Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI MASALAH

Disusun Untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Praktikum Bimbingan Dan
Konseling Belajar yang diampuh oleh Ibu Khetye R.saba,s.psi,M.A & Ibu Rizky
M.A.Abel,M.pd

OLEH

KELOMPOK 3

ANITA PATIRAJA : 2001160027

SULSRY NOMBERINA LOKO : 2001160017

MIREN ROLINDA HANING : 2001160033

NAVRIYANI NGGADAS : 2001160065

DANIEL TANEO : 2001160033

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
LK. 1.1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Belajar
No Masalah/kebutuhan yang
Jenis Permasalahn Analisis IdentifikasiMasalah
. Diidentifikasi

1 Kesulitan belajar 1. Mahasiswa merasa Mahasiswa merasa jenuh karena


jenuh dalam belajar metode pembelajaran yang
diterapkan dosen tidak sesui
dengan gaya belajar yang
dimiliki oleh mahasiswa .

2. Mahasiswa suka Mahasiswa lebih


menunda mengerjakan mementingkan kegiatan-
tugas ( Prokrastinasi) kegiatan di luar kampus.

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


. diidentifikasi masalah penyebab masalah

1 Mahasiswa merasa jenuh  Menurut Hakim (2002), Dari pendapat kedua ahli
karena metode kejenuhan belajar adalah dapat disimpulkan bahawa
pembelajaran yang suatu kondisi mental mahasiswa merasa bosan dan
diterapkan dosen tidak seseorang saat mengalami lelah pada saat perkuliahan
sesui dengan gaya belajar rasa bosan dan lelah yang berlangsung di karenakan
yang dimiliki oleh amat sangat sehingga metode pembelajaran yang
mahasiswa . mengakibatkan timbulnya terapkan oleh dosen didalam
rasa lesu tidak bersemangat kelas tidak sesuai dengan
atau hidup tidak bergairah gaya belajar yang dimiliki.
untuk melakukan aktivitas
belajar.
 Metode pembelajaran tidak
sesuai dengan gaya belajar
mahasiswa Menurut Slameto,
1995:65 salah satu faktor
penyebab kesulitan belajar yaitu
maetode mengajar dimana
metode mengajar yang kurang
tepat akan menyebabkan siswa
kurang senang mengikuti
pelajaran. Bahkan berakibat
siswa malas untuk belajar
2 Karena mahasiswa  Menurut Akinsola dan  Dari pendapat para ahli
tersebut lebih Tella (2007) mendefiniskan dapat disimpulkan bahwa
mementingkan kegiatan- prokrastinasi akademik mahasiswa sering
kegiatan di luar kampus. sebagai bentuk menundah mengerjakan
penghindaran dalam tugas dikarekan lebih
mengerjakan tugas yang memilih menghabiskan
seharusnya diselesaikan waktu untuk bersenang-
oleh individu. Individu senang dengan teman atau
yang melakukan melakukan hal-hl yang
prokrastinasi lebih memilih membuatnya melupakan
menghabiskan waktu tugas utamanya sebagai
dengan teman atau seorang mahasiwa
pekerjaan lain yang
sebenarnya tidak begitu
penting daripada
mengerjakan tugas utama
dengan cepat

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi Analisis akar penyebab


No. Akar penyebab masalah
penyebab masalah masalah
1. Dari pendapat kedua ahli  Metode mengajar dosen  Akar penyebab mahasiswa
dapat disimpulkan tidak sesuai dengan gaya merasa jenuh dalam
bahawa mahasiswa belajar yang dimiliki oleh mengikuti perkuliahan
merasa bosan dan lelah mahasiswa sebagaimana yang telah
pada saat perkuliahan  Mahasiswa memiliki gaya diuraikan oleh para ahli dan
berlangsung di visual hasil wawancara yang
karenakan metode dilakukan adanya
pembelajaran yang ketidaksesuain metode
terapkan oleh dosen mengajar dan gaya belajar
didalam kelas tidak siswa .
sesuai dengan gaya  Dari hasil wawancara yang
belajar yang dimiliki.. dilakukan didapati bahwa
mahasiswa tidak menyukai
gaya auditori dan kinestetik,
karena membuatnya merasa
cepat bosan apabila
mendengarkan penjelasan
dari dosen sambil mencatat.
2. Dari pendapat para ahli  Deadline pengumpulan  Dari hasil wawancara
dapat disimpulkan tugasnya masih lama yang dilakukan ,
bahwa mahasiswa sering  Mahasiswa mengikuti narasumber tersebut
kegiatan-kegitan diluar
menundah mengerjakan mengatakan sering
kampus ( Organisasi)
tugas dikarekan lebih menundah mengerjakan
memilih menghabiskan tugas karena deadline
waktu untuk bersenang- pengumpulannya masih
senang dengan teman lama sehingga
atau melakukan hal-hl membuatnya
yang membuatnya mengabaikan tugas yang
melupakan tugas diberikan dosen.
utamanya sebagai  Salah satu penyebabnya
seorang mahasiwa juga dikarenakan
mahasiswa mengikuti
organisasi sehinggga ia
tidak bisa membagi
waktunya untuk
mengerjakan tugas yang
diberiakan.

LK. 1.4 Masalah terpilih yang akan diselesaikan

No. Masalah terpilih yang akan diselesaikan Akar Penyebab masalah


1 Mahasiswa suka menunda mengerjakan tugas  Kurangnya manejemen waktu
( Prokrastinasi) yang baik .
 Tidak bisa menetapkan skala
prioritas

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
No terpilih yang Akar Penyebab Eksplorasi
Analisis alternatif solusi
. akan masalah alternatif solusi
diselesaikan
1 Mahasiswa suka  Kurangnya 1) Gunakan tools Menurut Atkinson: Manajemen waktu
didefinisikan sebagai suatu jenis ketrampilan
menunda manejemen manejem waktu
yang berkaitan dengan segala bentuk upaya
mengerjakan waktu yang 2) Selesaikan
dan tindakan seorang individu yang
tugas baik . pekerjaan dilakukan secara terencana agar individu
( Prokrastinasi)  Tidak bisa sesuai prioritas tersebut dapat memanfaatkan waktunya
menetapkan 3) Konseling dengan sebaik – baiknya.

skala Individual
Menurut Forsyth: Manajemen waktu adalah
prioritas cara bagaimana membuat waktu menjadi
terkendali sehingga menjamin terciptanya
sebuah efektifitas dan efisiensi juga
produktifitas.

Waluyo, dkk pada tahun 2008 mengemukakan


pendapatnya terkait skala prioritas. Mereka
berpendapat bahwa skala prioritas ini
berisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
manusia yang sesuai dengan tingkatan level
atau pemenuhannya. Dengan adanya
penghitungan skala ini, diharapkan manusia
lebih mengerti, mana kebutuhan yang harus
didahulukan dan dapat ditunda
pelaksanaannya. Hasil yang akan didapat
adalah untuk menghindari pemenuhan
kebutuhan yang kurang tepat. Sehingga, sifat
konsumtif yang melekat pada diri kita bisa
dihindari.

Payitno dan Erman Amti mengatakan


konseling individu adalah sebagai pelayanan
khusus dalam hubungan langsung tatap muka
antara konselor dan klien. Dalam hubungan
itu dicermati dan diupayakan pengentasan
masalahnya, semampu dengan kekuatan klien
itu sendiri. Dalam kaitan itu, konseling
dianggap sebagai upaya layanan yang paling
utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan
masalah klien

LK. 2.2 Menentukan Solusi

Analisis penentuan solusi


No Eksplorasi alternatif
Solusi yang relevan (tahapan dari intervensi yang
. solusi
dipilih)- SWOT
1 1. Gunakan tools Konseling Individual. Menurut Payitno, secara umum
manejem waktu konseling dianggap sebagai upaya proses konseling individu dibagi
layanan yang paling utama dalam
2. Selesaikan menjadi tiga tahapan yang terdiri
pelaksanaan fungsi pengentasan masalah
pekerjaan sesuai dari tahap awal, tahap pertengahan
klien. Bahkan dikatakan bahwa
prioritas konseling merupakan “jantung hatinya”
(kerja), dan tahap akhir.
3. Konseling pelayanan bimbingan secara menyeluruh. 1. Tahap awal Tahapan ini sejak
Individual Apabila layanan konseling telah klien menemui konselor hingga
memberikan jasanya, maka masalah berjalan proses konseling sampai
klien akan teratasi secara efektif dan
konselor dan klien menemukan
upayaupaya bimbingan lainnya tinggal
mengikuti atau berperan sebagai
definisi masalah klien atas dasar
pendamping. isu, kepedulian, atau masalah klien.
Kelebihan konseling individual: 2. Tahap pertengahan (kerja) Pada tahap
1. Waktu dan tempat lebih pertengahan memfokuskan pada
penjelajahan masalah klien dan bantuan
fleksibel sesuai dengan
apa yang akan diberikan berdasarkan
persetujuan konselor dan konseli
penilaian kembali apa-apa yang telah
2. Kerahasiaan lebih terjaga dijelajah tentang msalah klien. Menilai
kembali masalah klien akan membantu
Hubungan antarpribadi lebih
klien memperolah prespektif baru,
terjalin dengan baik
alternatif baru, yang mungkin berbeda dari
3. Tidak membutuhkan banyak sebelumnya, dalam rangka mengambil
alat dan bahan keputusan dan tindakan. Dengan adanya
Kelemahan konseling individual: prespektif baru, berarti ada dinamika pada
1. Hanya melayani satu orang saja diri klien menuju perubahan.Tanpa

2. Tidak semua orang mau untuk prespektif maka klien sulit untuk berubah
. 3. Tahap akhir (tahap tindakan)
melakukan konseling individu
3. Membutuhkan waktu yang
cukup lama dan berakhir

LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai