Anda di halaman 1dari 25

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

KOPERASI DI INGGRIS
SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
DI INGGRIS
1. Koperasi yang dianggap pertama kali didirikan di
dunia adalah koperasi konsumsi yaitu Koperasi
Konsumsi Rochdale.
2. Koperasi Konsumsi Rochdale, didirikan pada
tanggal 12 Desember 1844 oleh 28 orang buruh
tenun pada sebuah perusahaan tekstil di kota
Rochdale, sebuah kota kecil di Inggris.
3. Ke 28 orang buruh ini terdiri dari 27 pria dan 1 wanita.
4. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan koperasi yang
terkenal dengan nama:
THE ROCHDALE EQUITABLE PIONEERS SOCIETY
5. Mereka mendirikan sebuah Toko Koperasi di
Toad Lane, Rochdale, Inggris, di bawah
pimpinan Charles Howart.

6. Ke 28 orang ini, terdiri dari :


- 15 orang adalah pengikut Robert Owen
- 10 orang adalah penganyam yang tergolong
gajinya cukup
- 1 orang adalah politikus
- 1 orang adalah pengikut agama
- 1 orang adalah pedagang perseorangan
dengan idealisme tinggi
MAKSUD DAN TUJUAN DIDIRIKAN KOPERASI ROCHDALE 

1. Untuk memperbaiki nasib mereka yang


sangat menyedihkan.
2. Untuk meningkatkan taraf hidup dan
kedudukan ekonomi mereka yang sangat
rendah.
3. Untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
 
CARANYA :
1.Mula-mula mereka berusaha memperoleh kenaikan
upah dengan jalan menuntut dan mogok, akan tetapi
usaha mereka itu tidak berhasil dan bahkan nasib
mereka bertambah buruk.
2.Kemudian mereka membulatkan tekad untuk
menolong diri sendiri dengan tenaga dan
kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri.
3.Jalan terbaik ialah melalui koperasi yang dapat
membawa kesejahteraan serta kemakmuran bersama
secara merata di dalam masyarakat.
4.Dengan modal kepercayaan itulah ke 28 orang buruh
tenun yang miskin dan sangat lemah ekonominya itu,
berhasil mengumpulkan uang.
  Koperasi Konsumsi Rochdale ini sebagai koperasi
yang pertama kali didirikan di dunia, meskipun
sebenarnya sudah ada koperasi yang lain yang telah
berdiri sebelumnya, seperti: 
1. Tahun 1832 pernah diselenggarakan
konggres koperasi yang ke III di London.
2. Di kota Rochdale sendiri pada tahun 1833
pernah pula didirikan koperasi dengan nama
The Rochdale Friendly Cooperative Society
yang pada tahun 1835 berangsur-angsur
menutup usahanya, karena modalnya kian
habis akibat perdagangan yang dilakukan
secara kredit.
3. Di Skotlandia juga ada koperasi yang
dikembangkan oleh Dr. William King dan para
pengikut Robert Owen.
Dianggap sebagai koperasi yang pertama kali didirikan di
dunia, karena :
1. Apabila dibandingkan dengan koperasi yang lain yang
juga berkembang pada waktu itu, koperasi tersebut bukan
sekedar usaha lokal untuk memenuhi kebutuhan material
anggotanya, melainkan juga mempunyai jangkauan yang
lebih jauh lagi yaitu menciptakan masyarakat baru yang
lebih baik (a new better social order).
2. Perkembangan selanjutnya, koperasi ini adalah lahirnya
koperasi sebagai gerakan (movement), bukan sekedar
toko kecil untuk memenuhi kebutuhan bersama saja.
3. Adanya asas/sendi dasar koperasi yang terkenal dengan
Rochdale Principles, yang sangat besar pengaruhnya dan
seringkali dipergunakan sebagai dasar oleh perkumpulan
koperasi yang lainnya, terutama oleh koperasi konsumsi di
seluruh dunia.
MODAL DAN PERKEMBANGAN USAHA.
 
1.Modal berupa uang yang diperoleh dari anggota yang
dikumpulkan tiap minggu sebesar 2 pence per anggota,
sehingga terkumpulkan 1 poundsterling tiap anggota.

2.Dengan modal 28 poundsterling, mereka memulai


usahanya pada tanggal 21 Desember 1844, dengan
modal usaha sebagai berikut:
a. 28 pon mentega
b. 56 pon gula
c. 6 kwintal tepung terigu
d. 1 kantung tepung oat
e. dan beberapa lilin.
Perkembangan usaha:
 
1.Mereka bekerjasama dan berusaha mula-mula di lingkungan mereka sendiri.

2.Keadaan Toko Koperasi mereka mula-mula sangat sederhana, untuk


memenuhi dan melayani barang-barang kebutuhan sehari-hari anggotanya.

3.Semula Koperasi Rochdale berusaha memenuhi seluruh kebutuhan hidup,


seperti melayani kebutuhan sehari-hari anggotanya, perumahan,
pengobatan, perbaikan budi pekerti anggota-anggotanya, dll.

4.Para pendiri Koperasi Rochdale yang disebut dan dikenal dengan nama
Perintis Rochdale atau Rochdale Pioneers telah membuktikan usaha
koperasi mereka dengan hasil yang gilang gemilang. Bahkan mereka
berhasil menciptakan suatu Sistem Ekonomi yang menjadi dasar
penghidupan baru yang membawa kemakmuran bersama.

5. Koperasi Rochdale berhasil membangkitkan Swadaya Masyarakat di dalam


membebaskan diri dari belenggupenindasan serta pemerasan ekonomi.
PERKEMBANGAN USAHA

Tahun Banyaknya Peredaran Barang Jumlah Laba


Anggota (poundsterling) (poundsterling)
1844 28 28 -

1845 74 181 32

1846 84 252 80

1847 110 1.924 72

1848 140 2.276 117

1849 390 6.671 561

1855 1.500 44.902 3.166

1865 5.526 196.234 15.156


Rochdale Principles
 
1.Keberhasilan Koperasi Rochdale yang gilang gemilang itu terletak pada
Dasar-Dasar atau Asas-Asas Koperasi yang ditanamkannya kepada
anggota-anggotanya. Dengan harga diri dan kesadaran berkoperasi
yang tinggi, Koperasi Rochdale berhasil mengatasi segala rintangan
serta hambatan.

2.Pada awal pertumbuhan koperasi Rochdale adalah didasari pada tujuan


usaha yang dilandasi oleh kesamaan kepentingan dan idealisme yang
tinggi. Untuk mencapai tujuan itu, ditentukanlah peraturan yang harus
dipatuhi di dalam menjalankan usaha ekonomi koperasi.

3.Peraturan tersebut dibuat oleh orang-orang yang belum


berpengalaman dalam bidang ekonomi, karena itu mereka dibantu oleh
pengikut William King dan pengikut Robert Owen yang fanatik, antara
lain diambil dari koperasi asuransinya yaitu National Sick and Burial
Society.
Dalam rangka merealisasikan tujuan usaha tersebut beberapa
peraturan usaha yang dikeluarkan oleh koperasi Rochdale pada
awal berdirinya, yaitu sebagai berikut:

1.Di dalam menjalankan atau mengelola koperasi harus dilakukan


secara demokratis atas persetujuan Rapat Anggota.

2.Laporan pemeriksaan keuangan (audited financial report) koperasi


harus disampaikan dalam Rapat Anggota.

3.Jika terjadi perbedaan pendapat di dalam Rapat Anggota harus ada


pendamai (arbiter) yang diambil dari kalangan luar yang dipilih oleh
anggota koperasi.

4.Perdagangan tidak boleh dilakukan secara kredit. Apabila ternyata


pengurus melakukan hal itu, harus dikenakan sanksi oleh koperasi.

5.Jika ada kelebihan keuntungan (the remaining profits) harus


dibagikan kepada setiap anggota sesuai dengan jumlah uang yang
dibelanjakan di toko koperasi.
 
Ada 9 peraturan yang berkaitan dengan kasir, 3 di
antaranya berbunyi:

1.Penjual tugasnya hanya menimbang, mengukur, dan


menyerahkan barangnya;

2.Kasir menerima pembayaran dengan memberikan


tanda terima uang tersebut kepada pembeli dan
menyimpan tembusannya;

3.Sekretaris menerima daftar seluruh pembelian pada


setiap rapat mingguan, supaya dapat mengetahui
berapa banyak anggota yang membeli yang nantinya
mendapatkan pembagian sisa hasil usaha atau
keuntungan.
1.Kemudian, karena kesulitan yang dialami oleh
koperasi, maka mereka selalu mengadakan
perubahan dengan persetujuan bersama dalam
rapat-rapat anggota.
2.Akhirnya anggota merasa perlu untuk
mengeluarkan peraturan-peraturan pokok yang
pada mulanya diberi nama Pernyataan kemudian
dikenal Prinsip-prinsip Koperasi Rochdale
(Rochdale Principles).
3.Prinsip atau sendi dasar ini tercipta pada tahun
1860, setelah terjadi berbagai perbedaan pendapat
tentang aliran politik, agama, dan bidang lainnya,
sehingga Rapat Anggota yang diadakan pada tahun
1860 mengambil keputusan dengan mengeluarkan
pernyataan sesuai dengan rumusan aslinya, sbb:
Koperasi pada saat ini tidak ingin ikut campur dengan berbagai urusan
perbedaan politik dan agama anggotanya, tetapi hanya mengurusi kesamaan
kepentingan dengan menyatukan peralatan, energi, dan kemampuan (talent) dari
seluruh anggotanya untuk kepentingan bersama dengan dasar kerja sebagai berikut:
 
1. Modal usaha harus dapat dipenuhi oleh anggota sendiri dengan adanya bunga yang
tetap.
2. Persediaan barang yang akan dijual kepada anggota hanya yang bermutu baik saja.
3. Barang yang dijual kepada para anggota harus dengan timbangan dan ukuran yang
benar saja.
4. Barang yang dijual kepada para anggota harus mengikuti harga pasar dan tidak
boleh dilakukan secara kredit.
5. Keuntungan harus dibagi-bagikan kepada anggota secara seimbang dengan jumlah
pembelian barang.
6. Prinsip mengelola usaha dengan satu orang satu suara dan kesamaan derajat
anggota baik laki-laki maupun perempuan harus dilaksanakan oleh koperasi.
7. Pengelolaan (management) koperasi harus ditangani oleh pengurus (officers) dan
penyelenggara (committee) yang dipilih secara periodik.
8. Sebagian tertentu dari sisa hasil usaha atau keuntungan harus disisihkan untuk
kepentingan pendidikan.
9. Keadaan neraca perusahaan harus diberitahukan kepada para anggota agar dapat
mengadakan penilaian.
Rochdale Principles itu sangat besar pengaruhnya dan seringkali
dipergunakan sebagai dasar-dasar atau asas-asas oleh perkumpulan-
perkumpulan koperasi yang lainnya, terutama oleh koperasi-koperasi
konsumsi di seluruh dunia.
 
Prof. Coole dalam bukunya ’’A Century of Cooperation’’ memperbaiki
urutan asli tersebut dengan rumusan yang lebih padat sebagai berikut:
 
1. Kontrol secara demokratis.
2. Keanggotaan koperasi terbuka.
3. Bunga atas modal terbatas.
4. Pembagian surplus kepada anggota sejalan dengan jumlah
pembelian.
5. Perdagangan harus dilakukan secara tunai.
6. Penjualan hanya atas barang yang murni atau tidak palsu.
7. Menyediakan dana cadangan untuk pendidikan tentang
perkoperasian.
8. Netral terhadap politik dan agama.
Adapun Rochdale Principles, yang terpenting (ada 8) adalah
 
1. Masuk dan berhenti menjadi anggota koperasi atas
dasar sukarela
2. Satu anggota satu hak suara
3. Koperasi tidak berpihak (netral) terhadap agama
dan politik
4. Pembelian dan penjualan secara tunai
5. Pembagian keuntungan koperasi menurut jasa
anggota-anggotanya
6. Harga penjualan disamakan dengan harga pasar
setempat
7. Kualitas, ukuran, dan timbangan barang harus dijamin
8. Penyelenggaraan pendidikan bagi para anggota koperasi
KERJASAMA ANTAR KOPERASI KONSUMSI
 

  Pada awal perkembangannya koperasi


konsumsi menghadapi sedikit kesukaran,
disebabkan oleh:
 
1. Terjadinya persaingan membeli antar
koperasi-koperasi itu
 
2. Karena persaingan, menyebabkan harga
barang-barang yang dibutuhkan dengan
sendirinya naik.
Kemudian koperasi-koperasi konsumsi yang mulai
banyak tersebar di seluruh tanah Inggris itu,
mempunyai gagasan:
 
1.Berusaha bergabung dan bekerjasama dalam
membeli barang-barang keperluan sehari-hari
anggota-anggotanya, untuk mengisi toko-toko
koperasi mereka.
2.Dengan bergabung dan bekerjasama serta membeli
secara besar-besaran, maka harga akan lebih murah
dan mutu barang yang diinginkan dapat pula
dijamin.
3.Untuk mendirikan pabrik-pabrik yang menghasilkan
barang-barang kebutuhan sehari-hari yang
diperlukan koperasi.
Untuk mewujudkan gagasan bergabung dan
bekerjasama, maka:
1.Koperasi-koperasi di sekitar kota Rochdale
menguasakan kepada Koperasi Rochdale, untuk
membeli barang-barang yang dibutuhkan secara
lebih besar untuk mengisi toko-toko koperasi
mereka.
2.Cara ini dapat mempererat hubungan antara
koperasi-koperasi itu sendiri dan bahkan juga
hubungan antara koperasi dan Para Pedagang Besar.
3.Dengan demikian pekerjaan dapat berjalan dengan
lebih lancar, lebih menguntungkan, dan mencegah
persaingan di antara koperasi-koperasi itu sendiri.
4.Pada tahun 1863 dalam konperensi ANCIATS di
Manchester, Inggris, ditetapkan antara lain untuk
membentuk Organisasi Gabungan Pembelian dengan
nama yang terkenal: The North Of England Cooperative
Wholesale Society.

5.Di Skotlandia, perkumpulan koperasi memutuskan


untuk membentuk Organisasi Gabungan Pembelian
tersendiri pada tahun 1863 itu juga dengan nama The
Scottish Cooperative Wholesale Society.

6.Jadi di negeri Inggris ada 2 buah Organisasi Gabungan


Pembelian / Cooperative Wholesale Society (CWS).
Walaupun demikian ke 2 organisasi ini selalu menjalin
kerjasama yang baik.
7.Di dalam Konggres Koperasi Nasional I, diadakan
oleh pemimpin-pemimpin koperasi di Inggris dan
dihadiri pula oleh wakil-wakil koperasi dari negara
lain seperti: Jerman, Denmark, Perancis, dan Italia,
memutuskan untuk membentuk sebuah Kantor
Koperasi di kota Manchester.
8.Pekerjaan kantor ini diawasi oleh sebuah
panitia/komite yang disebut Central Board.
9.Kemudian Central Board dan Kantor Koperasi
digabung dan namanya menjadi Cooperative Union.
Tugasnya : Terutama memberikan petunjuk-petunjuk
serta penyuluhan-penyuluhan tentang persoalan-
persoalan koperasi kepada Perkumpulan Koperasi.
 
10.Kemajuan pesat yang diperoleh CWS terutama di
bawah pimpinan J. T. W. MITCHEL yang menjabat
sebagai ketua selama 21 tahun yaitu 1874-1895.
 
Kemajuan CWS sebagai berikut :

1.Pada tahun 1873 atau 10 tahun setelah berdirinya


CWS, badan ini telah sanggup memiliki dan
memproduksi beberapa macam kebutuhan anggota-
anggotanya.
 
2.Pada tahun 1873 mulai mendirikan pabrik biskuit dan
kemudian pabrik sepatu untuk dijual di toko-toko
koperasi.
 
3. CWS di Inggris :
a. Memiliki lebih dari 200 buah bengkel dan pabrik.
b. Memberikan lapangan pekerjaan kepada 43.000
orang buruh.
c. Menghasilkan barang-barang ± 55,000,000
poundsterling.
 
4. CWS di Skotlandia :
a. Memberi lapangan pekerjaan kepada ± 9000
orang buruh.
b. Menghasilkan barang-barang seharga
± 12,000,000 poundsterling.
c. Selanjutnya berkembang dengan luas serta
mendirikan cabang-cabang pembelian yang
teratur.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai