Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

NORMALIZE THE USE OF PUBLIC TRANSPORTATION /


NORMALISASI PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Cyber Public Relations (K.01)
Dosen Pengampu : Dian Metha Ariyanti. S,Sos., M.Si

Disusun oleh:
1. Puspitasari (193516416054)
2. Andjanie Jasmine (193516416348)
3. Sania Yuanita (193516416350)
4. Anisa Mercy (193516416385)
5. Fita Nurhikmah (203516416002)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2023
Judul Kampanye:
Normalize The Use of Public Transportation / Normalisasi Penggunaan
Transportasi Umum

1. Latas Belakang:
Pernah masuk ke 10 besar kota termacet di dunia, Jakarta telah menjadi pusat
perhatian dunia akan padatnya pengguna kendaraan pribadi di setiap harinya.
Tidak hanya menyebabkan kemacetan, banyaknya kendaraan menjadikan Jakarta
menjadi salah satu kota yang memiliki tingkat polusi yang tinggi.
Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2020 di Indonesia ada
sebanyak 51,24% pekerja yang menggunakan kendaraan pribadi atau dinas,
sementara pengguna kendaraan umum berada di 41,93% dari populasi pekerja.
Menurut survei yang dilakukan oleh katadata pada tahun 2021 sepeda motor
merupakan kendaraan yang banyak digunakan masyarakat di Jakarta.

Gambar 1 Data Penggunaan Kendaraan di Jakarta Tahun 2021


Sumber https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/27/ini-jumlah-motor-dan-mobil-di-jakarta-
pada-2021

Dari table diatas membuktikan bahwa banyak sekali masyarakat yang belum
menggunakan transportasi umum untuk kendaraan sehari-hari mereka. Dan begitu
mudahnya masyarakat membeli kendaraan pribadi seperti mobil dan motor dan
juga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih relatif rendah, serta taraf
hidup masyarakat yang sudah semakin meningkat menjadikan gaya hidup
memakai kendaraan pribadi banyak diminati.
Melihat kenyataan bahwa pemerintah telah melakukan usaha yang maksimal
dalam inovasi pada transportasi umum masih belum mengalihkan minat
masyarakat di Indonesia khususnya Jakarta untuk memakai jasa transportasi
umum. Juga, pada saat ini pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyiapkan
regulasi jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) yang
menjadi salah satu usaha untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke
transportasi umum.
Selain mudahnya pembelian kendaraan pribadi dan juga harga BBM yang
relatif rendah, paradigma mengenai naik kendaraan umum ataupun jalan kaki
adalah tanda seseorang memiliki ekonomi yang rendah juga masih menjadi hal
yang berkembang di masyarakat, mereka merasa bahwa jika naik kendaraan
umum pertanda mereka tidak mampu untuk membeli kendaraan pribadi.
Pada kenyataannya, pemilihan naik kendaraan adalah bukan penentu taraf
level hidup seseorang, hal tersebut adalah stigma yang harus ada pada mindset
setiap masyarakat. Hal tersebut yang menjadikan penulis tertarik untuk membuat
kampanye mengenai “Normalisasi Penggunaan Transportasi Umum di Jakarta”
sebagai bahan kampanye, untuk memberikan awareness kepada masyarakat
Jakarta bahwa moda transportasi umum di Jakarta semakin hari semakin
berkembang dan lebih baik, dan menjadi tanggung jawab bersama sebagai
masyarkat Jakarta untuk ikut serta memulihkan kemacetaan di jalan raya juga
menjadikan Jakarta kota yang lebih ramah lingkungan karena berkurangnya polusi
yang disebabkan dari banyaknya kendaraan.

2. Strategi Komunikasi
a. Strategi Komunikator
Strategi komunikasi yang dilakukan oleh komunikator adalah informatif
dan edukatif, yaitu dengan memberikan informasi kepada audience
mengenai perkembangan moda transportasi umum di Jakarta, memberikan
pendapat dan fakta yang dirasakan oleh kami selaku komunikator
mengenai transportasi umum kepada sasaran audience.
b. Strategi Komunikan atau Audience
Dari pesan yang telah kami coba buat di strategi komunikator, diharapkan
komunikan atau audience dapat melihat dan mendapat informasi yang
lebih mengenai moda transportasi umum di Jakarta, dan turut serta
menjadi salah satu masyarakat yang tergerak untuk berpindah dari
kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
c. Strategi Channel / Media
Media yang akan digunakan untuk mempromosikan kampanye ini adalah
dengan menggunakan media sosial Instagram.
d. Strategi Pesan
Strategi pesan sendiri mempunyai makna cara menulis pesan sesuai
dengan maksud dan tujuan serta karakterisik audiens. Pada kampanye
yang akan dilakukan terdapat strategi pesannya yaitu bagaimana cara
menyampaikan informasi terkait moda transportasi umumo dijakarta
sesuai dengan target masyarakatnya.
e. Output
Output dari kampanye ini berupa :
1. Likes dari unggahan Poster, Video (konten) di Instagram kampanye
Normalize The Use of Public Transportation / Normalisasi
Penggunaan Transportasi Umum.
2. Views dan unggahan video kampanye Normalize The Use of Public
Transportation / Normalisasi Penggunaan Transportasi Umum.
3. Jumlah followers pada Instagram.

Anda mungkin juga menyukai