Anda di halaman 1dari 12

Meneguhkan Demokrasi Berkualitas Melalui Harmoni Kewajiban dan Hak

Negara: Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah sebagai Pilar Utama

Dosen Pengampu: Dra. Hja. Marwiyah, M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 5

Yunky Novfredly (2205036019)


Safira Nur Wulandari (2205036010)
Klara Wahyu Isyraa (2205036035)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan
yang berjudul “Meneguhkan Demokrasi Berkualitas Melalui Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara: Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah sebagai
Pilar Utama”.

Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi salah datu tugas mata kuliah
Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan semester II dengan dosen pengampu
Dra. Hja. Marwiyah, M. Pd. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan orang tua
yang selalu mendukung kelancaran tugas kami.

Kami sampaikan terima kasih atas perhtaiannya terhadap makalah ini dan
kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dengan segala saran
dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan
pembuatan makalah pada tugas yang lain di waktu mendatang.

Samarinda, 30 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB 1: PENDAHULUAN .................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan ....................................................................................................................... 5

D. Manfaat ..................................................................................................................... 5

BAB II : ISI ............................................................................................................ 6


A. Harmoni antara kewajiban dan hak negara dalam demokrasi ........................... 6

B. Pentingnya Harmoni Antara Kewajiban dan Hak Negara Dalam Menjaga


Kualitas Demokrasi ...................................................................................................... 7

C. Kedaulatan Rakyat Dapat Menjadi Pilar Utama dalam Demokrasi yang


Berkualitas ..................................................................................................................... 8

BAB III: PENUTUP ........................................................................................... 10


A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10

B. Saran ....................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang berlandaskan pada


kebebasan, kesetaraan, dan partisipasi rakyat dalam mengambil keputusan
politik. Di dalam demokrasi, terdapat hak dan kewajiban yang melekat pada
setiap warga negara dan pemerintah yang harus dilaksanakan secara
bersama-sama. Hak negara yang melindungi kebebasan dan kesetaraan
individu harus sejalan dengan kewajiban negara dalam menjaga stabilitas,
keamanan, dan keadilan bagi seluruh rakyat. Namun, dalam
pelaksanaannya, harmoni antara kewajiban dan hak negara seringkali
terganggu, yang berdampak pada kualitas demokrasi. Kedaulatan rakyat
sebagai pilar utama dalam demokrasi juga dapat terabaikan, jika hak-hak
individu tidak sejalan dengan kepentingan bersama dan tidak dilakukan
melalui proses musyawarah untuk mencapai mufakat.

Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang lebih mendalam


tentang pentingnya harmoni antara hak dan kewajiban negara dalam
demokrasi, serta bagaimana kedaulatan rakyat dan musyawarah dapat
menjadi pilar utama dalam memperkuat demokrasi itu sendiri. Hal ini
menjadi latar belakang penting dalam meneguhkan demokrasi berkualitas
melalui harmoni kewajiban dan hak negara: kedaulatan rakyat dan
musyawarah sebagai pilar utama.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan harmoni antara kewajiban dan hak
negara dalam demokrasi?
2. Bagaimana pentingnya harmoni antara kewajiban dan hak negara dalam
menjaga kualitas demokrasi?
3. Bagaimana kedaulatan rakyat dapat menjadi pilar utama dalam
demokrasi yang berkualitas?
C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep harmoni antara kewajiban dan hak negara dalam
demokrasi, serta pentingnya harmoni tersebut dalam menjaga kualitas
demokrasi
2. Memahami pentingnya kedaulatan rakyat sebagai pilar utama dalam
demokrasi dan bagaimana mewujudkannya dalam kehidupan
berdemokrasi
3. Menganalisis peran musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
memperkuat demokrasi dan menjaga harmoni antara hak dan kewajiban
negara
D. Manfaat
1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya harmoni
antara kewajiban dan hak negara dalam menjaga kualitas demokrasi,
sehingga dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
kehidupan berdemokrasi.
2. Mendorong kesadaran akan pentingnya kedaulatan rakyat sebagai pilar
utama dalam demokrasi, dan bagaimana masyarakat dapat berperan
aktif dalam proses demokrasi dan memperkuat kedaulatan rakyat
tersebut.
3. Menjelaskan peran musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
memperkuat demokrasi, dan bagaimana masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan untuk berdiskusi dan berdebat secara
konstruktif dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
BAB II

ISI

A. Harmoni antara kewajiban dan hak negara dalam demokrasi


Harmoni antara kewajiban dan hak negara dalam demokrasi adalah
konsep yang mengacu pada keseimbangan antara hak individu dan
kewajiban negara dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan keadilan bagi
seluruh warga negara. Dalam konteks demokrasi, harmoni antara kewajiban
dan hak negara sangat penting untuk mencapai tujuan utama demokrasi,
yaitu memberikan kebebasan dan keadilan kepada seluruh warga negara.
Konsep harmoni ini menunjukkan bahwa kewajiban-kewajiban negara
harus memperhatikan hak-hak individu dan masyarakat yang diakui oleh
konstitusi dan hukum yang berlaku, serta sebaliknya, hak-hak individu tidak
boleh melampaui kewajiban-kewajiban negara dalam rangka menjaga
stabilitas, keamanan, dan keadilan bagi seluruh warga negara. Dalam
prakteknya, harmoni antara kewajiban dan hak negara dalam demokrasi
dapat dilakukan melalui beberapa langkah, antara lain: Menerapkan prinsip-
prinsip demokrasi yang adil dan transparan dalam kebijakan dan tindakan
pemerintah, serta memastikan bahwa hak-hak individu dan masyarakat
diakui dan dihormati. Menegakkan hukum yang berlaku secara adil dan
merata, sehingga kewajiban-kewajiban negara terpenuhi dan hak-hak
individu dan masyarakat terlindungi. Meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam proses demokrasi, sehingga hak-hak individu dan masyarakat dapat
diakomodasi dan kewajiban-kewajiban negara dapat dipenuhi dengan lebih
baik. Memperkuat lembaga negara yang bertanggung jawab dalam menjaga
harmoni antara kewajiban dan hak negara, seperti lembaga peradilan, badan
pengawas, dan badan legislatif, sehingga dapat memastikan bahwa
keputusan dan tindakan pemerintah didasarkan pada prinsip-prinsip
demokrasi yang adil dan transparan.
Dalam kesimpulannya, harmoni antara kewajiban dan hak negara
merupakan konsep yang sangat penting dalam menjaga kualitas demokrasi
dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya. Melalui konsep
harmoni ini, hak-hak individu dan masyarakat dapat diakomodasi dengan
baik, sementara kewajiban-kewajiban negara dapat dipenuhi secara adil dan
merata.

B. Pentingnya Harmoni Antara Kewajiban dan Hak Negara Dalam


Menjaga Kualitas Demokrasi
Harmoni antara kewajiban dan hak negara sangat penting dalam
menjaga kualitas demokrasi karena memastikan bahwa hak-hak individu
dan masyarakat diakomodasi secara adil dan kewajiban-kewajiban negara
dipenuhi secara merata. Tanpa adanya harmoni ini, demokrasi dapat
terganggu dan kualitasnya menurun. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa harmoni antara kewajiban dan hak negara penting dalam menjaga
kualitas demokrasi:
1. Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya: Adanya
harmoni antara kewajiban dan hak negara dapat menumbuhkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya. Jika hak-hak
individu dihormati dan kewajiban-kewajiban negara dipenuhi dengan
baik, masyarakat akan merasa bahwa pemerintahannya bertindak secara
adil dan transparan, dan mereka akan merasa dihargai sebagai warga
negara.
2. Mempertahankan stabilitas politik dan sosial: Harmoni antara
kewajiban dan hak negara juga penting dalam mempertahankan
stabilitas politik dan sosial. Ketika hak-hak individu diabaikan atau
kewajiban-kewajiban negara tidak dipenuhi, masyarakat dapat merasa
tidak puas dan bahkan melakukan protes atau aksi-aksi yang dapat
mengancam stabilitas politik dan sosial.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat: Harmoni antara kewajiban dan
hak negara juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
proses demokrasi. Jika hak-hak individu dihormati dan kewajiban-
kewajiban negara dipenuhi dengan baik, masyarakat akan merasa
dihargai dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan publik.
4. Mendorong perkembangan ekonomi: Harmoni antara kewajiban dan
hak negara juga dapat mendorong perkembangan ekonomi. Jika hak-
hak individu dan masyarakat diakomodasi dengan baik dan kewajiban-
kewajiban negara dipenuhi secara merata, maka masyarakat akan
merasa aman dan terlindungi, sehingga dapat meningkatkan investasi
dan pertumbuhan ekonomi.
5. Menjaga hak asasi manusia: Harmoni antara kewajiban dan hak negara
juga penting dalam menjaga hak asasi manusia. Jika hak-hak individu
diakui dan dilindungi, dan kewajiban-kewajiban negara dipenuhi
dengan baik, maka hak asasi manusia akan terjamin dan terlindungi,
sehingga masyarakat dapat hidup dengan layak dan bermartabat.

Dengan demikian, harmoni antara kewajiban dan hak negara


merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kualitas demokrasi,
sehingga perlu dipenuhi dan dijaga dengan baik oleh seluruh warga negara
dan pemerintahannya.

C. Kedaulatan Rakyat Dapat Menjadi Pilar Utama dalam Demokrasi


yang Berkualitas
Kedaulatan rakyat merujuk pada hak warga negara untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan publik, baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui perwakilan mereka. Dalam konteks demokrasi, kedaulatan
rakyat merupakan pilar utama dan prinsip dasar dalam menjalankan sistem
pemerintahan.
Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana kedaulatan rakyat dapat
menjadi pilar utama dalam demokrasi yang berkualitas:
1. Menjamin partisipasi politik yang merata: Kedaulatan rakyat memastikan
bahwa partisipasi politik tidak hanya terbatas pada kelompok tertentu atau elite
politik, tetapi merata di seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya partisipasi
yang merata, keputusan yang diambil pun lebih mewakili kepentingan dan
aspirasi seluruh rakyat, sehingga tercipta legitimasi yang kuat dalam sistem
pemerintahan.
2. Mempromosikan akuntabilitas dan transparansi: Kedaulatan rakyat juga
dapat memperkuat akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan. Ketika
rakyat memiliki hak untuk memilih dan menentukan kebijakan publik,
pemerintah harus bertanggung jawab kepada rakyat dan memberikan informasi
yang transparan mengenai kebijakan dan tindakan yang diambil.
3. Menjaga stabilitas politik: Kedaulatan rakyat juga dapat membantu menjaga
stabilitas politik dengan meminimalkan konflik yang dapat terjadi akibat
ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan. Dalam sistem demokrasi
yang kuat, masyarakat memiliki hak untuk mengajukan keluhan dan memprotes
pemerintahan tanpa khawatir akan dijatuhi hukuman atau ditekan oleh
kekuasaan.
4. Mendorong inovasi dan perkembangan: Kedaulatan rakyat dapat
mempromosikan inovasi dan perkembangan karena masyarakat diberikan
kesempatan untuk memberikan masukan dan ide-ide baru dalam proses
pengambilan keputusan. Hal ini dapat memicu terciptanya kebijakan yang lebih
efektif dan efisien untuk mengatasi masalah dan tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat.
5. Memperkuat nilai-nilai demokrasi: Kedaulatan rakyat juga dapat
memperkuat nilai-nilai demokrasi, seperti pluralisme, toleransi, dan kebebasan
berpendapat. Dalam sistem demokrasi yang kuat, semua suara dan pendapat
dihargai, sehingga tercipta keragaman pemikiran dan ide yang dapat mendorong
pertumbuhan dan kemajuan masyarakat.

Dengan demikian, kedaulatan rakyat dapat menjadi pilar utama dalam


demokrasi yang berkualitas karena memastikan partisipasi politik yang merata,
mempromosikan akuntabilitas dan transparansi, menjaga stabilitas politik,
mendorong inovasi dan perkembangan, serta memperkuat nilai-nilai demokrasi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, dapat disimpulkan
bahwa harmoni antara kewajiban dan hak negara dalam demokrasi sangat
penting untuk menjaga kualitas demokrasi. Harmoni tersebut mencakup
kewajiban negara untuk memberikan hak yang setara dan memperjuangkan
kepentingan rakyat, serta hak rakyat untuk berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan dan memantau kinerja pemerintah.Kedaulatan
rakyat juga merupakan pilar utama dalam demokrasi yang berkualitas.
Prinsip ini menjamin partisipasi politik yang merata, mempromosikan
akuntabilitas dan transparansi, menjaga stabilitas politik, mendorong
inovasi dan perkembangan, serta memperkuat nilai-nilai demokrasi. Oleh
karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi politik dan
memberdayakan rakyat dalam proses pengambilan keputusan publik.
Demokrasi yang berkualitas akan mampu menciptakan stabilitas
politik, memperkuat tata kelola yang baik, serta mendorong pertumbuhan
dan kemajuan masyarakat. Dalam rangka mencapai hal tersebut, perlu
adanya kerjasama antara pemerintah dan rakyat untuk memperkuat sistem
demokrasi yang kuat dan efektif.

B. Saran
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan, beberapa saran
yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemerintah harus menjamin hak-hak rakyat dan memperjuangkan
kepentingan mereka, dengan memperkuat institusi dan lembaga yang
terkait dengan demokrasi.
2. Rakyat perlu diberdayakan untuk berpartisipasi secara aktif dalam
proses pengambilan keputusan publik dan memantau kinerja
pemerintah, dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
hak-hak mereka.
3. Diperlukan upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam proses pengambilan keputusan publik, dengan memperkuat
mekanisme pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja pemerintah.
4. Kedaulatan rakyat harus menjadi pilar utama dalam demokrasi,
dengan memastikan partisipasi politik yang merata, mendukung
kebebasan berpendapat dan menyampaikan aspirasi, serta memperkuat
mekanisme kontrol sosial terhadap pemerintah.
5. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesadaran politik di masyarakat
dapat meningkatkan partisipasi politik yang berkualitas dan
memperkuat nilai-nilai demokrasi.
Dengan implementasi dari saran-saran di atas, diharapkan akan
terjadi peningkatan kualitas demokrasi yang mampu menciptakan
stabilitas politik, memperkuat tata kelola yang baik, serta mendorong
pertumbuhan dan kemajuan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Dahl, R. A. (1971). Polyarchy: Participation and Opposition. Yale University


Press.

Diamond, L. (2015). The Spirit of Democracy: The Struggle to Build Free


Societies Throughout the World. Henry Holt and Company.

Huntington, S. P. (1991). The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth


Century. University of Oklahoma Press.

Lijphart, A. (1999). Patterns of Democracy: Government Forms and Performance


in Thirty-Six Countries. Yale University Press.

Przeworski, A. (1991). Democracy and the Market: Political and Economic


Reforms in Eastern Europe and Latin America. Cambridge University Press.

Putnam, R. D. (1993). Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern


Italy. Princeton University Press.

Schmitter, P. C., & Karl, T. L. (1991). What Democracy Is...and Is Not. Journal of
Democracy, 2(3), 75-88.

Zakaria, F. (1997). The Rise of Illiberal Democracy. Foreign Affairs, 76(6), 22-
43.

Anda mungkin juga menyukai