Anda di halaman 1dari 30

No Kode: DAR2/Profesional/698/5/2019

PENDALAMAN MATERI TATA BUSANA

MODUL 5
PEMBUATAN BUSANA
CUSTOM MADE

KEGIATAN BELAJAR 3
TEORI PEMBUATAN BUSANA CUSTOM MADE JAS
THREE PIECES

Nama Penulis:

Dra Kapti Asiatun, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


KEGIATAN BELAJAR 3 ..................................................................................... 3
TEORI PEMBUATAN BUSANA CUSTOM MADE JAS THREE PIECES ........ 3
A. Pendahuluan ................................................................................................. 3
1. Deskripsi Singkat ............................................................................................. 3
2. Relevansi ........................................................................................................... 4
3. Petunjuk Belajar ............................................................................................... 4
B. Inti ................................................................................................................ 5
1. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 5
2. Pokok-Pokok Materi ........................................................................................ 5
3. Uraian Materi .................................................................................................... 5
a. Membuat pola jas sesuai dengan hasil analisis desain ........................... 5
b. Menentukan Kebutuhan Bahan dan Alat pembuatan Busana
Costum-made Jas Three Pieces .............................................................. 9
c. Menentukan Alat Untuk membuat Busana Custom-made Jas
Threepieces. ............................................................................................... 14
d. Menerapkan teknologi menjahit busana costum-made jas three
pieces .......................................................................................................... 18
4. Forum Diskusi ...................................................................................... 24
C. Penutup ........................................................................................................ 25
1. Rangkuman ................................................................................................... 25
2. Tes Formatif .................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

2
KEGIATAN BELAJAR 3
TEORI PEMBUATAN BUSANA CUSTOM MADE JAS
THREE PIECES

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Jika pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kita telah membahas
teori dan perancangan, selanjutnya saya akan mengajak anda untuk
mengetahui lebih dalam tentang teori pembuatan jas three piece. Three
piece adalah busana custom made untuk kesempatan kerja yang terdiri
dari 3 pieces busana yaitu: rok, jas dan blus. Ciri-cirinya adalah warna
dan bahan yang digunakan untuk jas dan rok sama, menggunakan kerah
tailored dan memakai lengan jas. Threepiece dibuat dari bahan yang
berteskstur sedang ( tidak terlalu kaku dan atau tidak melangsai),
permukaan tidak mengkilat, mudah di press, tidak mudah kusut dan tidak
mudah susut. Sebagai contoh kain wool seperti careza, beneshan,
doshukan, chasmere, saxony, dll.
Dalam pembuatan jas three piece perlu direncanakan dengan sebaik-
baiknya agar mendapatkan hasil jas yang rapi dan elegan. Kegiatan belajar
3 ini menyajikan materi tentang menganalisis desain, menyiapkan desain
kerja, dan pembuatan pola busana sesuai dengan desain yang dipersiapkan.
Pola busana yang dibuat menggunakan teknik konstruksi, diawali dari
pembuatan pola dasar dan mengubah pola sesuai dengan desain.

3
2. Relevansi
Modul Tata Busana Custom Made kegiatan belajar 3 merupakan
kelanjutan dari dua kegiatan belajar sebelumnya. Berdasarkan hasil
perancangan selanjutnya dipersiapkan bahan, alat, dan teknologi
pembuatan busana yang akan diimplementasikan. Dengan demikian
kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2, menjadi dasar untuk menyusun
teori pembuatan busana custom made jas threepieces yang akan diuraikan
pada kegiatan belajar 3. Sedangkan untuk mewujudkan jas three pieces
sesuai SOP dengan memperhatikan K3 mulai dari menata pola pada bahan,
memberi tanda jahitan, memotong bahan utama dan bahan pembantu,
menjelujur, mengepas, menjahit, dan menyelesaikan serta mengemas
diuraikan pada kegiatan belajar 4.

3. Petunjuk Belajar
Supaya Anda dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari modul
ini beberapa petunjuk yang disarankan :
a. Mempelajari secara cermat kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2
agar diperoleh pemahaman yang utuh tentang isi modul.
b. Memiliki kemampuan membuat pola dasar badan dan pola dasar rok
menggunakan teknik konstruksi.
c. Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan
d. Jika dalam mempelajari modul ini mengalami kesulitan, maka
diskusikan dengan teman atau tanyakan langsung kepada
pembimbing atau tutor.
e. Untuk pemahaman lebih lanjut, dapat dilengkapi dengan membaca
sumber yang lain dengan materi yang sama

4
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 3 Anda diharapkan
dapat menguasai capaian pembelajaran (kompetensi dasar) sebagai
berikut :
a. Membuat pola jas dan pola rok sesuai dengan hasil analisis desain
b. Menentukan kebutuhan bahan dan alat pembuatan busana three
pieces
c. Menerapkan teknologi menjahit busana costum-made jas three pieces
d. Menentukan prosedur pembuatan busana costum made jas three pieces

2. Pokok-Pokok Materi
a. Membuat pola jas, sesuai dengan hasil analisis desain
b. Membuat pola pola rok sesuai dengan hasil analisis desain
c. Menentukan kebutuhan bahan dan alat pembuatan busana three
pieces
d. Menerapkan teknologi menjahit busana costum-made jas three pieces
e. Menentukan prosedur pembuatan busana costum made jas three pieces
3. Uraian Materi
a. Membuat pola jas sesuai dengan hasil analisis desain
Membuat pola jas, ukuran yang diperlukan pada
dasarnya sama dengan ukuran yang diperlukan untuk membuat pola
dasar. Menggunakan pola dasar yang sudah dimiliki selanjutnya dibuat
pola jas sesuai dengan disain yang diinginkan. Pola jas three pieces
terdiri dari: 1) pola jas, pola lengan jas, dan pola rok untuk bahan
utama, 2) pola interfacing, dan 3) pola lining (vuring).
Membuat threepiece diawali dengan membuat pola jas. Pola
yang dibuat akan dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan
sewaktu menggunting kain. Pecah pola sesuai dengan disain atau
dikenal dengan istilah pecah pola dalam bahasa Inggris disebut
pattern drafting. Pecah pola adalah proses mengubah pola dasar
menjadi pola yang sesuai dengan disain busana. Caranya dengan

5
memindahkan lipit, memotong, menyambung, atau memanjangkan dan
memendekkan (menambahkan atau mengurangi ukuran) pada bagian-
bagian tertentu pada pola dasar badan. Berikut adalah pola dasar yang
akan diubah menjadi pola jas single breasted sebagai bagian dari three
peace.
Busana custom made yang akan dipraktekkan adalah jas single
breasted dikerjakan dengan teknik tailoring menggunakan siluet H,
desain klasik dengan hiasan garis princess, bentuk kerah tailor/ jas,
menggunakan saku passepoille dengan klep, liningnya lepas
diselesaikan dengan kumai serong (rompok), bahan yang digunakan
umumnya mengandung unsur warna wool, penyelesaian sebagian
besar menggunakan tangan, lengan jas terdiri dari dua potong, lengan
bagian luar dan lengan dalam.
Hasil identifikasi karakteristik berdasarkan analisis desain, jas
threepieces adalah sebagai berikut: menggunakan kerah jas, lengan jas
terdiri dari 2 lembar, saku passepoille dengan klep panjang saku 11,5
cm lebar saku 0,6 cm, lebar passepoille 0,3 cm letak garis saku atas
pas terletak dengan kancing bawah jarak kancing 7 cm, lubang kancing
passpoille panjang 2 cm lebar 0,6cm. Hiasan yang digunakan garis
princes bagian depan dan belakang. Memakai hiasan kancing pada
belahan semu ujung lengan.
Prosedur merubah pola badan menjadi pola jas, pola lengan jas,
dan pola rok sama dengan membuat pola kecil menggunakan skala
1/6. Perbedaannya pada penggunaaan alat ukur yang digunakan. Untuk
perancangan menggunakan alat ukur skala sedangkan untuk
pembuatan pola menggunakan alat ukur metlin dengan satuan
centimeter. Hasil pembuatan pola jas disajikan sebagai berikut :

6
1) Pola jas

Gambar 28. Pola Jas Threepieces

7
2). Pola Lengan Jas

Gambar 29. Pola Lengan Jas

3). Pola Rok

Gambar 30. Pola Rok

8
b. Menentukan Kebutuhan Bahan dan Alat pembuatan Busana
Costum-made Jas Three Pieces
1) Bahan Pembuatan Busana Jas Three Pieces
Sebagaimana penjelasan sebelumnya bahan untuk membuat
jas terdiri bahan utama, bahan pendukung, dan bahan pembantu
berupa lining dan interfacing. Bahan jas sebaiknnya disesuaikan
dengan fungsi jas. Pada prinsipnya hampir semua kain dapat
dibuat jas, akan tetapi hasil produknya yang akan berbeda,
biasanya jika terlalu tipis akan terlihat kusam dan kurang rapi.
a). Bahan utama yang tepat untuk membuat jas harus memiliki
tekstur yang padat, tidak terlalu tebal, mudah dibentuk dan
tidak melangsai. Beberapa contoh kain yang biasa digunakan
sebagai bahan utama jas adalah :

(1). Kain woll, merupakan kain terbaik dalam proses


pembuatan jas, selain kuat, nyaman juga tidak mudah
kusut. Berikut ditampilkan bebrapa contoh:

Tartan wool 100% Pencil Strep

9
Grand check

(2). Silk Woll, atau sering


disebut shining. Silk wool
memiliki kandungan
polyester namun kadarnya
lebih sedikit dibandingkan
dengan kandungan woolnya.
Silk wool sangat cocok untuk
jas wedding karena terkesan
glamour dan mempunyai
warna yang lebih bervariasi,
Silk Woll termasuk warna terang

(3). Semi Woll, merupakan


yang bahan tekstil yang
memiliki campuran bahan
woll. Bahan ini paling
banyak dipasaran. Bahan
semi woll sangat awet dan
warnanya tahan terhadap
sinar matahari. Meskipun
bahan ini agak panas, akan
tetapi masih nyaman
dikenakan, sehingga bahan
ini banyak digunakan Semi Woll
sebagai bahan untuk
membuat jas.

(https://fitinline.com › article › read › bahan-pelapis-busana-


interlining)

10
Gambar 31. Bahan Utama Jas dari Serat Woll

(2). Bahan dari Serat Sintetis,


Dengan berkembangnya teknologi tekstil dihasilkan
serat sintetis yang banyak disukai, bahan tersebut adalah
higt twist dan tetoron rayon (TR). Bahan higt twist banyak
digunakan sebagai bahan jas karena memiliki tekstur tebal
tetapi elastis. Keunggulan bahan ini antra lain adalah :
mudah dibersihkan, tidak mudah kusut, memiliki finishing
yang bagus, lebih kuat, awet dan tahan lama. Kekurangan
utamanya hanya tidak dapat menyerap air, sehingga panas
jika dikenakan. Bahan tetoron rayon (TR) merupakan bahan
yang mulai digemari karena kaya warna dan teksturnya
lebih bervariasi dibandingkan dengan woll.
i. Kain Corduroy,
Corduroy tersusun dari serat yang dipuntir sehingga
nampak seperti beberapa tali yang diletakkan sejajar satu
sama lain. Bahan utama kain corduroy adalah kapas tebal
yang memiliki tekstur yang baik dan halus. Corduroy
mempunya ketahanan yang lebih baik Dalam
perkembangannya corduroy dibuat dari bernagai jenis serat
seperti katun, acrilic, rayon, polyester dan gabungan dari
beberapa jenis serat spandek, sehingga bahannya strech.
ii. Kain Tradisional,
Beberapa jeni kain tradisional Indonesia sering
dipergunakan sebagai bahan utam dalam pembutan jas,
seperti kain sutera bugis, kain songket, kain batik, dan lain
sebagainya.
b). Bahan pembantu adalah bahan tambahan yang dipasang
sebagai bahan pelapis (underlying) pada bagian buruk bahan
utama. Pemilihan bahan pelapis disesuaikan dengan bahan

11
utama. Bahan pelapis berfungsi untuk membentuk,
menompang, menjaga bahan utama agar kokoh tetap kuat
dari gesekan, lipatan, tekanan, rendaman serta berfungsi
sebagai pemberi rasa nyaman, sejuk, hangat serta
menghindari dari rasa gatal ketika jas dikenakan. Bahan
pembantu yang dipergunakan untuk jas adalah interfacing,
interlining, underlining, dan lining.

Keterangan

a. Bahan Utama
b. Interlining
c. Interfacing
d. Underlining
e. Lining

(http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01)

Gambar 32. Bahan Pambantu Untuk Pembuatan Jas

1).Interfacing, dalam pembuatan jas interfacing


dipergunakan untuk memperkokoh dan memberi
bentuk jas. Bahan untuk Interfacing ada dua
macam yaitu interfacing tenunan (woven) dan
interfacing bukan tenunan (non woven).
Interfacing yang digunakan untuk membuat jas
Woven Interfacing

12
harus memberikan bentuk dan memperkokoh
tampilan jas, oleh karena itu interfacing tenunan
(woven) yang tepat yaitu bubat (rambut kuda)
dan kufner. Kufner digunakan pada bagian
muka, bagian belakang, kerah dan kelim
sementara bubat digunakan pada bagian kelepak
Non Woven Interfacing
jas dan kerah.

Kufner merupakan interfacing yang memiliki drape (jatuh bahan) dan


kelenturan yang bagus sementara bubat (rambut kuda) merupakan bahan
pelapis yang memiliki sifat lentur, tebal dan kuat. Kufner dan bubat
merupakan interfacing yang dapat memberikan bentuk pada jas, kufner
memiliki sifat yang halus dan lentur sementara bubat memiliki sifat yang
kaku sehingga dapat memperkokoh bagian tertentu pada jas.

2). Interlining
Interlining merupakan bahan pelapis jas yang dimanfaatkan untuk
memlihara dan memperkokoh bentuk jas. Jenis interlining yang biasa
digunakan antara lain adalah: kain keras dengan perekat, viselin, kain keras
tanpa perekat dan mori gula atau kain pasir. Pada kain pasir terdaat lapisan
lem yang teksturnya menyerupai bentuk pasir halus. Pada pembuatan jas
single breasted menggunakan mori gula atau kain pasir dengan berbagai
ukuran ketebalan.
3). Underlining (pelapis dalam)
Merupakan bahan pelapis jas yang diletakkan dibagian buruk kain atau
bahan utama. Konstruksi bahan pelapis underlining mempunyai
karakterstik bobot relatif stabil ringan sampai sedang dengan
penyempurnaan lembut dan gemerisik. Contoh bahannya adalah: sutra
cina, organdi, organza, muslin, batiste, tula, tricot ringan dan sebagainya.

4). Lining

13
Adalah jenis bahan pelapis yang dipergunakan agar diperoleh
finishing/ penyelesaian yang rapih, nyaman, hangat dan terasa halus
pada permukaan kulit. Lining pada jas diterapkan pada seluruh badan
dan lengan jas. Bahan lining yang tepat digunakan untuk jas adalah
bahan yang memiliki tekstur lembut, halus, licin, ringan, higroskopis
dan memberikan rasa sejuk saat bersentuhan dengan kulit. Warna lining
dipilih warna sama atau senada dengan bahan utama. Bahan yang tepat
digunakan untuk lining jas adalah kain dormeuil dan kain sateen.

Kain dormeuil Kain sateen.

(https://wevatextile.com/blog/supplier-kain-furing-surabaya)

Gambar 33. Bahan Lining Untuk Pembuatan Jas

c. Menentukan Alat Untuk membuat Busana Custom-made Jas


Threepieces.
Pembuatan jas threepieces menggunakan teknik tailoring yang
merupakan teknik menjahit berkualitis tinggi. Teknik tailoring banyak
menggunakan keterampilan tangan, sehingga hasil jahitan rapih dan
kuat. Teknik tailoring sangat sesuai untuk menghasilkan busana
custom made yang mempunyai karakteristik bagian luar dan bagian
dalam sama rapihnya.
Peralatan yang digunakan hampir sama dengan peralatan yang
digunakan untuk menjahit busana yang lain, seperti: 1). Mesin jahit ,

14
merupakan alat utama untuk menjahit jas. Mesin jahit yang digunakan
harus dalam kondisi layak, baik dan bersih sehingga dapat
menghasilkan jahitan yang bagus,2) Pita ukur, digunakan untuk
mengecek ukuran saat proses penjahitan berlangsung, 3) Gunting kain,
berfungsi memotong kain saat proses penjahitan, seperti saat
mengunting/menipiskan sisa kampuh, 4) Gunting benang, berfungsi
untuk menggunting benang atau sisa benang pada proses
penjahitan jas, 5) Jarum Pentul, berfungsi sebagai penyemat kain saat
proses penjahitan berlangsung. Jarum pentul yang baik adalah jarum
pentul yang tajam, tidak tumpul, tidak berkarat sehingga tidak merusak
bahan jas, 6) Jarum Jahit Tangan, Digunakan untuk menjahit
menggunakan tangan, seperti proses menjelujur, menjahit kampuh,
kelim dan pekerjaan lainnya, pilihlah jarum jahit untuk jas dengan
ukuran 7-9.
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna pada busana tailoring
harus dilakukan pengepresan berulang-ulang. Alat-alat yang diperlukan
antara lain:
1. Papan seterika dan seterika uap

Papan seterika dengan berbagai ukuran Seterika uap

2. Alat bantu seterika yang terdiri dari: seam roll, taylor ham, kombinasi
point presser dan wooden clapper, sleeve board, serta pressing mit.

15
a) Seam Roll kampuh merupakan
alat bantu yang digunakan untuk
menyereri ka kampuh buka pada
pakaian yang panjang atau yang
berbentuk silinder

Seam Roll

b) Tailor`s ham atau bantalan tailor


digunakan untuk menyeterika
bagian-bagian pakaian yang
berbentuk kurva , seperti kupnat,
kampuh garis princes, kerung
leher pada kerah, serta kepala
Tailor`s ham lengan

c) Point Presser digunakan untuk membantu


membuka kampuh yang berujung lancip,
runcing atau menyiku sebelum dibalik.
Biasanya kampuh tersebut terdapat pada
ujung kerah, manset, facing atau lapisan
singkap, dan ujung siku pada saku

Point Presser

d) Wodden clapper, merupakan alat


bantu untuk menstabilkan bahan
yang sudah dimampat pada
lipatan atau kerutan pada pakaian

Wodden clapper

16
e). Sleeve board atau papan lengan
dipergunakan untuk menyeterika bagaian-
bagian pakaian yang sempit yang tidak
bisa diseterika di papan seterika, seperti
kelim pada lengan

Sleve board

f). Press mit, adalah alat bantu


seterika berbentuk fleksibel sebagai
pelindung tangan

Press Mit

Kain untuk alat pengepres Mesin press

(https://fitinline.com/article/read/peralatan-esensial-jahit-menjahit-bagian-3/)

Gambar 34. Alat bantu pressing

17
d. Menerapkan teknologi menjahit busana costum-made jas three
pieces
Teknologi menjahit yang diterapkan pada busana sangat
berpengaruh pada kualitas produk busana yang dihasilkan. Ada
beberapa teknik yang harus diperhatikan pada waktu menjahit busana
costum-made jas three pieces menggunakan teknik tailoring. Teknik
menjahit busana tailoring, antara lain:

1) Kampuh buka.
Kampuh buka yaitu kampuh yang tiras sambungannya
terbuka/di buka. Ciri khas dari kampuh buka, hasil final menjahit
kampuh buka sanggup dilihat dengan cuilan sambungannya
terbuka/dibuka. Lalu kampuh dipipihkan. Cara membuatnya dengan
menyatukan 2 lembar potongan kain kemudian jahit mesin sempurna
pada garis pola. Penyelesaian tepi kampuh buka sanggup diselesaikan
dengan Tepi kain diselesaikan dengan rompok (dijahit dengan kain
serong). Penyelesaian ini hanya digunakan untuk busana yang
dibentuk dari bahan/kain tebal. Kegunaanya untuk menyambungkan
(menjahit) bagian-bagian sisi rok, sisi jas, Kampuh yang sudah dijahit
dibuka dan dipress.

(http://blogs.uny.ac.id/2018/03/07/macam-macam-kampuh)
Gambar 35. Kampuh buka yang diselesaikan dengan kumai serong

2). Pemasangan Bahan Pelapis

Bahan pelapis atau underlining adalah bahan yang


ditambahkan pada pakaian untuk membentuk struktur pakaian

18
menjadi lebih baik. bahan Pelapis: ada empat yaitu: 1) Lapisan bawah
(Underlining) adalah lapisan yang terletak persis dibawah bahan
utama biasa juga disebut lapisan pertama, 2) Lapisan dalam
(Interfacing) bahan pelapis dalam sebagai pembentuk, 3) Lapisan
antara (Interlining) adalah bahan pelapis pengisi dan penghangat, 4)
Bahan pelapis (Lining) adalah bahan pelapis terakhir yang langsung
bersentuhan dengan kulit.

(http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01)

Gambar 36. Pemasangan Bahan Pelapis Jas

Dalam modul ini pembuatan jas threepieces hanya


menggunakan 2 bahan pelapis, yaitu lapisan dalam atau interfacing
dan bahan pelapis atau lining. Lapisan Dalam (Interfacing) adalah
bahan pelapis yang terletak diseluruh bagian dari pakaian, tetapi pada
umumnya hanya dipergunakan pada bagian tertentu saja. Bagian-bagian
yang perlu diberi interfacing adalah kerah, lapel kerah, bagian punggung, bagian
lapisan tengah muka, bagian bawah lengan dan bagian kelim. Jenis
interfacing terbaru yang dikembangkan secara modern dalam proses

19
pemasangan bahan pelapis direkatkan secara bersamaan menggunakan
mesin press.

(https://fitinline.com/article/read/cara-memasang-interlining)
Gambar 37. Pemasangan Interfacing berperekat.

3). Pemasangan Pengganjal Pundak ( Shoulder pad / padding)


Padding adalah pengganjal bahu yang biasanya terbuat dari
busa atau dakron lembut, gunanya untuk membuat bahu naik ke atas
sehingga bahu terlihat lebih datar dan tegap. Cara memasang padding 1
cm keluar dari garis tanda pola bagian muka dan belakang
sesuainbentuk bahu. Tepi padding dijahit dengan tusuk flannel. Yang
perlu diperhatikan adalah mengusahakan agar jahitan tusuk flanel tidak
terlihat dari luar

(Bintang Elle Simanjuntak: 2016)


Gambar 38. Cara memasang padding

20
4). Pemasangan Lining dan Vuring
Pemasangan lining pada jas dilakukan dengan cara dijahit dengan
bahan utama. Pola dipotong sesuai ukuran bahan utama ditambah kampuh.
Lining merupakan lapisan keseluruhan bagian dalam dari busana tailoring,
gunanya untuk menutup semua kampuh sehingga busana tailoring menjadi
rapi baik dan bagian baik maupun dari bagian buruk.

Pengguntingan lining berselisih 2 cm dan busana luarnya.


Adapun cara pemasangan lining pada busana tailoring adalah : a)
Mempertemukan garis-garis pola yang ada pada busana luar dengan garis
pola pada lining, b) Menyatukan garis pinggang, panggul pada busana
luar dengan garis pinggang dan panggul pada lining, c) pada bagian kelim
bawah selisih 2 cm dimana lining lebih pendek 2 cm, d) Pada bagian
leher pemasangan lining menutupi kerah, e) memasang lining lengan pada
lengan busana luar dan f) Lining pada bagian lubang lengan gunanya
untuk menutup kampuh lubang lengan

.
(https://ontbpwjt.wordpress.com/2016/03/11)
Gambar 39. Pemasangan lining/ vuring jas
5) Pemasangan Kerah Jas.
Teknik Pemasangan kerah ada bermacam-macam. Pada modul ini
hanya akan dijelaskan cara memasang krah dengan cara dijepit.

21
(Bintang Elle Siamnjuntak: 2016)
Gambar 40. Pemasangan Kerah Jas

Secara prosedural setelah bahan utama dan lining dilapis


interfacing sebagai bahan pelapis dan dijahit sekelilingnya, langkah
selanjutnya menyiapkan kerah. Setelah interfacing dipasang pada kerah
bagian atas dan bagian bawah selanjutnya kedua bagian baik kerah
ditemukan dan disemat terlebih dahulu dengan memperhatikan garis
jahitan pada tanda pola. Supaya hasilnya sempurna selanjutnya
dijelujur. Interfacing pada bagian kurva yag akan dipasangkan
digunting kecil-kecil (klip) mengikuti bentuk kurva sebelum tanda pola
yang akan dijahitkan pada bagian badan, Selanjutnya kerah dibalik dan
bagian buruk bertemu dan bagian baik berada pada bagian luar. Setelah
dipres dijahitkan pada bagia badan. Kampuh dijahit ke arah dalam pada
kerah bagian bawah. Selanjutnya diselesaihan dengan tusuk soom halus
6). Cara Memasang Lengan Jas
Memasang lengan jas yang baik sehingga diperoleh hasil yang
rapi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : menjahit kerung
lengan bagian atas dengan benang longgar atau menggunakan ukuran
setikan longgar. Cara ini dilakukan untuk menyesuaikan ukuran kerung

22
lengan pada bagaian lengan dan kerung lengan pada bagian badan yang
cenderung lebih besar. Memasang lengan dengan menyatukan garis
princes bagian muka dan sambungan lengan bagian depan dengan
menggunakan jarum pentul. Demikian juga untuk princes bagian
belakang dengan sambungan lengan bawah bagian belakang. Memberi
tanda pada bagian puncak kerung lengan sambil merapikan dan
meratakan setikan renggang, kemudian disemat dengan menggunakan
jarum pentul.

(Bintang Elle Siamnjuntak: 2016)

Gambar 41. Cara Memasang Lengan Jas

Menjahit lengan dari bagian dalam atau bagian buruk, dimulai dari
posisi kerung lengan bagian bawah sesui dengan tanda kampuh. Proses
penjahitan dilakukan dengan teliti dan jangan sampai terjadi lipatan,
padaawal dan akhir jahitan dikunci dengan jahtan balik. Pemasangan

23
lengan diakhiri dengan menyeterika dari bagian dalam, sehingga
hasilnya rapi.
a. Menentukan prosedur pembuatan busana costum made jas three pieces
1 Menjahit garis hias prinses badan muka
2 Membuat lubang kancing passepoil
3 Membuat saku dalam dengan klep
4 Menjahit kerah jas
5 Menjahit garis prinses bagian belakang
6 Membuat belahan mitered corner
7 Menjahit sisi lengan bahan bahan utama dan bahan furing
8 Menjahit furing bagian muka dengan lapisan facing
9 Mempress sambungan kampuh
10 Menyambung bahu badan muka dan belakang bahan utama dan
furing
11 Menjahit lapisan facing dengan badan utama bagian tengah muka
12 Memasang kerah jas ke lingkar leher badan
13 Memasang lengan ke lingkar kerung lengan badan
14 Pressing tiap bagian kampuh dan tepi jahitan
15 Menjahit kelim jas dengan teknik kelim gantung

4. Forum Diskusi
Sekarang, mari kita diskusikan materi pada kegiatan belajar 3
ini. Silakan berdiskusi terkait pertanyaan yang diajukan oleh dosen.
Keaktifan Anda dalam berdiskusi adalah bagian dari penilaian.
Busana costum-made jas threepieces merupakan busana yang
dikenakan pada kesempatan kerja yang sifatnya formal. Dalam dunia
kerja, penampilan busana menunjang profesionalisme dan meningkatkan
kepercayaan konsumen.
a. Sesuai dengan fungsinya, deskripsikan persyaratan bahan utama dan
bahan pendukung yang harus dipenuhi untuk pembuatan jas three

24
pieces ?
b. Identifikasi contoh-contoh bahan dimaksud yang banyak ditemukan
di pasaran !

C. Penutup
1. Rangkuman
Pola jas three pieces terdiri atas: I) Pola jas single breastead, pola
lengan jas dan pola rok untuk bahan utama, 2) Pola Interfacing. dan 3)
Pola Lining atau furing untuk bahan pembantu.
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan jas tree pieces terdiri dari
bahan utama, bahan pendukung dan bahan pembantu. Bahan utama yang
tepat untuk membuat jas harus memiliki tekstur yang padat, tidak terlalu
tebal, mudah dibentuk dan tidak melangsai, contohnya adalah kain yang
unsur bahan woll, silk woll, semi woll. Bahan pembantu adalah bahan
tambahan yang dipasang sebagai bahan pelapis pada bagian buruk bahan
utama. Fungsinya untuk membentuk, menompang, menjaga bahan utama
agar kokoh tetap kuat dari gesekan, lipatan, tekanan, rendaman serta
berfungsi sebagai pemberi rasa nyaman, sejuk, hangat serta menghindari
dari rasa gatal ketika jas dikenakan. Bahan pembantu yang dipergunakan
untuk jas adalah lining dan interfacing.
Peralatan yang digunakan hampir sama dengan peralatan yang
digunakan untuk menjahit busana yang lain. Untuk mendapatkan jas tree
pieces yang rapi harus dilakukan pengepresan berulang kali. Alat-alat yang
digunakan untuk mengepres: 1) papan seterika dan setrika uap, 2) seam
roll, 3) tailor` ham (bantalan tailor), 4) point presser, 5) wodden clapper,
6) sleeve board, 7) press mit, 8) kain untuk alat pengepres, atau untuk
bidang lebar bisa menggunakan mesin press.
Beberapa teknik menjahit yang perlu diperhatikan pada waktu men-
jahit jas tree pieces, yaitu: 1) teknik menjahit dan mengepres kampuh, 2)

25
memasang interfacing, 3) memasang lengan, 4) memasang padding, dan
5) memasang lining.
Prosedur pembuatan busana costum made jas three pieces : 1)
menjahit garis hias prinses badan muka, 2) membuat lubang kancing
passepoil. 4) membuat saku dalam dengan klep, 5) menjahit kerah jas, 6)
menjahit garis prinses bagian belakang, 7) membuat belahan mitered
corner, 8) menjahit sisi lengan bahan bahan utama dan bahan furing, 9)
menjahit furing bagian muka dengan lapisan interfacing, 10) mempress
sambungan kampuh, 11) menyambung bahu badan muka dan belakang
bahan utama dan furing, 12) menjahit lapisan interfacing dengan badan
utama bagian tengah muka, 13) memasang kerah jas ke lingkar leher
badan, 14) memasang lengan ke lingkar kerung lengan badan, 15)
pressing tiap bagian kampuh dan tepi jahitan, 16) menjahit kelim jas
dengan teknik kelim gantung

2. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang disediakan !
1. Bahan untuk membuat jas terdiri dari bahan utama, bahan pendukung, dan
bahan pembantu. Untuk menghasilkan jas yang bagus membutuhkan
bahan utama yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Tebal, mengkilap, kaku, tidak tahan terhadap suhu tinggi

b. Lentur, padat, mudah dibentuk, tahan terhadap suhu yang tinggi

c. Lentur, tidak terlalu tebal, tidak tahan terhadap suhu tinggi

d. Tebal, padat, sulit dibentuk, tidak tahan terhadap suhu tinggi

e. Lentur, padat, mudah dibentuk, tidak tahan terhadap suhu yang tinggi

f. Lentur, tidak mudah dibentuk, tidak tahan terhadap suhu yang tinggi

2. Woll merapakan bahan terbaik untuk membuat jas three pieces, karena
sifatnya yag sangat higroskopis sehingga terasa dingin jika dikenakan.

26
Tetapi karena harganya mahal dan seiring dengan perkembangan industri
tekstil maka banyak digunakan bahan sintetis high twist dan tetoron rayon
(TR). Kelemahan bahan ini adalah :

a. Tidak mudah kusut

b. Tidak dapat menyerap air

c. Tidak mudah susut

d. Pilihan warna lebih banyak

e. Tekstur lebih bervariasi

3. Bahan untuk membuat jas terdiri dari bahan utama, bahan pendukung, dan
bahan pembantu. Bahan pembantu yang digunakan sebagai bahan pelapis
pada bagian buruk jas adalah :

a. Facing dan interfacing

b. Facing dan lining

c. Interfacing dan lining

d. Lining dan underlying

e. Underlying dan underlining


4. Bahan pelapis ini berfungsi memperkokoh dan memberi bentuk pada
tampilan jas. Terdapat dua macam bahan pelapis dengan sifat yang
berbeda, Bahan pelapis yang memiliki sifat drape (melangsai). halus dan
lentur biasanya digunakan pada bagian kelepak jas dan kerah adalah:

a. Kufner b. Dormeuil
d. Fisofik
c. Bubat

e. Sateen
5. Dalam pembuatan jas bahan ini dipergunakan untuk finishing sehingga
diperoleh lapisan dalam yang rapih, nyaman, hangat dan terasa halus pada
permukaan kulit. Bahan tersebut adalah:

27
a. Facing b. Uderlining
d. Underlaying
c. Lining

e. Interfacing
6. Teknik tailoring merupakan teknik menjahit yang banyak menggunakan
keterampilan tangan, sehingga hasil jahitan rapih, kuat dan berkualitis
tinggi. Teknik tailoring sangat sesuai untuk pembuatan jas threepieces
yang mempunyai karakteristik bagian luar dan bagian dalam sama
rapihnya. Berikut adalah peralatan yang digunakan untuk pengepresan
kampuh buka :

a. Seterika uap, papan seterika, dan tailor`s ham


b. Seterika uap, papan seterika, dan Point Presser
c. Alas seterika, setrika uap, dan seam roll
d. Alas seterika, Seterika uap, dan wooden clapper
e. Alas seterika, Seterika uap, dan point Presser
7. Untuk mendapatkan hasil yang sempurn, busana custom made yang dibuat menggunakan
teknik tailoring harus dilakukan pengepresan berulang-ulang. Pengepresan kampuh
yang berujung lancip, runcing atau menyiku sebelum dibalik
membutuhkan alat :
a. Seterika uap, papan seterika, dan tailor`s ham
b. Seterika uap, papan seterika, dan Point Presser
c. Alas seterika, setrika uap, dan seam roll
d. Alas seterika, Seterika uap, dan wooden clapper
e. Alas seterika, Seterika uap, dan point Presser
8. Teknologi menjahit yang diterapkan pada busana sangat berpengaruh
pada kualitas produk yang dihasilkan. Jas single breasted dari three pieces
menggunakan bahan utama yang cukup tebal menggunakan teknik tailoring. Penyelesaian
tepi kampuh buka yang tepat adalah :
a. Kampuh diselesaikan dengan obras
b. Tiras diselesaikan dengan digunting zigzag
c. Tiras diselesaika dengan disoom

28
d. Tiras kampuh buka diselesaikan dengan rompok
e. Kampuh diselesaikan dengan kampuh kostum
9. Lining merupakan lapisan keseluruhan bagian dalam dari busana tailoring, Fungsi lining
untuk menutup semua kampuh sehingga busana tailoring menjadi rapi, bagian luar
maupun bagian dalam jas. Agar diperoleh jas yang rapi bahan lining :

a. Dipotong sama dengan bahan utama


b. Sama dengan bahan utama ditambah kampuh dan kelim
c. Panjang lining diberi selisih 2 cm lebih pendek dari bahan utama
d. Panjang lining diberi selisih 2 cm lebih panjang dari bahan utama
e. Pemotongan lining sama dengan pola bahan utama
10. Untuk menghasilkan jas single breasted yang bagus sebaiknya
menggunakan lining yang sesuai dengan jenis bahan utama, warna bahan
utama, sifat luntur, dan susut kain. Agar diperoleh pas suai yang baik,
maka pola lining perlu diberi kelonggaran :
a. Pola tengah muka ditambah 6 cm
b. Pola tengah belakang ditambah 6 cm
c. Pola tengah belakang ditambah 3 cm
d. Sambungan princes depan dan belakang diberi kelonggaran 3 cm
e. Sambungan sisi kanan dan kiri diberi kelonggaran 3 cm

29
DAFTAR PUSTAKA

Bintang Elly Simanjuntak, 2016, Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian


Tata Busana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Goet Poespo, 2009, Tailoring, Yogyakarta: Kanisius

HelenJosepsh-Amstrong, 2010, Patternmaking for fashion design fifth


edition, LosAngles: Prentice Hall.

Hannelore Eberle, et al, 1999, Clothing Technology from fibre to fashion,


Second Edition, Verlag Europa-lehrmittel

Lily Silberberg and Martin Shoben, 1992, The Art of DressModelling,


Hongkong: Thomson

Sicilia Sawitri dkk. 1997, Tailoring, Yogyakart: FIP IKIP Yogyakarta

http://danitailor.blogspot.com/2015/09/cara-menjahit-saku-vest-atau-
kantong.html
https://fitinline.com › article › read › bahan-pelapis-busana-interlining
http://puputhendriyani.blogspot.com/2015/01/bahan-pelapis-busana-
interfacing.html

http://garmenstudionline.blogspot.com/2013/01/fusing-dan-bahan-
pelapis.html
https://ontbpwjt.wordpress.com/2016/03/11/penggunaan-dan-penempatan-
bahan-pelapis/comment-page-1/
https://fitinline.com/article/read/peralatan-esensial-jahit-menjahit-bagian-
3/
http://nurcahyati2013.blogs.uny.ac.id/2018/03/07/tutorial-teknik-menjahit-
kampuh-kostum-busana/
https://fitinline.com/article/read/cara-memasang-interlining-pada-
busana/

30

Anda mungkin juga menyukai