Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

DAUR / SIKLUS PENYAKIT PADA TEGAKAN HUTAN


Mata Kuliah : Ilmu Hama dan Penyakit Hutan
Dosen Pengampu : Laswi Irmayanti,S.Hut.,M.Si

Oleh :

M. Amril Sangadji
(04342111048)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2023
A. Daur
Daur adalah jangka waktu penanaman hutan sampai dengan hutan tersebut
dianggap masak untuk dipanen. Dengan kata lain, daur adalah rentan waktu antara
masuknya pohon-pohon baru dan kematian (Sutisna, 2005). Panjang daur berbeda-
beda dari suatu jenis ke jenis lainnya karena masing-masing jenis mempunyai grafik
pertumbuhan sendiri yang khas. Bahkan untuk satu macam jenis, panjang daur
tersebut juga dipengaruhi oleh kelas kesuburan tanahnya, dan juga perlakuan yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan, menentukan bentuk atau kelerengan grafik
pertumbuhan tersebut, sebagaimana dalam buku Pengaturan Hasil Hutan (Simon ,
19??). Daur untuk Jati adalah jangka waktu antara penanaman hutan/permudaan dan
penebangannya (Poerwokoesoemo, 1953). Poedjorahardjo, 1983, berpendapat daur
merupakan rotasi tegakan, karena menurut The American Society Foresters, 1958,
adalah jangka waktu dalam tahun yang diperlukan untuk membangun dan
menumbuhkan tegakan ke suatu kondisi yang spesifik untuk masak. Rochmini,
Soediono, 1983, daur berfungsi sebagai dasar dalam pengaturan hasil (Yield
regulation). Pada tegakan seumur, daur yang digunakan adalah rotasi, sedangkan pada
tegakan tidak seumur daur yang digunakan adalah siklus tebang. Pada hutan seumur
biasanya daur ditentukan atas dasar perpotongan MAI dan CAI dimana pada saat MAI
maksimum. Ir. Poedjorahardjo MSc, 1983, mengutip pendapat Davis (1966), bahwa
daur ditetapkan berdasarkan
Demand, produk apa yang dapat dijual paling optimum. Ukuran yang marketable
dapat menentukan penetapan lamanya daur,
Supply, produktivitas hutan apa yang dapat ditanam. Dengan tabel tegakan dapat
menentukan penetapan lamanya daur, CAI & MAI.
Berdasarkan faktor tersebut diatas mengusulkan : kombinasi permintaan dan
penawaran untuk menentukan lamanya daur dapat dilakukan dengan membuat tabel
hasil keuangan, dengan pendekatan : bunga tegakan, nilai harapan tanah.
Klasifikasi daur, ada 5 jenis (Beekman, 1915 dalam Poerwokoesoemo, 1953):
 Daur fisik, didasarkan atas lamanya hidup menurut alam,
 Daur teknik, didasarkan atas waktu yang mana pohon-pohon telah menghasilkan
kayu dengan sortimen yang dibutuhkan,
 Daur massa, berdasarkan atas umur atau waktu yang mana pohon-pohon dalam
setahun memberikan hasil kayu terbanyak ,
 Daur nilai, berdasarkan atas umur atau waktu yang mana pohon-pohon dalam
setahun memberikan hasil kayu yang paling besarnya harganya,
 Daur keuangan, berdasarkan atas umur atau waktu yang mana bunga yang didapat
dari modal yang digunakan ada paling tinggi atau yang terbesar.
B. Siklus Penyakit pada Tegakan Hutan
1. Penyakit Daun
Kerugian langsung penyakit daun yaitu matinya daun/pohon dan menurunnya
kualitas kayu, kapasitas fotosintesis total dedaunan berkurang, dan mengganggu
translokasi senyawa organik.

2. Penyakit Batang
Kanker batang adalah penyakit yang menyerang batang tumbuhan sehingga kulit
batang maupun cabang yang terserang berwarna lebih gelap dan pada bagian yang
berwarna gelap tersebut batang akan membusuk dan basah. Pada tanaman yang
terkena penyakit ini akan terjadi pembengkakan pada batang dan jaringan kayu
pada batang menjadi rapuh, lunak, dan retak-retak.

3. Penyakit Akar
Rebah akar akar disebabkan oleh jamur (Fusarium, Phytopthora, Pythium, dan
Rhizoctonia) yang hidup saprofit pada bahan organik dan garam-garam anorganik
di tanah.
DAFTAR PUSTAKA

https://wanaswara.com/penyakit-hutan/

https://asgartaiyebblog.wordpress.com/kamus-
kehutanan/#:~:text=Daur%20%28lihat%20Rotasi%29%20%3A%20%28jangka%29%20wakt
u%20dari%20menanam,antara%20masuknya%20pohon-
pohon%20baru%20dan%20kematian%20%28Sutisna%2C%202005%29.

Anda mungkin juga menyukai