0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan1 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Siswa mengikuti program live in di desa Kadileben untuk pertama kalinya. Ia mengalami kesulitan beradaptasi dengan tidur di atas kayu bukan kasur dan mandi di dekat kandang hewan. Namun, pengalaman tersebut membuatnya bersyukur atas kehidupan yang lebih nyaman yang dimilikinya dan mengajarkannya untuk terus berbuat baik meski sulit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Siswa mengikuti program live in di desa Kadileben untuk pertama kalinya. Ia mengalami kesulitan beradaptasi dengan tidur di atas kayu bukan kasur dan mandi di dekat kandang hewan. Namun, pengalaman tersebut membuatnya bersyukur atas kehidupan yang lebih nyaman yang dimilikinya dan mengajarkannya untuk terus berbuat baik meski sulit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Siswa mengikuti program live in di desa Kadileben untuk pertama kalinya. Ia mengalami kesulitan beradaptasi dengan tidur di atas kayu bukan kasur dan mandi di dekat kandang hewan. Namun, pengalaman tersebut membuatnya bersyukur atas kehidupan yang lebih nyaman yang dimilikinya dan mengajarkannya untuk terus berbuat baik meski sulit.
Ketika saya pertama kali mendengar tentang live in, saya
tidak tahu apa itu. Saya harus bertanya kepada teman saya untuk menjelaskannya. Awalnya, saya cukup terkejut karena kami akan tinggal di desa, dan saya belum pernah tinggal di desa sebelumnya. Orangtua saya cukup senang karena akhirnya mereka bisa meminta saya untuk hidup mandiri tanpa harus diberi tahu apa yang harus dilakukan setiap saat. Sebelum pergi untuk live in, saya harus menyiapkan pakaian saya dan membawa beberapa camilan untuk kegiatan seminggu. Ketika saya tiba di tempat live in, saya sudah merindukan rumah dan ingin segera kembali. Pada hari pertama, saya cukup terkejut karena harus tidur di atas kayu bukan di atas kasur, dan saya terbangun oleh ayam sekitar jam 4:40 pagi. Saya juga harus mandi di dekat kandang ayam dan sapi serta jongkok saat menggunakan toilet. Meskipun menghadapi tantangan tersebut, saya merasa bangga bahwa saya dilahirkan di kota dan memiliki kehidupan yang lebih nyaman. Pengalaman ini mengajarkan saya untuk bersyukur atas kehidupan yang saya miliki. Ibuku merawat saya seperti anaknya sendiri dan memberi saya makanan lezat dan bergizi setiap hari. Ayat Alkitab Galatia 6:9 mengingatkan kita untuk terus melakukan kebaikan, bahkan ketika terasa sulit dan melelahkan, karena kita akhirnya akan menuai hasilnya jika kita tidak menyerah.