Anda di halaman 1dari 17

TERJEMAH

TAFSIR
AL-QUR’AN
Dadan Rusmana

Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora


UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2021
BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
Dari Menerjemahkan hingga Menafsirkan

Al-Qur’an diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk (hudan li al-nas). Oleh karena itu, manusia hendaknya mampu memahami al-
Qur’an agar ia mampu mengambil petunjuk, manfaat atau hikmah dari al-Qur’an

PERSOALAN MEMAHAMI TEKS AL-QUR’AN


STRUKTUR TEKS AL-QUR’AN YANG MENGAGUMKAN
01 02 Bagaimana pembaca bisa mengetahui dengan baik apa maksud
pengarang akan teks tersebut? Lazim diketahui bahwa tidak ada
Al-Qur’an menggunakan sejumlah kata, susunan kalimat satu pun yang mengetahui maksud suatu teks seratus persen
dan sistematika yang dapat mengundang sejumlah perdebat selain pengarang teks itu sendiri. Dalam bahasa Islam, hanya
an. Sebagian dikarenakan memang kata yang dipilih Allah Allah SWT yang tahu makna paling hakiki dari al-Qur’an.
ternyata mengandung makna lebih dari satu, sebagian lagi
disebabkan penjelasan Allah bersifat isyarat atau Kemudian timbul pertanyaan lanjutan, bagaimana teks yang ditulis
mengandung kalimat samar yang membutuhkan kemampu- ribuan tahun yang lalu (proses ketiga, keempat dan kelima) dengan
menggunakan bahasa, ungkapan dan ilustrasi serta retorika
an tertentu untuk memahaminya, dan sebagian lagi karena
yang akrab dikenal pada saat kitab suci tersebut diturunkan, ditulis
ayat-ayat yang diturunkan mengandung persoalan kompleks atau ditafsirkan dapat juga dipahami oleh pembaca masa kini?
yang kemudian dipadatkan dengan struktur bahasa dan Tidakkah terjadi pergeseran pemahaman akibat teks itu dibaca dan
gaya sastra yang mengagumkan sehingga tidak bisa dipaha didialogkan oleh pembaca yang berbeda-beda pada masa yang
mi kecuali oleh mereka yang memiliki kemampuan bahasa juga berbeda? Apakah pengarang rela kalau teks yang dia tulis
dan sastra yang amat baik. Begitulah, sebagai kesimpulan, ternyata dipahami secara berbeda-beda tergantung siapa, di mana
ada ayat yang begitu mudah dipahami, namun ada pula dan bagaimana pembacanya? Apakah seorang pengarang masih
mempunyai hak untuk memonopoli pemahaman terhadap teks yang
ayat yang tidak sembarang orang dapat memahaminya.
ditulis ketika teks tersebut sudah sampai pada tangan pembaca?
INFO Dinamika Masalah yang Dihadapi

Graphic Fungsi al-Qur’an


Al-Qur’an merupakan petunjuk
Umat Islam Pasca-Rasulullah
Sepeninggal Rasulullah SAW wafat,
ditambah lagi dengan semakin luasnya
ekspansi Islam ke luar Jazirah Arab, dan
(hudan li al-Nas) oleh karena itu memasuki daerah-daerah yang memiliki
manusia harus berusaha 01 kebudayaan yang sudah mapan, terjadilah
persinggungan antara agama Islam yang
memahami al-Qur’an
masih dalam bentuk kesederhanaannya di
satu pihak, dengan kebudayaan lama yang
telah mapan dan berpengalaman.
Persinggungan semacam ini membuat kaum

Mengapa Al-Qur’an Berbahasa Arab


Banyak Muslim yang tidak mampu
02 Muslim sepeninggal Rasulullah SAW
menghadapi persoalan baru,

Kita Butuh berbahasa Arab, baik lisan maupun


tulisan.
03 Konteks Nuzul al-Qur’an
Al-Qur’an turun pada 15-Abad

Terjemah dan yang lalu dengan konteks


masyarakat Arab dan masyarakat
internasional pada zamannya.
04
Tafsir al- Struktur Bahasa al-Qur’an
Bagian tertentu dari al-Qur’an
Oleh karena itu, diperlukan untuk
memahami konteks tersebut.
menggunakan bahasa yang tinggi
Qur’an? “extraordinary language”, sehingga
hanya “para ahli” saja yang mampu 05 Al-Qur’an Shalihun likulli zamanin
wa Makanin
memahaminya. Hasilnya perlu
disampaikan kepada pembaca al- Diperlukan adanya upaya
Bukankah al-Qur’an itu Qur’an. transformasi dalam tathbiq
06 (Penerapan) al-Qur’an, terutama
berasal dari Allah dan disesuaikan dengan kesanggupan
individu dan masyarakat
sudah jelas?
PENGERTIAN
Landasan Dasar
Saat berinteraksi dengan al-Qur’an setiap Terjemah al-Qur’an
orang harus berusaha merasakan kebesaran
dan keagungan Allah swt., Pemilik Kitab Suci Menyalin atau mengalihbahasakan al-Qur’an ke dalam bahasa lainnya,
dengan maksud supaya inti isi al-Qur’an dapat dipahami oleh orang-orang
itu. Pembaca atau penafsir dituntut yang tidak mampu memahami langsung bahasa Arab al-Qur’an
merendahkan diri di hadapan-Nya, karena
hanya dengan demikian ia dapat memperoleh
bimbingan dalam memahami ayat-ayat-Nya.

Mengulang-ulang membaca ayat al-Qur’an Pemahaman al-Qur’an (Fahm al-Qur’an)


menimbulkan penafsiran baru, Upaya untuk memahami al-Qur’an berdasarkan pada
pengembangan gagasan, dan menambah konteks struktur dan makna al-Qur’an dengan
kesucian jiwa serta kesejahteraan batin. berpijak pada pendekatan kebahasaan

Dalam konteks al-Qur’an, terjemahan al-


Qur’an pada dasarnya adalah tafsir al-
Qur’an paling ringkas dan sederhana; Tafsir al-Qur’an
penjelasan atau keterangan tentang Upaya untuk menjelaskan al-Qur’an dengan
maksud firman Allah. menggunakan prosedur tertentu dan menggunakan
instrumen keilmuan yang multidisipliner
TERJEMAH
AL-QUR’AN
PENERJEMAHAN AL-QUR’AN
SEBAGAI KEBUTUHAN

Penerjemahan atau alih bahasa al-Qur’an


Proses menerjemahkan al-Qur’an sebetulnya bagian kecil
merupakan suatu keniscayaan. Banyak masyarakat
dari penafsiran. Penerjemah tidak hanya sekedar
terutama masyarakat non-Arab (‘ajam) yang tidak
menerjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, tapi
mampu memahami bahasa Arab al-Qur’an. Di
juga konteks dan pilihan redaksi yang dipilih khususnya
situlah urgensi kehadiran penerjemah atau pengalih
pada kata yang mengandung arti bercabang. Tidak jarang
bahasa al-Qur’an ke dalam bahasa target,
penerjemah memasukkan pemahaman dan penafsiran
termasuk bahasa Indonesia, Sunda, Jawa, dll.
versinya sendiri ke dalam terjemahan al-Qur’an. Itu
Terjemahan al-Qur’an menjadi kebutuhan dalam
sebabnya kita lihat berbeda-beda penerjemahan al-Qur’an.
setiap proses transformasi ilmu di berbagai
peradaban dan budaya Muslim.

Mereka yang mempunyai pengetahuan tentang bahasa-bahasa tentu


Al-Qur’an dari masa ke masa, sejak periode mengetahui bahwa terjemah harfiyah dengan pengertian sebagaimana
pewahyuan hingga kini, telah diterjemahkan ke di atas tidak mungkin dapat dicapai dengan baik jika konteks bahasa asli
dan cakupan semua maknanya tetap dipertahankan. Sebab karakteristik
dalam berbagai bahasa di dunia yang tak terhingga.
setiap bahasa berbeda satu dengan yang lain dalam hal tertib bagian-
Ketika para sahabat Nabi saw hijrah ke Habasyah, bagian kalimatnya. bahasa Arab dicelah-celahnya mengandung rahasia-
mereka diwawancarai oleh Raja Najasyi yang rahasia bahasa yang tidak mungkin dapat digantikan oleh ungkapan lain
dalam bahasa non Arab. Sebab, lafadz-lafadz dalam terjemahan itu tidak
meminta juru bicara di kalangan kaum muhajirin,
akan sama maknanya dalam segala aspeknya, terlebih dalam
Ja’far bin Abi Thalib, untuk menerjemahkan susunannya. Dalam pada itu al-Qur’an berada pada puncak fasahah dan
beberapa ayat al-Qur’an yang dibacakan balaaghah bahasa Arab. Ia mempunyai karakteristik susunan, rahasia
uslub, pelik-pelik makna dan ayat-ayat kemukjizatan lainnya yang semua
kepadanya ke dalam bahasa Habasyah.
itu tidak dapat diberikan oleh bahasa apa dan mana pun juga.
RAGAM TERJEMAH AL-QUR’AN

Pengertian Pengertian
Tarjamah harfiyah, yaitu mengalihkan lafaz-lafaz Tarjamah Tafsiriyyah adalah terjemahan al-Qur’an
dari satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang yang dilakukan penerjemah (mutarjim) dengan lebih
serupa dari bahasa lain sedemikian rupa mengedepankan maksud atau isi kandungan yang
sehingga susunan dan tertib bahasa kedua terkandung dalam bahasa asal yang diterjemahkan
sesuai dengan susunan dan tertib bahasa
tanpa terikat struktur bahasa asal
pertama

01 TERJEMAH HARFIYAH 02 TERJEMAH TAFSIRIYAH

Ikatan Terhadap Struktur Bahasa Ikatan Terhadap Struktur Bahasa


Terjema harfiyah bagitu identik dengan Terjemahan tafsiriyah tidak terikat
terjemah leterlek atau terjemah word by dengan susunan dan stuktur gaya
word, yakni terjemahan yang dilakukan bahasa atau diidentikkan dengan
dengan cara menyalin kata demi kata terjemah bebas
atau word for word translation,
Qur’an
Best
dikembangkan oleh
PT. Barokah Inovasi
Teknologi

Ada ratusan aplikasi Al-Quran Android


yang tersebar di Play Store. Tampilan dan
fiturnya pun beragam, dari yang sederhana
Qur’an
sampai yang rumitnya Aplikasi Alquran
Kemenag;
dlengkapi Digital
juga dengan ilengkapi dengan
tafsir terjemahan bahasa
Ringkas dan daerah dan bahasa
Panjang internasional.

MyQuran meru
pakan aplikasi Al
Quran digital dengan
Hendaknya aplikasi-aplikasi Al-Quran untuk
teks huruf Arab,
transliterasi latin,
Android (maupun aplikasi platform lainnya)
dan terjemahan tidak dijadikan sebagai rujukan utama.
bahasa Indonesia Selalu gunakan Al-Quran versi cetak
sebagai media pembanding. Apabila Anda
menemukan kesalahan, silakan laporkan
kesalahan tersebut melalui Play Store atau
Contoh langsung ke situs developer yang
Sertifikat bersangkutan.
Tashhih Salaam
Mushhaf Dikembangkan
Digital dari oleh
Kemenag QuranCordoba.com
(PT Cordoba
International
Indonesia), dengan
kerjasama dengan
Samsung
Indonesia
TAFSIR AL-QUR’AN
Definisi, Jenis, dan Fungsi
RAGAM PENGERTIAN TAFSIR

Al-Jazari:
Makna Leksikal
Menurut bahasa kata tafsir berwazan dari kata Tafsir adalah hakekatnyamenjelaskan lafazh
dasar al fasr yang berarti menjelaskan atau yang sukar difahami dengan
menyingkap makna yang abstrak, kata tafsir bisa 01 jalanmengemukakan salah satu lafazh yang
juga diambil dari attafsiroh yaitu suatu ilmu yang
digunakan dokter untuk mengetahui penyakit. 02 bersinonim(mendekati) dengan lafazh
tersebut

Makna Laksikal
Tafsir berarti menjelaskan (al-idhah), Al-Zarkasyi
menerangkan (al-tibyan), menampakkan Tafsir adalah ilmu yang digunakan untuk memahami
(al-izhhar), menyibak (al-kasyf), dan 03 04 dan menjelaskan makna-makna Al- Qur’an yang
diturunkan pada pada nabi Muhammad SAW, serta
merinci (al-tafshil).
mengumpulkan kandungan dan hukum dan hikmahnya

Abu Hayyan
Al-Jurzani dalam al-Ta’rifat
tafsir adalah ilmu yang membahas tentang cara
pengungkapan kata-kata al-Qur’an baik petunjuk- 05 06 Tafsir adalah menjelaskan makna
petunjuknya, hukum-hukumnya secara tunggal atau tarkib, ayat, baik bentuknya, kisahnya atau sebab
dan mengungkapkan beberapa makna (kandungan) yang diturunkannya al-Qur’an dengan lafadz tersebut yang
termuat dalam tarkib dan yang menjadi kesempurnaanya. menunjukkan pada dalalah dzohir

Bil ma’tsur (dengan riwayat), Bil ra’yi (dengan ra’yu/akal pikiran),


maksudnya ayat dijelaskan dengan maksudnya ayat dijelaskan dengan
ayat, ayat dijelaskan hadis, ayat logika, ilmu, dan ijtihad. Setiap metode
dijelaskan dengan pendapat sahabat dapat menggunakan perangkat ini.
dan tabi’in
PEMBAGIAN TAFSIR DARI SEGI SUMBER

Pengertian Pengertian
Tafsir yang menggunakan sumber-sumber riwayat, baik Tafsir yang di dalam lebih banyak menggunakan hasil
dari al-Qur’an, hadis Nabawi, atau atsar sahabat penafsiran sendiri mufassir dan penyimpulan (istinbat)
Pembagian Tafsir yang didasarkan pada pengetahuan atau “ra’yu” (akal)
mufassir semata.
Dari Segi Sumber
Penafsiran

TAFSIR TAFSIR
BI AL-MA’TSUR BI AL-MA’QUL

Perbedaan tersebut
dibuat untuk studi
teoritis saja. Karena
dalam faktanya,
Pengertian Lain setiap tafsir Syarat Keilmuan
Tafsir Bi Al-Ma’tsur menafsirkan Qur’an dengan Qur’an, mengandung Sekalipun mneggunakan “rayu” (akal), namun keimuan
dan Qur’an dengan sunnah karena berfungsi keduanya yang harus dimiliki oleh mufassir bi al-ma’qul ini tetap
menjelaskan kitabullah. harus mumpuni, mulai dari penguasaan ilmu bahasa
hingga ilmu alam.
PEMBAGIAN TAFSIR:
DARI SEGI METODE

01 Tafsir Ijmali/Global; ‫التفسري الإجاميل‬ Tafsir Tahliili/Penjabaran (‫)التفسير التحليلي‬ 03


Tafsir yang fokus menjelaskan makna umum dari metode tafsir ini bermaksud untuk menganalisis ayat
sebuah ayat, tanpa menjelaskan secara rinci, (penjelasan tentang seluk beluk ayat), seperti :
penjelasan sebab diturunkannya sebuah ayat,
sehingga musfassir tidak menjelaskan penjelasan makna lafazh ayat yang jarang
sisi i’raabnya, etimologinya, kesusastraannya, diketahui (gharib ul-ayah), i’rab bagian ayat yang
faedahnya dan perincian selainnya. relatif sulit dipahami, penjelasan makna global ayat,
dan selainnya.

Tafsir Muqoron/Perbandingan ( ‫)التفسير المقارن‬ Tafsir Maudhu’i/Tematik (‫)التفسير الموضوعي‬


Tafsir yang fokus kepada penyebutan beberapa Tafsir yang membahas tema tertentu, baik
pendapat dari para ahli Tafsir, dan itu berupa pembahasan lafazh tertentu,
membandingkan antar pendapat-pendapat kalimat tertentu, atau materi tertentu dalam
tersebut, lalu mentarjiih dengan memilih pendapat Alquran secara mendalam dengan
02 yang terkuat menurutnya.
menggunakan multidisplin keilmuan. 04
Kitab-kitab Tafsir yang
didominasi ilmu
Nahwu, contohnya
kitab I’raabul Qur`an oleh
Tafsir Ruh al-Ma’ani karya al-
An-Nahhas, Al-Bahrul
Muhiith oleh Ibnu Tustari bercorak sufistik
Hayyan, dan Ad-Durrul Kitab-kitab Tafsir yang
Mashuun oleh As-Samiin didominasi ilmu
Al-Halabi.
Balaghah,
Kitab-kitab Tafsir yang contohnya kitab Al-
ilmu
didominasi Kasysyaaf oleh Az-
Zamakhsyari, dan At-
Bahasa, Tahriir wat Tanwiir oleh
contohnya Thahir Ibnu Asyur.
kitab Ma’an al-
Qur`an oleh Al-Farra`,
dan Majazul
Qur`an oleh Abu
Ubaidah.
Tafsir al-Manar
merupakan salah
satu Tafsir yang
Aliran Tafsir ditinjau bercorak Adab
dari sisi ilmu yang Tafsir al-Jawahir fi
wa al-ijtima’i
dominan digunakan Tafsir al-Qur’an al-
(Sastra dan
Kemasyarakatan)
dalam menafsirkan karim Karya
Thanthawi Jauhari
al-Qur’an bercorak
Ilmiyyah
(sains)
TAFSIR-TAFSIR DI INDONESIA

Karya Abd al- Karya Buya M. Quraish Tafsir Tematik


Rauf al-Sinkili Hamka Shihab Kemenag

You can simply


impress your
audience and add a
unique zing.
TAFSIR DIGITAL

Maraji al-Akbar

Perkembangan teknologi
informasi telah memberikan
dampak positif terhadap
penyediaan referensi Kitab-
Kitab Tafsir (termasuk ilmu
tafsir, ulum al-Qur’an, dan
lainnya) dalam bentuk digital.
Kini orang tidak perlu lagi
“berat” membeli atau
membawa kitab printed,
karena sudah tersedia dalam
bentuk digita/
RELATIVITAS HASIL PENAFSIRAN
Hasil Penafsiran Bersifat Relatif, Tidak ada hasil penafsiran yang bersifat mutlak (paling benar)

َ ‫وب ه كاَّل َين َل ي َ ْعلَ ُم‬


‫ون‬ ‫اَّلل عَ َ َٰل قُلُ ك‬
ُ ‫َك َ َٰذ ك َِل ي َ ْط َب ُع ه‬
Tidak ada penafsiran tunggal, Itu sebabnya para ulama menyusun berj
Surat al-Rum ayat 59: “Demikianlah Allah
ilid-jilid kitab tafsir yang berbeda sesuai dengan sudut pandang mere menutup hati orang-orang yang tidak mau
ka, disiplin ilmu yang mereka kuasai, maupun kecenderungan mazha memahami (Al-Qur’an)“
b dan situasi politik, sosio-ekonomi mereka hidup. Itu semua akan me
mpengaruhi cara mereka menafsirkan al-Qur’an

Tafsir Jalalayn dan Tafsir Ibn Abbas (Tanwir


Begitulah, tafsir lebih luas dari sekedar terjemah, dan kita bisa lihat keragaman
al-Miqbas)
penafsiran di atas baru pada satu ayat saja. Jadi, kalau ada yang bilang dengan
merujuk pada al-Qur’an maka semua perdebatan ulama akan selesai, maka
dapat dipastikan mereka belum terbiasa membaca beragam kitab tafsir al- Ayat itu bicara soal al-tauhid (keesaan Allah). Jadi,
Qur’an, karena para ulama tafsir semuanya juga merujuk pada al-Qur’an. bukan soal mereka tidak mau memahami al-Qur’an.
Metode tafsir yang mereka aplikasikan juga beraneka ragam.

Tafsir al-Thabary
“mereka tidak mengetahui hakikat apa yang telah dida-tangkan
Jargon “Kembali kepada al-Qur’an” selayaknya dipahami kepada mereka dari sisi Allah berbagai pelajaran dan ayat yang j
sebagai “kembali kepada beragam penafsiran dalam al- Tafsir 2 elas, tidak mengerti hujjah ttg Allah, tidak paham atas apa yang
dibacakan dari kitab Allah, mereka itu ragu-ragu dalam kesombo
Qur’an”. Jangan dipahami secara sempit sebagai “kembali ngan mereka.”
kepada terjemah al-Qur’an” semata.

Syekh Thabathaba’i (Tafsir Mizan)


mereka jahil terhadap Allah dan ayat-Nya di antaranya me-
Tafsir 3 ngenai soal kebangkitan setelah mati (al-ba’ts ba’dal maut).
Beliau mengaitkan dengan tiga ayat sebelumnya yaitu QS
30: 56.
Thank you
Hatur Nuhun wa Syukron Katsiron

Anda mungkin juga menyukai