saat
keberangkatan.
Tanggung jawab seorang Load Sheeter sangatlah berat, karena jika Load
Sheeter salah menghitung satu angka saja maka keselamatan semua orang yang
ada di dalam pesawat ada dalam bahaya dan Load Sheeter akan menanggung
akibat dari kesalahannya itu.
25
Partisipan dalam mengikuti kegiatan di divisi Load Sheet sempat belajar
untuk membuat Load Sheet dari sebuah pesawat Sriwijaya Air. Praktikan hanya
belajar dasar-dasar untuk membuat Load Sheet dan tidak di beri izin pembimbing
untuk mempraktekan langsung ilmu yang telah dipelajarinya karena banyak
pertimbangan dari pembimbing kenapa tidak memberikan izin kepada praktikan
untuk membuat Load Sheet.
c. Make Up Area
Make Up Area merupan tempat yang dimana seorang porter mendata
bagasi penumpang yang masuk dari Check In Counter. Di sini juga para porter
dapat memilih bagasi sesuai dengan rute dan memindahkan semua bagasi sesuai
dengan tujuannya ke troli barang atau BTT. Di area inni juda ada banyak security
yang bertugas mengawasi porter saat menangani semua bagasi penumpang.
Praktikan melakukan beberapa pekerjaan yang dapat membatu para porter
menyelesaikan tugasnya seperti:
1) Mencatat bagasi yang masuk dari Check In
2) Memindahkan bagasi sesuai dengan rute di BTT
3) Menghitung berapa coli bagasi yang masuk
Seorang porter yang bertugas di Make Up Area juga mengambil data dari
bagasi yang telah landing. Kemuadian bagasi tersebut di susun di conveyor
bandara agar penumpang bisa mengambil bagasinya kembali.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1.1. Kesimpulan
1. Praktikan ditempatkan pada bagian Landside dan Airside
diberikan tugas untuk mengurus proses check In penumpang,
melakukan broses boarding penumpang, memeriksa bagasi
penumpang yang telah mendarat, melabel bagai penumpang
sesuai dengan tujuan penumpang, memberikan pelayanan yang
baik kepada penumpang, mendapa bagasi penumpang sesuai
dengan rute penerbangan penumpang, bejalar membuat load
sheet dari supervisor yang sedang duti dan mengawasi proses
loading-unloading bagasi penumpang ke komparment pesawat.
2. Praktikan mendapatkan wawasan baru tantang dunia graound
handling yang selama ini tidak pernah di sentuh oleh praktikan,
yaitu membuat load sheet dan mengenal kargo walau hanya
sekilas. Dengan bertambahnya ilmu yang praktikan dapatkan
tentang bagian graound handling, maka praktikan tidak kaku
lagi ketika suatu saat praktikan terjun kedunia ground handling
atau melanjutkan pendidikan dii ground handling.
3. Mengenal berbagai karakter yang dihadapi oleh praktikan
selama malakukan Praktik Kerja Lapangan membuat praktikan
lebih bisa berinteraksi dan menghadapi situasi di mana harus
bertindak secara professional dan dapat mengonntrol emosi
terhadap penumpang, bagaimanapun penumpang adalah raja.
27
28
4. Praktikan mendapatkan pengalaman yang sangat bermanfaat
dan dapat merasakan bagaimana kerasnya dunia kerja
sesungguhnya, sehingga praktikan dapat mempersiapkan diri
serta mental dan pengetahuan untuk menghadapi lapangan
kerja nyata ketika telah menyelsaikan pendidikan di kampus
Politeknik Unggul LP3M Medan.
4.1.2. Saran
1. Untuk Pratikan
a. Praktikan mestinya menjaga nama baik lembaga tepat
melakukan PKL maupun lembaga kampusnya dan lebih
mengutamana kesopanan dengan etika yang sopan dan
santun.
b. Praktikan harus lebih banyak melakukan persiapan dalam
segi pengetahuan, keterampilan yang akan mendukung
kegiatan pelaksanaan PKL.
c. Praktikan hendaknya menjada disiplin kerja dan semangat
setiap melakukan pekerjaan yang berikan oleh
pembimbing yang sedang duti.
2. Untuk PT NAM Air
a. Diharapkan agar lebih mengoptimalkan kerjasama antar
sesama karyawan dengan harapan agar seluruh pekerjaan
yang dikerjakan berjalan dengan baik dan benar.
b. Meminimalisir kesenjangan antara para mahasiswa yang
melakukan PKL atas karyawan yang sudah bekerja di
perusahaan tersebut, karena jika karyawan dan mahasiswa
PKL memiliki kesenjangan atau tidak adanya kerja sama
atar mereka maka itu akan membuat mahasiswa PKL
menjadi lebih pemalu untuk menanyakan sesuatu yang
ingin ditanyakan.
3. Untuk Kampus Politeknik Unggul LP3M Medan
28
a. Agar terus menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan
instansi-instansi atau perusahaan lainnya agar pelaksanaan
PKL berjalan dengan baik.
b. Agar memberikan penyuluhan kedapa mahasiswanya
mengenai Praktik Kerja Lapangan sebelum mahasiswanya
memasuki dunia kerja nyata.
29
1