Anda di halaman 1dari 47

Management

Airway Breathing and Circulation


for Resucitation Neonatus

Ns. Dian Anggur Yulianti, S.Kep


dr. Distyayu Sukardja, Sp. A
UPK/Divisi Perinatologi RSCM
2023
Alur Resusitasi Neonatus
Alur
Resusitasi Neonatus
Alur
Resusitasi Neonatus
“The Golden Minute”
Tahap terpenting untuk keberhasilan resusitasi bayi
baru lahir
60 detik

Langkah Awal

Pernapasan (apnea, gasping,


atau usaha napas)
Keputusan lanjutan langkah awal ditentukan dengan penilaian
secara bersamaan:
Denyut jantung (< 100/menit
atau > 100/menit)
Langkah
Awal
Memposisikan
Penghisapan lendir pada jalan napas
• Penghisapan dengan suction hanya jika ada sumbatan jalan nafas yang
nyata  TIDAK RUTIN!
• Penghisapan mulut dahulu, kemudian hidung
Asisten Memasang Timer dan Probe pulse Oksimetri

Pasang di tangan kanan


SETTING INFANT WARMER:
Ubah ke mode “BABY” (36,5-37,5ºC)

Asisten Alat Memasang Probe Suhu dan segera


Fasilitas terbatas 
mengaktifkan Servo Kontrol pada infant warmer
Lampu penghangat, kain hangat
Risiko overheating
 Jika infant warmer dalam setting manual

Letakkan alat pemeriksaan


suhu pada perut kuadran Gunakan radiant warmer
kanan atas dengan servo-control
LANGKAHAWALBAYI<1500 gram
KLINIS DAN KONDISI PARUBAYIBARULAHIR

PERLUTEKANAN!!!
 tekanan saat inspirasi (PIP) dan ekspirasi (PEEP/TPAE)
Rohsiswatmo R, Rundjan L. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi IDAI. 2014.
ALATYANGBISAMEMBERIKANCPAP

T-piece resuscitator Balon Tidak Mengembang Sendiri/


JACKSON REESE

 Atur tekanan PEEP(tekanan positif akhir ekspiras) sebesar


7 cmH2O
 Observasi retraksi/merintih/napas cuping hidung, apakah
perbaikan?
 Pastikan perlekatan sungkup baik, posisi kepala menghidu,
tidak ada lender, mulut terbuka
 Bila tidak perbaikan, naikkan PEEP 8 cmH20
Pemberian PEEP pada paru-paru

Tanpa PEEP Dengan PEEP


Kriteria Gagal CPAP

Usia
Berat Ukuran
Gestasi
Badan (g) ETT (mm)
(mgg)
< 1000 < 28 2.5
1000 – 2000 28 - 34 3.0
2000 - 3000 34 - 38 3.5
Rohsiswatmo R, Rundjan L. Resusitasi Neonatus.
UKK Neonatologi IDAI. 2014. 3000 - 4000 > 38 3.5 – 4.0
CPAP
DENGAN APAKITAMEMBERIKAN VTP ??
Balon Mengembang Balon Tidak
Mengembang Sendiri (BTMS)
T-piece resuscitator
Sendiri (BMS)
VTP DENGAN BALONMENGEMBANG SENDIRI

PIP
PIP
PEEP
Katup
PEEP
4
1
Katup PEEP
2

4
3

Spesifikasi:
1. Selang oksigen: mengalirkan oksigen dari sumber ke balon &
sungkup
2. Balon 250 ml: memberikan PIP
3. Sungkup wajah neonatus
4. Katup PEEP:mempertahankan PEEP
VTP DENGAN T-PIECE RESUSCITATOR
Lakukan VTP:
• Tekanan positif inspirasi (PIP) 30 cmH2O
Neopuff
• Tekanan positif akhir ekspirasi (PEEP) 5 CmH2O

Mix-safe
SUNGKUP& PERLEKATAN
Memilih ukuran yang tepat Teknik C-E clamp

Teknik perlekatan yang benar

Stem hold Two-point t op hold


OK rim hold
KECEPATANMELAKUKAN VENTILASI

Pemberian ventilasi
sebanyak: 40-60 kali/menit

“Satu” “Lepas” “Lepas” “Dua” “Lepas” “Lepas” “Tiga” “Lepas” “Lepas”


(pompa) (pompa dilepas) (pompa dilepas) (pompa) (pompa dilepas) (pompa dilepas) (pompa) (pompa dilepas) (pompa dilepas)
EVALUASI VTP APAKAHSUDAH EFEKTIF?

Perhatikan monitor!
Lihat HR& Sat.O2!!
Perhatikan pergerakan dinding
dada! Mengembang atau tidak?

VTP efektif ditandai oleh:


 Dada mengembang

 Laju denyut jantung meningkat


 Saturasi oksigen meningkat
JIKA2 KALI PEMBERIAN VTP,
DADATAMPAKTIDAK MENGEMBANG
S  Perlekatan SUNGKUP
R  REPOSISI bayi agar posisi menghidu
I  ISAPbila Perlu
B  BUKAmulut, singkirkan segala obstruksi
T  Pastikan TEKANAN Cukup (sebaiknya tidak lebih dari 40 cmH2O)
A  ALTERNATIF jalan napas (INTUBASI atau Pemasagan Sungkup Laring)
Usia
Berat Ukuran
Gestasi
Badan (g) ETT (mm)
(mgg)
< 1000 < 28 2.5
1000 – 2000 28 - 34 3.0
2000 - 3000 34 - 38 3.5
3000 - 4000 > 38 3.5 – 4.0
INTUBASI ENDOTRAKEA
Valekula

• Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak Glotis


pipa endotrakea yang benar: antara
pita suara dan karina  masukkan
pipa sampai garis pedoman pita suara Esofagus Pita
berada sebatas pita suara suara

• Menekan krikoid ke bawah dengan jari


kelingking, dapat membantu visualisasi
glotis
• Setiap tindakan pemasangan ETT Berat Badan (g)
Usia Gestasi
(mgg)
Ukuran ETT
(mm)
menghindari desaturasi hingga saturasi < 1000 < 28 2.5

O2 <89% 1000 – 2000 28 - 34 3.0

2000 - 3000 34 - 38 3.5

3000 - 4000 >3 3.5 – 4.0

Garis batas pita suara


BILATIDAK KOMPETEN INTUBASI  PASANG
LARINGEALMASK AIRWAY(LMA)
Kompresi Dada
• Jika VTP efektif sudah dilakukan selama 30 detik, namun laju denyut jantung
tetap < 60x/menit.
• Prasyarat Pijat Jantung :
• Bayi telah diintubasi atau terpasang sungkup laring
• VTP menggunakan oksigen 100%
• 1 SIKLUS: 3 kompresi & 1 ventilasi dalam 2
detik (3:1)
• FREKUENSI: 90 kompresi + 30 ventilasi
dalam 1 menit
(berarti 120 kegiatan per menit)

Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan


ventilasi yang tepat, penekan menghitung
dengan jelas “Satu – Dua – Tiga –
Pompa....”
OKSIGEN?PERLUKAH?
BERAPABANYAK?KAPAN?
ALATUNTUK MENGATUR KONSENTRASI OKSIGEN

Oksigen 21%
(udara tekan)

Oksigen 100 %
(oksigen murni)

Blender Pencampuran dengan “Y-connector”


Pemberian konsentrasi oksigen (FiO2) saat lahir:
• >35 minggu: 21%
• <35 minggu: 30%
Tabel Konsentrasi Oksigen
(Pencampuran Udara Tekan & Oksigen)
 INGAT RUMUS 8

Udara Bertekanan / Oksigen 21%(liter/menit)


%
Kons. O2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 41% 37% 34% 32% 31% 30% 29% 28%

2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34%

3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39%
4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44%
5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%
6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%
7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%
8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%
9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%
10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%
SETTING PEMBERIANVENTILASI

• VTP
– PIP : 25-30 cmH20 (sesuaikan dgn kembang dada)
– PEEP : 5 cmH20
– FiO2 : 21% (prematur 30%); titrasi sesuai kebutuhan
• CPAP
– PEEP : 7 cmH20; naikkan 8 bila sesak tidak perbaikan
– FiO2 : 21% (prematur 30%); titrasi sesuai kebutuhan
Kotak D (drug)
Berikan epineprin sambil terus melanjutkan kompresi dada dan ventilasi.

Epinefrin :
 kontraksi jantung
 vasokonstriksi perifer  aliran darah ke arteri koronaria dan ke otak.

 Dosis IV : 0,1 – 0,3 mL/kg larutan 1:10.000


(0,01 – 0,03 mg/kg)
 Kecepatan : secepat-cepatnya
INGAT:
PASCA RESUSITASI LALU STABILISASI

Sugar + Safe care


Temperature
RESUSITASI
Airway
(ABCD) Blood Pressure
Lab work
Emotional Support
STABLE
Initial IV fluid therapy, pemeriksaan gula darah, tatalaksana
SUGAR + SAFE CARE hipoglikemia, pemasangan infus/ kateter umbilikal
S - Sugar Bayi Sakit

Kadar gula darah < 50 mg/dl

Berikan bolus 2 ml/kg dextrose 10% dengan kecepatan 1 ml/menit

Untuk maintenance Infus intravena cairan dextrose 10% (D10)


(GIR 4,2-5,5 mg/kg/menit)

15 – 30 menit

Periksa ulang kadar gula darah

Kadar gula darah < 50 mg/dl


UKK Neonatologi IDAI 2017.
…Sugar

Ulangi bolus 2 ml/kg cairan dextrose 10%

15 – 30 menit

Kadar gula darah < 50 mg/dl

Ulangi bolus 2 ml/kg cairan dextrose 10%


Infus i.v D10 hingga 100-120 ml/kg/hari (D12,5/D15)

30 – 60 menit

Evaluasi kadar gula darah hingga stabil >50 mg/dl

UKK Neonatologi IDAI 2017.


STABLE
Inkubator transpor / Kangaroo Mother Care.
• TEMPERATURE Pencegahan dan Tatalaksana Hipotermia
Target suhu: 36,5 – 37,5oC
STABLE
Evaluasi dan tatalaksana distres pernapasan, pneumotoraks, analisa
AIRWAY gas darah,penggunaan alat bantuan napas (Nasal kanul / CPAP /
intubasi)
STABLE
Evaluasi dan tatalaksana 3 penyebab utama syok pada bayi (syok
BLOOD PRESSURE
hipovolemik, kardiogenik dan septik)

AGD , DPL, septic work up (sesuai kebutuhan)


LAB WORK pengobatan antibiotik awal untuk dugaan infeksi

EMOTIONAL SUPPORT INFORM CONSENT Tentang Kondisi Bayi Empati + Tertulis


Mana lebih
nyaman sih?
Di dalam atau di
luar ?

Lulusan NICU

Anda mungkin juga menyukai