Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Mahasiswa Magister Manajemen :

Tina Malinda 2261101015

Dosen Pengampu : Dr. Jeni Wardi, S.E., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Mata Kuliah : METODOLOGI PENELITIAN

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU

2022/2023
Judul Artikel Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi :
Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja &
Budaya Organisasi (Suatu Kajian Studi Literatur
Manajemen Sumberdaya Manusia)
Tahun 2022
Jurnal JIMT(Jurnal Ilmu Manajemen Terapan
Penulis Muhammad Rizky
Reviewer Tina Malinda/ 2261101015
Latar Belakang Masalah dan Fenomena Dalam zaman sekarang, motivasi menjadi faktor
penting yang diperlukan oleh semua orang,
karena memiliki pengaruh yang besar terhadap
energi dan semangat seseorang. Motivasi
digambarkan sebagai teknik yang
menggambarkan kedalaman, arah, dan daya
tahan seseorang dalam meraih tujuan. Tiga
elemen fundamental dalam definisi ini adalah
kedalaman, arah, dan daya tahan. Motivasi juga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
gaya kepemimpinan seseorang dalam mencapai
dampak yang baik. Gaya kepemimpinan tersebut
juga memiliki pengaruh terhadap mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan.
Pada bulan Agustus tahun 2020, Mutia Fauzia
(2020) melaporkan adanya kenaikan jumlah
pengangguran sebesar 5,23% menjadi 7,07%,
atau setara dengan kenaikan sebesar 2,67 juta.
Hal ini menunjukkan pentingnya motivasi dalam
mencapai keberhasilan dalam mencari
pekerjaan. Selain itu, motivasi juga
mempengaruhi kepuasan seseorang. Ketika
seseorang diberikan motivasi yang memadai,
mereka akan memiliki arahan yang jelas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga
menciptakan kepuasan kerja.
Motivasi juga berpengaruh terhadap budaya
organisasi. Ketika seseorang memiliki motivasi
yang tinggi, dampak yang dihasilkan akan
memberikan energi positif dalam
menyampaikan budaya organisasi yang
diinginkan. Motivasi memainkan peran penting
dalam mendorong perpaduan nilai-nilai inti dan
pilihan perilaku yang bertujuan untuk
memungkinkan bisnis beroperasi secara efektif
dan berhasil. Motivasi juga membantu
menumbuhkan konsistensi, menyelesaikan
konflik, serta memfasilitasi koordinasi dan
kontrol di dalam organisasi.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh Gaya
Kepemimpinan terhadap motivasi?
2. Apakah terdapat pengaruh antara
kepuasan kerja dengan motivasi?
3. Bagaimana dampak budaya organisasi
terhadap motivasi?
Tujuan Penelitian Artikel ini bertujuan untuk membahas pengaruh
gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan
budaya organisasi terhadap motivasi dalam
konteks manajemen sumber daya manusia.
Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan
dapat ditemukan strategi yang efektif dalam
memotivasi individu-individu di dalam
organisasi, sehingga menciptakan lingkungan
kerja yang produktif dan berhasil
Model dan Kerangka Pemikiran 1. Model Penelitian
Variabel Independen:
• Gaya Kepemimpinan (Transformasional
dan Transaksional)
• Kepuasan Kerja
• Budaya Organisasi
Variabel Terikat: Motivasi
2. Kerangka Pemikiran:
▪ Analisis literatur mencakup
buku-buku literatur terkait
MSDM, artikel-artikel ilmiah
dari jurnal yang memiliki
reputasi, dan artikel ilmiah dari
jurnal yang belum bereputasi.
▪ Pendekatan induktif digunakan
dalam kajian pustaka.
▪ Sumber-sumber artikel ilmiah
yang dikutip berasal dari
Mendeley dan Google Scholar.
▪ Penelitian kualitatif dilakukan
untuk eksplorasi dan pemahaman
mendalam mengenai topik yang
diteliti.
▪ Bagian "Pustaka Terkait" atau
"Kajian Pustaka" digunakan
sebagai dasar perumusan
hipotesis dan pembandingan
dengan temuan penelitian
sebelumnya.
Grand Teori 1) Menurut Hafidzi dkk (2019) menyatakan
bahwa motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mampu
bekerjasama, bekerja efektif, dan
terintegritas dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan.
Motivasi adalah suatu yang pokok yang
menjadikan dorongan bagi seseorang
untuk bekerja.
2) Model kontigensi Fielder (Robbins
2015) mengidentifikasi bahwa Gaya
Kepemimpinan mempunyai faktor kunci
dalam keberhasilan kepemimpinan yaitu
gaya kepemimpinan dasar individu.
Filder mengasumsikan jika sebuah
situasi mensyaratkan seorang pemimpin
untuk berorientasi pada tugas dan orang
yang ada dalam posisi kepemimpinan
tersebut adalah yang berorientasi pada
hubungan, salah satu situasi harus
dimodifikasi atau pemimpin harus
digantikan untuk mencapai efektivitas
yang optimal.
3) Robbins dan Judge (2011)
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
perasaan positif pada suatu pekerjaan,
yang merupakan dampak/hasil evaluasi
dari berbagai aspek pekerjaan tersebut.
4) Menurut Mangkunegara (2014)
menyimpulkan pengertian budaya
organisasi sebagai seperangkat asumsi
atau system keyakinan, nilai-nilai, dan
norma yang dikembangkan dalam
organisasi yang dijadikan pedoman
tingkah laku bagi anggota-anggotanya
untuk mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal.
Metode Penelitian Metode penulisan artikel ilmiah ini adalah
dengan metode kualitatif dan studi literature
atau Library Research. Mengkaji Buku-buku
literature sesuai dengan teori yang di bahas
khusunya di lingkup Manajemen Sumberdaya
Manusia (MSDM). Disamping itu menganalisis
artikel-artikel ilmiah yang bereputasi dan juga
artikel ilmiah dari jurnal yang belum bereputasi.
Semua artikel ilmiah yang di citasi bersumber
dari Mendeley dan Scholar Google.
Hasil Penelitian 1. Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh
terhadap Motivasi. Penelitian-penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan, terutama gaya
kepemimpinan transformasional, dapat
mempengaruhi tingkat motivasi individu.
Gaya kepemimpinan yang memotivasi,
inspiratif, dan memberikan arahan yang
jelas dapat meningkatkan motivasi
karyawan dalam mencapai tujuan.
2. Kepuasan Kerja juga memiliki pengaruh
terhadap Motivasi. Penelitian
menunjukkan bahwa kepuasan kerja
yang tinggi dapat meningkatkan tingkat
motivasi individu. Ketika seseorang
merasa puas dengan pekerjaannya,
mereka cenderung lebih termotivasi
untuk memberikan usaha maksimal dan
mencapai hasil yang baik.
3. Budaya Organisasi juga berpengaruh
terhadap Motivasi. Budaya organisasi
yang mendukung, inklusif, dan
memberikan nilai-nilai positif dapat
mempengaruhi motivasi individu. Ketika
individu merasakan adanya dukungan
dan kesesuaian dengan nilai-nilai
organisasi, mereka cenderung memiliki
motivasi yang tinggi untuk berkontribusi
dan bekerja dengan baik.
Dengan demikian, artikel literature review ini
menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti gaya
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan budaya
organisasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi individu. Memahami faktor-
faktor ini dapat membantu organisasi dalam
meningkatkan motivasi karyawan dan mencapai
kinerja yang lebih baik.
Kesimpulan Berdasarkan artikel dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara Gaya Kepemimpinan,
Kepuasan Kerja, dan Budaya Organisasi dengan
motivasi individu. Gaya kepemimpinan yang
memotivasi, kepuasan kerja yang tinggi, dan
budaya organisasi yang positif memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap motivasi.
Saran Disarankan agar penelitian lebih lanjut
melibatkan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi motivasi selain dari variabel
yang telah diteliti dalam artikel ini. Faktor-
faktor seperti etika kerja, disiplin kerja, dan
lingkungan kerja juga berpotensi memiliki
kontribusi penting terhadap motivasi individu.
Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat
memperluas cakupan dan memperdalam
pemahaman tentang faktor-faktor tersebut dalam
konteks organisasi atau perusahaan pada
berbagai tingkatan dan tipe. Hal ini akan
membantu mengidentifikasi lebih banyak
variabel yang berperan dalam mempengaruhi
motivasi dan memberikan wawasan yang lebih
lengkap bagi praktisi dan pengambil keputusan
di bidang manajemen sumber daya manusia.

Anda mungkin juga menyukai