MINI PROPOSAL
Oleh :
A1G021109
UNIVERSITAS BENGKULU
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai sarana dalam membina,
membentuk, menguatkan, dan melestarikan nilai moral dan akhlak mulia pada diri
siswa. Selanjutnya nilai-nilai tersebut dapat melekat menjadi identitas dan
kepribadian setiap orang dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
kehidupan beragama, berbangsa maupun bernegara. Pada kenyataannya, PPkn di
sekolah dipandang oleh sebagian siswa sebagai mata pelajaran yang
membosankan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yang paling umum
adalah guru menyampaikan materi dengan cara konvensional, seperti ceramah
terus menerus, pembelajaran yang berpusat pada guru, Guru dijadikan sebagai
satu-satunya sumber belajar, sehingga ketika ia berbicara di depan kelas, siswa
harus mendengarkannya. Oleh karena itu guru sebagai pendidik dan pengajar
harus mengembangkan dan menggunakan keterampilan profesional mereka untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pengajaran di kelas.
Menurut pendapat (Susan Fitriasari dan Riyan Yudistira, 2017) Pendidikan
karakter merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan yang bertujuan
untuk membentuk siswa menjadi individu yang berkarakter baik, berakhlak mulia,
dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Pendidikan
karakter juga harus memperhatikan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh
masyarakat setempat agar dapat memperkaya nilai-nilai karakter yang ditanamkan
pada siswa. Pendidikan karakter adalah suatu upaya untuk mengembangkan
aspek kepribadian siswa yang meliputi nilai-nilai moral, etika, agama, dan
budaya. Pembentukan karakter yang baik di sekolah dapat membantu siswa
menjadi individu yang berkarakter kuat dan bermoral baik. Pembentukan karakter
tidak hanya sekadar penanaman nilai moral, tetapi juga penanaman nilai-nilai
budaya dan kearifan lokal yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta
tanah air pada siswa.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif sangat efektif dalam meningkatkan pembentukan karakter siswa.
Dalam konteks ini, model Cooperative Learning (CL) merupakan salah satu
model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk membangun nilai-nilai
karakter yang kuat dan positif. Model pembelajaran kooperatif ini mendorong
5
siswa untuk bekerja sama dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian, model CL dapat dijadikan strategi pembelajaran yang efektif
untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa.
Di sisi lain, kearifan lokal dan budaya daerah juga memegang peranan
penting dalam pembentukan karakter siswa. Budaya dan kearifan lokal dapat
menjadi landasan kuat bagi siswa untuk mengembangkan rasa cinta tanah air dan
kebanggaan akan identitas budaya mereka. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai
budaya dan kearifan lokal perlu dilakukan melalui pendidikan.
SDN 67 Kota Bengkulu adalah salah satu sekolah dasar di kota Bengkulu
yang memiliki siswa yang beragam latar belakang budaya dan etnis. Oleh karena
itu, penanaman nilai-nilai budaya dan kearifan lokal perlu dilakukan melalui
strategi pembelajaran yang efektif. Dalam konteks ini, penggunaan model
Cooperative Learning dapat dijadikan strategi pembelajaran yang efektif untuk
menanamkan nilai-nilai karakter berbasis budaya dan kearifan lokal pada siswa di
SDN 67 Kota Bengkulu.
6
1. Untuk mengkaji pemanfaatan model cooperative learning dalam pembelajaran
PPKN di SDN 67 Kota Bengkulu.
2. Untuk mengkaji pengaruh pemanfaatan model cooperative learning terhadap
penanaman nilai-nilai karakter berbasis budaya dan kearifan lokal siswa dalam
pembelajaran PPKN di SDN 67 Kota Bengkulu.
3. Untuk mengidentifikasi hambatan dan solusi yang dihadapi dalam
pemanfaatan model cooperative learning sebagai strategi penanaman nilai-
nilai karakter berbasis budaya dan kearifan lokal siswa dalam pembelajaran
PPKN di SDN 67 Kota Bengkulu.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan model
cooperative learning sebagai strategi pembelajaran dalam pembentukan nilai-
nilai karakter siswa berbasis budaya dan kearifan lokal. Hal ini dapat
membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih efektif dan
efisien.
3. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam meningkatkan
pemahaman mereka tentang nilai-nilai karakter berbasis budaya dan kearifan
7
lokal. Selain itu, penggunaan model cooperative learning juga dapat
membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan sosial mereka.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
9
dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa
tipe model cooperative learning, seperti tipe think-pair-share, tipe jigsaw, tipe
numbered heads together, dan tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
10
2.5 Penanaman Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal
Nilai-nilai karakter berbasis budaya dan kearifan lokal adalah nilai-nilai yang
berkaitan dengan budaya dan adat istiadat setempat. Nilai-nilai ini menjadi bagian
dari identitas suatu daerah atau negara dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Contoh nilai-nilai karakter berbasis budaya dan kearifan lokal di Indonesia antara
lain gotong royong, kejujuran, toleransi, kerja keras, dan menghargai orang tua
dan guru.
Budaya dan kearifan lokal merupakan suatu warisan dari nenek moyang
yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya dan
kearifan lokal memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang membedakan
dengan budaya dan kearifan dari daerah lain. Dalam pembelajaran, budaya dan
kearifan lokal dapat dijadikan sebagai konteks yang relevan dan dapat memotivasi
siswa dalam belajar.
11
Namun demikian, penelitian mengenai pemanfaatan model Cooperative
Learning sebagai strategi penanaman nilai-nilai karakter berbasis budaya dan
kearifan lokal pada siswa masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan pembentukan karakter siswa berbasis
budaya dan kearifan lokal.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
dokumen seperti rencana pelaksanaan pembelajaran, buku catatan siswa, dan hasil
belajar siswa.
14
membantu siswa untuk lebih mengenal dan memahami nilai-nilai budaya dan
kearifan lokal yang ada di lingkungan mereka, serta mampu membangun rasa
cinta pada budaya dan kearifan lokal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Nurlaelah, E., & Mukminin, A. (2018). Cooperative Learning with Local Wisdom
Based on Learning Outcomes and Social Attitudes of Students. International
Journal of Educational Research Review, 3(2), 42-49.
Ririn, E., & Sunardi. (2018). Cooperative Learning Based on Local Wisdom
Values to Enhance Learning Motivation of Junior High School Students in
Indonesia. International Journal of Educational Research Review, 3(5), 245-
252.
16
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Menumbuhkan Karakter Peduli
Lingkungan Hidup Siswa. Konferensi Nasional Kewarganegaraan III,
November, 167–175. https://core.ac.uk/download/pdf/154347506.pdf
Yani, A., Suherman, S., & Sopandi, W. (2019). The Influence of Cooperative
Learning Model and Local Wisdom-Based Learning on the Social Studies
Learning Outcomes of Primary School Students. International Journal of
Educational Research Review, 4(1), 20-27.
17