Anda di halaman 1dari 2

PERAN STRES KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN KHARISMATIK DALAM MENGELOLA PRODUKTIVITAS

KERJA PEGAWAI

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
kesimpulannya adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel stres kerja terhadap
produktifitas kerja, yang seharusnya atau hipotesis yang diajukan adalah stres kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap produktifitas kerja. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
variabel Gaya kepemimpinan kharismatik terhadap produktifitas kerja, sesuai dengan hipotesis yang
diajukan. Stres Kerja dan Gaya Kepemimpinan Kharismatik secara bersamasama berpengaruh
signifikan terhadap Produktifitas Kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Encep, dkk. (2017). Pengaruh beban kerja dan stress kerja terhadap produktivitas kerja karyawan,
Akademika.15(2). Hidayat, S., & Tjahjono, H. K. (2015). Peran etika kerja Islam dalam memperngaruhi
motivasi intrinsik, kepuasan kerja dan dampaknya terhadap komitmen organisasional (studi empiris
pada pondok pesantren modern di Banten). Jurnal Akuntansi dan Manajemen Akmenika, 12(2), 625-
637. Latief, Abdul. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinandan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja,
Manajemen Dan Keuangan, 4(1). Misran Tanjung dan Harris Hutagalung. (2018) Pengaruh Faktor
Stres Kerja Terhadap Stres Kerja, Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah.1(1). Muizu, Wa Ode Zusnita.
(2014). Pengaruh kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan, Pekbis Jurnal, 6(1). Rivai, Veithzal dan
Sagala, Ella Jauvani. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke
Praktik. Jakarta: Raja Grafindo. Robbins, Stephen P. (20030. Perilaku Organisasi. Jakarta: Index.
Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Siagian, Sondang P. (2015). Manajemen sumberdaya manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Yukl, Gary.
(2009). Kepemimpinan dalam organisasi. Jakarta: Mancana Jaya Cemerlang. Zebua, Martin. (2017).
Pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan, Media Mahardhika . 15(3).

KEPEMIMPINAN KARISMATIK VERSUS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

KESIMPULAN

Pemimpin karismatik menekankan tujuan-tujuan idiologis yang menghubungkan misi kelompok


kepada nilai-nilai, cita-cita, serta aspirsi-aspirasi yang berakar dalam yang dirasakan bersama oleh
para pengikut. Selain itu kepemimpinan kharismatik juga didasarkan pada kekuataan luar biasa yang
dimiliki oleh seorang sebagai pribadi. Pengertian sangat teologis, karena untuk mengidentifikasi daya
tarik pribadi yang melekat pada diri seseorang , harus dengan menggunakan asumsi bahwa
kemantapan dan kualitas kepribadian yang dimiliki adalah merupakan anugerah Tuhan. Karena
posisinya yang demikian itulah maka ia dapat dibedakan dari orang kebanyakan, juga karena
keunggulan kepribadian itu, ia dianggap (bahkan) diyakini memiliki kekuasan supra natural, manusia
serba istimewa atau sekurangkurangnya istimewa dipandang masyarakat. Seorang pemimpin
dikatakan bergaya kepemimpinan transformasional apabila dapat mengubah situasi, mengubah apa
yang biasa dilakukan, bicara tentang tujuan yang luhur, memiliki acuan nilai kebebasan, keadilan dan
kesamaan. Pemimpin yang transformasional akan membuat bawahan melihat bahwa tujuan yang
mau dicapai lebih dari sekedar kepentingan pribadinya. Kepemimpinan transformasional lebih unggul
daripada kepemimpinan karismatik dan menghasilkan tingkat upaya dan kinerja para pengikut yang
melampaui apa yang bisa dicapai kalau hanya pendekatan karismatik yang diterapkan. Pemimpin
yang karismatik menginginkan pengikutnya untuk mengikuti pandangannya dan tidak perlu
memikirkan hal yang lain; pemimpin transformasional tidak hanya memberikan visi, akan tetapi
mendorong pengikutnya untuk mengimplementasikan visi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA B Bass, B.M. and Avolio, B.J., 1994, Improving Organizational Effectiveness through
Transformational Leadership, Sage, Thousand Oaks. Bennis, W.G. and Nanus, B., 1985, Leaders: The
Strategies for Taking Charge, Harper and Row, New York. Burns, J.M., Leadership, Harper & Row, New
York, 1978. Didik Muksin Wijaya, M.Pd., M.M., 2005, Kepemimpinan Transformasional di Sekolah
dalam Meningkatkan Outcomes Peserta. http://www.google.com Dydiet Hardjto, 1997,Teori
Organisasi Dan Teknik Pengorganiasian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hater, J.J. and Bass, B.,
1988, Supervisors' evaluations and and subordinates' perceptions of transformational and
transactional leadership, Journal of Applied Psychology, 73, p. 695-702. Hersey Paul & Kenneth H.
Blanchard., 1990, Manajemen Perilaku Organisasi Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Jakarta :
Penerbit Erlangga. Ivancevich, John M, 2007, Human Resource Management, New York: Mc Graw-
Hill, Tenth Edition. J. Winardi, 2006, Teori Organisasi Dan Pengorganisasian, Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada. Locke, E, A, 1997, Esensi Kepemimpinan, Jakarta : Spektrum. Rivai, Veithzal, 2004,
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Stogdill M Ralph,1974,
Handbook of Leadership: A Survey of Theory and Research, New York. The FreePress. Tichy, N.M. and
Devanna, M.A., 1986, The Transformational Leader , JohWiley, New York. Wijaya, Muksin, 2005,
Kepemimpinan Transformasional di Sekolah dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik,Jurnal
Pendidikan Penabur - No.05, hal 118-127. Yammarino, F.J. and Bass, B.M.,1990, Longterm forecasting
of transformational leadership and its effects among naval officers:some preliminary findings, in
K.E.Clark and M.B. Clark (eds.),Measures of 77 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77
Leadeship, LeadershipLibrary of America, West Orange. Yukl .A. Gary ,2010, Leadership In
Organizations, Seventh Edition, New Yersey, Prentice Hall.
http://herube.wordpress.com/2010/02/11/k epemimpinan-transformasionaldalam-reformasi/
(http://muharamtuhalal.wordpress.com/20 11/12/05/kepemimpinantransformasional/
http://www.majalahpendidikan.com/2011/0 4/pengertian-kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai