0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan5 halaman
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen mengidentifikasi beberapa masalah pada pembelajaran di SMAN Candipuro seperti motivasi siswa yang rendah, pembelajaran yang kurang kreatif, dan hubungan orang tua dengan sekolah yang terbatas.
2. Hasil eksplorasi menemukan penyebab-penyebab seperti kurangnya percaya diri siswa, kurangnya inovasi guru, s
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen mengidentifikasi beberapa masalah pada pembelajaran di SMAN Candipuro seperti motivasi siswa yang rendah, pembelajaran yang kurang kreatif, dan hubungan orang tua dengan sekolah yang terbatas.
2. Hasil eksplorasi menemukan penyebab-penyebab seperti kurangnya percaya diri siswa, kurangnya inovasi guru, s
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Dokumen mengidentifikasi beberapa masalah pada pembelajaran di SMAN Candipuro seperti motivasi siswa yang rendah, pembelajaran yang kurang kreatif, dan hubungan orang tua dengan sekolah yang terbatas.
2. Hasil eksplorasi menemukan penyebab-penyebab seperti kurangnya percaya diri siswa, kurangnya inovasi guru, s
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No. diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah 1 Siswa kurang 1. Kurang percaya Kajian literatur literasi numerasi, diri Tinggi rendahnya motivasi kurangnya motivasi, 2. Kurang fokus belajar siswa disebabkan tidak aktif dalam (konsentrasi) oleh beberapa faktor antara kelas 3. Tidak akrab lain : cita-cita, kondisi dengan gurunya jasmani, lingkungan belajar 4. Kurang minat dll (Sudarsono, 2012) dalam belajar 5. Kurang nyaman Wawancara (siswa) dengan Menurut siswa lingkungan atau pelajaran Fisika sulit temannya dan rumit karena 6. Tidak mau aktif banyak rumus dan di dalam kelas perhitungan. meskipun Siswa mampu ditunjuk Guru memahami konsep untuk terlibat fisika tergantung guru dalam yang mengajar mengerjakan Siswa suka pelajaran soal. yang santai, pelan- pelan dan menyenangkan Siswa lebih suka pembelajaran langsung yaitu langsung dikaitkan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
2 Pembelajaran yang 1. Kurangnya Kajian Literatur
kurang kreatif dan kajian literasi Guru sudah inovatif tentang model- mengimplementasikan model model pembelajaran pbl pembelajaran dan discovery learning inovatif namun masih terdapat 2. Pembelajaran kesulitan yang dialami lebih banyak oleh Guru dalam berpusat pada menjelaskan saat guru pengolahan data, 3. Pembelajaran pengawasan dan alat peraga dan pengelolaan dalam kelas, demonstrasi serta membimbing siwa masih kurang menarik kesimpulan meningkatkan permasalahan (Miftakul hasil belajar Jannah dan Arifian siswa. Dimas, 2021) 4. Kurangnya kolaborasi Wawancara (Guru) pembuatan RPP RPP tidak semua bisa dengan Guru dijalankan di dalam serumpun. pembelajaran 5. Guru kesulitan dikarenakan kondisi tentang kriteria siswa di kelas dan pembuatan Kurangnya waktu soal HOTS. dalam mempersiapkan pembelajaran dikarenakan beban KD Fisika yang banyak Penggunaan pembelajaran inovatif lebih mudah discovery learning dan demonstrasi langsung, sedangkan untuk PBL dan PjBL dibutuhkan waktu yang cukup lama. Kurangnya pengetahuan Guru tentang kriteria dan pembuatan soal HOTS.
3 Hubungan orang 1. Orang tua kurang Kajian literasi
tua dan guru yang perhatian tehadap Prestasi belajar siswa sangat terbatas kesulitan belajar berbeda-beda dipengaruhi serta lingkungan siswa di rumah oleh banyak faktor : siswa. 2. Orang tua tidak 1. Internal (siswa) mengikuti 2. Eksternal (lingkungan perkembangan anak keluarga dan sekolah) di sekolah 3. Pendekatan belajar 3. Beberapa orang tua (strategi dan metode tidak hadir ketika belajar) (Muhibin diundang oleh Syah, 2010) sekolah Wawancara/Angket Dari background orang tua, rata-rata orang tua bertani dan berwiraswasta. Orang tua hanya mengingatkan jika anaknya waktunya belajar, tetapi tidak bisa menemani secara langsung karena aktivitas orang tua di rumah. Menurut orang tua, anak di rumah tidak memiliki kendala dalam belajar, jika ada tugas mereka langsung mencari solusi melalui internet. Orang tua berharap anaknya setelah lulus sekolah adalah bekerja (TNI, POLRI atau bekerja sebagai karyawan) dan apabila punya biaya ingin anaknya kuliah.
4 Pemanfaatan 1. Jaringan internet Kajian Literatur
teknologi/inovasi sering terganggu Keadaan sekolah turut dalam pembelajaran 2. Penguasaan Guru mempengaruhi tingkat (sarana dan terhadap teknologi keberhasilan belajar, prasarana) masih kurang. termasuk sarana dan 3. Guru belum prasarana (Dalyono, mengembangkan 2009.59) pembelajaran inovatif. Wawancara (Kepsek) Perlunya peningkatan SDM (berdasarkan supervisi dan tindak lanjut) serta pelatihan diklat eksternal. Memotivasi siswa yang notabene masih pasif untuk lebih aktif dan semakin memahami tidak hanya tergantung pada kegiatan intrakurikuler dalam kelas. Sekolah membuat kegiatan yang orientasinya untuk anak-anak yang di luar intra bisa dikembangkan dengan mendatangkan pelatih ahli atau instruktur untuk memberikan mutu bakat minatnya meningkat (mengikuti lomba-lomba). Guru belum semuanya memberi pelayanan yang maksimal terhadap siswa (masih memberikan pelayanan ala kadarnya, tidak mengembangkan dan tidak berupaya mencari sumber- sumber dalam membuat perencanan yang lebih baik, belum memberikan percepatan pelayanan kepada siswa) Belum semua Guru mempunyai kesadaran yang tinggi dalam rangka mengembangkan diri, tugas sekolah memberikan motivasi dan pemahaman para guru yang memiliki semangat dan motivasi yang rendah, dengan pendekatan dari Kepala Sekolah. Sekolah memberikan pendekatan persuasif karena guru memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda terutama di IT (merasa tidak mampu, mengajar ala kadarnya karena faktor usia) Harapan sekolah tidak ada GAP antar Guru untuk model pembelaran yang baru (yang pintar berkumpul dengan yang pintar dan tidak amu berbagi ilmu dan pengalaman), adanya sharing tutor sebaya antar Guru, yang tidak bisa mau membuka diri dan mau menerima informasi. Peran sekolah harus bisa memberikan suasana yang kondusif antar Guru dan transformasi informasi. Guru harus punya kesadaran untuk mengembangkan potensi sesuai tupoksi untuk meningkatkan profesionalisme guru (kepala sekolah melakukan pendekatan persuasif) Secara umum sekolah kami masih banyak yang harus dibenahi, karena pembelajaran sekarang ini adalah digitalisasi menjadi tuntutan kurikulum (bandwidht sekolah belum bisa diakses secara masal dengan siswa 800 orang dan guru secara bersama- sama dalam menggunakan internet, kreatifitas di kelas belum nampak, media di kelas kurang memadai, sumber belajar tidak hanya dari buku paket dan sumber-sumber lain lambat laun harus terpenuhi) Laboratorium seharusnya dinamis, karena lab menjadi sumber belajar dan tempat untuk memecahkan masalah, alat dan bahan terpenuhi, ruang lab memadai, serta SDM Guru harus di Upgrade untuk menunjang semua aktivitas di laboratorium.