Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN V DAN VII

ORGANISASI FORMAL
MANAJEMEN ORGANISASI

DOSEN PEMBIMBING
Chairul Azhar,M.Si

DISUSUN OLEH :
Reza Adhitya Budiman
0701182126

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
ILMU KOMPUTER
2020
I.Pengorganisasian Pekerjaan Para Manager
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif
dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima
secara universal.
Sebab itulah masih banyak perbedaan definisi tentang manager. Dilihat dari tata
bahasa manager adalah pelaku dari manajemen. Kata Manajemen berasal dari bahasa
Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa
latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa
Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Pengorganisasian yang dilakukan para manager,yaitu :
1.Melakukan mediator langsung antara perusahaan dan karyawan.
Manager langsung adalah orang yang dapat mengubah aturan di atas kertas menjadi
praktek kerja nyata. Ia dapat menentukan kapan karyawan bisa naik pangkat, berapa
jumlah kenaikan gaji, bahkan tentang siapa yang harus dipecat. Dengan memiliki tanggung
jawab sebesar ini, maka seorang Manager harus sadar terhadap tugasnya. Sebenarnya,
Manager bukanlah seorang leader, tetapi mediator. Manager harus paham bahwa baik
perusahaan maupun karyawan sama-sama memiliki kebutuhan. Tugasnya sebagai mediator
adalah untuk memfasilitasi komunikasi antara kedua pihak. Kemudian dapat mencari titik
temu supaya perusahaan dan karyawan sama-sama merasa puas.
2. Menempatkan karyawan sesuai posisinya
menempatkan orang yang tepat di tugas yang tepat. Dengan demikian, bakat yang dimiliki
setiap orang dapat semakin berkembang. Manager juga perlu menahan agar kekurangan
karyawan tidak menjadi semakin parah.
3.Tidak tegang terhadap karyawannya
Manager juga harus mempertimbangkan gaya komunikasi, gaya bekerja, dan kecocokan
calon karyawan dengan tim yang akan dimasuki. Untuk menilai bakat calon karyawan
secara menyeluruh, kuncinya ada pada proses wawancara yang rileks. Karena jika
wawancara yang dilakukan bersifat kaku, bisa jadi calon karyawan tegang sehingga tidak
bisa memunculkan kemampuan sesungguhnya. Setelah karyawan diterima dan memiliki
jam terbang cukup, seorang Manager akan mempertimbangkan agar karyawan tersebut
naik pangkat.

II.Pengorganisasian Dan Struktur Keorganisasian


Pengorganisasian (organizing) adalah tindakan menata ulang elemen berikut satu atau
lebih aturan . Dan juga merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian
pekerjaan diantara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara
efisien (Stoner, 1996).
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi).
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi :
(-) Strategi organisasi pencapaian tujuan.
(-) Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan
bentuk struktur organisasi.
(-) Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.

III.Organisasi Informal
Organisasi informal memainkan peranan penting dalam dinamika perilaku
organisasi.Organisasi informal berdiri di atas struktur yang tidak jelas, fleksibel, susah
didefinisikan, keanggotaannya sulit ditentukan, dan pola hubungan di antara para anggota
tanpa tujuan khusus.
Organisasi informal melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
(-) Menetapkan, memperkuat, dan meneruskan norma-norma dan nilai-nilai sosial budaya
penting para anggota kelompok.
(-) Memberikan dukungan terhadap tujuan organisasi dan bantuan terhadap pelaksanaan
tugas manajer.
(-) Menstimulasi komunikasi efektif dan dinamik sebagai alat komunikasi tambahan.
(-) Memberikan kepuasan dan status sosial kepada para anggota yang tidak dapat diberikan
oleh organisasi formal.
Kelompok-kelompok informal ini walaupun tidak ditetapkan secara formal oleh
organisasi, dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah bagi manajer. Masalah-
masalah tersebut antara lain adalah bahwa kelompok-kelompok informal menciptakan
konflik, mendorong penolakan terhadap perubahan, menghidupkan dan menyebarkan
desas-desus, dan mengembangkan keseragaman di antara para anggota, termasuk
pembatasan pelaksanaan kegiatan.

IV.Lima Bagian Dasar Dari Organisasi


* The operating core (Para pegawai di produksi)
* The strategic apex (Manajer puncak)
* The middle line (Manajer penghubung operating core & strategic apex)
* The techostructure (Analis u/pelaks. Bentuk standarisasi di org. tsb)
* The support staff (orang di unit staf, pemberi jasa tidak langsung ke org.)
Menurut Henry Mintzberg :
“ Salah satu dari ke 5 bagian organisasi dapat mendominasi sebuah organisasi, di samping itu
bergantung bagian mana yang dikontrol maka ada konfigurasi tertentu yang digunakan.”

SUMBER REFERENSI

Saya mendapat banyak inspirasi saat menulis ini dari beberapa perusahaan berikut
ini :
Maxmanroe.com
Ilmu manajemen industri.com
Prezi.com
Wikipedia.com

Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada website yang saya sebutkan
di atas sebagai inspirasi dalam menulis.

Anda mungkin juga menyukai