ِ ٰملِ ِك َي ْو ِم ال ِّدي
ْن
4) Pemilik hari pembalasan.
Pesan surah Al-asr yaitu : Anjuran agar manusia dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-
baiknya dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran agar tidak menjadi orang yang
merugi.
3. Surah Al-Kautsar
Makna dari surah Al-kautsar yaitu kita harus selalu bersyukur atas nikmat Allah. Maka kita harus
melaksanakan sholat dan kurban sebagai rasa syukur kita kepada Allah.
4. Surah Al-Falaq
5. Surah At-tin
َّ َوال ِّت ۡي ِن َو
الز ۡي ُت ۡو ۙ ِن
1) Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
ُ َو
ط ۡو ِر ِس ۡي ِن ۡي ۙ َن
2) demi gunung Sinai,
6. Surah Al-ma’un
Makna surah Al-ma’un yaitu: ciri-ciri orang yang mendustakan agama diantaranya:
1) Orang yang menghardik anak yatim
2) Orang yang enggan memberi makan fakir miskin
3) Orang yang lalai dalam sholat
4) Riya
5) Orang yang enggan memberi bantuan
7. Al-Hujarat ayat 13
شع ُۡوبًا َّو َق َبٓا ِٕٮ َل ُ ٰۡۤيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخ َل ۡق ٰن ُكمۡ م ِّۡن َذ َك ٍر َّوا ُ ۡن ٰثى َو َج َع ۡل ٰن ُكم
ارفُ ۡواؕ اِنَّ اَ ۡك َر َم ُكمۡ ِع ۡن َد هّٰللا ِ اَ ۡت ٰقٮ ُكمۡؕ اِنَّ هّٰللا َ َعلِ ۡي ٌم َخ ِب ۡي
َ لِ َت َع
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
ُّ َك ِري ٌم ُيحِب, يف ُيحِبُّ ال َّن َظا َف َة ٌ َن ِظ, ِّب َّ ُِّّب ُيحِب
َ الطي ٌ ِإنَّ هَّللا َ َطي
َف َن ِّظفُوا َأ ْف ِن َي َت ُك ْم, َج َوا ٌد ُيحِبُّ ْالجُو َد, ْال َك َر َم
“ Dari Rasululah saw: Sesungguhnya Allah itu suci, Dia maha bersih yang menyukai kebersiha,
Dia maha mulia yang menyukai kemuliyaan, Dia maha indah yang menyukai keindahan, karena
itu bersihkanlah tempat-tempatmu “. ( HR.Tirmizi)
Meski demikian, Ismail tidak ragu dan meminta sang ayah mengikuti kehendak Allah SWT.
"Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan
mendapatiku termasuk orang yang sabar," ucap Ismail.
Pertama, Ismail minta diikat dengan tali agar tidak meronta. Kedua, pisau harus diasah tajam agar
tidak kesakitan. Kemudian ia juga meminta agar pakaian yang dikenakannya diberikan pada
ibunda tercinta, Siti Hajar sebagai kenang-kenangan.
Ibrahim membaringkan sang putra dan mulai menghunus pisaunya. Namun pisau yang tajam itu
tidak mampu menyayat kulit Ismail.
Allah SWT pun melihat cinta dan ketulusan Ibrahim dan mengganti Ismail dengan seekor
kambing.
"Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu."
Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar." (surat As-Saffat 104-107).
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail pun kini dikenang lewat perayaan Idul Adha atau juga bisa
disebut sebagai hari raya qurban.