Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizka Aulia Nasir

NIM : G031201080
Mata Kuliah : Teknologi Pengolahan Pati dan Gula
Dosen : Prof. Dr. Ir. Amran Laga, MS.

Tugas 1
Asam Butirat
A. Karakteristik Asam Butirat
Asam butirat adalah bahan penyusun asam lemak rantai pendek atau asam organik
yang diproduksi oleh mikroba usus yang memfermentasi karbohidrat makanan yang
dicerna dengan oleh pati dan serat makanan. Asam butirat menurunkan pH yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif, seperti bakteri coliform di saluran
pencernaan. Asam butira memiliki karakteristik, yaitu berbentuk cairan tidak berwarna,
berbau menyengat dan tidak sedap, serta memiliki titik didih 163,7℃, titik leleh -5,7℃,
kelarutan dalam air 60,0 mg/ml, korosif terhadap logam dan jaringan, memiliki berat
molekul sebesar 88,12 g/mol, dan densitasnya sebesar 0,958 g/ml.
B. Fungsi Asam Butirat
Asam butirat berfungsi sebagai acidifier yang mampu menjaga keseimbangan bakteri
pada saluran pencernaan dengan mempertahankan pH saluran pencernaan sehingga
meningkatkan penyerapan nutrient. Acidifier juga dapat meningkatkan kesehatan usus
dengan menghambat pertumbuhan bakteri petogen. Asam butirat dalam berbagai industri
berperan untuk mengintensifkan rasa pada makanan, meningkatkan aroma dan senyawa
aromatik, sebagai prekursor untuk memproduksi termoplastik selulosa asetat butirat,
sebagai aditif pada bahan plastik dan serat tekstil, dan meningkatkan ketahanan panas.
Asam butirat juga berperan untuk mencegah kanker, mereduksi pembentukan batu
empedu, dan membantu penyerapan mineral.
C. Proses Produksi Asam Butirat
Poses produksi asam butirat yang dimulai dari pati kemudian dihidrolisis menjadi
glukosa, dan kemudian difermentasi dengan bantuan bakteri asam laktat (BAL) terjadi
penurunan pH sehingga mengubah glukosa menjadi asam laktat. Selama fase stationer
akan terjadi penumpukan asam laktat sehingga mengaktifkan enzim yang memetabolisir
asam laktat dan semakin lama fermentasi akan semakin terbentuk asam-asam lemak
rantai pendek, yaitu etanol, asam asetat, asam propionat, dan asam butirat yang
merupakan hasil dari hidrolisis asam laktat.
DAFTAR PUSTAKA
Abel, R. N., Bebas, W., & Sumadi, I. K. (2023). Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi
Asam Butirat terhadap Performa dan Persentase Karkas Ayam Pedaging. Buletin
Veteriner Udayana, 15(1), 37–44.
Adi Wira Kusuma, G. P., Ayu Nocianitri, K., & Kartika Pratiwi, I. D. P. (2020). Pengaruh
Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Fermented Rice Drink Sebagai Minuman
Probiotik dengan Isolat Lactobacillus sp. F213. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan
(ITEPA), 9(2), 182–193.
Krisnan, R., Retnani, Y., Tangendjaja, B., Mutia, R., & Jayanegara, A. (2019). Pemberian
Secara Ovo Asam Butirat Menggantikan Peran Antibiotik untuk Meningkatkan
Produktivitas Unggas. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 29(1),
35–42.
Hapirayani, Darwin, & Hartuti, S. (2022). Pengaruh Penambahan Pati pada Inokulum Feses
Luwak terhadap pH Biji Kopi Arabika (Coffea arabica L) Selama Fermentasi. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 23(4), 1–16.
Setiarto, R. H. B., Widhyastuti, N., & Fairuz, I. (2017). Pengaruh Starter Bakteri Asam Laktat
dan Penambahan Tepung Talas Termodifikasi Terhadap Kualitas Yogurt Sinbiotik.
Jurnal Riset Teknologi Industri, 11(1), 18–30.

Anda mungkin juga menyukai