Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen : Baiq Ishariaty Wika Utari, SH., MH

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

Jana Pratama 22TI043

Wilian Gusnadi 22TI053

Didik Rahman 22TI033

Putri Widya Ayu Ningsih 22TI013

Dende Fani Ditya Ananda 22TI003

Agil Pratama Mandala Saputra 22TI023

TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah – nya kepada kita semua, sehingga berkat kerunia-nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Baiq Ishariaty Wika Utari, SH., MH selaku dosen dan kepada pihak yang telah menyelesaikan
tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat
waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan
memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacannya. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya, sehingga kami meminta maaf dan
mohon permakluman bila mana isi makalah ini ada yang kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca, dan kami mengharapkan kritik dan saran
yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.

Mataram, 28 Oktober 2022

Penyusun (kelompok 3)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..
C. Tujuan………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAAN

A. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental ………………………………………………....


B. Dasar Filsafat……………………………………………………………………………….
C. Nilai-nilai Pancasila sebagai nilai fundamental ……………………………………………
D. Inti Sila-sila Pancasila……………….……………………………………………………...

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang
menyokong negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang
ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi
merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap
dunia kehidupannya. Maka terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan
masyarat negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain
mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara
berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju
cita-citanya. Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar
negara yang sering kita sebut Pancasila. Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-
nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi
negara. Sejarah indonesia menunjukan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik, untuk mencapai masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, karena dalam masingmasing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara
Indonesia. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
negara seperti tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar 1945 merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan
kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang
lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Melalui makalah ini diharapkan dapat membantu
kita dalam berpikir lebih kritis mengenai arti Pancasila.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Pancasila sebagai nilai dasar fundamental ?
2. Bagaimana Dasar filosofis dari pancasila sebagai sistem filsafat?
3. Apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai nilai fundamental ?
4. Apa saja inti sila-sila Pancasila ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila sebagai nilai dasar fundamental.
2. Untuk mengetahui dan memahami dasar filosofis dari Pancasila sebagai sistem
filsafat.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai Pancasila sebagai nilai fundamental.
4. Untuk mengetahui inti yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
BAB II PEMBAHASAAN
A. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental

Pancasila sebagai nilai dasar fundamental adalah suatu sumber dari segala hukum dalam negara
Indonesia.Nilai nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki
kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.

 Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia

B. Dasar Filosofis suatu nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh. Maka,
silasila pancasila merupaka suatu kesatuan yang bulat dan utuh, hierarkhis dan sistematis.
1. Nilai-nilai pancasila bersifat obyektif
a. Hakikat dan maknanya menunjukan adanya sifat-sifat umum universal dan
abstrak.
b. Nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa indonesia.
c. Pancasila terkandung dalam UUD 1945, menurut ilmu hukum memenuhi syarat
sebagai pokok kaidah yang fundamental negara sehingga merupakan suatu
sumber hukum positif di Indonesia.
2. Nilai-nilai subjektif Pancasila
a. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa sebagai kausa
materialis.
b. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia sehingga merupakan
jati diri bangsa.
c. Nilai-nilai pancasila di dalamnya terkandung ketujuh nilai-nilai kerokhanian.
3. Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Fundamental Negara Suatu sumber dari segala hukum
dalam negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945
secara yuridis memiliki kedudukan sebagi Pokok Kaidah Negara yang Fundamental.
4. Derivasi dari nilai-nilai pancasila
a. Pokok pikiran pertama negara persatuan adalah negara yang melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia, mengatasi segala paham golongan
maupun perorangan. (sila ketiga)
b. Pokok pikiran kedua negara hendaknya mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. (sila kelima)
c. Pokok pikiran ketiga negara berkedaulatan rakyat. Berdasarkan atas kerakyatan
dan perwakilan. (sila keempat)
d. Pokok pikiran keempat negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. (sila pertama dan kedua)
5. Inti Isi Sila-sila Pancasila Sebagai suatu dasar filsafat negara, sila- sila pancasila
merupakan suatu sistem nilai. Maka, sila-sila pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila, namun kesemuanya
mempunyai keterkaitan dengan sila-sila lainnya.
6.  Nilai yang terkandung dalam setiap sila
a. Sila pertama negara adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai
tujuan manusia sebagai makhluk tuhan yang maha Esa.
b. Sila kedua negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab.
c. Sila ketiga negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia.
d. Sila keempat hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan sosial.
e. Sila kelima Indonesia adalah suatu  negara yang bertujuan untuk mewujudkan
suatu kesejahteraan untuk seluruh warga dan rakyatnya negara yang bertujuan
untuk mewujudkan suatu kesejahteraan untuk seluruh warga dan rakyatnya.

C. Nilai-nilai Pancasila sebagai nilai fundamental


- Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak.nilai
dasar berasal dari nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu
sendiri,yaitu yang berakar dari kebudayaan,sesuai dengan UUD 1945 yang
mencerminkan hakikat nilai kultural.
- nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar,biasanya dalam wujud
norma social atau norma hukum,yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam Lembaga
yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.nilai instrumental,meskipun lebih
rendah dari pada nilai dasar,tetapi tidak kalah penting karena nilai ini mewujudkan nilai
umum menjadi kongkrit serta sesuai dengan zaman.nilai instrumental merupakan tapsir
positif terhadap nilai dasar yang umum.
- nilai peraksis adalah nilai yang sesuguhnya kita laksanakn dalam kenyataan.semangatnya
nilai peraksis ini seyogyanya sama dengan nilai dasar dan nilai instrumental.nilai inilah
yang sesungguhnya merupakan bahan ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental
sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak.

Hubungan ketiga nilai tersebut dapat di diskripsikan sebagai berikut :


Nilai dasar yang merupakan nilai objektif, positif, intrinsic dan transenden itu dikonkretkan
menjadi nilai instrumental. Selanjutnya nilai instrumental di implementasikan lebih lanjut
dalam wujud yang lebih konkret dan menjadi nilai praksis. Dengan demikian, nilai
instrumental dapat di katakana sebagai dasar perwujudan suatu praksisi

D. Inti sila-sila Pancasila

Secara arti kata pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila yang berarti
dasar. Dengan demikian pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar. Pancasila merupakan
ideologi dasar negara Indonesia serta falsafah bangsa dan bernegara Republik Indonesia yang
terdiri dari 5 sila, yaitu ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan perwakilan dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Setiap sila yang terkandung pada pancasila memiliki perbedaan yang satu dengan yang lainnya,
namun semua itu tidak lain adalah satu kesatuan yang sistematis. Oleh karena itu, meskipun
dalam setiap uraiannya menjelaskan nilai-nilai yang berbeda, namun semuanya itu tidak dapat
dilepaskan karena antara sila yang satu dan yang lain saling keterkaitan. Berikut ini merupakan
inti dari sila-sila dalam pancasila:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila lainnya
dan terkandung nilai bahwa Negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan
manusia sebagai makluk Tuhan Yang Esa.

Oleh karena itu segala hal yang berkaitan engan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan
perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai dengan nilai-
nilai Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Sila kemanusiaan yang adil dan beradab secara sistematis didasari dan dijiwai oleh sila
keTuhanan Yang Maha Esa dan menjiwai ketiga sila lainnya, terkandung nilai nilai bahwa
Negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makluk yang beradab.

Oleh karena itu, dalam kehidupan kenegaraan terutama dalam peraturan perundang-undangan
Negara harus mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia, terutama
hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar untuk mewujudkan nilai kemanusiaan sebagai makluk
yang berbudaya, bermoral dan beragama.

Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaran sikap mpral dan
tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan
dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri, sesama manusia
maupun terhaap lingkungannya.

Nilai kemanusiaan yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang
berbudaya, bermoral dan beragama. Dalam kehidupan kenegaraan, kita harus senantiasa
dilandasi moral kemanusiaan, misalnya dalam kehidupan pemerintahan negara, politik, ekonomi,
hukum, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta dalam kehidupan keagamaan. Oleh
karena itu kehidupan bersama dalam negara harus dijiwai oleh moral kemanusiaan untuk saling
menghargai meskipun terdapat perbedaan.

Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia sebagai makhluk
yang berbudaya dan beradab harus adil. Hal ini mengandung pengertian bahwa manusia harus
adil dalam hubungannya baik dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, bangsa, negara dan
terhadap lingkungannya serta terhadap hubungannya dengan Tuhan yang Maha Esa.
Kita sebagai manusia harus menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menghargai akan
kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan, status sosial, maupun agama.
Kita juga harus mengembangkan sikap saling mencintai, menghargai, menghormati, tenggang
rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

3. Sila Persatuan Indonesia


Dijiwai oleh Sila keTuhanan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijkanaan dalam permusyawaran perwakilan dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, terkandung nilai bahwa Negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat
manusia monodualis yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial.

Negara merupakan suatu persekutuan hidup berdamai diantara elemen elemen yang membentuk
Negara berupa suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama, beraneka ragam tetapi
satu Bhineka Tunggal Ika.

Perbedaan bukannya untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan
pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk
untuk mewujudkan tujuan bersama.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/


perwakilan

Menjiwai 4 sila lainnya dan nilai Filosofis yang terkandung didalamnya adalah bahwa Hakikat
Negara adalah sebagai penjelmaaan sifat kodrat manusia sebagai mahluk individu dan makluk
sosial.

Hakikat Rakyat adalah sekolompok manusia seagai makluk Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu
yang bertujuan mewujudkan Harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah. Rakyat adalah
subyek pendukung pokok Negara. Negara asal adalah dari oleh dan untuk rakyat.

Oleh karena itu Rakyat adalah merupakan mula kekuasaan Negara, sehingga sila kerakyatan
terkandung nilai Demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup Negara adalah :

1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat
bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjamin dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
3. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
4. Mengikuti atas perbedaan individu, suku, agama karena perbedaan adalah bawaan kodrat
manusia.
5. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu.
6. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
7. Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.
8. Mewujudkan keadilan untuk tujuan bersama.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Menjiwai ke 4 sila lainnya. Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut di dasari dan dijiwai
oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya
sendiri,manusia dengan manusia lain,manusia dengan masyarakat,bangsa dan negaranya serta
hubungan manusia dengan TuhanNya. Nilai yang harus terwujud dlm hidup bersama adalah :

1. Keadilan distributive
Suatu hubungan keadilan antara Negara dan warganya dalam artian pihak negaralah yang wajib
memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi dalam hal kesejahtraan ,bantuan subsidi,
serta keempatan dalam hidup bersama yang didasarkan antara hak dan kewajiban.

2. Keadilan Legal
Keadilan bertaat yaitu suatu hubungan keadilan antara warganegara dengan negara dan dalam
masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaai peraturan
perundang undangan yang berlaku.

3. Keadilan Komunikatif
Keadilan komunikatif yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya secara
timbal balik . Nilai nilai keadilan tersebut haruslah merupakan satu dasar yang harus diwujudkan
dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan Negara yaitu mewujudkan
kesejahteraan seluruh warganya dan melindunginya serta mencerdaskannya.

Demikianpula nilai nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara Negara sesama
bangsa didunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan
antar bangsa didunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa,
perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama.
KESIMPULAN
Pancasila yang dihubungkan dengan filsafat muncul dari hasil perenungan para pendiri negara
yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang menjalankan kehidupan masyarakat luas.
Terbangunnya sistem filsafat disini memiliki hakikat satu kesatuan utuh dari beberapa elemen
yang memiliki tujuan tertentu dengan menjalankan fungsi yang saling ketergantungan.
Keterkaitan antara objek, prinsip, dan karakteristik Pancasila sebagai filsafat harus selaras
dengan hakikatnya. Sila-sila di dalam Pancasila dijadikan sebagai tolakan dalam mengamalkan
nilai-nilainya dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.Perealisasian yang
dilakukan harus diawali dengan pemahaman terlebih dahulu pastinya. Tentang bagaimana
karakteristik sistem filsafat yang dimaksud, objek yang dituju, serta upaya pendekatan dasar
yang dicerminkan sebagai bentuk pengokohan bahwa Pancasila memang benar-benar suatu
sistem filsafat. Maka dari itu, proses berkelanjutan yang dijalankan bisa ditempuh melalui
beberapa upaya pendekatan terlebih dahulu. Upaya pendekatan ini harfiahnya harus sesuai
dengan hakikat sila-sila yang tercantum di dalam Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
https://aztaryuan.wordpress.com/2014/10/29/inti-isi-sila-sila-pancasila/

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://prezi.com/bay23hjuibzf/
pancasila-sebagai-nilai-dasar-fundamental-ba/&ved=2ahUKEwiC-
raK8YH7AhWLcGwGHTVoBGwQFnoECCcQAQ&usg=AOvVaw0oIw8XAq5Fxmg-Rtrn0kxj

https://prezi.com/bay23hjuibzf/pancasila-sebagai-nilai-dasar-fundamental-ba/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-bandung/chemis/makalah-
pancasila-sebagai-sistem-filsafat-kelompok-1/20510964

Anda mungkin juga menyukai