Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fikri Subakti Priatna

NIM : 2222010595

Nama Dosen : Sunandie Eko Ginanjar, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Pend. Pancasila & Kewarganegaraan

 Identitas Nasional
Identitas secara umum berarti data dan unsur–unsur yang menerangkan detail pribadi seseorang atau
pun benda. Lebih khususnya identitas dalam kaitannya dengan nasionalisme yakni menjelaskan tentang
sifat yang menjelaskan kesesuaian pribadi, kelompok, komunitas dan negara. Jadi intinya, makna
identitas di sini tidak hanya terpaku pada satu individu maupun golongan.

Adapun kata ‘nasional’ berarti sebuah unit yang di dalamnya tertuang banyak ragam perbedaan yang
disatukan dalam kesamaan. Perbedaan di dalamnya setidaknya meliputi agama, budaya, bahasa, ras
juga adat istiadat dan lain-lain.

Dengan begitu, setiap negara pastinya akan memilki Identitas Nasionalnya masing-masing. Dan tentu
tidak akan mungkin ada persamaan. Setiap negara punya rekam jejak dan histori masing-masing yang
kemudian membentuk suatu ciri khas.

Sebagaimana namanya, Identitas Nasional juga tentunya lebih merujuk pada unsur nasionalisme.
Adapun sifat dari Identitas Nasional ini adalah bisa disebut sebagai barang buatan (sekunder). Karena
sebelum adanya Identitas Nasional di suatu bangsa, telah lebih dahulu mempunyai identitas utama
(primer), yaitu suku bangsa.

Disebut ‘buatan’ juga karena Identitas Nasional itu sendiri bisa disebut merupakan sebuah produk yang
dibuat. Melalui serangkaian musyawarah yang dilakukan, maka kemudian disetujui dan disepakati
sebagai identitas suatu bangsa.

Pengertian Identitas Nasional adalah suatu himpunan nilai-nilai kebudayaan yang berkembang dalam
ragam aspek kehidupan berbangsa. Semua bercampur baur dari ragam suku, agama, dll untuk kemudian
dikumpulkan dalam sebuah unity/kesatuan. Yang mana di Indonesia sendiri mengacu pada Pancasila
sebagai dasar negara dan juga semboyan Bhineka Tunggal Ika.

 Hakikat Identitas Nasional

Dalam kehidupan bernegara yang belandaskan pancasila, maka hakikat indentitas naisonal kita tidak lain
adalah Pancasila itu sendiri. Yang mana dalam pengaplikasiannya tergambar dalam kehidupan kita
sehari-hari. Selebihnya juga dijelaskan dalam peraturan perundang-undangan. Yang mana secara
normatif dialaksanakan dalam interaksi di masyarakat dalam ruang lingkup nasional.
Sehingga nilai-nilai kebudayaan yang kita anut dan tercermin sebagai Identitas Nasional itu sangat
bersifat terbuka. Dalam artian bisa terus menerus berkembang seiring dengan adanya kemauan dan
kemajuan dari masyarakat itu sendiri.

Sebagai konsekuensinya, maka Identitas Nasional bisa dengan bebas ditafsirkan. Bahkan mungkin diberi
penamaan baru agar tetap berlaku dan relevan dengan kondisi terkini yang ada.

 Teori Paham Integralistik


Teori integralistik berarti negara tidak untuk menjamin kepentingan individu. Bukan pula untuk
kepentingan golongan tertentu, tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhya sebagai atu
kesatuan yang integral.[1]
Pada saat itu terdapat lima hal yang dibawa oleh soepomo untuk menciptakan suatu dasar Negara yang
disebutnya dengan Negara Integralistik yang dinilai lebih sesuai dengan semangat kekeluargaan.
Sehingga melahirkan lima pokok pikiran terdiri atas berikut :
1. Paham Negara Persatuan yang mana Negara Indonesia merupakan Negara dengan banyak
golongan maka diharpakan dengan totalitas dan intergralitas mampu menyatukan semua
golongan yang ada
2. Warga Negara hendaknya tunduk kepada Tuhan supaya ingat kepada Tuhan sesuai dengan
kepercayaan setiap golongannya.
3. Sistem Badan Permusyawaratan
4. Ekonomi Negara bersifat Kekeluargaan
5. Hubungan antar bangsa bersifat Asia Timur Raya

Sumber Referensi :

https://inspirilo.com/identitas-nasional/

https://pratiwiitiwi.blogspot.com/2013/06/soepomo-dan-negara-integralistik.html

Anda mungkin juga menyukai