NIM : G031201080 Dosen Pengampu : Dr. Muh. Asfar, STP. M.Si Kelas : Analisa Pangan B Tanggal : Kamis, 27 Oktober 2021 \ Food Processing and Digestion: Bioaccessibility and Strach Digestion “Pengolahan dan Pencernaan Makanan: Bioaksesibilitas dan Pencernaan Pati” By: Prof. Dr. Ilkay Sensoy, Ph.D
A. Makanan dan Kesehatan
Pencernaan makanan dapat dianggap sebagai antarmuka fisiologis antara makanan dan kesehatan. B. Pencernaan Makanan Selama pencernaan, matriks makanan dipecah, dan nutrisi dan senyawa bioaktif diserap melalui sinergi proses mekanik, kimia, dan biokimia. C. Sistem Pencernaan Sisem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan organ aksesori yang dikendalikan oleh jaringan saraf dan hormon. Organ aksesori: gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas. Interaksi antara makanan dan system pencernaan manusia adalah disintegrasi makanan dan pelepasan nutrisi. Mekanisme disintegrasi berbeda antara struktur makanan dan perubahannya selama pencernaan. Kinetika disintegrasi makanan dipengaruhi oleh kondisi fisiologis, kekuatan mekanik, suhu, pH, enzim, serta oleh sifat-sifat makanan seperti komposisi, jumlah, tekstur, struktur, dan viskositas. Saluran pencernaan yang dimulai di mulut berlanjut ke tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dan rektum, berakhir di anus tempat limbah dikeluarkan. Cairan pencernaan disekresikan oleh kelenjar ludah, kelenjar lambung, pankreas, dan hati. Interaksi makanan dengan tubuh manusia sangat kompleks. Matriks makanan akan mempengaruhi kinetika pelepasan dan penyerapan nutrisi dan senyawa bioaktif di saluran pencernaan, sehingga mengatur distribusi konsentrasinya dalam darah dan pemanfaatannya di jaringan perifer. Agar senyawa fungsional efektif pada kesehatan manusia, senyawa tersebut harus tersedia dan kemudian sebagian tertentu harus diserap. Bioaksesibilitas didefinisikan sebagai jumlah nutrisi yang dicerna yang tersedia untuk diserap di usus. Bioavailabilitas didefinisikan sebagai fraksi nutrisi yang dicerna yang tersedia untuk digunakan dalam fungsi fisiologis normal atau penyimpanan dalam tubuh dan termasuk aksesibilitas nutrisi.
Bioavailabilitas (pada gilirannya terkait dengan bioaksesibilitas) atau proporsi nutrisi
yang dicerna yang dikirim ke aliran darah untuk mode tindakan yang dimaksudkan lebih penting daripada jumlah total yang ada dalam makanan asli.
Matriks makanan mempengaruhi pelepasan nutrisi dan perjalanannya ke tempat target
tubuh selama pencernaan. Degradasi kompleks matriks nutrisi atau transformasi ke struktur molekul yang lebih aktif dapat meningkatkan bioavailabilitas.
Selidiki efek ekstruksi pada bioaksesibilitas likopen in vitro. Ekstruksi adalah operasi termomekanis berkelanjutan, bertahap dan suhu tinggi-waktu singkat dimana tekanan tinggi dan gaya geser membantu memasak dan membentuk.