Anda di halaman 1dari 3

Perumahan dan permukiman yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar seperti

halnya pendidikan dan kesehatan yang pemenuhannya dijamin dalam Undang-Undang Dasar
1945 pasal 28(h). Komitmen terhadap pemenuhan kebutuhan dasar tersebut juga sejalan dengan
Agenda Global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 (Sustainable Development Goals) atau
yang dikenal dengan SDGs, terutama Goals 6.1.1 (akses air minum); Goals 6.2.1 (akses sanitasi);
dan Goals 11.1.1 (akses rumah layak huni). Wujud komitmen Pemerintah Indonesia kemudian
ditetapkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mengamanatkan perlunya
sinergi SDGs dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional dan daerah.
Sebagai kebutuhan dasar manusia maka pengukuran indikator hasil pembangunan
perumahan dan permukiman harus berorientasi perubahan pada kondisi masyarakat (result
based). Selaras dikemukakan oleh Lester W. Milbrath seorang ahli peneliti dalam bidang
pembangunan perumahan, dalam penelitian yang ditulis oleh Maman Hilman yaitu jumlah
rumah, luas lokasi perumahan, supply dan demand perumahan dan pola perkembangan lokasi
perumahan. Sebagai indikator utama dalam penentuan lokasi pembangunan perumahan yaitu
lokasi sumber bahan baku, lokasi pasar, fasilitas transportasi, tersedianya tenaga kerja, dan
listrik. Sedangkan sebagai faktor pendukungnya terdapat, perluasan kota, persediaan air, biaya
tanah, peraturan pemda setempat, sikap masyarakat, iklim, keadaan tanah, dan lingkungan.buku
panduan ini diharapkan dapat mengamati, mengukur serta memvalidasi tentang perkembangan
capaian pembangunan terutama menyangkut aspek yang paling mendasar. Selain itu, pengukuran
indicator berbasis Ekonomi Lingkungan ini juga memperhatikan ketersediaan data dalam Survei
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setiap
tahunnya
Pertumbuhan penduduk Kecamatan Rumbai yang semakin meningkat mendorong
pertumbuhan pembangunan perumahan di Kecamatan Rumbai baik rumah tipe sederhana,
menengah hingga mewah, yang dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pengembang yang ada di
Kecamatan Rumbai. Dalam usaha memilih lokasi, menjadi keputusan penting bagi PT. Inti
Karya Bangun Persada sebagai faktor daya tarik dalam pemasaran perumahan. Dalam penentuan
lokasi dimana akan dibangun sebuah perumahan PT. Inti Karya Bangun Persada hanya
memperhitungkan kondisi lahan dan biaya yang akan dikeluarkan tanpa memperhitungkan
penilaian dan pembanding yang lain. Akibat dari pengambilan keputusan yang kurang jeli dalam
memilih lahan lokasi perumahan pihak perusahaan sering kali mengalami lambatnya penjualan,
sehingga keuntungan perusahaan menjadi tidak optimal.
Salah satu cara untuk memperoleh Lokasi Perumahan di Kecamatan Rumbai yang terbaik
adalah dengan melakukan penillaian lokasi perumahan. Penilaian lokasi perumahan ini
merupakan tahapan untuk memutuskan apakah konsumen berminat dengan perumahan tersebut.
Penentuan bagaimana kriteria dan syarat-syarat ketika pemilihan perumahan baru itu masih
dilakukan secara manualisasi. Agar dapat membantu pihak konsumen dalam pemilihan lokasi
perumahan yang strategis baru ini dapat dipecahkan dengan bantuan komputer. Kemampuan
komputer dalam menyelesaikan persoalan ini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
BUKARUMAH Sebagai Aplikasi Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Perumahan di
Kecamatan Rumbai Berbasis Ekonomi Lingkungan
Aplikasi BUKARUMAH merupakan gabungan dari kumpulan manusia kemampuan
dengan teknologi komputer untuk melakukan pemrosesan data dan keputusan yang dapat
digunakan untuk membantu seorang manajer dalam mengambil keputusan ketika menghadapi
masalah terstruktur. Dalam system pengambilan keputusan untuk pemilihan perumahan lokasi
sehingga pendukung keputusan terpenuhi, metode untuk sistem pendukung keputusan yang
digunakan yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). Terkait dengan kriteria yang telah
ditentukan sesuai kebutuhan dan alternatif yang dipilih sebagai acuan dalam pemilihan lokasi
perumahan. AHP ini dan metode Satisficing Models mampu memberikan rekomendasi dengan
nilai terdekat, jadi meskipun tidak ada lokasi tanah yang persis sama dengan keinginan
pengembang, aplikasi ini akan memberikan rekomendasi untuk memilih lokasi tanah dengan
nilai terdekat sesuai harapan pengembang. Cara menentukan niliai terdekat pada aplikasi dengan
menggunakan hitungan matriks. Tujuan dari penelitian ini adalah agar adanya system keputusan
dengan menggunakan Metode AHP dan model kepuasan dapat membantu pengembang dalam
memilih lokasi untuk pemilihan lokasi perumahan di Kecamatan Rumbai
Strategi Implementasi dari Aplikasi Bukarumah ialah dengan enam alternatif lokasi yang
dibandingkan, dan dengan enam nilai finansial yang akan diperhitungkan yang nantinya akan
menghasilkan keputusan yang layak. Enam nilai kriteria yang akan dibandingkan yaitu Fisik
dasar keadaan tanah (FDT), Jaringan listrik dan air (JLA), Transportasi (TRN), Potensi banjir
(PBJ), Keadaan lingkungan (KLG) dan Fasilitas kebutuhan (FKB). Enam alternatif lokasi yang
akan dibandingkan meliputi Sri Meranti (SMR), Umban Sari (UBS), Palas (PLS), Lembah
Damai (LDM), Limbungan Baru (LBR) dan Meranti Pandak (MPD). Aplikasi Bukarumah akan
membandingkan nilai dari sisi finansial dari masing-masing alternatif lokasi, nilai finansial yang
akan dibandingkan dan dihitung adalah nilai yang mempunyai nilai ekonomi ataupun nilai
sebagai penunjang faktor ekonomi. Dari penjelasan mengenai sisi finansilal tadi, maka nanti
akan terlihat jelas hal-hal yang begitu penting untuk dipertimbangkan oleh pihak perusahaan
sebelum membangun perumahan. Selanjutnya bagaimana pihak perusahaan memilih jika
dihadapkan dengan persoalan yang sisi satu harus dipilih tapi sisi lain juga harus
dipertimbangkan, dan bagaimana mengatasi hal tersebut supaya pemilihan yang dilakukan benar-
benar menjadi pilihan alternatif yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai