Anda di halaman 1dari 3

Nama : Faradhila Syifa A

NIM : G0A022024
Kelas : 1A

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


PERAWAT – KLIEN

Kondisi pasien : Ny. Laura berumur 40 tahun. Masuk Rumah Sakit dengan
diagnosa media kanker payudara ganas dan harus segera
dilakukan operasi. Ia mengeluh bahwa gejala nyeri datang tiba
tiba dibagian payudaranya. Perawat mendatangi Ny. Laura
untuk menyampaikan prosedur operasi, tetapi Ny. Laura
mengeluh takut dan cemas akan ada kegagalan saat operasi.

Diagnosa keperawatan : Ansietas

Rencana keperawatan : 1. Bina hubungan saling percaya


2. Memantau kondisi yang menunjukkan peningkatan kecemasan klien.
3. Memberikan informasi tentang segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi.
4. Ajarkan teknik relaksasi diri dan pengendalian perasaan negatif.

a. Fase orientasi
Salam terapeutik :
Perawat : “Selamat Pagi Bu.”
Klien : “Selamat Pagi juga Sus.”
Perawat : “Perkenalkan saya perawat Rara Angelica yang bertugas pada pagi hari ini
pukul 07.00 pagi sampai 14.00 siang nanti. Bisa Ibu sebutkan nama dan
tanggal lahirnya?.”
Klien : “Nama saya Laura Nawda biasa dipanggil Laura dan tanggal lahir saya 23
Maret 1980”
Perawat : “Boleh saya lihat gelang pasiennya?”
Klien : “Iya silahkan Sus.”
Kontrak :
Perawat : “Baik benar ya dengan Ibu Laura. Bagaimana perasaan ibu sekarang? Ibu
akan menjalani operasi kanker payudara ya. Setelah ini saya akan
menyampaikan prosedurnya.”
Klien : “Payudara saya sering tiba-tiba nyeri Sus dan saya cemas serta takut.
Takut operasi itu gagal.”
Perawat : “Baik saya paham Bu, itu adalah kondisi wajar ketika seseorang akan
dilakukan operasi. Bagaimana jika setelah ini saya memberikan Ibu informasi
tentang prosedur operasi ini saya akan mengajarkan Ibu teknik relaksasi
secara mandiri untuk mengatasi kecemasan Ibu. Tidak lama Bu mungkin
sekitar 15 menit dan kita melakukannya disini. Apakah Ibu bersedia?”
Klien : “Iya saya bersedia Sus.”
Perawat : “Ibu tidak perlu khawatir, karena privasi ibu pasti Saya jaga.”

b. Fase Kerja :
Perawat : “Baik Bu kita mulai, apakah Ibu sudah siap? Ibu tidak usah khawatir,
Operasinya pasti lancar, Dokternya juga sudah ahli. Jadi besok saat operasi
Ibu akan dilakukan pembiusan total, jadi nanti pada baian seluruh tubuh akan
mati rasa.”
Klien : “Iya Sus untuk sekarang saya sudah tidak cemas, Tapi saya takut jika besok
saya cemas lagi. Apa yang harus saya lakukan Sus?”
Perawat : “Jika besok Ibu mengalami cemas lagi. Ibu bisa melakukan teknik relaksasi
dengan cara menarik nafas melalui hidung secara dalam dan keluarkan melalui
mulut secara perlahan-lahan, dan lakukan secara berulang-ulang”
Klien : “Oh iya baik Sus.”

c. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif/obyektif :
Perawat : “Baiklah, setelah kita berdiskusi bagaimana perasaan Ibu sekarang?”
Klien : “Saya merasa lebih rileks dan tenang, karena sudah tahu cara mengatasi
kecemasan saya.”
Perawat : “Saya sangat senang mendengar Ibu sudah lebih rileks, tenang, dan sudah
memahami cara mengatasi kecemasan.”

Kontrak yang akan datang :


Perawat : “Baik kalau begitu, apa ada yang ingin ditanyakan?”
Klien : “Tidak Sus.”
Perawat : “Jika Ibu merasakan cemas itu datang kembali. Ibu bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam yang saya ajarkan tadi.”
Klien : “Iya Sus.”

Rencana tindak lanjut :


Perawat : “Baik kalau begitu saya akan kembali ke ruang perawat, nanti apabila Ibu
membutuhkan bantuan saya, Ibu bisa menekan bel yang ada disamping Ibu atau salah
satu keluarga Ibu bisa memanggil Saya di ruang perawat. Terimakasih atas kerjasamanya
Bu. Semoga operasinya lancar dan segera pulih ya Bu.”
Klien : “Iya Sus terimakasih.”
Perawat : “Sama-sama. Saya permisi dulu Bu. Selamat pagi.”
Klien : “Selamat pagi juga Sus.”

Anda mungkin juga menyukai