PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
NIM 200201110202
FAKULTAS SYARIAH
MALANG 2022
A. Latar Belakang
perihal peralihan harta milik mayyit pada keluarganya yang masih hidup dan
hukum waris Islam, yaitu diantaranya Fikih Mawaris, Faraid, dan Hukum
al-Waris.1
seperti apa, dan bagaimana cara pemindahan dan perlakuan harta tersebut?
Di dalam fikih mawaris ada yang namanya harta waris dan harta
wasiat. Harta waris ialah aset kekayaan peninggalan dari mayyit baik itu
1
Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, I (Jakarta: Prenada Media, 2015), 5.
2
Suryati, Hukum Waris Islam, I (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017), 10.
3
N. M. Wahyu Kuncoro, Waris : Permasalahan dan Solusinya, I (Jakarta: Raih Asa Sukses,
2015), 9.
anak dengan orang yang sudah ditentukan, dan lain-lain.4 Sedangkan harta
wasiat adalah sepertiga harta dari harta warisan yang sudah di berikan ke
orang tertentu semasa pewaris masih hidup, dan harta wasiat harus diberikan
kepada orang yang sudah ditentukan ketika orang yang punya harta tersebut
termasuk ke harta waris, selain itu banyak juga yang masih belum tahu
mengenai berapa batasan harta warisan yang dapat dijadikan sebagai harta
wasiat.6
Dalam salah satu hadits yang disampaikan oleh imam Bukhori dan
ٌاَّللِ بَلَغَِِن َما تَ َرى ِم ْن الْ َو َج ِع َوأ َََن ذُو َم ٍال َوََل يَِرثُِِن إََِّل ابْنَة
َّ ولَ ت ََي َر ُس ِ ِ
ُ ْمْنهُ َعلَى الْ َم ْوت فَ ُقل
4
Syaikhu, Isu Keberlakuan Hukum Sengketa Kewarisan (Yogyakarta: Penerbit K-Media, 2018),
137.
5
Tinuk Dwi Cahyani, Hukum Waris Dalam Islam: Dilengkapi Contoh Kasus dan
Penyelesaiannya (Malang: UMMPress, 2018), 95.
6
Dika Ayu Nur Aisyah, “Konflik Keluarga Akibat Tanah Warisan Dijual Secara Sepihak Oleh
Salah Satu Ahli Waris Perspektif Kompilasi Hukum Islam: Studi di Desa Belotan Kecamatan
Bendo Kabupaten Magetan” (Undergraduate, Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim, 2022).
Terjemah:
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amir
bin Sa'd dari Ayahnya, dia bertutur, "Ketika masa haji wada', Rasulullah
semakin parah seperti yang telah anda lihat saat ini, sedangkan saya
adalah orang yang memiliki banyak harta, dan saya hanya memiliki
maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" beliau
warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan
mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta minta kepada
orang lain.”7
saja dari harta warisan yang ada, dan sisanya harus di bagikan kepada ahli
7
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari - Muslim (HC) (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2017), 602.
Pada sistem kewarisan sunni, batasan dalam pembagian atau
pemberian harta wasiat sudah sesuai dengan hadits nabi di atas, yaitu hanya
boleh memberikan harta wasiat kepada orang lain maksimal sepertiga dari
dan hal ini tidak sinkron dengan hadits Rasulullah diatas yang menerangkan
Sebab hal itu peneliti terdorong untuk mengkaji secara mendalam tentang
B. Batasan Masalah
8
Syaikhu, Akulturasi Hukum Waris; (Paradigma Konsep Eklektisisme dalam Kewarisan Adat
Dayak), I (Yogyakarta: Penerbit K-Media, 2021), 57.
9
Masykurotus Syarifah dan Ach.Maulana Elbe, “Metode Waris Perspektif Muhammad Shahrur
Serta Upaya Rekonsiliasi dengan ‘Urf,” Kabilah, I, 6 (Juni 2021), 87.
10
Elva Mahmudi dan Elfia, “Pemikiran Muhammad Syahrur tentang Wasiat,” Al-Ahkam, 2, X
(Desember 2019), 41.
Perlu diketahui bahwa penelitian ini berfokus pada sistem kewarisan
wasiat yang dibahas pun juga terbatas kepada sistem waris wasiat Sunni dan
C. Rumusan Masalah
Sunni?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
manfaat dari adanya penelusuran tentang hal ini, yaitu manfaat secara teori
2. Manfaat Praktis
tulisan.
sama.
F. Definisi Operasional
terperinci, yaitu:
1. Wasiat
atau bahkan hal yang memberi faidah dari satu orang kepada orang
mayyit, tentang siapa saja yang mendapat hak untuk memiliki tirkah
(harta yang ditinggalkan oleh mayyit), dan tentang berapa saja bagian-
mayyit.12
3. Studi Komparatif
11
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jilid V, I (Jakarta: Republika Penerbit, 2018), 453.
12
Moh Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam: Sebagai Pembaruan Hukum Positif
di Indonesia (Edisi Revisi) (Jakarta: Sinar Grafika, 2022), 8.
13
Lailatul Maghfirah, “Amtsal dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif Al-Qurthubi dan Hamka
Terhadap Surah Ibrahim ayat 24-27” (Undergraduate, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim, 2021).
4. Sistem Kewarisan Sunni
lebih condong atau lebih mendahulukan ahli waris dari pihak kerabat
laki-laki.15
G. Penelitian Terdahulu
pustaka atau literatur review terlebih dahulu tentang judul penelitian ini
sebelumnya. Hal ini berfungsi untuk melihat apa saja hal yang serupa dan
apa saja hal yang membedakan kajian ini dengan kajian-kajian terdahulu,
yang bertujuan untuk menjadi bahan pertimbangan dan batu loncatan bagi
14
Imam Muhardinata, Pembagian Warisan Masyarakat Muslim Minangkabau: Studi Kasus Di
Percut Sei Tuan, I (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 5.
15
A. Octamaya Tenri Awaru, Sosiologi Keluarga (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021), 195.
16
Musda Asmara, Rahadian Kurniawan, dan Linda Agustian, “Teori Batas Kewarisan Muhammad
Syahrur dan Relevansinya dengan Keadilan Sosial,” De Jure, I, 12 (2020), 24.
penelitian ini, sehingga bisa menghindari adanya pengulangan penelitian
pada tahun 2020 dengan judul Studi Komparatif Pemikiran Hazairin dan
dapat lebih cepat untuk dimengerti tentang satu objek yang menjadi masalah
dari dua variabel atau dua tokoh yang mempunyai pemikiran yang berbeda.
Penelusuran ini memakai data primer dan sekunder. Sedangkan cara yang
dipakai dalam menyatukan data adalah metode dokumentasi, dan cara yang
mengenai satu permasalahan, yang mana salah satu dari dua tokoh tersebut
17
Ahyatusyifa’ Riyadlul, “Studi Komparatif Pemikiran Hazairin dan Muhammad Syahrur Tentang
Persamaan Waris Laki-Laki dan Perempuan” (Purwokerto, Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto, 2020).
Kedua, penelitian yang digarap oleh Jamaluddin pada tahun 2021
komparasi.18
penelusuran ini dengan penelusuran yang pernah ada ialah pada masalah
yang dijadikan objek perbandingan dan terletak pada pemikiran tokoh yang
penelitian terdahulu:
18
Jamaluddin, “Studi Komparatif Konsep Waris Menurut Hazairin dan Muhammad Syahrur”
(Ponorogo, Intitut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2021).
Pemikiran sama-sama dikomparasikan.
yang dikomparasikan
penelitian ini
membandingkan
Sunni dengan
Muhammad Syahrur.
Sedangkan penelitian
sebelumnya,
membandingkan
Muhammad Syahrur.
konsep warisnya.
yang dikomparasikan,
mengkomparasikan atau
membandingkan
sistem kewarisan
Muhammad Syahrur
dengan Sunni.
Sedangkan penelitian
sebelumnya,
mengkomparasikan atau
membandingkan
Muhammad Syahrur
dengan Hazairin.
H. Kerangka Teori
1. Wasiat
a. Definisi Wasiat
memberi kasih sayang, menautkan suatu hal dengan hal yang lain,
pada jenis kata kerja disebutkan sebjumlah 14 kali, dan sesuatu yang
kali.19
19
Abdul Ghofur Anshori, Filsafat Hukum Hibah dan Wasiat di Indonesia (Yogyakarta: UGM
Press, 2018), 83.
harta atau benda tersebut (pewaris) kepada lembaga tertentu atau
orang lain, yang kemudian harta atau benda tadi akan diberikan
wasiat itu.21
Terjemah :
20
Simanjuntak, Hukum Perdata Indonesia, 3 ed. (Jakarta: Kencana, 2017), 252.
21
Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, 5 ed. (Jakarta: Prenada
Media, 2017), 152.
orang tua dan kerabat dekat dengan cara yang pantas (sebagai)
- Sunnah (Hadits)
اَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َِّ ولَ اَّللُ َعنْ ُه َما أنَّهُ ََِس َع َر ُس ِ ِ
َّ صلَّى
َ اَّلل َٰع ْن َس ٍاِل َع ْن أَبِ ِن عُ َمَر َرض َي ه
ِ ِ ٍ َ يت ثَََل ِِ ِ ِ
ُث لَيَال إََِّل َوَوصيَّ تُهُ عنْ َده ُ ِ َما َح ُّق ْام ِر ٍئ ُم ْسل ٍم لَهُ َش ْيءٌ يُوصي فيه يَب:ال
َ َق
َّ صلَّى
ٌاَّللُ َمكْتُوبَة َِّ ول ِ َِّ ال عب ُد
َ اَّلل َ ت َر ُس
ُ ت َعلَ َّي لَْي لَةٌ ُمنْ ُذ ََس ْع
ْ َما َمَّر:اَّلل بْ ُن عُ َمَر َْ َ َق
ك إََِّل َوعِنْ ِدي َو ِصيَِّت ِ َ َعلَي ِه وسلَّم ق
َ ال ذَل َ ََ َْ
Terjemah:
“Diriwayatkan dari Salim dari Ibn Umar r.a, bahwa dia mendengar
Rasulullah Saw. tersebut, maka tidak ada satu malam pun yang
Muslim).23
c. Batasan Wasiat
22
“Surah Al-Baqarah - ورة البقرة
َ سُ | Qur’an Kemenag,” diakses 27 November 2022,
https://quran.kemenag.go.id/surah/2/189.
23
Zaki Al-din ’abd Al-azhim Al-mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, I (Bandung: PT Mizan
Publika, 2008), 530.
Jika seseorang meninggal dan meninggalkan aset
harta wasiat, yaitu 1/3 dari harta waris yang ada.24 Seperti yang
“Sa'ad bin Abi Waqash Ra. Berkata: "Ketika Haji Wada' aku
sementara aku berharta dan tidak ada ahli warisku kecuali seorang
Jawab Nabi Saw: ' Tidak ' ' Kalau begitu separuh?' Jawab Nabi
Saw: ' Tidak ' 'Aku berkata: Sepertiga? ' Jawab Nabi Saw:
24
Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah, Hukum Waris : Pembagian Warisan Berdasarkan Syariat
Islam (Ahkamul Mawarits: 1.400 Mas’alah Miratsiyah), I (Solo: Tiga Serangkai, 2007), 19.
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kata lebih baik
hartanya lebih dari 1/3, maka boleh-boleh saja asal sudah sesuai
d. Hukum Wasiat
wasiat, para ulama sepakat bahwa hukum yang dikandung dari ayat
25
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Hadits Shahih Bukhari - Muslim (HC) (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2017), 283-284.
26
Iin Mutmainnah dan Muhammad Sabir, “Wasiat Wajibah Bagi Ahli Waris Beda Agama
(Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 368K/AG/1995),” Diktum, 2, 17
(Desember 2019): 188–210, 199.
apabila masih ada tanggungan semacam haji, zakat, nazar,
atapun kafarat.
wasiat, yaitu lebih dari 1/3 harta yang diwariskan. Selain itu
27
Syahrul Mubarak Subeitan, “Wasiat Wajibah dan Implementasinya Terhadap Hukum Keluarga
Di Indonesia,” Comparativa, 2, 1 (Desember 2020), 83-84.
berakal, baligh (menurut ulama’ Hanafi dan Syafi’i, sedangkan
islam).28
milik (baik itu berupa manfaat atau materi), harta wasiat adalah
28
Hasanudin, Fiqh Mawaris: Problematika dan Solusi, I (Jakarta: Prenada Media, 2020), 155.
ahli warisnya tidak terlalu membutuhkan (bukan fakir miskin),
2. Sunni
a. Pengertian Sunni
29
Anif Aulawi, “Studi Komparasi Pengangkatan Ahli Waris Dalam Wasiat Menurut KUHPerdata
Dan Kompilasi Hukum Islam” (Skripsi, Kudus, Institut Agama Islam Negeri Kudus, 2019).
30
Yudi Irfan Daniel, Aqidah Islam (Yayasan Do’a Para Wali, 2014), 177.
31
Muh Yunan Putra, Aborsi Hasil Pemerkosaan (Analisis Metode Istinbath Hukum Ulama Salaf
dan Khalaf), I (Indramayu: Penerbit Adab, 2021), 91.
32
Casrameko, Pengantar Ilmu Kalam, I (Pekalongan: Penerbit NEM, 2019), 104.
33
Adam Maulana, Menyelami Hakikat Ahlussunnah wal Jama’ah (Pekalongan: Penerbit NEM,
2022), 73.
Secara umum sistem kewarisan Sunni (yang dipakai oleh
hadits nabi sebagai penguat dari ayat wasiat, yaitu membatasi harta
wasiat 1/3 dari jumlah harta waris yang ada. Adapun mengenai
3. Muhammad Syahrur
34
A. Sukris Sarmadi, Hukum Waris Islam di Indonesia: Perbandingan Kompilasi Hukum Islam
dan fiqh Sunni (Ngaglik, Sleman, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013), 17.
35
Ahmad Zayadi dan Mahasiswa IAT IAIN Salatiga, Menuju Islam Moderat, 2 ed. (Yogyakarta:
Zayadi E-publishing House, 2020), 130-131.
konsep yang realitas terhadap permasalahan politik, akidah, dan
melebihi hukum kewajiban puasa dan shalat, tentunya hal ini menuai
membahas tentang wasiat terdapat lebih banyak dari pada ayat yang
waris.
36
Musda Asmara, Rahadian Kurniawan, dan Linda Agustian, “Teori Batas Kewarisan Muhammad
Syahrur dan Relevansinya dengan Keadilan Sosial,” De Jure, I, 12 (2020), 20-22.
37
Masykurotus Syarifah dan Ach.Maulana Elbe, “Metode Waris Perspektif Muhammad Shahrur
Serta Upaya Rekonsiliasi dengan ‘Urf,” Kabilah, I, 6 (Juni 2021), 87.
Pendapat kedua, Syahrur menghukumi bahwa wasiat itu
rukhshah (keringanan).
pusaka atau harta wasiat. Allah pun juga memberi anjuran untuk
anak yatim, orang tua, dan kerabat dekat. Oleh sebab itulah Syahrur
I. Metode Penelitian
38
Elva Mahmudi dan Elfia, “Pemikiran Muhammad Syahrur tentang Wasiat,” Al-Ahkam, 2, X
(Desember 2019), 42-44.
39
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah, 7 ed.
(Jakarta: Prenada Media, 2016), 254.
1. Jenis Penelitian
data bukan dari persepsi penulis tetapi dengan cara menghimpun data-
bahan bacaan yang berkaitan pada objek masalah yang di kaji, artikel,
2. Pendekatan Penelitian
itu baru lah di analisis perbedaanya dimana dan mengapa bisa berbeda
3. Sumber Data
40
Evanirosa dkk., Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) (Bandung: Media Sains
Indonesia, 2022), 2.
41
Ahyatusyifa’ Riyadlul, “Studi Komparatif Pemikiran Hazairin dan Muhammad Syahrur Tentang
Persamaan Waris Laki-Laki dan Perempuan” (Undergraduate Thesis, Purwokerto, Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto, 2020), 12.
a. Sumber Data Primer
Sukris Sarmadi.
42
Fihna Indriyani, “Analisis Hukum Islam Tentang Ahli Waris Pengganti (Studi Komparasi di
Indonesia dan Pakistan)” (Undergraduate Thesis, Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, 2022), 17.
43
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis - Paragidma Kuantitatif, I (Jakarta: Grasindo, 2005), 168.
ada kesalahan ketika menggunakan metode pengumpulan data, maka
a. Metode Komparatif
44
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, 1 ed., 2 (Jakarta: Prenada Media, 2006), 123.
45
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi penelitian kualitatif, I (Sukabumi: CV Jejak
(Jejak Publisher), 2018), 145.
46
Mamik, Metodologi Kualitatif, I (Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2015), 133.
47
Novitasari Novitasari, “Analisis Pembagian Waris Menurut Imam Syaf’i dan Hazairin (Studi
Komparatif)” (Undergraduate Thesis, Banten, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten, 2021), 25.
b. Metode Deskriptif
dikumpulkan.48
48
Rudi Samsudin, “Kritik Hermeneutika Ma’na Cum Maghza Sahiron Syamsuddin dan
Penerapannya Terhadap Pemahaman Ayat-Ayat Waris” (Undergraduate Thesis, Lampung,
Universita Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2022), 18.
Daftar Pustaka
Ahmad Zayadi dan Mahasiswa IAT IAIN Salatiga. Menuju Islam Moderat. 2 ed.
Yogyakarta: Zayadi E-publishing House, 2020.
Aisyah, Dika Ayu Nur. “Konflik Keluarga Akibat Tanah Warisan Dijual Secara
Sepihak Oleh Salah Satu Ahli Waris Perspektif Kompilasi Hukum Islam:
Studi di Desa Belotan Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.”
Undergraduate, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2022.
http://etheses.uin-malang.ac.id/34234/.
Albi Anggito dan Johan Setiawan. Metodologi penelitian kualitatif. I. Sukabumi:
CV Jejak (Jejak Publisher), 2018.
Al-mundziri, Zaki Al-din ’abd Al-azhim. Ringkasan Shahih Muslim. I. Bandung:
PT Mizan Publika, 2008.
Amir Syarifuddin. Hukum Kewarisan Islam. I. Jakarta: Prenada Media, 2015.
Anshori, Abdul Ghofur. Filsafat Hukum Hibah dan Wasiat di Indonesia.
Yogyakarta: UGM Press, 2018.
Asep Hermawan. Penelitian Bisnis - Paragidma Kuantitati. I. Jakarta: Grasindo,
2005.
Asmara, Musda, Rahadian Kurniawan, dan Linda Agustian. “Teori Batas
Kewarisan Muhammad Syahrur dan Relevansinya dengan Keadilan
Sosial.” De Jure, I, 12 (2020).
Aulawi, Anif. “Studi Komparasi Pengangkatan Ahli Waris Dalam Wasiat
Menurut KUHPerdata Dan Kompilasi Hukum Islam.” Skripsi, Institut
Agama Islam Negeri Kudus, 2019. http://repository.iainkudus.ac.id/4638/.
Awaru, A. Octamaya Tenri. Sosiologi Keluarga. Bandung: Media Sains
Indonesia, 2021.
Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul. Hadits Shahih Bukhari - Muslim (HC). Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2017.
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 1 ed. 2. Jakarta: Prenada
Media, 2006.
Cahyani, Tinuk Dwi. Hukum Waris Dalam Islam: Dilengkapi Contoh Kasus dan
Penyelesaiannya. Malang: UMMPress, 2018.
Casrameko. Pengantar Ilmu Kalam. I. Pekalongan: Penerbit NEM, 2019.
Daniel, Yudi Irfan. Aqidah Islam. Yayasan Do’a Para Wali, 2014.
Elva Mahmudi dan Elfia. “Pemikiran Muhammad Syahrur tentang Wasiat.” Al-
Ahkam, 2, X (Desember 2019).
Evanirosa, Christina Bagenda, Hasnawati, Fauzana Annova, Khisna Azizah,
Nursaeni, Maisarah, dkk. Metode Penelitian Kepustakaan (Library
Research). Bandung: Media Sains Indonesia, 2022.
Fihna Indriyani. “Analisis Hukum Islam Tentang Ahli Waris Pengganti (Studi
Komparasi di Indonesia dan Pakistan).” Undergraduate Thesis, Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2022.
Hasanudin. Fiqh Mawaris: Problematika dan Solusi. I. Jakarta: Prenada Media,
2020.
Jamaluddin. “Studi Komparatif Konsep Waris Menurut Hazairin dan Muhammad
Syahrur.” PhD Thesis, Intitut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2021.
Khalifah, Muhammad Thaha Abul Ela. Hukum Waris : Pembagian Warisan
Berdasarkan Syariat Islam (Ahkamul Mawarits: 1.400 Mas’alah
Miratsiyah). I. Solo: Tiga Serangkai, 2007.
Kuncoro, N. M. Wahyu. WARIS : Permasalahan dan Solusinya. I. Jakarta: RAIH
ASA SUKSES, 2015.
Maghfirah, Lailatul. “Amtsal dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif Al-Qurthubi
dan Hamka Terhadap Surah Ibrahim ayat 24-27.” Undergraduate,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2021. http://etheses.uin-
malang.ac.id/27352/.
Mamik. Metodologi Kualitatif. I. Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2015.
Manan, Abdul. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia. 5 ed. Jakarta:
Prenada Media, 2017.
Maulana, Adam. Menyelami Hakikat Ahlussunnah wal Jama’ah. Pekalongan:
Penerbit NEM, 2022.
Muhardinata, Imam. Pembagian Warisan Masyarakat Muslim Minangkabau:
Studi Kasus Di Percut Sei Tuan. I. Yogyakarta: Deepublish, 2019.
Muhibbin, Moh, dan Abdul Wahid. Hukum Kewarisan Islam: Sebagai
Pembaruan Hukum Positif di Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta: Sinar
Grafika, 2022.
Mutmainnah, Iin, dan Muhammad Sabir. “Wasiat Wajibah Bagi Ahli Waris Beda
Agama (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor:
368K/AG/1995).” Diktum, 2, 17 (Desember 2019): 188–210.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya
Ilmiah. 7 ed. Jakarta: Prenada Media, 2016.
Novitasari, Novitasari. “Analisis Pembagian Waris Menurut Imam Syaf’i dan
Hazairin (Studi Komparatif).” Undergraduate Thesis, Universitas Islam
Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2021.
Putra, Muh Yunan. Aborsi Hasil Pemerkosaan (Analisis Metode Istinbath Hukum
Ulama Salaf dan Khalaf). I. Indramayu: Penerbit Adab, 2021.
Riyadlul, Ahyatusyifa’. “Studi Komparatif Pemikiran Hazairin dan Muhammad
Syahrur Tentang Persamaan Waris Laki-Laki dan Perempuan.” PhD
Thesis, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2020.
Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah Jilid V. I. Jakarta: Republika Penerbit, 2018.
Samsudin, Rudi. “Kritik Hermeneutika Ma’na Cum Maghza Sahiron Syamsuddin
dan Penerapannya Terhadap Pemahaman Ayat-Ayat Waris.”
Undergraduate Thesis, Universita Islam Negeri Raden Intan Lampung,
2022.
Sarmadi, A. Sukris. Hukum Waris Islam di Indonesia: Perbandingan Kompilasi
Hukum Islam dan fiqh Sunni. Ngaglik, Sleman, Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2013.
Simanjuntak. Hukum Perdata Indonesia. 3 ed. Jakarta: Kencana, 2017.
Subeitan, Syahrul Mubarak. “Wasiat Wajibah dan Implementasinya Terhadap
Hukum Keluarga Di Indonesia.” Comparativa, 2, 1 (Desember 2020).
“Surah Al-Baqarah - ورة البقرة
َ سُ | Qur’an Kemenag.” Diakses 27 November 2022.
https://quran.kemenag.go.id/surah/2/189.
Suryati. Hukum Waris Islam. I. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017.
Syaikhu. Akulturasi Hukum Waris; (Paradigma Konsep Eklektisisme dalam
Kewarisan Adat Dayak). I. Yogyakarta: Penerbit K-Media, 2021.
———. Isu Keberlakuan Hukum Sengketa Kewarisan. Yogyakarta: Penerbit K-
Media, 2018.
Syarifah, Masykurotus, dan Ach.Maulana Elbe. “Metode Waris Perspektif
Muhammad Shahrur Serta Upaya Rekonsiliasi dengan ‘Urf.” Kabilah, I, 6
(Juni 2021).