Anda di halaman 1dari 3

Nama : M Rahul Furqan

Nim : 2013030101
Kelas : HTN-B. (Hukum Tata Negara)
Dosen pengampu: Dra. Nailul Rahmi, M. Ag.
Mata Kuliah : Qur’an dan Hadist.

3. Jelaskan Pemeliharaan al-Qur’an seejak masa Rasulullah saw sampai al-Qur’an dibukukan
pada tahun 1694 M.
Jawaban :
Jaminan dari Allah
Mengutip buku Sudahkah Kita Mengenal Al-Quran? (2013), antusiasme Nabi SAW begitu
tinggi saat menerima wahyu. Beliau tak ingin kehilangan satu huruf pun dari Kalam Allah
yang sampai kepadanya.
Maka, beliau segera menggerakkan lisannya untuk meniru bacaan Jibril meski malaikat
mulia itu belum menyelesaikan bacaan. Allah SWT pun menegur Nabi SAW agar tak tergesa-
gesa (QS al-Qiyamah:16-18).
Surah itu juga menegaskan, Allah SWT menjamin, Dia-lah yang mengumpulkan setiap ayat
Alquran dan menanamkannya dalam dada Nabi SAW. Rasul SAW tak perlu khawatir ada
yang terlewat.1
Hafalan
Nabi Muhammad SAW merupakan seorang ummi, yakni tak pandai membaca dan menulis.
Memang, umumnya masyarakat Arab kala itu tidak mahir dengan kepandaian tersebut.
Maka dari itu, Nabi SAW berfokus pada upaya menghafalkan Alquran.
Dengan begitu, keakuratan tiap huruf dari firman Allah Ta’ala akan terjaga. Beliau
membacakan perlahan-lahan tiap ayat yang diwahyukan kepadanya. Selanjutnya, para
sahabat mengulanginya, melafalkannya, dan menghafalkannya.
Banyak sahabat di rumahnya mengulangi hafalan Alquran. Dari kejauhan, suara mereka
seperti dengungan lebah. Rasul SAW kerap menyusuri Madinah saat malam. Sesekali, beliau
berhenti di dekat rumah beberapa sahabatnya yang sedang membacakan Alquran.
Suatu kali, beliau memuji Abu Musa al-Asy’ari, “Kamu tak tahu tadi malam aku
mendengarkan bacaanmu. Sungguh, Allah telah menganugerahkan kepadamu seruling
(suara indah) dari seruling keluarga Daud” (HR Bukhari).

1
Tulisan
Di antara para sahabat Nabi SAW, tak sedikit yang mahir menulis. Kepada beberapa dari
mereka, Rasulullah SAW menyuruh untuk menuliskan ayat-ayat Alquran. Di antara para
penulis wahyu pada era Makkah ialah Abdullah bin Sa’ad dan Khalid bin Sa’id. Sejak hijrah,
tentu kian banyak yang menuliskan Alquran.
Ada sekitar 65 sahabat yang ditugaskan Nabi SAW sebagai penulis wahyu. Mereka antara
lain adalah empat orang yang akhirnya menjadi khulafaur rasyidin. Pembukuan Alquran
terutama pada masa Khalifah Utsman bin Affan juga mengandalkan tulisan-tulisan Alquran
yang diguratkan para sahabat Nabi SAW di berbagai medium--semisal pelepah kurma, kulit
ternak yang telah disamak, batu, dan sebagainya.

2. Jelaskan Hal-hal berikut dengan menggunakan buku rujukan Mabahits fi Ulumul Qur’an
karangan Manna’ Khalil al-Qathan, Ulum al-Qur’an karangan Amin Suma, dan Tafsir wal
mufassirun karangan az-Zahabi:
a. Ulumul Quran: pengertian, ruang lingkup, sejarah perkembangannya.
b. Nuzul al-Qur’an: pengertian, ayat pertama dan terakhir turun, periode turunnya al-
Qur’an Perbendaan ayat makiyah dan ayat Madaniyah.
c. Tafsir al-Qur’an: pengertian, sejarah pertumbuhan tafsir dan metode tafsir al-Qur’an
Jawaban :
a. • Pengertian
ilah Ulumul Quran berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata ulum dan Al-Quran. Kata
ulum merupakan bentuk jamak dari kata ilmu.
Adapun ulumul quran itu adalah Kalam Allah yang diturunkan kapada Nabi-Nya,
Muhammad SAW yang lafadzh-lafazhnya mengandung mukjizat, membacanya
mengandung nilai ibadah, diturunkan secara mutawatir dan ditulis pada mushaf,
mulai dari awal surat Al-fatihah sampai akhir surat An-Naas.
Ulumul quran ialah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan
dengan alquran dari segi asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya alquran),
pengumpulan dan penertiban quran, pengetahuan tentang surah-surah mekkah dan
medinah, an nasikh wal mansukh, al muhkam wal mutasyabih dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan Alquran.
• Ruang lingkup
Ulumul quran mempunyai ruang lingkup pembahasan yang luas, meliputi semua
ilmu yang ada kaitan dengan Al-Qur'an, baik berupa ilmu-ilmu diniyah seperti ilmu
tafsir maupun ilmu-ilmu bahasa Arab seperti balaghah dan ilmu I'rabi Al-Qur'an. Di
samping itu masih banyak ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya.
• Sejarah perkembangannya
Al-Quran yang diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW
mempunyai perjalanan yang panjang baik dari segi turunnya maupun dari segi
perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan al-Quran ketika itu terus
berlangsung karena apa yang diterima Nabi, beliau sampaikan kepada para sahabat,
dan sahabatpun menyampaikannya pula kepada sahabat lainnya. Nabi menjelaskan
semua makna ayat yang belum dapat dipahami para sahabat, jika mereka bertanya
kepadanya. Hal ini menunjukkan bahwa Ulumul Quran mulai tumbuh semenjak masa
nabi. Nabi adalah mufassir awal. Akan tetapi penafsiran nabi terhadap ayat-ayat
tersebut tidak ditulis secara resmi oleh para sahabat. Penafisiran nabi hanya
diriwayatkan dari mulut ke mulut saja.

b. • Pengertian

Anda mungkin juga menyukai