Pentingnya investasi dalam ranah intelektual merupakan produk reaksi logis dari
semakin ketatnya tantangan dalam menghadapi hari esok. Siapapun akan terus-menerus
memacu dirinya untuk menemukan pranata-pranata pendidikan yang mampu
mengakomodasikan kepentingannya tersebut. Setiap orang (tua) akan semakin selektif dalam
memilih lembaga pendidikan yang layak bagi masa depan anaknya. Dengan biaya yang tidak
sedikit, para orang tua menyekolahkan anaknya kesekolah-sekolah terbaik, dengan harapan agar
setelah lulus dari sekolah tersebut, anak memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing dalam
menapaki kehidupan.
Ini merupakan tantangan besar bagi semua lembaga pendidikan yang siap untuk
menampung kehendak para orang tua tersebut. Sebab dengan tingkat persaingan yang lebih
deras kedepan, sekolah tidak hanya cukup menyediakan layanan ‘pendidikan gratis’
umpamanya, namun masih banyak hal-hal yang mesti menjadi concern sekolah dalam
menyatakan mimpi dan harapan masyarakat.
Dari beberapa telaahan yang penulis lakukan, terdapat beberapa instrumen penting yang
mesti menjadi perhatian lembaga pendidikan (sekolah), yaitu:
1. Performance sekolah, yaitu perwajahan sekolah yang diwujudkan melalui:
a. Kebersihan dan Kesehatan. Artinya, sekolah memiliki lingkungan
bersih dan sehat. Sangat mudah dipahami bahwa lingkungan dan fasilitas yang kotor
tentu tidak menyehatkan dan tidak akan membuat pelajaran berjalan mulus. Air bersih
dan WC, Tempat Ibadah, dan Halaman yang kotor, gedung-gedung yang tidak terawat
akan berpengaruh pada apresiasi siswa terhadap sekolah. Kebersihan fisik ini
diharapkan mampu berpengaruh terhadap bersihnya ruhani keluarga sekolah.
Lingkungan yang nyaman akan membuat suasana belajar semakin menyenangkan dan
member stimulis positif untuk terus betah berada di sekolah.
b. Ketertiban. Artinya, segala sesuatu harus tertib dan teratur. Segala
kegiatan persekolahan dilaksanakan menurut standar yang telah di sepakati bersama
oleh warga sekolah. Keteraturan menjadi pakaian sehari-hari sebagai tabulasi dari
kecintaan terhadap sekolah dan tunduk patuh terhadap komitmen bersama.
c. Keamanan. Artinya, semua warga sekolah merasa aman, tenang dan
nyaman, lahir maupun batin dengan berada di lingkungan sekolah. Sekolah bukanlah
penjara bagi siswa, yang dirasa membelenggu selama proses belajar mengajar
dilakukan. Namun sekolah menjadi persinggahan yang menyamankan siapapun ketika
memasukinya.
d. Keindahan. Artinya, Lingkungan sekolah yang memiliki daya pesona
dan tidak membosankan, seperti adanya dekorasi, pemilihan warna gedung yang cerah,
taman dan pepohonan, penataan bangunan-bangunan tambahan seperti lahan parkir dan
kantin. Warga sekolah betah untuk tinggal disekolah, mata dimanjakan dengan tatanan
dan tataan suasana yang asri.
e. Kekeluargaan dan persahabatan. Artinya, semua warga sekolah
menyadari bahwa sekolah adalah rumah kedua, tempat sifat baik hati, ramah,
demokratis, jujur, pengertian, toleransi, saling menghargai, saling mamahami dan
semangat keterbukaan disemai dengan sebaik-baiknya tanpa kamuflase. Seperti kata
syair sebuah lagu, “pershabatan bagai kepompong, hal yang tak mudah berubah jadi
indah”; sekolah menjadi tempat bermetamofosis bagi siswa dan seluruh civitas, dari
tidak kenal menjadi cinta, dari tidak peduli menjadi sayang, dari sungkan menjadi
ikhlas, dan dari ‘kepompong menjadi kupu-kupu’ dari bukan siapa-siapa menjadi
seseorang yang memahami arti penting keluarga yang hangat.
Jika kesembilan instrument tersebut, bisa dikelola dengan sempurna oleh sekolah maka
seperti judul diatas, School Sweet Home, sekolah menjadi rumah yang manis, menyenangkan,
penuh imajinasi, kaya akan rasa pengabdian serta betah untuk ditempati. Sekolah benar-benar
menjadi rumah kedua bagi terciftanya tata sosial yang lebih bermakna, beradab dan
berdayaguna. Sekolah menjadi pranata sosial yang di cintai untuk mengembangkan potensi dan
kreatifitas tanpa henti, sekolah menjadi taman yang teduh untuk mengelaborasi beragam
kehendak-kehendak mulia dalam membangun masa depan yang lebih baik, dan sekolah menjadi
persemaian benih-benih perubahan yang bersemangatkan kemerdekaan dan penghargaan atas
sesama manusia.
Kehadiran sekolah sebagai sebuah pranata social akan terus dibutuhkan selamanya,
sebab setiap saat sekolah senantiasa masuk kedalam dinamika kebutuhan masyarakat yang terus
berubah.
Wallahulmuwafiq Ilaa Aqwamith Thariq
***
*) Mengajar IPS di SMPN 3 Cilaku Cianjur.
rtauviq@ymail.com