Anda di halaman 1dari 2

Nama ; Angelia Here

Kelas : Manajemen 2/C


Nim : 32119106

PERUBAHAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT KOTA KUPANG SEBAGAI


DAMPAK PANDEMI COVID

RESPON PENANGANAN COVID


Pasca sebaran covid-19 melanda indonesia sejak beberapa bulan terakhir (januari-april
2020) menjadikan perubahan yang luar biasa pada bangunan suprastruktur di
masyarakat,mulai dari sendi kehidupan ekonomi, social, budaya, kesehatan, hukum,politik,
dan keagamaan. Sehinggga untuk menghadapi situasi tersebut, dalam rangka upaya untuk
mencegah dan melawan sebaran covid-19,pemerintah indonesia dan Negara-hegara dunia
menerapkan protocol kesehatan yang dikeluarkan oleh WHO.
Sebagaimana kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia adalah menerapkan strategi
psyhical distancing (jaga jarak), soaial distancing(jauhi kerumunan orang), stay at
home(berdiam diri dirumah), cuci tangan, pengunaan masker, dan Pembatasan Sisial
Berskala Besar (PSBB) atau lockdown, strategi ini dilakukan untuk memutuskan rantai
penyebaran covid terhadap masyarakat.

DAMPAK COVID TERHADAP PERUBAHAN BUDAYA MASYARAKAT KOTA


KUPANG
Corona banyak membawa dampak terhadap social yang luar biasa. Dimana tata social
mayarakat dengan budaya yang luar biasa, sudah di obrak abrik oleh corona ini. Khususnya
pada kebudayaan, masyarakat kota Kupang yang merupakan salah satu kota di indonesia,
yang sudah dilanda oleh pandemic COVID.
Masyarakat kota kupang biasanya dikenal dengan budaya cium hidung atau cipika-cipiki,
yang merupakan budaya yang sudah dijalankan secara turun-temurun oleh masyarakat jika
bertemu dengan keluarga atau dengan orang yang mereka kenal, tetapi semenjak pandemic
covid melanda, budaya tersebut tidak diterapkan lagi, jika bertemu dengan keluarga, atau
kenalan, mereka juga hanya saling senyum, atau melambaikan tangan. Hal ini dilakukan
sesuai strategi yang digunakan oleh pemerintah yaitu psyhical distancing (jaga jarak), agar
tidak terjadi penularan.
Pengaruh COVID juga membawa dampak terhadap Budaya hidup sehat yang mulai
diterapkan oleh masyarakat, yang dimana selalu mengabaikan budaya tersebut, kini mulai
dilaksanakan oleh setiap lapisan masyarakat. Budaya mencuci tangan yang sering dianggap
sepele, kini mulai dilaksanaka, hal ini bisa kita lihat di setiap rumah-rumah atau tempat-
tempat yang biasa didatangi oleh masyarakat, mulai disiapkan tempat-tempat mencuci tangan
atau disiapkan disinfektan, untuk mencegah penularan virus yang terdapat di tangan,
sehingga tidak terkontaminasi dengan barang-barang yang menjadi tempat penularan COVID
19.
Ada lagi kebiasaan masyarakat berkumpul, arisan, undangan, kegiatan-kegiatan
kemasyarakata lain, atau pesta kini tidak lagi terlaksanakan karena kebijakan pemerintah
untuk tidak terlibat dalam kerumunan atau soaial distancing (jauhi kerumunan orang), hal ini
dilakukan agar COVID tidak tertular antar masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang
hanya berdiam diri dirumah masing-masing.
Semua kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat berbasis Online mulai dari study at home
(belajar di rumah), work at home ( bekerja di rumah) dan pray at home (beribadah dirumah)
hal ini mempermuda masyarakat untuk melaksanakan semua kegiatan dari rumah dengan
berbasis online. Tetapi bisa menyusahkan masyarakat yang kurang paham mengenai hal
tersebut.

REFERENSI
https://ibtimes.id/sosiologi-1-perubahan-sosial-akibat-pandemi-covid-19/
https://www.kompasiana.com/mariatari/dampak-sosial-dari-wabah-corona-dari-wabah-
corona-covid-19-pada-budaya-masyarakat-sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai