Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Pengetahuan ilmiah dan non ilmiah


( WKTL )

Disusun Oleh:
Kelompok III
1. Maisarah : H0422308
2. Ernawati : H0422502
3. Gunawan : H0422311
4. Darmawati : H0422015
5. Reski damayanti : H0422012

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
hidayahnya lah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami tentang
omtologi.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik lagi.
Kami akui masih banyak kekurangan dalam makalah ini karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. LATAR BELAKANG................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................
C. TUJUAN......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Pengertian pengetahuan ilmiah dan non ilmiah......................................................
B. Objek ilmu pengetahuan...........................................................................................
1. Objek material.......................................................................................................
2. Objek formal..........................................................................................................
C. Sifat – sifat ilmiah......................................................................................................
1. Empiris..................................................................................................................
2. Sistematis...............................................................................................................
3. Objektif..................................................................................................................
4. Analitif...................................................................................................................
5. Verifikati...............................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
A. KESIMPULAN...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan azas-azas
yang cocok dengan pokok soal dan dapat membuktikan kesimpulan-kesimpulannya.
Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang didapatkan melalui pengamatan dan
percobaan secara ilmiah. Pengetahuan ilmiah melukiskan suatu obyek khusus
tentang jenis pengetahuan yang khusus mengenai obyek dimaksud. Pengetahuan
Non Ilmiah adalah serapan indera terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang
tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya sehingga tidak dapat
dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah. Contoh Pengetahuan Non Ilmiah :
Dilarang berdiri di tengah lapangan saat hujan. Dilarang memakai baju berwarna
hijau di pantai selatan. Dilarang menggunakan payung di dalam rumah.
Pengetahuan Non Ilmiah yaitu pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui metode
ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa devinisi pengetahuan ilmiah dan non ilmiah
2. Apa saja objek ilmu pengetahuan
3. Apa saja sifat – sifat ilmiah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui devinisi pengetahuan ilmiah dan non ilmiah
2. Untuk mengetahui objek ilmu pengetahuan
3. Untuk mengetahuisifat – sifat ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengetahuan Ilmiah dan Non Ilmiah

Pengetahuan pada dasarnya adalah keseluruhan keterangan dan ide yang


terkandung di dalam pernyataan-pernyataan yang dibuat mengenai sesuatu gejala
atau peristiwa, baik yang bersifat alamiah, keorangan, atau kemasyarakatan.
Menurut Soejono Soemargono, pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu, pengetahuan
non ilmiah dan pengetahuan ilmiah.

Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan azas-azas


yang cocok dengan pokok soal dan dapat membuktikan kesimpulan-kesimpulannya.
Pengetahuan ilmiah yaitu pengetahuan yang didapatkan melalui pengamatan dan
percobaan secara ilmiah. Pengetahuan ilmiah melukiskan suatu obyek khusus
tentang jenis pengetahuan yang khusus mengenai obyek dimaksud.

Pengetahuan Non Ilmiah adalah serapan indera terhadap pengalaman hidup


sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya sehingga tidak
dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah. Contoh Pengetahuan Non Ilmiah
: Dilarang berdiri di tengah lapangan saat hujan. Dilarang memakai baju berwarna
hijau di pantai selatan. Dilarang menggunakan payung di dalam rumah.
Pengetahuan Non Ilmiah yaitu pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui metode
ilmiah.

B. Objek Ilmu pengetahuan


Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Namun bukan sebaliknya kumpulan
ilmu adalah pengetahuan. Kumpulan pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek
material dan objek formal. Setiap bidang ilmu baik itu ilmu khusus maupun ilmu
filsafat harus memenuhi ke dua objek tersebut.
1. Objek material
Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran
(Gegenstand), sesuatu hal yang diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari. Objek
material mencakup hal konkrit misalnya manusia,tumbuhan, batu ataupun hal-
hal yang abstrak seperti ide-ide, nilai-nilai, dan kerohanian. Satu objek material
dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan sehingga menimbulkan ilmu yang
berbeda-beda.
2. Objek Formal
Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh
peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
Objek formal dari suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi
pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang yang lain. (Mudhofir,
2005).
Obyek pengetahuan ilmiah atau obyek keilmuan, dalam hal ini, mencakup
segala sesuatu (yang tampak secara fisik maupun non fisik berupa fenomena
atau gejala kerohanian, kejiwaan, atau sosial), yang sejauh dapat dijangkau oleh
pikiran atau indera manusia.

C. Sifat – Sifat Ilmiah


1. Empiris
Bahwa ilmu mengandung pengetahuan yang diperoleh berdasarkan
pengamatan serta percobaan-percobaan secara terstruktur di dalam bentuk
pengalaman-pengalaman, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
2. Sistematis
Artinya berbagai pengetahuan dan informasi dalam suatu ilmu pengetahuan
harus disusun dengan teratur, saling tergantung satu-sama lain, rasional, juga
logis.
3. Objektif
Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat
alamiah (empiris) sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu
cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang
menyelidikinya.
4. Analitis
Bahwa ilmu berusaha mencermati, mendalami, dan membeda-bedakan
pokok soalnya ke dalam bagian-bagian yang terpecinci untuk memahami
berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian tersebut.
5. Verifikatif
Bahwa ilmu mengandung kebenaran-kebenaran yang terbuka untuk
diperiksa atau diuji (diverifikasi) guna dapat dinyatakan sah (valid) dan
disampaikan kepada orang lain. Kemungkinan diperiksa kebenaran (verifikasi).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat beberapa metode yang digunakan manusia untuk memperoleh
pengetahuan, itu dikarenakan adanya hasrat manusia yang selalu ingin tahu. Secara
garis besar dapat dikatakan bahwa cara memperoleh pengetahuan dibedakan
menjadi dua yaitu pengetahuan yang diperoleh dengan cara ilmiah dan non ilmiah.
Metode ilmiah adalah prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola
kerja, tata langkah, dan cara tekhnis untuk memperoleh pengetahuan.
Untuk yang dilakukan secara non ilmiah menghasilkan pengetahuan
( knowledge ), dan bukan science. Sedangkan melalui usaha yang bersifat ilmiah
menghasilkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Dapat disimpulkan bahwa ilmu
merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan
kebenarannya telah tersaji secara empiris.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu dalam perspektif, Yayasan obor Indonesia, Jakarta.

The Liang Gie, 1985, Kamus Logika, Nurcahya, Yokyakarta.

https://kuliah.unpatti.ac.id/mod/page/view.php?id=13

Anda mungkin juga menyukai