System pertanian saat ini, khususnya Indonesia sering menggunakan herbisida sintetis untuk
mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman seperti gulma. Gulma merupakan
tumbuhan yang tumbuh disekitaran tanaman budidaya yang kehadiranya tidak diinginkan
pada lahan pertanian karena menurunkan hasil produksi optimum tanaman tersebut.
Keberadaan gulma yang dibiarkan tumbuh pada tanaman budidaya akan menurunkan kualitas
maupun kauntitas hasil panen. Penurunan hasil panen oleh gulma di sebabkan karena adanya
kompetisi unsur hara yang terjadi antara gulma dan tanaman budidaya. Dalam upaya
mengendalikan gulma penggunaan herbisida kimia terlalu berbahaya bagi lingkungan
sehingga untuk mncegah hal ini maka di gunakan gunakan herbisida nabati. Salah satu
tanaman yang bisa diolah menjadi herbisida nabati dan memiliki kemampuan untuk
mengendaliakan gulma adalah tanaman jati. Tanaman jati adalah salah satu tanaman yang
kaya akan alelopati. Alelopati adalah sejenis senyawa beracun yang di keluarkan oleh
tumbuhan dan dapat mengahambat pertumbuhan dan perkecambahan tanaman lain yang
tumbuh di sekitarnya.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat keefektifan herbisisda ekstrak
daun jati dalam menekan pertumbuhan gulma.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu gunting, blender, wadah plastic, kain
penyaring, spriyer, batang pengaduk, kamera dan alat tulis menulis.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu daun jati, air dan alcohol 70%.
Prosedur kerja
1. menyediakan semua alat dan bahan yang akan di gunakan
2. daun jati merah di potong potong menjadi kecil menggunakan gunting
3. daun jati dihaluskan sampai menjadi bubuk menggunakan blender
4. bubuk dau jati di kering anginkan menngunakan suhu ruang
5. mengambil bubuk daun jati sebanyak 150 gram kemudian di campur dengan alcohol
400 ml lalu diamkan selama 10 jam
6. jam campuran tadi di peras hingga menghasilkan ekstrak daun jatinya.
7. Ekstrak daun jati siap di gunakan
Prosedur pengaplikasian
Pengaplikasian herbisida ekstrak daun jati yaitu di lakukan dengan mencampurkan sebanyak
200 ml ekstrak daun jati dengan 10 liter air kedalam alat penyemprot. Pengaplikasainya di
lakukan dengan cara menyemprotkan langsung ke gulma di sekitaran pertanaman tanpa
mengenai tanaman budidaya.
Gambar (a). Sebelum pengaplikasian bioherbisisda ekstrak daun jati (b) hari ke tiga
setelah pengaplikasian bioinsektisida ekstrak daun jati
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
Saran dalam praktikum ini yaitu sebaiknya dosis herbisida ekstrak daun jati di tambah
lebih banyak dari perlakuan sebelumnya agar kekuatan membasmi gulmanya lebih besar.