Bab 1-3
Bab 1-3
Disusun Oleh:
Fransiska Barek Limahekin
2019120143
Persediaan juga merupakan salah satu bagian terpenting dari modal kerja,karena
mayoritas modal usaha perusahaan dan UMKM berasal dari persediaan (Gunawan, C. Indra.
2016). Dalam perusahaan dagang,persediaannya berupa barang dagangan yang belum
terjual,sedangkan pada perusahaan industri persediaannya berupa bahan mentah,barang dalam
proses,persediaan MRO dan barang jadi (Heizer dan Render, 2015:554).
Mencapai keuntungan maksimal merupakan suatu keharusan bagi perusahaan
(Gunawan, C. At All. 2018). Perusahaan harus dapat berusaha memanfaatkan semua faktor
produksi yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang baik. Perusahaan harus
mampu memiliki kemampuan untuk mempertahankan atau menjaga kesinambungan proses
produksi agar implementasi tidak mengalami kendala.
Yang dimaksud dengan perencanaan adalah suatu proses yang dimana sebelum kita
melakukan sesuatu harus ada rangkaian penyusunan atau urutan proses yang disesuaikan
dengan tujuan atau sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan pengendalian merupakan suatu
teknik untuk mengukur atau memperbaiki serta memastikan bahwa untuk mencapai tujuan
tertentu harus benar-benar sudah dipertimbangkan demi keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Bahan baku bagi sebuah perusahaan merupakan salah satu bagian penting dalam
menghasilkan suatu produk. Ketidaksediaan bahan baku dalam suatu perusahaan akan
menimbulkan terhentinya proses produksi dalam persahaan tersebut. Dengan demikian adanya
bahan baku dalam sebuah perusahaan bersifat tetap. Persediaan bahan baku harus memenuhi
kebutuhan dan rencana produksi karena jika tidak ada persediaan bahan baku maka akan
menghambat proses produksi.
Untuk menghindari hal-hal tersebut pihak perusahaan harus melakukan perencanaan
dan pengendalian persediaan bahan baku baik dalam hal pemakaian maupun
pembelian,sehingga persediaan bahan baku bisa dikendalikan dan tetap tersedia dalam jumlah
yang tepat.
Perencanaan dan pengendalian atas persediaan bahan baku akan mempengaruhi
keuntungan yang diterima oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan dan pengendalian
persediaan bahan baku adalah untuk mencoba menyediakan bahan baku yang diperlukan
dalam proses produksi,sehingga produksi dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kekurangan
dalam persediaan sehingga dapat meminimalkan biaya persediaan yang diperoleh.
Proses produksi dalam perencanaan dan pengendalian ini juga merupakan suatu
proses atau kegiatan yang paling penting dalam suatu perusahan dan sangat bergantung
dengan bahan baku yang dimana kegiatan ini dilakukan dengan cara mengolah bahan baku
tersebut menjadi barang jadi atau barang siap pakai.Hal ini karena proses produksi merupakan
cara,bagaimana kegiatan penciptaan barang tersebut dilaksanakan.
Pengendalian persediaan bahan baku adalah salah satu faktor terpenting dalam
memastikan dalam kelancaran produksi,persediaan bahan baku dimaksud untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku dalam proses produksi di masa depan. Kegiatan pengendalian
persediaan bahan baku mengatur tentang pelaksanaan penyediaan bahan baku yang diperlukan
dalam jumlah yang dibutuhkan dan dengan biaya minimum, termasuk pembelian bahan,
penyimpanan dan pemeliharaan bahan, pengelolaan pengeluaran bahan bila diperlukan dan
juga memelihara jumlah bahan baku agar tetap optimal.
Dengan demikian diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan
perusahaan akan terhindar dari kekurangan bahan baku. Selain itu apabila ada permintaan
produk dari konsumen yang tiba-tiba naik perusahaan tidak lagi mencari bahan baku
pengganti yang mungkin harganya lebih mahal namun kulaitasnya rendah, untuk itu
diperlukan perencanaan yang tepat dalam penyediaan kebutuhan dan persediaan bahan baku
agar perusahaan dapat mengetahui dan mengendalikan besarnya persediaan bahan baku dan
kapan dilakukan pembelian bahan baku dibutuhkan secara optimal.
B. Pengendalian
1. Pengertian Pengendalian
Ada beberapa pakar yang mengartikan pengendalian di antaranya menurut
Vincet mengatakan pengendalian dapat diartikan sebagai tindakan pencegahan
atau pengaturan dan parameter,situasi atau kondisi. Sedangkan Komarudin
pengendalian adalah untuk menjamin bahwa kegiatan yang tengah berjalan
terarah sesuai tujuan dan rencana dalam Batasan-batasan struktur organisasi. Lain
halnya dengan pendapat Terry. Beliau mengatakan bahwa pengendalian sama
dengan pengawasan,sehingga pengendalian atau pengawasan menurutnya adalah
proses penentuan yang akan dihasilkan yaitu pelaksanaan yang apabila perlu
mengambil tindakan korektif sehingga sehingga pelaksanaan berjalan sesuai
rencana yaitu sesuai standar.
Pelaksanaan pengendalian persediaan ini akan berhubungan dengan
seluruh bagian yang bertujuan agar usaha penjualan dapat insentif serta produk
dan penggunaan sumber daya dapat maksimal.
Istilah pengendalian merupakan penggabungan dari dua pengertian yang
sangat erat hubungannya tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat
diartikan sendiri-sendiri yaitu pengendalian dan perencanaan. Kegiatan
pengawasan persediaan tidak terbatas pada penentuan atas tingkat dan komposisi
persediaan,tetapi juga termasuk pengaturan dan pengawasan atau pelaksanaan
pengadaan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan jumlah dan wakt yang
dibutuhkan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
2. Proses Dan Cara-Cara Pengendalian
a. Langkah-Langkah Proses Pengendalian
1) Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar
pengendalian
2) Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
3) Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan
penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
4) Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar
pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
b. Cara-cara Pengendalian
1) Pengawasan langsung,pengawasan yang dilakukan sendiri secara
langsung oleh seorang manager.
2) Pengawasan tidak langsung,pengawasan jarak jauh dengan melalui
laporan oleh bawahan baik secara lisan maupun tulisan.
3) Pengawasan berdasarkan kondisi tertentu,pengendalian yang dikhususkan
untuk kesalahan-kesalahan untuk kondisi tertentu dilakukan dengan cara
kombinasi langsung dan tidak langsung.
C. Persediaan Bahan Baku
1. Pengertian Persediaan Bahan Baku
Berdasarkan kajian Assauri(2008;240),persediaan bahan baku adalah
persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses
produksi,barang mana dapat diperoleh dari sumebr-sunber alam ataupun dibeli
dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan
pabrik yang menggunakannya. Dalam penyelenggaraan persediaan bahan baku
dari suatu perusahaan,terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persediaan
bahan baku tersebut.
Sedangkan informasi dari Eddy Herjanto(2008;219) menyatakan
bahwa:”pengertian persediaan yaitu bahan atau barang yang disimpan,yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu,misalnya untuk proses produksi atau
perakitan,untuk dijual kembali,dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau
mesin”.
2. Pengendalian Persediaan
Persediaan dalam perusahaan tentunya diusahakan untuk dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan. Keterpaduan dari pelaksanaan
kegiatan yang ada dalam perusahaan akan menunjang terciptanya pengendalian
bahan baku yang baik.
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat
penting bagi perusahaan karena persediaan fisik sebuah perusahaan akan
melibatkan investasi yang besar. Pelaksanaan fungsi akan berhubungan dengan
seluruh bagian yang bertujuan agar usaha penjualan produk dan penjualan produk
dan penggunaan sumber daya dapat maksimal.
Berdasarkan kajian Herjanto(2008, h.226) pengendalian persediaan
adalah:
“Suatu rangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat
persediaan yang harus di jaga,kapan pesanan untuk menambah persediaan harus
dilakukan dan berapa besar pesanan yang harus diadakan”.
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi yang dapat
diramalkan berdasarkan pola musiman dan maksudnya untuk menjaga
kemungkinan terjadinya kesulitan memperoleh bahan-bahan sehingga tidak
mengganggu operasi. Sedangkan jika dilihat dari jenis-jenis barang,persediaan
dapat dibedakan menjadi:
a) Persediaan bahan baku
b) Persediaan bagian produk yang dibeli
c) Persediaan bahan pembantu
d) Persediaan barang setengah jadi
e) Persediaan barang jadi
3. Fungsi persediaan
Berdasarkan kajian dari Sobandi dan Kosasih (2014) fungsi persediaan
adalah sebagai berikut:
1) Untuk mempertahankan kelancaran proses produksi. Bila kedatangan bahan
dari supplier sering tidak tepat waktu,persediaan diperlukan sebagai
cadangan yang akan digunakan pada saat bahan yang dipesan belum tiba.
2) Untuk mengantisipasi permintaan pelanggan(customer demand)yang
berfluktuasi. Biasanya permintaan barang bersifat musiman. Musim
panen,hari-hari besar keagamaan,musim haji,musim perkawinan,awal
kegiatan sekolah,saat ulang tahun atau peristiwa lainnya mendorong
permintaan barang tersebut meningkat disbanding pada hari-hari biasa.
Untuk mengantisipasi permintaan seperti itu persediaan harus disediakan dan
diperhitungkan jauh-jauh hari.
3) Untuk memanfaatkan potongan harga karena pembelian dalam jumlah besar.
Dalam waktu-waktu tertentu supplier sering kelebihan persediaan. Barang-
barang menumpuk digudang,dan ruangan Gudang yang tersedia tidak
mencukupi lagi. Untuk mengatasinya seringkali supplier menawarkan
potongan harga untuk setiap pembelian barang dalam jumlah tertentu.
4) Untuk menjaga kemungkinan terjadinya kenaikan harga. Dalam kodisi yang
tidak stabil seringkali harga berfluktuasi. Tapi seringkali terjadi lebih banyak
kenaikan harga bahan daripada penurunan harganya. Persediaan bahan dalam
jumlah banyak sangat diperlukan dalam mengantisipasi kondisi tersebut.
Berdasarkan kajian Zulian Yamit faktor-faktor yang dijadikan sebagai
fungsi persediaan sebagai berikut:
1) Faktor waktu
Menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi
sampai kepada konsumen. Waktu diperlukan untuk membuat skedul
produksi,dan pengiriman barang jadi ke pedagang besar atau konsumen.
Persediaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu(lead
time).
2) Faktor ketidakpastian waktu datang
Ketidakpastian waktu datang dari supplier menyebabkan perusahaan
memerlukan persediaan,agar tidak menghambat proses produksi maupun
keterlambatan pengiriman kepada konsumen. Ketidakpastian waktu datang
mengharuskan perusahaan membuat skedul operasi lebih teliti pada setiap
level.
3) Faktor ketidakpastian penggunaan dalam pabrik
Disebabkan oleh kesalahan dalam pelamaran permintaan,kerusakan
mesin,keterlambatan operasi,bahan cacat dan berbagai kondisi lainnya.
Persediaan dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian peramalan
maupun akibat lainnya tersebut.
4) Faktor Ekonomis
Adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternative biaya rendah
dalam memproduksi atau membeli item dengan menetukan jumlah besar
memungkinkan perusahaan mendapatkan potongan harga yang dapat
menurunkan biaya. Selain itu pendapatan dalam jumlah besar memungkinkan
perusahaan mendapatkan potongan harga yang dapat menurunkan biaya.
Selain itu pemesanan dalam jumlah besar dapat pula menurunkan biaya
karena biaya transportasi per unit menjadi lebih rendah. Persediaan
diperlukan untuk menjaga stabilitas produksi dan fluktuasi bisnis.
D. Proses Produksi
1. Pengertian Proses Produksi
Proses merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan orang untuk
menghasilkan sesuatu berupa barang dan jasa. Kegiatan produksi merupakan
salah satu bagian dari fungsi organisasi perusahaan yang bertanggung jawab
terhadap pengolahan bahan baku menjadi suatu produk yang dapat dijual.
Assauri(2008:105),menyatakan bahwa:
“pengertian”proses produksi yaitu sebagai cara,metode dan Teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber (tenaga kerja,mesin,bahan-bahan,dan dana yang ada”.)
Kerangka berpikir
Gambar 2.1
UMKM
MEMPERLANCAR PROSES
PRODUKSI
Kegiatan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku terhadap proses
produksi adalah suatu tindakan yang bermaksut agar kegiatan produksi dapa berjalan dengan
baik serta memenuhi kepuasan konsumen.
Kelancaran proses produksi sangat mempengaruhi oleh berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan dalam melaksanakan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku terhadap
proses produksi.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris,berdasarkan teori dan kerangka pemikiran teoritis.
Yang telah diuraikan sebelumnya.
Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi maka akan
menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan.
Begitupun sebaliknya apabila perusahaan kurang mampu melakukan perencanaan
produksi dengan baik maka akan menimbulkan suatu keterlambatan supply dan biaya yang
dikeluarkan menjadi tinggi.
Perencanaan produksi pada dasarnya berkaitan dengan kapasitas produksi,sumber
daya yang tersedia mulai dari bahan baku,peralatan pendukung,dan sebagainya. Diamana
dalam melakukan perencanaan produksi sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil Analisa dari
permintaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui dua sumber data yaitu:
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung. Wawancara
langsung dilakukan dengan menentukan narasumber dari pada UMKM tersebut yakni
kepala UMKM dan pihak UMKM.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang dimiliki
UMKM yang didalamnya mencakup data kebutuhan bahan baku dan biaya-biaya
persediaan dan tulisan yang berhubungan dengan topik yang dibahas serta buku-buku
teori perpustakaan yang berkaitan dengan penelitian ini.
2DS=Q2H
2 DS
Q 2=
H
2 DS
Q ¿=
H
Keterangan:
Q =Jumlah unit per pesan.
¿
Q =jumlah optimum unit perpesan(EOQ).
⅀( x−x ¯ )
SD=
N
Keterangan:
SD=Standar deviasi permintaan selama tenggang waktu pemesanan
ᵡ =¿ Pemakaian bahan baku sesungguhnya
ᵡ =¿Rata-rata pemakaian
N=¿Jumlah data
3. Reorder Point
Yang dimaksud dengan Reorder point berdasarkan kajian Tongkeblog
adalah:”saat atau titik dimana pemesanan kembali harus diadakan sehingga
penerimaan bahan tepat waktu dimana jumlah persediaan sama dengan safety
stock. Penentuan titik pemesanan kembali ini menunjukan kepada bagian
pembelian terhadap barang yang akan dibutuhkan.”
Keterangan:
ROP=Reorder Point
U=Tingkat kebutuhan per periode
L=lead time
DAFTAR PUSTAKA