Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TERHADAP


PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh:
Fransiska Barek Limahekin
2019120143

PROGRA STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI
MALANG
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di Indonesia pertumbuhan usaha sudah sangat pesat dalam perkembangan
ekonomi,maka dari itu diharuskan para pengusaha harus bekerja lebih ekstra agar lebih
efisien dalam menghadapi persaingan dan kegiatan perusahaab berjalan dengan baik. Adapun
beberapa faktor yang mempengaruhi keberlangsungan proses produksi antara lain yaitu
modal,teknologi,persediaan bahan baku,persediaan barang jadi dan tenaga kerja (Askiyanto,
M. At All. 2018). Hal-hal penting yang harus signifikan dengan asset yang selalu
berputar,lebih cenderung terhadap persediaan. Oleh karena itu,setiap perusahaan
memaksimalkan persediaan dengan baik untuk keseimbangan dalam konteks kas,piutang,dan
surat berharga (Gunawan, C. Indra dan Livia, P. Anggraeni. 2017).

Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku terhadap proses produksi


merupakan suatu kewajiban atau keharusan bagi setiap perusahaan yang bertujuan untuk
menghindari penyalahgunaan.
Persediaan itu sendiri merupakan salah satu elemen penting dalam operasional
perusahaan. Tanpa persediaan, (Gunawan, C. Indra. 2016:21) meyakini bahwa perusahaan
dihadapkan pada resiko tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga akan
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dan mengakibatkan target pelayanan
bagi konsumen tidak terpenuhi. Tingginya tingkat persaingan menuntut perusahaan
menghasilkan produksi yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau sehingga
perusahaan membutuhkan perhatian pada setiap tahapan produksi untuk meningkatkan hasil
produksi.

Persediaan juga merupakan salah satu bagian terpenting dari modal kerja,karena
mayoritas modal usaha perusahaan dan UMKM berasal dari persediaan (Gunawan, C. Indra.
2016). Dalam perusahaan dagang,persediaannya berupa barang dagangan yang belum
terjual,sedangkan pada perusahaan industri persediaannya berupa bahan mentah,barang dalam
proses,persediaan MRO dan barang jadi (Heizer dan Render, 2015:554).
Mencapai keuntungan maksimal merupakan suatu keharusan bagi perusahaan
(Gunawan, C. At All. 2018). Perusahaan harus dapat berusaha memanfaatkan semua faktor
produksi yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang baik. Perusahaan harus
mampu memiliki kemampuan untuk mempertahankan atau menjaga kesinambungan proses
produksi agar implementasi tidak mengalami kendala.
Yang dimaksud dengan perencanaan adalah suatu proses yang dimana sebelum kita
melakukan sesuatu harus ada rangkaian penyusunan atau urutan proses yang disesuaikan
dengan tujuan atau sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan pengendalian merupakan suatu
teknik untuk mengukur atau memperbaiki serta memastikan bahwa untuk mencapai tujuan
tertentu harus benar-benar sudah dipertimbangkan demi keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Bahan baku bagi sebuah perusahaan merupakan salah satu bagian penting dalam
menghasilkan suatu produk. Ketidaksediaan bahan baku dalam suatu perusahaan akan
menimbulkan terhentinya proses produksi dalam persahaan tersebut. Dengan demikian adanya
bahan baku dalam sebuah perusahaan bersifat tetap. Persediaan bahan baku harus memenuhi
kebutuhan dan rencana produksi karena jika tidak ada persediaan bahan baku maka akan
menghambat proses produksi.
Untuk menghindari hal-hal tersebut pihak perusahaan harus melakukan perencanaan
dan pengendalian persediaan bahan baku baik dalam hal pemakaian maupun
pembelian,sehingga persediaan bahan baku bisa dikendalikan dan tetap tersedia dalam jumlah
yang tepat.
Perencanaan dan pengendalian atas persediaan bahan baku akan mempengaruhi
keuntungan yang diterima oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan dan pengendalian
persediaan bahan baku adalah untuk mencoba menyediakan bahan baku yang diperlukan
dalam proses produksi,sehingga produksi dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kekurangan
dalam persediaan sehingga dapat meminimalkan biaya persediaan yang diperoleh.

Proses produksi dalam perencanaan dan pengendalian ini juga merupakan suatu
proses atau kegiatan yang paling penting dalam suatu perusahan dan sangat bergantung
dengan bahan baku yang dimana kegiatan ini dilakukan dengan cara mengolah bahan baku
tersebut menjadi barang jadi atau barang siap pakai.Hal ini karena proses produksi merupakan
cara,bagaimana kegiatan penciptaan barang tersebut dilaksanakan.
Pengendalian persediaan bahan baku adalah salah satu faktor terpenting dalam
memastikan dalam kelancaran produksi,persediaan bahan baku dimaksud untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku dalam proses produksi di masa depan. Kegiatan pengendalian
persediaan bahan baku mengatur tentang pelaksanaan penyediaan bahan baku yang diperlukan
dalam jumlah yang dibutuhkan dan dengan biaya minimum, termasuk pembelian bahan,
penyimpanan dan pemeliharaan bahan, pengelolaan pengeluaran bahan bila diperlukan dan
juga memelihara jumlah bahan baku agar tetap optimal.
Dengan demikian diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan
perusahaan akan terhindar dari kekurangan bahan baku. Selain itu apabila ada permintaan
produk dari konsumen yang tiba-tiba naik perusahaan tidak lagi mencari bahan baku
pengganti yang mungkin harganya lebih mahal namun kulaitasnya rendah, untuk itu
diperlukan perencanaan yang tepat dalam penyediaan kebutuhan dan persediaan bahan baku
agar perusahaan dapat mengetahui dan mengendalikan besarnya persediaan bahan baku dan
kapan dilakukan pembelian bahan baku dibutuhkan secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat perencanaan dan pengendalian produksi yang optimal sehingga
perusahaan dapat melakukan kegiatan produksi dengan tepat dan dapat memenuhi
jumlah permintaan dari konsumen?
2. Bagaimana membuat perencanaan dan pengendalian persediaan yang baik sehingga
dapat menentukan jumlah pesanan bahan baku yang diperlukan?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah diutarakan,maka diketahui bahwa tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat perencanaan produksi yang optimal
sehingga perusahaan dapat melakukan kegiatan produksi dengan tepat dan dapat
memenuhi jumlah permintaan dari konsumen.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat perencanaan dan pengendalian persediaan
yang baik sehingga dapat menentukan jumlah pesanan bahan baku yang diperlukan.

1.4 Manfaat penelitian


1. Bagi perusahaan
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan
kebijakan perusahaan khususnya mengenai perencanaan dan persediaan bahaqn baku
yang dugunakan dalam proses produksi suatu produk.
2. Bagi peneliti
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh ke dalam dunia usaha yang nyata dan diharapkan
peneliti ini dapat menjadi dasar untuk memperluas dan memperdalam keilmuan mengenai
perencanaan bahan baku yang digunakan.
3. Bagi pembaca
Diharapkan bermanfaat untuk dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian persediaan
bahan baku terhadap proses produksi pada suatu perusahaan dan dapat membandingkan
teori yang diterima di perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Beberapa penelitian terdahulu pernah dilakukan untuk meneliti perencanaan dan
pengendalian persediaan bahan baku terhadap proses produksi. Beberapa peneliti tersebut
antara lain:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Tujuan penelitian


.
1. Johan 2015 Perencanaan dan Menganalisis
Dermawan1 dan Pengendalian kebutuhan bahan baku
Abdul Wahib Persediaan jamur tiram
Muhaimin2 Bahan Baku berdasarkan data
Jamur Tiram di penggunaan jamur
Industri Rumah tiram pada periode
Tangga Ailani produksi sebelumnya
Kota Malang untuk satu tahun yang
Jawa Timur akan datang dan
menganalisis besar
jumlah pembelian
jamur tiram secara
ekonomis pada Home
Industry Ailani
2. Agus Purnomo 2010 Perencanaan Berdasarkan total
Produksi dan ongkos persediaan
Pengendalian dengan
Persediaan metode(EOQ)diperoleh
Bahan Baku jumlah pemesanan
Pada Pengrajin optimal,frekuensi
Tahu dan Tempe pemesanan dan total
“IM” Cibogo ongkos persediaan
Bandung untuk masin-masing
jenis bahan baku.
3. Asrori 2010 Analisis Untuk mengetahui
persediaan jumlah bahan baku
bahan baku kayu optimal,total biaya
sengon PT persediaan optimal,dan
Abhirama jumlah persediaan
Kresna dengan minimum dalam
metode EOQ melakukan pemesanan
kembali yang
seharusnya diterapkan
oleh PT Abhirama
Kresna
4. Iqra 2014 Analisis Untuk mengetahui
Wardani,Mahlia pengendalian apakah pemgendalian
Muis,Julius persediaan persediaan bahan baku
Jilbert bahan baku yang diterapkan oleh
dalam upaya PT.EASTERN PEARL
menekan biaya FLOUR MILLS sudah
produksi pada optimal dalam
PT.Eastern Pearl menekan biaya
Flour Mills di produksi,dan untuk
makasar tepung terigu serta
menentukan biaya total
persediaan yang
minimal.
5. Asvin Perencanaan Untuk mengetahui
Wahyuni,Achmad persediaan Total persediaan bahan
Syaichu(2012) bahan baku baku tahun 2012
dengan dengan metode
menggunakan perusahaan yang
metode material digunakan sebelum
requiment(MPR) penelitian mengalami
produk kacang peningkatan sedangkan
shanghai pada setelah menggunakan
perusahaan metode MPR ternyata
gangsar nguntut mengalami penurunan.
tulungagung
6. Parwita Setya 2015 Perencanaan dan Untuk mengetahui
Wadhani pengendalian trend persediaan bahan
persediaan baku,mengetahui
dengan metode frekuensi pembelian
EOQ bahan baku dan jumlah
kebutuhan bahan baku
yang
optimal,mengetahui
total biaya persediaan.

2.2 Kajian Teoritis


A. Perencanaan
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan sarana manajemen dalam pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat
membutuhkan aktivitas perencanaan.
Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara
kebijaksanaan program,dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan,siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.
Dalam perencanaan produksi selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan
produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah
karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya.
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas
meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada
waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan
salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu
setiap tingakat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas
perencanaan,tujuan perencanaan harus tegas,jelas dan mudah dimengerti.
Perencanaan juga sering mengalami perubahan,oleh karena itu perencanaan
harus bersifat terbuka karena apabila diperlukan masih dapat diubah. Hal ini
mengakibatkan pelaksanaan kegiatan harus di perhatikan dan dikendalikan terus
menerus yang disesuaikan dengan kondisi atau keadaan yang ada namun perencanaan
tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Berdasarkan kajian Carter(2010 h.4) bahwa perencanaan ialah konstruksi dari
suatu program operasional terperinci,merupakan proses merasakan kesempatan
maupun ancaman eksternal,menentukan tujuan yang diinginkan dan menggunakan
sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah memperkirakan bahan baku,memperkirakan bahan baku memperkirakan
jumlah bahan baku yang diperlukan,memperkirakan kebutuhan dana untuk pembelian
bahan baku serta sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan baku.
2. Fungsi Perencanaan
Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai elemen dari
berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus
didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan produksi dituntut harus lebih
bersifat(sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran
proses produksi.
Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya
material produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat berjalan sesuai
rencana yang ditetapkan.
3. Tujuan Perencanaan
1. Mengantisipasi dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi
2. Memberikan arahan (direction) kepada para administrator maupun non
administrator agar bekerja lebih sesuai dengan rencana.
3. Menghindari atau setidaknya meminimalisir potensi terjadinya tumpang tindih
dan pemborosan dan pelaksanaan pekerjaan.
4. Menetapkan standar tertentu yang harus digunakan dalam bekerja sehingga
memudahkan dalam pengawasan atau control.
4. Jenis-jenis Perencanaan
Wiliam(2009,h5)meyakini bahwa jenis-jenis perencanaan terbagi atas tiga jenis
yaitu:
1) Rencana Strategis
Rencana strategi adalah rencana yang diformulasikan ditingkat manajemen
tertinggi memerlukan pandangan luas atas perusahaan dan lingkungannya.
2) Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek,rencana ini sering kali disebut anggaran,cukup
terperinci guna memungkinkan disusunnya laporan keuangan performa bagi
entitas tersebut untuk suatu periode di masa depan.
3) Rencana Jangka Panjang
Rencana jangka Panjang,rencana ini bersifat anggaran mencakup periode
waktu tiga sampai lima tahun.

B. Pengendalian
1. Pengertian Pengendalian
Ada beberapa pakar yang mengartikan pengendalian di antaranya menurut
Vincet mengatakan pengendalian dapat diartikan sebagai tindakan pencegahan
atau pengaturan dan parameter,situasi atau kondisi. Sedangkan Komarudin
pengendalian adalah untuk menjamin bahwa kegiatan yang tengah berjalan
terarah sesuai tujuan dan rencana dalam Batasan-batasan struktur organisasi. Lain
halnya dengan pendapat Terry. Beliau mengatakan bahwa pengendalian sama
dengan pengawasan,sehingga pengendalian atau pengawasan menurutnya adalah
proses penentuan yang akan dihasilkan yaitu pelaksanaan yang apabila perlu
mengambil tindakan korektif sehingga sehingga pelaksanaan berjalan sesuai
rencana yaitu sesuai standar.
Pelaksanaan pengendalian persediaan ini akan berhubungan dengan
seluruh bagian yang bertujuan agar usaha penjualan dapat insentif serta produk
dan penggunaan sumber daya dapat maksimal.
Istilah pengendalian merupakan penggabungan dari dua pengertian yang
sangat erat hubungannya tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat
diartikan sendiri-sendiri yaitu pengendalian dan perencanaan. Kegiatan
pengawasan persediaan tidak terbatas pada penentuan atas tingkat dan komposisi
persediaan,tetapi juga termasuk pengaturan dan pengawasan atau pelaksanaan
pengadaan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan jumlah dan wakt yang
dibutuhkan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
2. Proses Dan Cara-Cara Pengendalian
a. Langkah-Langkah Proses Pengendalian
1) Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar
pengendalian
2) Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
3) Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan
penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
4) Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar
pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
b. Cara-cara Pengendalian
1) Pengawasan langsung,pengawasan yang dilakukan sendiri secara
langsung oleh seorang manager.
2) Pengawasan tidak langsung,pengawasan jarak jauh dengan melalui
laporan oleh bawahan baik secara lisan maupun tulisan.
3) Pengawasan berdasarkan kondisi tertentu,pengendalian yang dikhususkan
untuk kesalahan-kesalahan untuk kondisi tertentu dilakukan dengan cara
kombinasi langsung dan tidak langsung.
C. Persediaan Bahan Baku
1. Pengertian Persediaan Bahan Baku
Berdasarkan kajian Assauri(2008;240),persediaan bahan baku adalah
persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses
produksi,barang mana dapat diperoleh dari sumebr-sunber alam ataupun dibeli
dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan
pabrik yang menggunakannya. Dalam penyelenggaraan persediaan bahan baku
dari suatu perusahaan,terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persediaan
bahan baku tersebut.
Sedangkan informasi dari Eddy Herjanto(2008;219) menyatakan
bahwa:”pengertian persediaan yaitu bahan atau barang yang disimpan,yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu,misalnya untuk proses produksi atau
perakitan,untuk dijual kembali,dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau
mesin”.

2. Pengendalian Persediaan
Persediaan dalam perusahaan tentunya diusahakan untuk dapat menunjang
kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan. Keterpaduan dari pelaksanaan
kegiatan yang ada dalam perusahaan akan menunjang terciptanya pengendalian
bahan baku yang baik.
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat
penting bagi perusahaan karena persediaan fisik sebuah perusahaan akan
melibatkan investasi yang besar. Pelaksanaan fungsi akan berhubungan dengan
seluruh bagian yang bertujuan agar usaha penjualan produk dan penjualan produk
dan penggunaan sumber daya dapat maksimal.
Berdasarkan kajian Herjanto(2008, h.226) pengendalian persediaan
adalah:
“Suatu rangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat
persediaan yang harus di jaga,kapan pesanan untuk menambah persediaan harus
dilakukan dan berapa besar pesanan yang harus diadakan”.
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi yang dapat
diramalkan berdasarkan pola musiman dan maksudnya untuk menjaga
kemungkinan terjadinya kesulitan memperoleh bahan-bahan sehingga tidak
mengganggu operasi. Sedangkan jika dilihat dari jenis-jenis barang,persediaan
dapat dibedakan menjadi:
a) Persediaan bahan baku
b) Persediaan bagian produk yang dibeli
c) Persediaan bahan pembantu
d) Persediaan barang setengah jadi
e) Persediaan barang jadi

3. Fungsi persediaan
Berdasarkan kajian dari Sobandi dan Kosasih (2014) fungsi persediaan
adalah sebagai berikut:
1) Untuk mempertahankan kelancaran proses produksi. Bila kedatangan bahan
dari supplier sering tidak tepat waktu,persediaan diperlukan sebagai
cadangan yang akan digunakan pada saat bahan yang dipesan belum tiba.
2) Untuk mengantisipasi permintaan pelanggan(customer demand)yang
berfluktuasi. Biasanya permintaan barang bersifat musiman. Musim
panen,hari-hari besar keagamaan,musim haji,musim perkawinan,awal
kegiatan sekolah,saat ulang tahun atau peristiwa lainnya mendorong
permintaan barang tersebut meningkat disbanding pada hari-hari biasa.
Untuk mengantisipasi permintaan seperti itu persediaan harus disediakan dan
diperhitungkan jauh-jauh hari.
3) Untuk memanfaatkan potongan harga karena pembelian dalam jumlah besar.
Dalam waktu-waktu tertentu supplier sering kelebihan persediaan. Barang-
barang menumpuk digudang,dan ruangan Gudang yang tersedia tidak
mencukupi lagi. Untuk mengatasinya seringkali supplier menawarkan
potongan harga untuk setiap pembelian barang dalam jumlah tertentu.
4) Untuk menjaga kemungkinan terjadinya kenaikan harga. Dalam kodisi yang
tidak stabil seringkali harga berfluktuasi. Tapi seringkali terjadi lebih banyak
kenaikan harga bahan daripada penurunan harganya. Persediaan bahan dalam
jumlah banyak sangat diperlukan dalam mengantisipasi kondisi tersebut.
Berdasarkan kajian Zulian Yamit faktor-faktor yang dijadikan sebagai
fungsi persediaan sebagai berikut:
1) Faktor waktu
Menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi
sampai kepada konsumen. Waktu diperlukan untuk membuat skedul
produksi,dan pengiriman barang jadi ke pedagang besar atau konsumen.
Persediaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu(lead
time).
2) Faktor ketidakpastian waktu datang
Ketidakpastian waktu datang dari supplier menyebabkan perusahaan
memerlukan persediaan,agar tidak menghambat proses produksi maupun
keterlambatan pengiriman kepada konsumen. Ketidakpastian waktu datang
mengharuskan perusahaan membuat skedul operasi lebih teliti pada setiap
level.
3) Faktor ketidakpastian penggunaan dalam pabrik
Disebabkan oleh kesalahan dalam pelamaran permintaan,kerusakan
mesin,keterlambatan operasi,bahan cacat dan berbagai kondisi lainnya.
Persediaan dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian peramalan
maupun akibat lainnya tersebut.
4) Faktor Ekonomis
Adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternative biaya rendah
dalam memproduksi atau membeli item dengan menetukan jumlah besar
memungkinkan perusahaan mendapatkan potongan harga yang dapat
menurunkan biaya. Selain itu pendapatan dalam jumlah besar memungkinkan
perusahaan mendapatkan potongan harga yang dapat menurunkan biaya.
Selain itu pemesanan dalam jumlah besar dapat pula menurunkan biaya
karena biaya transportasi per unit menjadi lebih rendah. Persediaan
diperlukan untuk menjaga stabilitas produksi dan fluktuasi bisnis.

Sedangkan fungsi persediaan berdasarkan kajian Rangkuti(2007) yaitu:


1) Fungsi Decoupling,untuk membantu perusahaan agar bisa memenuhi
permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.
2) Fungsi Economic Lost Sizing,persediaan ini perlu mempertimbangkan
penghematan-penghematan (potongan pembelian,biaya pengangkutan per
unit lebih murah,dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian
dalam kuantitas yang lebih besar,dibandingkan dengan biaya-biaya yang
timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa Gudang,investasi,risiko,dan
sebagainya).
3) Fungsi antisipasi,untuk mengantisipasi permintaan per musiman (seasonal
inventories),menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan untuk
menyediakan persediaan pengamanan(safety stock).

4. Tujuan Pengendalian Persediaan


Assauri dalam jurnal Ruauw(2011:2),tujuan pengendalian persediaan
dapat diartikan sebagai usaha untuk:
1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan yang menyebabkan
proses produksi terhenti.
2. Menjaga agar penentuan persediaan perusahaan tidak terlalu besar sehingga
biaya yang berkaitan dengan persediaan dapat di tekan.
3. Menjaga agar pembelian bahan baku secara kecil-kecilan dapat dihindari.
Sedangkan berdasarkan kajian dari Ristono(2009) tujuan dilakukan
pengendalian persediaan dinyatakan sebagai usaha perusahaan untuk:
1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan
cepat(memuaskan konsumen)
2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak
mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses
produksi,hal ini dikarenakan :
a) Kemungkinan barang(bahan baku dan penolong)menjadi langkah
sehingga sulit diperoleh.
b) Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba
perusahaan.

D. Proses Produksi
1. Pengertian Proses Produksi
Proses merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan orang untuk
menghasilkan sesuatu berupa barang dan jasa. Kegiatan produksi merupakan
salah satu bagian dari fungsi organisasi perusahaan yang bertanggung jawab
terhadap pengolahan bahan baku menjadi suatu produk yang dapat dijual.
Assauri(2008:105),menyatakan bahwa:
“pengertian”proses produksi yaitu sebagai cara,metode dan Teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber (tenaga kerja,mesin,bahan-bahan,dan dana yang ada”.)

2. Jenis-jenis Proses Produksi


Berdasarkan kajian Assauri(2008:105),proses produksi dapat dibedakan
atas dua jenis yaitu:
1) Proses produksi yang terus menerus (Continious Processes) dalam proses ini
terdapat waktu yang Panjang tanpa adanya perubahan-perubahan dari
pengaturan dan penggunaan mesin serta peralatannya. Proses seperti ini
terdapat dalam pabrik yang menghasilkan produknya untuk pasar.
2) Proses produksi yang terputus-putus(intermittent processes) dalam proses
ini terdapat waktu yang pendek dalam persiapan peralatan untuk perubahan
yang tepat guna dapat menghadapi variasi produk yang berganti-
ganti,misalnya terlihat dalam pabrik yang menghasilkan produknya untuk
atau berdasarkan pesanan. Perbedaan pokok antara kedua proses ini adalah
pada lamanya waktu set up peralatan produksi.
Proses produksi yang terus-menerus tidak memerlukan waktu set up yang
lama karena proses ini memproduksi secara terus-menerus untuk jenis
produk yang sama sedangkan proses produksi terputus-putus memerlukan
waktu yang lebih lama karena proses ini memproduksi berbagai jenis
spesifikasi barang sesuai pesanan.

3. Perencanaan Proses Produksi


Perencanaan dari produksi perusahaan ini disusun terlebih dahulu dalam
kegiatan produksi perusahaan. Proses produksi akan menjadi lancar karena
adanya perencanaan produksi. Dalam pelaksanaan pengawasan produksi
perencanaan ini sangat membantu.
Untuk mengetahui produk apa dan berapa yang akan diproduksinya oleh
perusahaan tergantung dari perencanaan produk perusahaan. Tetapi perencanaan
ini baru terbatas pada pemilihan produk yang akan diproduksi serta jumlah dari
masing-masing jenis produk tersebut,bagaimana produk itu akan
diproduksi,bahan-bahan,peralatan-peralatan apa saja yang digunakan dan lain-lain
yang tidak di bahas dalam perencanaan produksi. Dalam arti bahwa apabila
perencanaan produk sudah ada maka perencanaan produksinya segera disusun.
Assauri(2008:181),menyatakan bahwa pengertian perencanaan produksi
adalah sebagai berikut:
Perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian
sebelumnya mengenai orang-orang,bahan-bahan,mesin-mesin,dan peralatan lain
serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu
periode tertentu di masa depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan.
Perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan untuk dapat memproduksi barang-
barang (output) di waktu tertentu di masa yang akan datang dengan kuantitas dan
kualitas yang dikehendaki serta dengan keuntungan(profit) yang
maksimum,dengan memperhatikan tiga golongan besar yang ada dalam
masyarakat yaitu konsumen,buruh/pekerja,dan pengusaha. Golongan konsumen
menghendaki untuk mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dalam jumlah
yang cukup,dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang dijangkau atau
mampu dibayar oleh konsumen. Golongan buruh atau pekerja menghendaki agar
perusahaan dapat mempertahankan terus kesempatan kerja yang mereka
miliki,dan dapat mengembangkannya,serta adanya jaminan keselamatan kerja.
Sedangkan golongan pengusaha menghendaki tingkat keuntungan(profit)
tertentu,perusahaan dapat bekerja dengan kapasitas yang optimal,dan fasilitas
produksi yang terdapat dalam perusahaan dapat digunakan sebaik-baiknya atau
seefisien mungkin.
Perencanaan produksi memerlukan pertimbangan dan ketelitian yang
terinci dalam menganalisis kebijaksanaan karena perencanaan ini merupakan
dasar penentu bagi manajer dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan,perencanaan produksi merupakan suatu fungsi yang menentukan
batas-batas dari kegiatan perusahaan di masa yang akan datan.

4. Pengendalian Proses Produksi


Proses produksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang sangat
penting dalam melaksanakan produksi pada suatu perusahaan. Hal ini karena
proses produksi merupakan cara,metode,maupun Teknik bagaiman kegiatan
penciptaan barang dilakukan. Sebelum perusahaan melaksanakan proses
produksi,system produksi harus dipersiapkan demi kelancaran proses produksi.
Selain itu demi kelancaran proses produksi juga diperlukan pengendalian proses
produksi yang akan mengendalikan seluruh komponen penting dalam suatu
perusahaan.

E. Persediaan Bahan Baku terhadap Proses Produksi


Kelancaran suatu proses produksi sangat bergantung pada persediaan bahan
baku sehingga persediaan bahan baku ini memiliki peran yang sangat penting.
Persediaan merupakan jumlah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam perusahaan untuk
proses produksi,serta barang-barang yang sudah jadi/produk yang disediakan untuk
memenuhi permintaan langganan/konsumen setiap waktu.
Kewajiban dari pihak perusahaan adalah harus mengetahui jumlah
persediaan bahan baku yang dibutuhkan dan ketepatan dalam pengadaan bahan baku
yang diperlukan serta persediaan pengaman dari bahan baku yang ada maka proses
produksi berjalan dengan lancar. Karena bahan baku merupakan komponen penting
dalam proses produksi maka persediaan bahan baku harus di perhatikan. Tidak boleh
lebih dan tidak boleh kurang karena dengan persediaan bahan baku yang berlebihan
akan mempengaruhi biaya semakin meningkat dalam hal ini akan mengurangi laba
perusahaan.
Begitupun dengan persediaan bahan baku yang kurang selain menghambat
proses produksi juga akan menimbulkan biaya pembelian bahan akan semakin
meningkat. Karena pembelian tidak dilakukan secara normal artinya lebih mahal dari
harga normal. Sehingga hal ini juga akan menimbulkan biaya yang lebih besar dan
mengurangi laba perusahaan,maka proses produksi tidak akan berjalan lancar.
Keterkaitan antara persediaan bahan baku terhadap proses produksi
berdasarkan kajian Assauri(2008:238),bahwa:
“Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya
operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk
memproduksi barang-barang serta selanjutnya menyampaikannya kepada konsumen
atau pelanggan”.

2.3 Kerangka Berpikir


Seluruh kegiatan penelitian sejak perencanaan sampai dengan penyelesaian harus
merupakan satu kesatuan pemikiran yang diajukan dalam perumusan masalah. Kegiatan
tersebut dapat digambarkan dalam skema yang disebut kerangka pemikiran.

Dengan perumusan kerangka pemikiran yang dinyatakan dalam bentuk skema,maka


gambaran isi penelitian secara keseluruhan dapat diketahui secara jelas. Adapun kerangka
pemikiran yang penulis gunakan secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Kerangka berpikir

Gambar 2.1

UMKM

PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN


PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAHAN BAKU BAKU

MEMPERLANCAR PROSES
PRODUKSI
Kegiatan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku terhadap proses
produksi adalah suatu tindakan yang bermaksut agar kegiatan produksi dapa berjalan dengan
baik serta memenuhi kepuasan konsumen.
Kelancaran proses produksi sangat mempengaruhi oleh berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan dalam melaksanakan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku terhadap
proses produksi.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris,berdasarkan teori dan kerangka pemikiran teoritis.
Yang telah diuraikan sebelumnya.
Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi maka akan
menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan.
Begitupun sebaliknya apabila perusahaan kurang mampu melakukan perencanaan
produksi dengan baik maka akan menimbulkan suatu keterlambatan supply dan biaya yang
dikeluarkan menjadi tinggi.
Perencanaan produksi pada dasarnya berkaitan dengan kapasitas produksi,sumber
daya yang tersedia mulai dari bahan baku,peralatan pendukung,dan sebagainya. Diamana
dalam melakukan perencanaan produksi sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil Analisa dari
permintaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui dua sumber data yaitu:
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung. Wawancara
langsung dilakukan dengan menentukan narasumber dari pada UMKM tersebut yakni
kepala UMKM dan pihak UMKM.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang dimiliki
UMKM yang didalamnya mencakup data kebutuhan bahan baku dan biaya-biaya
persediaan dan tulisan yang berhubungan dengan topik yang dibahas serta buku-buku
teori perpustakaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi langsung,dilakukan pengamatan terhadap tempat yang berkaitan dengan
perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku terhadap proses produksi dengan
cara meninjau dokumen serta catatan yang ada.
b. Wawancara,kegiatan wawancara ini dilakukan secara langsung dengan pihak umkm
untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian.
c. Dokumentasi,merupakan Teknik pengambilan data yang berupa dokumen-dokumen
yang nantinya diolah sebagai bahan yang nantinya digunakan sebagai bahan penelitian.

3.3. Defenisi Operasional


Dalam penelitian ini terdapat indikator-indikator variabel antara lain sebagai berikut:
1. Persediaan bahan baku yaitu persediaan yang telah dibeli tetapi belum diproses.
Persediaan ini merupakan bahan yang akan diproses melalui proses produksi.
2. Economi Order Quantity(EOQ) merupakan model matematik yang menetukan jumlah
barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang diproyeksikan dengan
biaya persediaan yang diminimalkan.
3. Safety stock(Persediaan pengaman) adalah persediaan tambahan yang tujuannya adalah
untuk meminimalkan terjadinya stockout (kehabisan persediaan).
4. Recorder point (titik pemesanan ulang) adalah tingkat persediaan dimana ketika
persediaan telah mencapai tingkat tersebut,pemesanan harus dilakukan.
3.4. Metode Analisis Data
Produksi merupakan fungsi pokok di dalam perusahaan. Dan kegiatan produksi
sangat erat kaitannya dengan bahan baku. Untuk mengatur pengendalian persediaan bahan
baku tersebut diperlukan metode-metode yang biasa mengefisiensikan masalah persediaan.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
metode:

1. Menentukan Jumlah Pemesanan Optimal dengan Metode Economi Order


Quantity (EOQ)
Metode Economi Order Quantity(EOQ) merupakan model matematik
yang menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi
permintaan yang diproyeksikan dengan biaya persediaan yang diminimalkan
(Fahmi,2012). Jadi metode EOQ menetukan jumlah pemesanan dengan
memberikan biaya total persediaan terendah.
EOQ terjadi jika biaya pemesanan sama dengan biaya pemesanan.
Menurut Heizer dan Render(2010) rumus untuk menentukan biaya
pemesanan,biaya penyimpanan dan jumlah pemesanan optimal adalah sebagai
berikut:

=Biaya pemesanan = persediaan rata-rata ×biaya penyimpanan


D
= ×S
Q

Biaya penyimpanan=persediaan rata-rata× biaya penyimpanan


Q
= ×S
2
EOQ Terjadi jika biaya pemesanan=biaya penyimpanan,maka
D Q
S= H
Q 2

2DS=Q2H

2 DS
Q 2=
H
2 DS
Q ¿=
H

Keterangan:
Q =Jumlah unit per pesan.
¿
Q =jumlah optimum unit perpesan(EOQ).

D=Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan.


S=biaya penyetelan atau pemesanan untuk setiap pesanan.
H=biaya penyimpanan per unit per tahun.

2. Menentukan Persediaan Pengaman(Safety Stock)


Safety stock merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan
kondisi persediaan yang selalu aman atau penuh pengamanan dengan harapan
perusahaan tidak akan pernah mengalami kekurangan persediaan.
Perhitungan safety stock dapat dihitung dengan memperhitungkan
penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi antara perkiraan pemakaian
bahan baku dengan pemakaian sesungguhnya. Rumus standar deviasi
berdasarkan kajian Purwanto dan Suharyadi(2003) adalah:

⅀( x−x ¯ )
SD=
N

Keterangan:
SD=Standar deviasi permintaan selama tenggang waktu pemesanan
ᵡ =¿ Pemakaian bahan baku sesungguhnya
ᵡ =¿Rata-rata pemakaian
N=¿Jumlah data

3. Reorder Point
Yang dimaksud dengan Reorder point berdasarkan kajian Tongkeblog
adalah:”saat atau titik dimana pemesanan kembali harus diadakan sehingga
penerimaan bahan tepat waktu dimana jumlah persediaan sama dengan safety
stock. Penentuan titik pemesanan kembali ini menunjukan kepada bagian
pembelian terhadap barang yang akan dibutuhkan.”

ROP = (Ux L) + Safety Stock

Keterangan:
ROP=Reorder Point
U=Tingkat kebutuhan per periode
L=lead time
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2010. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Edisi


Empat, Yogyakarta, BPFE.
Ahyari, Agus. 2010. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Edisi
Empat, Yogyakarta, BPFE.
Anggreine, W. Pongantu. 2015. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam
Mengefisiensikan Biaya Persediaan Berdasarkan Economic Order
Quantity. PT Tri Mustika Cocominaesa. Minahasa Selatan
Askiyanto, M., Soetjipto, B. E. and Suharto (2018) ‘The Effect of Workload, Work
Stress and Organizational Climate on Turnover Intention with Work
Satisfaction as an Intervening Variable (Study at PT BRI Life and Health
Insurance of Malang)’, European Journal of Bussiness and Management, 10(12), pp. 61–
70. doi: 10.18502/kss.v3i3.1891.
Askiyanto, M. Budi Eko Soetjipto dan Suharto “The Effect of Workload, Work
Stress and Organizational Climateon Turnover Intention with Work
Satisfaction as an Intervening Variable (Study at PT BRI Life and Health
Insurance of Malang)” European Journal of Business and Management Vol.10, No.12,
2018.
Gunawan, Cakti Indra. 2016. Teori Dasar Manajemen Produksi dan Operasional.
International Research and Development for Human Beings.
Gunawan, Cakti Indra. 2016. Strategi Pemasaran UMKM di Era Masyarakat
Ekonomi Asean. Penerbit IRDH. Malang.
Gunawan, Cakti Indra dan Livia P. Anggraeni. 2017. Analisis Manajemen Strategi
PT. Semen Indonesia Tbk VS PT. Holcim Indonesia Tbk. Jurnal.unitri.ac.id.
Heizer dan Render. 2010. Manajemen Operasi. Edisi ketujuh. Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat
Assauri, Sofjan, 2008, Manajemen Produksi, edisi revisi, Jakarta, Penerbit:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, S, 2005, Manajemen Produksi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI
Rangkuti, Freddy. 2004.Manajemen Persediaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ristono, Agus, 2009, Manajemen Persediaan Edisi Pertama, Yogyakarta :
CV.GrahaIlmu.
Ruauw Eyverson, 2011. Pengendalian Persediaan Bahan Baku (Contoh Pengendalian
Pada Usaha Grenda Bakery Lianli, Manado).Jurnal Ase Vol.
70 No. 1 Hal 1-10

Anda mungkin juga menyukai