PERCOBAAN 3
OLEH :
KELOMPOK
WILLY 101319034
LABORATORIUM PENGEBORAN
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
2
LAMPIRAN ...........................................................................................................23
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komposisi pembuatan Lumpur Pengeboran .............................................12
Tabel 2. Komposisi Lumpur Dasar ........................................................................12
Tabel 3. Komposisi Lumpur A...............................................................................13
Tabel 4. Komposisi Lumpur B ...............................................................................13
Tabel 5. Komposisi Lumpur C ...............................................................................14
Tabel 6. Pengujian Filter Press...............................................................................14
Tabel 7. Pengujian Resistivity Lumpur Pengeboran ..............................................15
Tabel 8. Perhitungan Static Filtration Loss ............................................................15
5
BAB I
PENGUKURAN FILTRATION LOSS, MUD CAKE, DAN RESISTIVITAS
1. Menentukan Volume Filtration Loss pada waktu 1 menit dan 30 menit dengan
menggunakan Filter Press Set
2. Menentukan tebal Mud Cake menggunakan jangka sorong atau penggaris
3. Menentukan resistivitas lumpur pengeboran dan resistivitas mud filtrat
dengan Resistivity Meter
6
mud cake yang tipis, mud cake yang tipis merupakan bantalan yang baik antara pipa
pengeboran dan permukaan lubang bor. Filtrate yang terlalu banyak menyusup ke
pori-pori batuan dapat menimbulkan damage pada formasi. Alat untuk
mendiagnosis filtration loss dan mud cake adalah filter press. Ada dua jenis standar
prosedur yang harus dilakukan yaitu HPHT (High Pressure High Temperature) dan
LPLT (Low Pressure Low Temperature). (Waris, Muh Andika Pratama 2015).
Lumpur ditempatkan dalam silinder standar yang bagian dasarnya dilengkapi
kertas saring dan diberi tekanan sebesar 100 psi dengan lama waktu pengukuran 30
menit. Volume Filtrate ditampung dengan gelas ukur dengan cubic centimeter (cc).
Pembentukan mud cake dan filtration loss adalah dua kejadian dalam pengeboran
yang berhubungan erat baik dengan waktu, kejadian maupun sebab dan akibatnya.
(Maharani Ilhana, 2012)
Persamaan yang umum digunakan untuk Static Filtration Loss, yaitu :
𝑡2
𝑄2 = 𝑄1 𝑥 ( )0.5………………………………...…………………(1.1)
𝑡1
Dimana :
𝑄1= Fluid filtration loss pada waktu 𝑡1
𝑄2 = Fluid filtration loss pada waktu 𝑡2
1.2.2 Resistivitas
Sifat kelistrikan batuan adalah karakteristik dari batuan dalam
menghantarkan arus listrik. Batuan dapat dianggap sebagai medium listrik seperti
pada kawat penghantar listrik, sehingga mempunyai tahanan jenis (resistivitas).
Resistivitas adalah hambatan dari batuan terhadap aliran listrik atau bisa juga
disebut kemampuan suatu fluida untuk menahan aliran listrik. Resistivitas batuan
dipengaruhi oleh porositas, kadar air, dan mineral. Resistivitas ini mencerminkan
batuan dan fluida yang terkandung didalam pori-porinya. Reservoar yang berisi
hidrokarbon akan mempunyai tahanan jenis lebih tinggi (lebih dari 10 ohm
meter),sedangkan apabila terisi oleh air formasi yang mempunyai salinitas ringgi
maka harga tahanan jenisnya hanya beberapa ohmmeter. (Tim Asisten Praktikum
GMB UP, 2021)
7
apabila lapisan batuan tersebut permeabel,membentuk tiga zona invasi, yaitu
Flushed Zone, Transition Zone, dan Uninvaded Zone. (Tim Asisten Praktikum
GMB UP, 2021). Apabila data yang ada pada log makin ke kanan nilai
resistivitasnya semakin besar. Apabila nilai resistivitas besar maka potensi
hidrokarbon semakin besar. Untuk mengetahui nilai resistivitas digunakan alat yang
disebut dengan resistiviy meter. Alat ini dapat digunakan pada saat pengujian nilai
resistivitas di dalam lab. Resistivity meter berfungsi mendeteksi besar nilai
resistivitas yang ada pada fluida yang diujikan. (Yogi Amri, 2014)
8
BAB II
METODOLOGI
1. Resistivity Meter
2. Mud Mixer
3. Timbangan Digital
4. Bentonite
5. Aquadest
6. Bahan – bahan Additif
9
2.2 Prosedur Percobaan
2.2.1 Penentuan Filtration Loss dan Mud Cake
Memulai percobaan
Mempersiapkan alat Filter Press dan memasang filter paper serapat mungkin dan
meletakkan gelas ukur dibawah silinder untuk menampung fluid filtrate
Mencatat volume Filtrate sebagai fungsi dari waktu dengan stop watch. Interval
pengamatan setiap 2 menit pada 20 menit pertama, dan 5 menit pada 10 menit
selanjutnya. Mencatat juga volume Filtrate pada menit ke 7,5
Menentukan tebal Mud Cake dengan menggunakan jangka sorong atau penggaris
Mengakhiri percobaan
10
2.2.2 Penentuan resistivitas lumpur pengeboran
A. Kalibrasi
Memulai kalibrasi
Mengakhiri kalibrasi
B. Pengujian
Memulai percobaan
Mengakhiri percobaan
11
BAB III
DATA DAN HASIL PERCOBAAN
1. Lumpur Dasar
M 10
𝑉 𝐵𝑒𝑛𝑡𝑜𝑛𝑖𝑡𝑒 = = 2.65 = 3.773 mL
𝜌
2. Lumpur A
M 10
𝑉 𝐵𝑒𝑛𝑡𝑜𝑛𝑖𝑡𝑒 = = 2.65 = 3.773 mL
𝜌
M 10
𝑉 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑡𝑒 = = 4.23 = 2.364 mL
𝜌
12
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑉 𝑎𝑖𝑟 = 343.863 𝑚𝐿 𝑥 1 = 343.863 𝑝𝑝𝑏
3. Lumpur B
M 10
𝑉 𝐵𝑒𝑛𝑡𝑜𝑛𝑖𝑡𝑒 = = 2.65 = 3.773 mL
𝜌
M 10
𝑉 𝐶𝑎𝐶𝑂3 = = = 3.703 mL
𝜌 2.7
4. Lumpur C
M 10
𝑉 𝐵𝑒𝑛𝑡𝑜𝑛𝑖𝑡𝑒 = = = 3.773 mL
𝜌 2.65
M 10
𝑉 𝐶𝑀𝐶 = = 1.65 = 6.060 mL
𝜌
13
Tabel 5. Komposisi Lumpur C
Waktu
Volume Volume Ketebalan
pengujia
Jenis Lumpur Filtrat @tuji Filtrat @30 Mud Cake
n (tuji)
(mL) menit (mL) (mm)
menit
Lumpur Dasar 1 25 - 0.5
Lumpur A 1 25 - 0.8
Lumpur B 30 - 20.2 1.8
Lumpur C 30 - 6.2 2
14
3.2.2 Pengujian Resistivity Lumpur Pengeboran
Tabel 7. Pengujian Resistivity Lumpur Pengeboran
Resistivity (Ω-m)
Jenis Lumpur
Mud Mud Filtrate Mud Cake
Lumpur Dasar 10 10 -
Lumpur A 10 10 -
Lumpur B 10 10 -
15
- Lumpur Dasar
𝑡2
𝑄2 = 𝑄1 𝑥 ( )0.5
𝑡1
30 0.5
𝑄2 = 25 𝑥 ( )
1
𝑄2 = 136.930 𝑚𝐿
- Lumpur A
𝑡2
𝑄2 = 𝑄1 𝑥 ( )0.5
𝑡1
30 0.5
𝑄2 = 25 𝑥 ( )
1
𝑄2 = 136.930 𝑚𝐿
- Lumpur B
𝑡2
𝑄2 = 𝑄1 𝑥 ( )0.5
𝑡1
1 0.5
𝑄2 = 20.2 𝑥 ( )
30
𝑄2 = 3.688 𝑚𝐿
- Lumpur C
𝑡2
𝑄2 = 𝑄1 𝑥 ( )0.5
𝑡1
1 0.5
𝑄2 = 6.2 𝑥 ( )
30
𝑄2 = 1.132 𝑚𝐿
16
BAB IV
PEMBAHASAN
17
Pada percobaan Pengukuran Filtration Loss dan Mudcake dan Pengukuran
Resistivitas Lumpur Pengeboran dibuat 4 jenis lumpur yaitu yaitu Lumpur Dasar,
Lumpur A, Lumpur B, dan Lumpur C. Lumpur dasar terbuat dari air dengan massa
346.227 ppb dan volume sebesar 346.227 mL serta Bentonite dengan massa 10 ppb
dan volume 3.883 mL. Lumpur A terbuat dari air dengan massa 343.863 ppb dan
volume 343.863 mL, Bentonite dengan massa 10 ppb dan volume 3.773 mL serta
Barite dengan massa 10 ppb dan volume 2.364 mL. Lumpur B terbuat dari air
dengan massa 342.522 ppb dan volume 342.522 mL, Bentonite dengan massa 10
ppb dan volume 3.773 mL serta CaCO3 dengan massa 10 ppb dan volume 3.703
mL. Lumpur C terbuat dari air dengan massa 340.165 ppb dan volume 340.165 mL,
Bentonite dengan massa 10 ppb dan volume 3.773 mL serta CMC dengan massa 10
ppb dan volume 6.06 mL.
18
lumpur A terdapat barite namun nilai filtration loss tetap sama karena barite tidak
mempengaruhi filtration loss. Filtration loss merupakan masuknya filtrat ke dalam
formasi karena porositas dan permeabilitas yang tinggi dan tekanan lumpur lebih
besar daripada tekanan formasi (overbalance). Nilai Filtration Loss yang besar ini
mengakibatkan terjepitnya rangkaian drillstring, mengakibatkan formation
damage, lumpur kehilangan banyak cairan, terjadi water blocking dimana minyak
sulit masuk ke dalam lubang, menyebabkan runtuhnya dinding lubang, swelling,
dan menyebabkan perubahan rheology.
19
standar.Mudcake yang bagus adalah mudcake dengan ketebalan dibawah 1/16 inch
atau maksimal 2 mm, elastis, dan impermeable. Ketebalan mudcake harus tepat
karena jika terlalu tipis maka mudcake tidak dapat melindungi dinding formasi dan
menyebabkan runtuhnya dinding sumur. Nilai mudcake yang terlalu besar dapat
menyebabkan mengecilnya ukuran lubang bor sehingga terjepitnya pipa
pengeboran sehingga sulit diangkat dan diputar, ikatan semen tidak baik dan
menyebabkan terjadinya differential pressure sticking.
20
BAB V
KESIMPULAN
1. Volume Filtration Loss pada dengan menggunakan Filter Press Set pada
saat t uji yaitu antara lain pada Lumpur Dasar didapatkan sebesar 25 mL,
pada Lumpur A didapatkan sebesar 25 mL, pada Lumpur B didapatkan
sebesar 3.688 mL, dan pada Lumpur C didapatkan sebesar 1.132 mL.
Sedangkan pada saat t=30 menit pada Lumpur Dasar didapatkan sebesar
136.930 mL, pada Lumpur A didapatkan sebesar 136.930 mL, pada Lumpur
B didapatkan sebesar 20.0 mL, dan pada Lumpur C didapatkan sebesar 6.2
mL.
2. Ketebalan Mud Cake setiap lumpur yang diukur menggunakan jangka
sorong atau penggaris yaitu antara lain pada Lumpur Dasar didapatkan
sebesar 0.5 mm, pada Lumpur A didapatkan sebesar 0.8 mm, pada Lumpur
B didapatkan sebesar 1.8 mm, dan pada Lumpur C didapatkan sebesar 2
mm.
3. Resistivitas lumpur pengeboran pada Mud dan Mud Filtrate yaitu antara lain
pada Lumpur Dasar didapatkan sebesar 10 Ωm, pada Lumpur A didapatkan
sebesar 10 Ωm, pada Lumpur B didapatkan sebesar 10 Ωm, dan pada
Lumpur C didapatkan sebesar 1.2 Ωm.
21
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, Ilhana. (2012). Mud Cake and Filtration. Retrieved April 24, 2021,from
https://www.scribd.com/document/422799757/mud-cake-and-filtration
Satiyawira, Bayu. (2018). Pengaruh Temperatur Terhadap Sifat Fisik Sistem Low
Solid Mud Dengan Penambahan Aditif Biopolimer dan Bentonite Extender.
Jurnal Petro, VII(4), 144-151. Universitas Trisakti
Tim Asisten Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi. (2021). Buku Panduan
Praktikum Modul 2 : Analisis Well Log. Jakarta : Universitas Pertamina.
Wardana, Raka Sudira., Adrian, Rafhie., Hadi, Basith F P., dan Nugraha, Fajar.
(2021). Panduan Praktikum Analisa Lumpur Pemboran. Jakarta :
Laboratorium Pengeboran Universitas Pertamina
Waris, Muh Andika Pratama. (2015). Filtrasi dan Mudcake. Retrieved April 24,
2021, from https://www.scribd.com/document/407754675/4-Filtrasi-Dan-
Mud-Cake.
Yogi, Amri. (2014). Pengukuran Resistivitas. Retrieved April 25, 2021, from
https://scribddown.com/download/216327542/Pengukuran-Resistivitas
22
LAMPIRAN
Pengujian Filter Press Lumpur Pemboran
Catatan:
* apabila waktu pengujian adalah 30 menit, maka tidak perlu mengisi kolom Volume Filtrat @tuji
Pengujian Resistivity Lumpur Pemboran
LUMPUR DASAR
Gambar 1. Filtrat Lumpur Dasar (skala mL) @ Waktu Uji = 1 menit Gambar 2. Mud Cake Lumpur Dasar @ Waktu Uji = 1 menit
HASIL UJI FILTER PRESS
LUMPUR A
Gambar 3. Filtrat Lumpur A (skala mL) @ Waktu Uji = 1 menit Gambar 4. Mud Cake Lumpur A @ Waktu Uji = 1 menit
HASIL UJI FILTER PRESS
LUMPUR B
Gambar 5. Filtrat Lumpur B (skala mL) @ Waktu Uji = 30 menit Gambar 6. Mud Cake Lumpur B @ Waktu Uji = 30 menit
HASIL UJI FILTER PRESS
LUMPUR C
Gambar 7.Filtrat Lumpur C (skala mL) @ Waktu Uji = 30 menit Gambar 8.Mud Cake Lumpur C @ Waktu Uji = 30 menit
HASIL UJI RESISTIVITY METER
LUMPUR DASAR
Gambar 9. Resistivitas Lumpur Dasar (skala Ω-m) Gambar 10. Resistivitas Filtrat Lumpur Dasar (skala Ω-m)
HASIL UJI RESISTIVITY METER
LUMPUR A
Gambar 11. Resistivitas Lumpur A (skala Ω-m) Gambar 12. Resistivitas Filtrat Lumpur A (skala Ω-m)
HASIL UJI RESISTIVITY METER
LUMPUR B
Gambar 13. Resistivitas Lumpur B (skala Ω-m) Gambar 14. Resistivitas Filtrat Lumpur B (skala Ω-m)
HASIL UJI RESISTIVITY METER
LUMPUR C
Gambar 15. Resistivitas Lumpur C (skala Ω-m) Gambar 16. Resistivitas Filtrat Lumpur C (skala Ω-m)