Tentang
Tentang
Tentang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KOMPETENSI INTI
Oleh :
SYOFRIOZA
2114020128
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Syafrudin Nurdin, M.Pd.
Puji syukur dengan hati dan pikiran yang jernih kehadirat Allah Subahanahu Wa
Ta’ala karena dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas ini dalam bentuk “Standar kompetensi lulusan dan
kompetensi inti” dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya sekalian, yang dengan penuh
kesetiaan dan telah mengorbankan jiwa dan raga maupun hartanya demi tegaknya
syiar islam yang pengaruh dan manfaatnya masih dapat kita rasakan pada saat
sekarang ini.
Chapter Report (Laporan Buku) ini Penulis buat dalam rangka memenuhi tugas
Ujian Tengah Semester pada Semester Ganjil tahun akademik 2022/2023 program
S1 UIN IMAM BONJOL PADANG dalam mata kuliah pengembangan kurikulum yang
di bimbing oleh Bapak Prof. Dr. H. Syafrudin Nurdin, M.Pd.
Penulis sadar dengan selesainya tugas ini bukan berarti terlepas dari
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu penulis menerima semua kritikan
dan saran dari para pembaca dan terutama kepada bapak dosen pembimbing mata
kuliah ini, demi kesempurnaan tugas ini dan demi bertambahnya wawasan kami
sebagai mahasiswa. Akhirnya semoga, tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamin ya robbal alamin.
Syofrioza
ii
2114020045
DARTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DARTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Permasalahan 2
C. Identitas Buku 2
D. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Apa yang dimaksud dengan standar kompetensi lulusan(SKL)? 4
B. Apa pembeda rumusan SKL pada tiap jenjang? 5
C. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi Inti (KI)? 7
D. Apakah ada pembeda kompetensi inti(KI) pada tiap jenjang? 8
E. Bagaimana Kedudukan Kompetensi Inti (Kompetensi Inti) KI? 9
F. Apakah yang dimaksud dengan KD(Kompetensi Dasar)? 10
G. Bagaimana Keterkaitan antara SKL, KI, Dan KD? 10
H. Bagaimana kedudukan KI Aspek sikap dengan aspek pengetahuan dan
keterampilan? 11
BAB III PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
sekolah. Peran guru adalah sebagai pengajar, pembimbing, manajer, maupun
ilmuwan, yang dituntut mencurahkan segala kemampuannya sehingga
pelaksanaan kurikulum tersebut dapat berhasil.
B. Permasalahan
C. Identitas Buku
2
D. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik yang telah lulus jenjang
SD,SMP, adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik yang telah
lulus jenjang SMP. SKL SMA adalah kompetensi yang harus dikuasain oleh
peserta didik yang telah lulus jenjang SMA.
SKL Dalam kurikulum 2013 tidak berbasis mata pelajaran; ini karena
SKL untuk semua mata pelajaran pada semua kelas pada jenjang tertentu
adalah sama. Inilah yang membedakan SKL kurikulum 2013 dengan SKL
KTSP. SKL KTSP berbasis mata pelajaran sehingga rumusan SKL tiap mata
pelajaran berbeda.
5
Di samping terdapat persamaan SKL pada tiap jenjang, terdapat pula
perbedaannya, yaitu terletak interaksinya. Untuk jenjang SD, lingkup
interaksinya adalah interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam Dilingkungan rumah,sekolah dan tempat bermain. Untuk jenjang SMP,
lingkup interaksinya adalah interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam Dilingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Untuk jenjang
SMP, lingkup interaksinya adalah interaksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sementara
itu, untuk jenjang SMA, lingkup interaksinya adalah berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dlaam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Perbedaan SKL ranah pengetahuan tampak pada jenis pengetahuan
dan lingkup fenomena dipilih menjadi tiga, yaitu faktual atau
konseptual,prosedural,dan metakoognitif. Pengetahuan faktual disebut juga
dengan pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan yang memuat informasi-
informasi yang bersifat faktual(Marzano,1988). Sebagai contoh, ketika
membaca surat kabar, pengetahuan faktual nya adalah siapa,apa,kapan,dan
dimana. Lebih lanjut, dijelaskan oleh marzano bahwa pengetahuan prosedural
adalah sejumlah informasi tentang bagaimana suatu aktifitas dilakukan yang
lazim yang dikenal dengan pertanyaan bagaimana suatu aktivitas dilakukan
yang lazim dikenal dengan pertanyaan bagaimana. Bagaimana meringkas,
bagaimana membuat simpulan (Marzano, 1988).
Pengetahuan metakognitif yang oleh Marzano disebut dengan
pengetahuan kondisional memuat informasi tentang mengapa sesuatu terjadi,
mengapa ia bersikap seperti itu, mengapa pendekatan itu lebih bagus
daripada yang lain.
Dilihat dari jenis pengetahuannya dan fenomena kajiannya, jenjang SD
jenis pengetahuannya faktual dan konseptual dengan fenomena yang diamati
terkait fenomena dan kejadian Dilingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain. Untuk jenjang SMP, jenis pengetahuannya faktual, konseptual, dan
prosedural fenomena yang diamati terkait Fenomena dan kejadian yang
tampak mata. Jenjang SMA, jenis pengetahuannya
faktual,konseptual,prosedural, dan metakognitif dan fenomena yang diamati
terkait penyebabb serta dampak fenomena dan kejadian.
6
SKL ranah keterampilan, arahnya adalah pemilikan kemampuan
berpikir dan tidakak yang produktif dan kreati. Produktivitas dan kreativitas
dalam menghasilkan sebagai buah dari pemikiran adalah target dari ranah
ketrampilan. Hasil karya atau produk yang dihasilkan untuk semua jenjang
sama, yaitu ranah konkret (menghasilkan sesuatu dengan keterampilan fisik,
seperti menenun, menggergaji, meliput selimut) ; dan ranah abstrak
(menghasilakan karya sebagai hasil dari buah pikiran atau imajinasi, seperti
menghasilkan karya puisi,cerpen, drama, laporan hasil
observasi,desain/rancangan atau kerangka teks, dll). Ranah keterampilan
dalam kurikulum 2013 ini dapat diartikan sebagai penggunaan pengetahuan
untuk membuahkan hasil produk produk kreatif dan inovatif baik produk
ide/desain(abstrak) maupun produk konkret/fisik.
Untuk jenjang SD, target keterampilan yang dimiliki lulusan adalah
produk dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya. Ranah konkret, misalnya melalukan pencangkokan tumbuhan,
membuat anyaman, sedangkan ranah abstrak, seperti membuat puisi atau
menulis laporan hasil observasi, atau membuat desain motif batik. Untuk
jenjang SMP, targetnya adalah produk dalam ranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. Untuk
jenjang SMA, targetnya adalah produk dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri.
Perbedaan tiap jenjang untuk aspek keterampilan tersebut juga terkait dengan
kualitas produk yan dihasilkan. Aspek kemandirian dan penggunaan beragam
sumber adalah kualitas produk yang dituntut untuk jenjang SMA. Selain itu,
menghasilkan produk dengan menerapkan yang pengetahuan yang telah
dipelajari disekolah dan dengan sumber lain yang sejenis. Belum ada tuntutan
kemandirian untuk jenjang SMP. Jenjang SD Tuntutannya adalah
menghasilkan produk sesuai Dengan tugas yang diberikan oleh guru. Tidak
ada tuntutan kemandirian dan penggunaan beragam sumber untuk
menhasilkan produk dijenjang SD.
7
SKL Dalma bentuk Kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik uang telah
menyelasaikam pada satuan pendidikan terntentu atau jenjang pendidikan
tertentu, yang dikelompokkan kedalam aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan (afektif,kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills
dan soft skills.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, KI merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizonta kompetensi dasar. Organisasi
vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar
satu kelas atau jenjang pendidikan kekelas/jenjang diatasinya sehingga
memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata
pelajaran dengan konten kompetensi dasar mata pelajaran yang berbeda
dalam SAU minggu pertemuan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat.
KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu
berkenaan dengan sikap spiritual(Kompetensi Inti1), Sikap sosial
( Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi inti 3), dan penerapan
pengetahuan(Kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dalam
pengembangan kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan
sikap spiritual dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (Indirect
teaching), yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
( kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti
kelompok 4).
8
operasional yang menunjukkan adanya gradasi sikap dan tingkatan berpikir
pada ketiga ranah tersebut.
Pada ranah afektif dimensi ketuhanan, untuk jenjang SD, peserta didik
diharapkan menerima dan menjalankan ajarna agama yang dianutnya. Pada
jenjang SMP Peserta didik mulai dituntut memiliki sikap yang lebih tinggi,
yaitu menghayati dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. Sementara
itu, pada jenjang SMA Perilaku tertinggi yang dituntut, yaitu menghayati dan
mengamalkan ajaran agamanya.
Gradasi tersebut selaras dengan taksonomi/hierarki perilaku untuk
ranah sikap. Pada ranah sikap dimensi sosial, untuk jenjang SD, peserta didik
diharapkan memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,santun,peduli, dan
percaya diri. Pada jenjang SMP, peserta didik mulai dituntut memiliki sikap
yang lebuh tinggi, yaitu menghayati dan menghargai perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan.
Pada ranah pengetahuan, jenjang kemampuan berpikir yang dituntut
untuk SD adalah memahami pengetahuan faktual. Pada jenjang SMP,
kemampuan berpikir yang dituntut setingkat lebih tinggi, yaitu memahami dan
menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, serta prosedural. Pada jenjang
SMA, kemampuan berpikir yang dengan pernyataan faktual, konseptual,
prosedural, dan meta kognitif. Pengetahuan faktual dan konseptual terkait
dengan informasi tentang apa, siapa, kapan, dan dimana. Pengetahuan
prosedural terkait dengan pertanyaan bagaimana. Sedangkan pertanyaan
metakognitif terkait dengan pertanyaan mengapa.
Pada ranah keterampilan, kemampuan produktif kreatif dituntut pada
jenjang SD Adala menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis. Pada jenjang SMP, kemampuan produktif kreatif yang dituntut
adalah mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret( Menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, Dan membuat) dan ranah abstrak
( menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sementara
itu pada jenjang SMA, kemampuan produktif kreatif yang dituntut adalah
mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak.
Selain rumusan kata kerja operasional, perbedaan KI Tiap jenjang juga
tampak pada lingkup interaksi/lingkungan yang akan menentukan kedalaman
9
materi. Dilihat dari interaksinya, ranah sikap untuk jenjang SD dibatasi pada
lingkungan keluarga, sekolah dan tempat bermain. Pada jenjang SMP, lingkup
interaksi sudah meluas mulai dari lingkungan sosial,alam, dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya. Lagi pula, pada jenjang SMA Lingkup
interaksinya lingkungan sosial dan alam pergaulan dunia.
Lingkungan interaksi ranah pengetahuan untuk jenjang SD Terbatas
pada pengetahuan faktual yang dijumpai dirumah, sekolah. Pada jenjang SMP,
sudah meluas pada pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural terkait
dengan fenomena dan kejadian tampak mata. Sementara itu, pada jenjang
SMA, meluas pada pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Lingkup interaksi ranah keterampilan untuk jenjang SD Terbatas
pengetahuan faktual. Untuk jenjang SMP, meluas pada ranah konkret dan
abstak sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori. Pada jenjang SMA, juga meluas pada ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
10
Demikian juga kompetensi inti jenjang SMP memuat tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti SMP ini, digunakan
sebagai acuan untuk mengembangkan KD pada semua mata pelajaran yang
ada di SMP.
Kompetensi inti jenjang SMA Memuat tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti SMA ini, digunakan sebagai
acuan untuk mengembangkan KD pada semua mata pelajaran yang ada di
SMA.
11
H. Bagaimana kedudukan KI Aspek sikap dengan aspek pengetahuan dan
keterampilan?
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah ditulis oleh penulis sebelumnya,
maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan standar kompetensi lulusan(SKL)?
SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap,pengetahuan, dan keterampilan (Salinan lembaran
permendikbud No.54 tahun 2013). Selain itu, SKL digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,standar penilaian
pendidikan,standar pendidik dan tenaga kependidikan,standar sarana dan
prasarana,standar pengelolaan,dan standar pembiayaan.
2. Apa pembeda rumusan SKL pada tiap jenjang?
Perbedaannya, yaitu terletak interaksinya. Untuk jenjang SD, lingkup
interaksinya adalah interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam Dilingkungan rumah,sekolah dan tempat bermain. Untuk jenjang SMP,
lingkup interaksinya adalah interaksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam Dilingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
3. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi Inti (KI)?
Kompetensi inti adalah operasionalisasi atau jabatan lebih lanjut
dari SKL Dalma bentuk Kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik
uang telah menyelasaikam pada satuan pendidikan terntentu atau jenjang
pendidikan tertentu.
4. Apakah ada pembeda kompetensi inti(KI) pada tiap jenjang?
Kompetensi inti memuat tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan Dan
keterampilan. Apabila dicermati dengan seksama, perbedaan mendasar
rumusan KI pada tiap jenjang tampak nyata pada penggunaan kata kerja
operasional yang menunjukkan adanya gradasi sikap dan tingkatan
berpikir pada ketiga ranah tersebut.
5. Bagaimana Kedudukan Kompetensi Inti (Kompetensi Inti) KI?
Dapat diartikan bahwa kompetensi inti adalah jabatan dari SKL.
13
Kompetensi inti jenjang SD memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Kompetensi inti SD Ini, digunakan sebagai acuan untuk
mengembangakan KD pada semua mata pelajaran yang ada di SD.
B. Saran
Demikian penulisan Chapter Report (Laporan Buku) ini. Dalam Laporan
buku ini penulis menyarankan pada pembaca yang ingin mendalami masalah
kurikulum serta Peran Guru dalam Pengemangan Kurikulum, setelah
membaca chapter report ini, dan membaca sumber lain yang lebih lengkap.
Marilah kita belajar untuk menjadi calon guru yang profesional.
14