DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
ESTER MANIANI (2019061064033)
ELSA REGITA SAMBER (2019061064009)
EVELYNE A WENDA (2019061064024)
HARVEY ANDHIKA (20190610640
YEREMIA P V MERAHABIA (20190610640
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Hikmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Manjemen Pembanguna yang berjudul Analisis Manajemen
Pembangunan Daerah Kota Jayapura.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman dalam kelompok ini yang telah bekerja
sama untuk membuat laporan ini sehingga laporan ini selesai ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................4
3.2 Saran......................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nama Hollandia, bagi sebagian orang yang tinggal lama di Jayapura sudah tidak asing
didengar serta memiliki kisah sendiri. Namun saat ini, mungkin asing ditelinga sebagian
masyarakat Kota Jayapura. Ini bisa terjadi karena kota yang lahir pada tanggal 7 Maret 1910,
awalnya hanya berupa tempat hunian (bivak) tentara Belanda telah beberapa kali berganti nama.
Jayapura berkembang dalam proses sejarah sesuai jiwa dan kehendak zamannya. Kota ini semula
bernama ‘Numbay’ kemudian menjadi ‘Hollandia’ lalu berubah menjadi Hollandia Haven’ lalu
‘Hollandia Binnen’ kembali lagi menjadi ‘Hollandia,’ lalu menjadi ‘Kota Baru’, lalu
‘Soekarnopura’ dan akhinya ‘Jayapura’ hingga saat ini. Perubahan ini bisa dianggap wajar atau
biasa saja, akan tetapi sebenarnya membawa konsekwensi yang cukup signifikan terhadap
pemahaman citra spesifik suatu kawasan. Kondisi geografis Numbay yang berbukit-bukit dan
berteluk menggambarkan suatu kawasan yang spesifik, sehingga oleh Kapten F.J.P Sachse diberi
nama Hollandia, (hol = lengkung dan land = tanah, tempat) yang berarti tanah yang melengkung
atau berteluk, yang mirip dengan garis pantai Holland di bagian utara negeri Belanda. Kota ini
awalnya terbentuk bukanlah dibangun oleh pemerintah sipil melainkan oleh tentara Hindia
Belanda. Namun dalam perkembangannya, kini Kota Jayapura bagaikan magnet bagi banyak
orang. Apalagi kota ini memiliki beragam fungsi, yakni sebagai pusat pemerintahan,
perekonomian, perdagangan, industri, pariwisata, dan pendidikan. Citranya sebagai ibukota
provinsi yang menyandang semua kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan sarana
pendukung lainnya, menyebabkan kota ini menjadi tujuan orang. Berbagai etnis, agama, budaya,
bahasa, maupun tingkat pendidikan turut mewarnai kehidupan kota. Perkembangan ini telah
memicu pesatnya pertumbuhan penduduk, perubahan fungsi lahan, pembangunan fisik dan
infrastruktur pendukung serta perkembangan sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya. Disisi
lain kota ini dihadapkan pada keterbatasan lahan dimana terdapat 40% tidak layak untuk dihuni
karena merupakan daerah perbukitan yang terjal dengan kemiringan lebih dari 40º, berrawa-
rawa, dan merupakan kawasan konservasi (hutan lindung).
Pembangunan struktur fisik dan penggunaan lahan di Kota Jayapura menunjukkan bahwa ada
bagian kota yang tumbuh secara alamiah tanpa mengikuti program dari rencana penataan ruang
kota yang berdampak terhadap wajah kota. Kualitas fisik ini, menimbulkan suatu image yang
cukup kuat bagi seorang pengamat terhadap citra kota Jayapura. Image yang ditangkap pengamat
bisa sangat beragam terhadap apa yang diamati pada setiap sudut kawasan kota. Sehingga
ditemukan gambaran/pemahaman tentang bagaimana kota yang dirancang dan dibangun tersebut
dapat dipahami secara mudah oleh pengamat/masyarakat pada umumnya.
Citra (image) terhadap suatu kota dapat muncul dengan sendirinya karena adanya aktivitas
khas atau budaya khusus yang menjadi ciri unik bagi daerah sehingga menjadi identitas daerah
tersebut. Namun citra kota belum tentu merupakan identitas. Dalam pengembangan suatu kota,
citra kota berperan sebagai pembentuk identitas kota, dan sebagai penambah daya tarik kota.
Citra kota dapat dibuat secara instan, sedangkan identitas membutuhkan waktu yang lama untuk
membentuknya, karena identitas kota berkaitan dengan ritme sejarah yang telah melalui proses
panjang. Namun ada juga identitas yang sengaja dibuat oleh stakeholder berdasarkan potensi-
potensi yang dimiliki daerah tersebut untuk meningkatkan ‘citra’ maupun daya saing daerah.
Seperti Kota Jayapura dikenal dengan julukan ‘Kota Beriman’. Julukan ini merupakan status
pencitraan yang hendak dibangun menjadi identitas kota. Komitmen Pemerintah mewujudkan
citra tersebut tercermin pada Visi Kota Jayapura yaitu ”Terwujudnya Kota Jayapura yang
Beriman, Bersatu, Sejahtera, Mandiri, dan Modern berbasis Kearifan Lokal” . Beriman memiliki
makna implikatif ‘masyarakat beriman’ yang mengandung makna sebagai komunitas, terdiri dari
individu-individu warga kota yang memiliki kehidupan yang utuh. Keutuhan itu dicitrakan oleh
sikap dan perilaku positif dilandasi nilai-nilai moral keagamaan yang kuat. Sikap dan perilaku
individu yang positif, merupakan modal dasar ke arah terciptanya kehidupan bersama yang
toleran dan damai di atas prinsip kemanusiaan. Sedangkan implikasi lingkungan ‘beriman’
merupakan akronim dari : bersih, rapi, indah, aman dan nyaman. Dalam perkembangannya citra
kota tidak hanya dapat dibangun, citra kota juga dapat melekat dikarenakan suatu yang menjadi
fenomena di kota tersebut. Misalnya saat ini nama Jayapura selalu dikaitkan dan menjadi
terkenal karena ‘Persipura’.5 Begitu cintanya orang Papua terhadap sepak bola, sehingga sepak
bola (Persipura) sudah menjadi ‘agama kedua’ bagi orang Papua. Bila Persipura main hari Jumat
bisa mempengaruhi orang yang sholat, kalau main hari Minggu juga bisa pengaruh ibadah
Kristen. Nelayan, petani, buruh pelabuhan akan menonton bila Persipura bertanding, itulah
sakralnya sepak bola bagi orang Papua, demikan ujar Benhur T. Mano, Walikota Jayapura.
MISI
1. Meningkatkan kualitas hidup umat beragama
2. Melanjutkan Penataan kepemerintahan yang baik dengan dukungan kapasitas birokrasi
yang profesional
3. Membangun kota yang bersih, indah, aman dan nyaman
4. Peningkatan kualitas sumber daya masyarakat
5. Mengembangkan potensi ekonomi kota sebagai kota jasa dan perdagangan serta utilitas
perkotaan berwawasan lingkungan
6. Meningkatkan kualitas hukum dan demokrasi
7. Memperkuat hak-hak adat dan memperdayakan masyarakat kampung
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Potensi Daerah Kota Jayapura
Pariwisata
Menikmati panorama alam teluk Yotefa sambil belajar sejarah masuknya Injil di
tanah Tabi
Menikmati Pantai Youtefa yaitu di kampung Pulau Tobati dan Enggros memberikan panorama
yang cantik serta menjelajahi Tugu Metu Debi sebagai saksi sejarah masuknya Injil ke Tanah
Tabi.
Pantai Cibery
Pantai Cibery Destinasi Wisata Baru di Kota Jayapura. Tempat wisata alam baru yang disebut –
sebut sebagai salah satu spot favorit untuk berselfi ini hanya bisa dicapai melalui jalur laut
dengan menggunakan speadboat. Hamparan pantai pasir putih yang indah di pulau ini dapat
menjadi salah satu daerah tujuan wisata pantai. Cukup menyenangkan melihat anak – anak
bermain di sore hari, sembari menikmati pemandangan yang indah dan semilir angin yang
berhembus. Tak rugi rasanya berkunjung ke tempat ini, sekedar untuk melepas penat dari
aktivitas sehari – hari. Di bawah naungan pohon – pohon pinus yang rindang, pengelola
menyediakan arena permainan, spot foto yang instagramable banget dan para – para/ tempat
duduk. Bahkan ada salah satu sudut yang disiapkan untuk kegiatan outdoor; dilengkapi dengan
deretan bangku dan panggung. Cocok untuk kegiatan pementasan/ show bagi komunitas maupun
instansi pemerintah atau swasta. Sebenarnya lokasi Tanjung Ciberi tak jauh dari Kota Jayapura
dan mudah diakses. Jika Anda ingin mengunjungi obyek wisata baru ini, letaknya tak jauh dari
Pantai Hamadi. Menyebrang dari dermaga Pantai Bebek yang berjarak sekitar 50 meter dari
jembatan merah Hamadi – Holtekam.
Dibutuhkan waktu hanya sekitar 5 menit perjalanan menggunakan speedboat ke arah Kampung
Enggros. Tanjung ini tepat berada di beranda depan Kampung Enggros.
Ekonomi
Perekonomian di Kota Jayapura mengeliat karena sarana prasarana yang lengkap dan modern
Mengunjungi pasar tradisional Abepura dengan oleh-oleh khas papua atau berbelanja di Pusat
Perbelanjaan modern yang bertebaran atau menginap di Hotel berbintang pilihan serta
mengunjungi destinasi unik di Distrik Abepura. Sangat menyenangkan bila berkunjung ke Kota
Jayapura khususnya Distrik Abepura.
Pasar Tradisional
Belanja oleh-oleh khas Papua di pasar tradisional mempunyai keunikan tersendiri. Distrik
Abepura memiliki beberapa pasar tradisional yang dikelola dengan baik yaitu Pasar Yotefa
Pasar Modern
Pasar Modern tumbuh menjamur menampilkan sisi modern dari Kota Jayapura. Surga belanja di
tanah papua berada di jantung kota Jayapura yaitu di Distrik Abepura. Dimana setiap tahun
diadakan Jayapura Sale dengan diskon yang menarik para penggemar belanja.
Hotel Berbintang
Pengunjung di Kota Jayapura dimanjakan pilihan menginap dari Hotel berbintang hingga hotel
melati. Distrik Abepura memiliki beberapa hotel yaitu : Grand Abe Hotel, Grand Talent, 777
Hotel, Cendrawasih Hotel, D’Green Hotel, Kota Raja Hotel, Matos Hotel, Mutiara Hotel, Bunga
Yotefa, Gamalama, Citi Hob Hotel, Cyclop Hotel
UKM (PatrikON)
PatrikON (Pasar Terpadu UKM Distrik Online) adalah strategi memperkenalkan UKM. Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), si kecil yang memiliki kontribusi yang sangat besar.
Karena itu Distrik melakukan terobosan kekinian melalui pemasaran digital e-commerce
UMKM pada PatrikON