Machine Translated by Google

Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993

Daftar konten tersedia di ScienceDirect

Tren Kimia Analitik

beranda jurnal: www.elsevier.com/locate/trac

Pengukuran risiko keamanan dan keamanan pangan terkait dengan

polusi mikro dan nanoplastik
*
Joost LD Nelis a, , Veronika J. Schacht b, , Amanda L. Dawson A , Utpal Bose A ,
d
e, Aristeidis S. C
, g Darina DvorakovaC, David J. Beale , Ali Can , Dia

Kevine,V.f Thomas g , James A. Broadbent A

Tsagkaris Christopher T. ,Elliott
A
Pertanian dan Pangan, Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO), 306 Carmody Rd, St Lucia, Qld, 4067, Australia b
Departemen Analisis Efek-Diarahkan, Pusat Penelitian Lingkungan Helmholtz - UFZ, Permoserstr. 15, 04318, Leipzig, Jerman Departemen
C
Analisis Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pangan dan Biokimia, Universitas Kimia dan Teknologi Praha, Technicka 5, 166
28, Praha 6, Dejvice, Praha, Republik Ceko
D
Tanah dan Air, Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO), Ecosciences Precinct, Dutton Park, Qld, 4102, Australia
Dia

Institut Keamanan Pangan Global (IGFS), Sekolah Ilmu Biologi, Queen's University, Belfast, 19 Chlorine Gardens, Belfast, BT9 5DL, UK
F
Sekolah Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Thammasat, 99 Mhu 18, jalan Phahonyothin, Khong Luang, Pathum
Thani, 12120, Thailand
g Aliansi Queensland untuk Ilmu Kesehatan Lingkungan (QAEHS), Universitas Queensland, 20 Cornwall Street, Woolloongabba, Qld, 4102, Australia

info artikel abstrak

Riwayat artikel: Sistem pertanian semakin dipengaruhi oleh polusi mikro dan nanoplastik (MNP) yang menimbulkan kekhawatiran
Diterima 31 Agustus 2022 akan keamanan dan keamanan pangan. Untuk memahami skala masalah dan mengembangkan strategi mitigasi,
Diterima dalam bentuk revisi ada kebutuhan untuk mengkarakterisasi efek dan dampak MNP. Di sini, kami membahas jalur masuk utama MNP
16 Februari 2023 ke dalam rantai makanan manusia dan efek/dampaknya terhadap makanan dan sumber pakan, mengidentifikasi
Diterima 17 Februari 2023
kesenjangan penelitian utama yang menghambat penilaian risiko pencemaran MNP yang kuat. Kami mengidentifikasi
Tersedia online 24 Februari 2023
metode analitik yang muncul dan terkini untuk memfasilitasi penutupan kesenjangan tersebut. Pendekatan
interdisipliner yang menggabungkan strategi omics dengan metode baru untuk pengukuran MNP yang cepat dan
Kata kunci:
andal serta karakterisasi pelindian aditif plastik di berbagai lingkungan dinamis dapat secara akurat mengukur risiko
Mikroplastik
polusi MNP. Data jenis ini sangat penting untuk mendukung pengembangan kebijakan dan undang-undang untuk
Nanoplastik
Keamanan makanan
mencegah polusi MNP lebih lanjut yang menyebabkan masalah keamanan dan keamanan pangan di seluruh dunia.
Ketahanan pangan © 2023 Para Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier BV Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC
Aditif plastik BY (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
Plastisfer
Polusi plastik

1. Perkenalan
Rata-rata, seseorang membuang sekitar 35 kg sampah plastik setiap
tahunnya, setara dengan 275 juta ton sampah secara global [1]. Sayangnya,
sebagian besar limbah ini salah kelola, dibuang secara ilegal atau dikubur
di tempat pembuangan sampah terbuka. Dengan demikian, plastik
memasuki lingkungan melalui berbagai jalur transportasi fisik, termasuk
pergerakan angin, pasang surut, dan sungai. Di lingkungan, partikel mikro
dan nanoplastik (MNPs) lebih dominan terbentuk saat sampah plastik
makro terdegradasi melalui
* Penulis yang sesuai. Pertanian dan Pangan, Organisasi Riset Ilmiah dan Industri
Persemakmuran (CSIRO), 306 Carmody Rd, St Lucia, Qld, 4067, Australia.
Alamat email: Jordi.Nelis@csiro.au (JLD Nelis).
proses kimia dan fisik, menyebar ke seluruh dunia dengan efek yang tidak
diketahui pada ekosistem dan kesehatan manusia. Sekarang MNP umum
ada di setiap lingkungan, dari atmosfer hingga puncak gunung terpencil
dan daerah artik hingga gurun dan palung laut dalam [2e6]. Nasib,
transportasi, dan toksisitas MNP adalah topik penelitian utama, dengan
keluaran publikasi tahunan untuk mikro dan nanoplastik terus meningkat
(Gbr. S1A).
Penelitian tentang mikroplastik (MP) lebih maju dibandingkan penelitian
tentang nanoplastik (NP). Penelitian MP telah tumbuh secara eksponensial
sejak 2010, sedangkan penelitian NP hanya tumbuh secara eksponensial
sejak 2016 (Gambar S1AeB). Ini mungkin karena sifat kuantifikasi /
pengukuran NP yang lebih menantang. Kekhawatiran yang berkembang
atas potensi bahaya MNP terhadap kesehatan manusia dan ekosistem
kemungkinan mendorong minat yang berkembang pesat dalam topik ini.
Meskipun telah terjadi lonjakan dalam bidang penelitian MNP,

https://doi.org/10.1016/j.trac.2023.116993
0165-9936/© 2023 Para Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier BV Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
pengetahuan terbatas ada pada potensi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh MNP ini
terhadap keamanan pangan dan ketahanan pangan global. MNP dapat menyebabkan
perubahan pada sistem pertanian seperti mempengaruhi sifat tanah, mengubah
mikrobioma dan pertumbuhan tanaman. Mereka juga dapat dicerna oleh ternak dan
memasuki rantai makanan manusia melalui berbagai jalur. Aspek dampak pencemaran
MNP ini masih belum dipelajari dan membutuhkan perhatian mendesak untuk
meningkatkan pemahaman kita tentang keamanan pangan dan risiko keamanan
pangan yang terkait dengan pencemaran MNP. Misalnya, informasi terbatas tersedia
tentang bagaimana senyawa beracun dan bahan mikroba menyerap partikel-partikel ini
dalam matriks kompleks seperti sistem pencernaan tanah dan hewan. Memahami
perilaku pencucian MNP dalam matriks ini sangat penting untuk memprediksi potensi
risiko pengenalan MNP dalam sistem pertanian. Hingga saat ini penelitian MNP terutama
difokuskan pada ekosistem perairan. Faktanya, hampir 80% literatur ilmiah tentang MNP
berfokus pada MNP dalam sistem perairan sementara hanya ~20% dari penelitian yang
berfokus pada ekosistem terestrial (Gbr. S1A). Selain itu, sedikit yang diketahui tentang
bagaimana MNP memengaruhi pertumbuhan dan fisiologi tanaman [7,8], dengan
interaksi kompleks MNP dengan tanah, mikrobioma tanah, dan pertumbuhan tanaman
cenderung memengaruhi ketahanan dan produktivitas sistem eko dan pertanian utama
yang sangat penting untuk ketahanan pangan di seluruh dunia.
Pengaturan kontrol kandungan MNP dalam limbah air limbah yang dilepaskan ke
muara, biosolid (sering digunakan untuk pemupukan pertanian) dan tepung ikan
diperlukan untuk mengurangi masuknya MNP ke dalam rantai makanan. Namun,
peraturan tersebut bergantung pada ketersediaan bukti mengenai potensi bahaya MNP
terhadap lingkungan dan/atau keamanan dan keamanan pangan.
Tinjauan ini membahas bagaimana MNP berinteraksi dengan matriks yang beragam,
seperti air tawar, jaringan pencernaan hewan, air limbah, dan tanah, yang ditemui saat
partikel-partikel ini berjalan melalui sistem pertanian dan ekologi berbasis makanan kita
dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang potensi risiko. pencemaran MNP
untuk keamanan dan keamanan pangan. Tinjauan holistik tentang risiko keamanan dan
keamanan pangan yang terkait dengan MNP, dan polusi aditif plastik disediakan, serta
diskusi tentang kesenjangan penelitian utama. Selanjutnya, solusi teknis dibahas, yang
dapat membantu mengatasi kesenjangan ini lebih cepat. Rangkuman topik utama yang
dibahas dalam ulasan ini dapat dilihat pada Gambar S1C.
2. Risiko pencemaran MNP terhadap keamanan dan keamanan pangan
Perputaran MNP melalui lingkungan memberikan banyak peluang bagi partikel-
partikel ini untuk memasuki rantai makanan manusia (Gbr. 1). Misalnya, pengangkutan
MNP dari limbah air limbah dan biosolid ke sumber makanan manusia, pencucian MNP
dari kemasan makanan, air minum, asupan aerosol, dan transfer trofik [9e16]. Sementara
jalur asupan MNP yang dominan untuk manusia masih belum ditentukan, makanan yang
tertelan yang mengandung MNP yang berasal dari pengolahan dan pengemasan
makanan baru-baru ini diidentifikasi sebagai jalur asupan utama [9e11]. Bukti transfer
trofik MNP terdapat pada organisme akuatik, terutama untuk partikel yang lebih kecil,
meskipun sebagian besar MNP mungkin melewati saluran pencernaan tanpa interaksi
lebih lanjut [15e17]. Hotspot MNP (yaitu, area lokal di lingkungan dengan konsentrasi
MNP yang sangat tinggi) yang terletak bersama dengan area kaya nutrisi dan
keanekaragaman hayati, dapat menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem laut,
dan dengan demikian stok ikan [18,19] . Menelan MNP dapat menyebabkan transfer
zat beracun, seperti aditif plastik [19]. Hal ini dapat menyebabkan bioakumulasi zat
tersebut pada organisme yang kemudian dikonsumsi oleh manusia sehingga berpotensi
menimbulkan risiko keamanan pangan. Selain itu, konsumsi MNP oleh organisme dapat
menyebabkan asupan nutrisi yang terbatas, stres seluler, peradangan, disbiosis, dan
penurunan kemampuan reproduksi [19e22]. Hal ini dapat berdampak pada ketahanan
dan produktivitas sistem ekologi dan pertanian yang terpapar
2
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
risiko di luar keamanan pangan, yang mempengaruhi keamanan pangan. Kurangnya
penelitian tentang konsumsi MNP dan pengaruhnya terhadap ternak dan tanaman
menghambat penilaian risiko terkait. Namun, potensi komunitas plastisfer (yaitu
komunitas mikroba yang menempel pada partikel plastik) untuk mengangkut gen
resistensi antibiotik ke tanah pertanian telah dikonfirmasi [23,24]. Topik-topik ini dibahas
secara rinci di bawah ini dan kesenjangan penelitian utama diidentifikasi.
2.1. Gambaran tentang bagaimana MNP memasuki rantai makanan manusia
Fluks MNP dari daerah perkotaan menjadi air limbah sangat besar, terutama untuk
serat mikro [25]. Misalnya, diperkirakan lebih dari 700.000 serat mikro dilepaskan dari
pakaian sintetis selama rata-rata siklus mesin cuci 6 kg [26]. Serat mikro ini diproses di
instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Sun et al., meninjau efisiensi retensi mikroplastik
oleh IPAL dan menemukan bahwa, rata-rata, lebih dari 97% mikroplastik berhasil
dihilangkan dari influen oleh IPAL dengan pengolahan tersier, MNP ini kemudian
terutama dipertahankan dalam biosolid (organik oleh -produk dari proses pengolahan
limbah) [27].
Meskipun demikian, konsentrasi MP telah meningkat 5-20 kali lipat aliran hilir IPAL
[28]. MP dalam sistem sungai berasal dari berbagai sumber termasuk limbah IPAL,
limpasan perkotaan, dan pelepasan air limbah yang tidak diolah [18,29]. Yang terakhir
telah terbukti mengangkut MNP ke laut dan menyebabkan hotspot akumulasi mikroplastik
di ekosistem sungai aliran rendah di mana aliran air tidak cukup untuk mengangkut
partikel ke laut. Ini menyoroti kebutuhan untuk mengubah peraturan pelepasan air
limbah terkait dengan plastik. Hotspot MNP juga dapat ditemukan di dasar laut di mana
arus dasar menyebabkan akumulasi MNP di daerah keanekaragaman hayati yang kaya
oksigen dan nutrisi, sehingga menyediakan jalur untuk memasuki jaring makanan melalui
organisme pemakan dasar [19] . Menelan partikel-partikel ini dapat menyebabkan
berkurangnya serapan nutrisi, yang menyebabkan berkurangnya kebugaran dan
berpotensi memengaruhi ketahanan ekosistem dan ketahanan pangan. Risiko keamanan
pangan juga mungkin terkait karena bahan tambahan plastik dapat larut dari MNP
dengan sifat yang dapat menyebabkan toksisitas dan bioakumulasi (misalnya
penghambat nyala terbrominasi [30]).
Jalur potensial lain bagi MNP untuk memasuki rantai makanan adalah melalui
penerapan mulsa plastik, yang dapat terurai menjadi partikel yang lebih kecil dan
mempengaruhi organisme tanah dan ekosistem melalui berbagai mekanisme [31].
Biosolid yang sering digunakan sebagai pupuk dapat mengangkut MNP secara merata
ke lahan pertanian. Misalnya, di Australia telah ditunjukkan bahwa kandungan MNP
dalam biosolid meningkat secara eksponensial. Diperkirakan bahwa pada tahun
2020e4700 metrik ton (Mt) plastik dilepaskan ke lingkungan melalui penggunaan akhir
biosolid [32,33]. Dalam beberapa kasus, konsentrasi MNP dalam biosolid sebenarnya
100 kali lipat di atas level yang ditemukan sebelumnya secara signifikan mempengaruhi
pertumbuhan dan metabolisme tanaman pangan penting dalam kondisi percobaan
[34e36].
Menggunakan biosolid sebagai pupuk umumnya dipandang sebagai praktik yang
menguntungkan dengan sedikit pertimbangan risiko. Namun demikian, bukti substansial
menunjukkan bahwa praktik ini memungkinkan MNP dan aditif plastik terakumulasi di
tanah e berdampak pada kapasitas menahan air dan stabilitas agregat [37e39]e,
diambil oleh tanaman (khususnya NP) dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman
[34e36,40] , yang pada gilirannya dapat mempengaruhi degradasi tanah, dan akibatnya
keamanan dan keamanan pangan melalui pencucian MNP di cadangan air tanah dan
mengurangi produksi biomassa dari tanaman pangan.
Baru-baru ini, pengolahan makanan mendapat sorotan sebagai jalur asupan plastik
manusia. Talenan polythene telah ditemukan sebagai sumber kontaminasi MP pada
daging. Sejauh ini telah didemonstrasikan untuk daging yang disiapkan oleh tukang
daging, tetapi kemungkinan besar terjadi bila talenan serupa digunakan untuk
menyiapkan daging, termasuk di rumah [9,10]. Kontaminasi plastik juga telah terjadi
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
Gambar 1. Gambaran siklus MNP melalui lingkungan menunjukkan jalur utama yang berpotensi mempengaruhi keamanan pangan global dan ketahanan pangan. Jalur yang ditunjukkan tidak
dimaksudkan untuk lengkap melainkan sintesis tentang bagaimana MNP mengalir ke dalam dan melalui rantai makanan.
terdeteksi pada beras kemasan yang dibeli di toko [11]. Unggas yang dikemas
telah ditemukan mengandung mikropartikel polistiren yang diekstrusi, di mana
baki kemasan makanan adalah sumber yang mungkin [12]. Wadah makanan
dan gelas plastik yang umumnya digunakan oleh restoran untuk pengiriman
makanan telah ditemukan melepaskan MNP selama penggunaan pertama [11].
Diperkirakan bahwa lebih dari 180 ton MNP dikonsumsi/dilepaskan ke lingkungan
setiap tahunnya melalui jalur ini [11]. Air minum, termasuk air ledeng dan air
kemasan, juga merupakan jalur konsumsi MNP manusia [13]. Akhirnya,
penghirupan MNP di udara dapat berkontribusi pada penyerapan total oleh
manusia yang dibuktikan dengan pengamatan partikel polimer pada 13 dari 20
sampel jaringan paru yang diperoleh saat otopsi [14]. Air tawar dan udara yang
terkontaminasi MNP kemungkinan merupakan jalur untuk penyerapan MNP oleh
ternak juga, meskipun tidak ada penelitian yang ditemukan untuk menyelidiki
topik ini.
2.2. Translokasi MNP di dalam tubuh dan transfer melalui jaring makanan
MNP yang memasuki lingkungan perairan tertelan oleh vertebrata dan
vertebrata biasanya diisolasi dari saluran pencernaan hewan ini [41,42]. Selain
itu, transfer trofik dan translokasi MNP melewati lapisan usus dapat terjadi.
Misalnya, NP yang didoping paladium ditemukan bertranslokasi (walaupun
hanya ~ 0,6% dari jumlah total) dari usus ikan ke jaringan dalam percobaan
kantung usus ex-vivo [43]. Karena penggunaan NP yang didoping paladium,
kuantifikasi yang sangat sensitif dicapai dengan menggunakan spektrometri
massa plasma yang digabungkan secara induktif (ICP-MS). Dalam studi lain
nanobeads polystyrene yang dimodifikasi amino dapat mentransfer melintasi
penghalang darah-otak pada ikan dan menumpuk di
otak, menyebabkan perubahan makroskopis pada struktur jaringan otak dan
berdampak negatif pada efisiensi berburu [16]. Para penulis menunjukkan
bahwa ikan yang memakan D. magna yang terpapar NP memiliki tingkat makan
yang lebih lambat dan berenang lebih jauh sebelum berhasil makan.
Perubahan perilaku seperti itu kemungkinan besar mengarah pada penggunaan
energi yang kurang optimal dan paparan yang lebih jelas terhadap predasi, yang
dapat menyebabkan perubahan pada keseimbangan ekologis. Juga telah
ditunjukkan bahwa perilaku D. magna dapat dipengaruhi oleh konsumsi MP,
dengan penurunan detak jantung dan frekuensi melompat yang menyebabkan
penurunan laju penggembalaan mereka [44]. Hal ini, pada gilirannya,
memengaruhi keberhasilan larva damselflies mencari makan di D. magna, yang
mengubah keseimbangan ekologis ekosistem plankton ini. Terakhir, otak mamalia (tikus) juga punya
3
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
telah terbukti dipengaruhi oleh inhalasi NP, dengan NP polystyrene 80 nm
melewati sawar darah-otak menyebabkan neurotoksisitas dan mempengaruhi
aktivitas [45]. Fitur penting yang mempengaruhi translokasi MNP adalah ukuran
partikel (Gbr. 2). Secara umum MNP dianggap <20 mm harus mampu menembus
organ, sedangkan MNP <10 mm harus mampu menembus organ, melintasi
membran sel, penghalang otak darah, dan bahkan memasuki plasenta [17].
Ukuran partikel utama yang telah ditemukan secara eksperimental untuk
melewati penghalang darah-otak, usus dan paru pada mamalia dan efeknya
pada jaringan ini dirangkum dalam Gambar. 2. Laporan ini menunjukkan risiko
transfer trofik dan translokasi MP.
Namun, pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk mengukur risiko ini, terutama
dalam kondisi lingkungan. Hal ini terutama memprihatinkan karena MNP ada di
mana-mana, kehadirannya di berbagai sumber makanan manusia dan kurangnya
peraturan tentang kandungan dan dispersi MNP. Misalnya, jumlah MP yang
relatif tinggi (>120 partikel/kg [46], >300 partikel/kg [47]) telah ditemukan dalam
tepung ikan komersial. Tepung ikan tersebut dihasilkan dari ikan pelagis kecil
utuh (dan isi perutnya), yang kemudian digunakan untuk pakan ternak (mis.,
babi dan unggas) dan akuakultur. Titik masuk ke peternakan hewan produksi
ini adalah peluang utama untuk menerapkan metode yang mengukur partikel
plastik dalam makanan dan pakan, terutama metode yang memungkinkan
kuantifikasi NP, yang terlewatkan saat menggunakan metode spektroskopi yang
umum digunakan.
Secara keseluruhan, hanya ada sedikit penelitian yang menunjukkan bukti
transfer trofik antara spesies dan translokasi MNP dari usus ke jaringan dan
organ lain. Menariknya, dalam tinjauan terhadap 132 penelitian yang meneliti
keberadaan MP dalam makanan laut, ditemukan bahwa fillet ikan segar yang
bersumber langsung dari lingkungan sebagian besar bebas MP, sedangkan ikan
yang dikemas dan diproses ditemukan terkontaminasi MP, sehingga menunjukkan
bahwa kontaminasi silang melalui penanganan makanan mungkin menjadi
kontributor utama pencemaran MP makanan laut [48]. Selain itu, penulis
menemukan bahwa moluska (yang sebagian besar dimakan utuh) mengandung
MP (0e22 MP g1 ) sedangkan data tentang MP di bagian krustasea yang dapat
dimakan (dengan saluran usus dihilangkan) dianggap tidak dapat diandalkan.
Demikian pula, penelitian terbaru lainnya yang membandingkan MP dalam
jaringan otot makanan laut liar dengan makanan laut yang dibeli, menemukan
adanya kontaminasi yang signifikan pada fillet ikan yang dibeli, sedangkan
sampel makanan laut liar benar-benar bebas dari MP [49]. Selain itu, jalur
asupan lain (misalnya, inhalasi) mungkin lebih banyak
Machine Translated by Google

JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk. Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993

Gambar 2. Sintesis titik masuk potensial dan efek MNP ke dalam organisme mamalia. Ukuran partikel maksimum yang dikonfirmasi secara eksperimental untuk melintasi penghalang
epitel dan darah-otak serta efek yang diamati terdaftar. Gambar dibuat dengan BioRender.com. Efek kesehatan yang dilaporkan dan ukuran partikel yang dilaporkan telah melintasi
penghalang epitel dan darah-otak menggunakan organisme uji manusia, babi, tikus, dan tikus diperoleh dari Referensi. [14,17,22,45,51e57].

jalan penting untuk asupan MNP manusia daripada konsumsi makanan
yang terkontaminasi, mengingat penggunaan mikroplastik di mana-mana
di lingkungan kita sehari-hari [50].
2.3. Bukti toksisitas MNP dalam garis sel manusia dan organisme
model
bukan bola [74,75]. Oleh karena itu, pekerjaan lebih lanjut diperlukan
untuk menentukan efek racun dari berbagai jenis, dan geometri plastik
yang berbeda dengan meniru modifikasi fisik, kimia, dan biologis alami
yang terjadi pada plastik setelah dilepaskan ke lingkungan. Selain itu,
percobaan pengamatan pada hewan non-model dan manusia dengan
berbagai pro file paparan MNP akan berguna untuk menilai lebih lanjut
efek MNP pada kesehatan hewan dan manusia dalam pengaturan alami.

Studi yang memanfaatkan garis sel atau model hewan memainkan

peran penting untuk memahami toksisitas multifaset dan dampak plastik
pada kesehatan manusia dan kesehatan organisme terkait lainnya.
Sebagian besar literatur saat ini terdiri dari eksperimen in vivo dan in
vitro pada spesies dan organisme laut. Sejumlah penelitian telah berfokus
pada toksisitas MNP pada sel manusia yang berbeda dan model atau
ganisme. Berbagai efek toksik yang dimiliki MNP pada berbagai
organisme dan jaringan/garis sel ditunjukkan pada Tabel 1. Dalam tabel
ini kami tidak bertujuan untuk memberikan tinjauan komprehensif
melainkan untuk memilih studi representatif yang mencerminkan kisaran
efek biologis yang dilaporkan untuk MNP hingga menyoroti bagaimana
MNP dapat memengaruhi kebugaran berbagai organisme yang penting
bagi keamanan dan keamanan pangan global. Menurut penelitian yang
terdaftar, MNP dapat menyebabkan: stres oksidatif; peningkatan spesies
oksigen reaktif (ROS); disfungsi mitokondria; apoptosis; peradangan;
toksisitas reproduksi; toksisitas diovaskular mobil; dan, toksisitas paru. termasuk piroptosis miokard, peradangan, dan lesi mitokondria [77].
Selain itu, sebagian besar MNP yang digunakan untuk percobaan
diperoleh dari perusahaan sebagai manik-manik bulat perawan bebas
aditif. MNP murni hanya digunakan dalam satu studi [58]. Secara
keseluruhan, ada kekurangan pemahaman tentang efek toksik sinergis
dari MNP dan aditif dari campuran plastik kompleks yang dapat terpapar
organisme. Situasi ini menghambat penilaian risiko yang dapat diandalkan untuk dilakukan.
Mengingat hal di atas, dua batasan utama dalam literatur saat ini
harus disoroti: (1) jenis plastik dan (2) bentuk plastik. Sebagian besar
penelitian berfokus pada partikel polistiren, kemungkinan karena ini
tersedia secara komersial dalam berbagai ukuran, sedangkan jenis
plastik lainnya (seperti polipropilen dan polietilena) mungkin lebih mudah efek kolinesterase [79]. Konon, kelompok kontrol tidak diberi makan
ditemukan di lingkungan. Selain itu, plastik yang terdeteksi dalam sampel
air sebagian besar berupa fragmen dan serat,
2.4. Bukti toksisitas MNP pada ternak (sumber makanan)
Ada beberapa studi tentang model pertanian dibandingkan dengan
spesies air. Studi saat ini terbatas pada unggas, yang digunakan untuk
mempelajari efek paparan MP sebagai proksi burung laut dan raptor,
sedangkan babi digunakan sebagai proksi paparan manusia.
Studi unggas telah mengevaluasi efek tingkat organisme, di mana hewan
terpapar MPs secara oral baik dengan atau tanpa adanya makanan
[76e79]. Di dalamnya, anak ayam yang terpapar MP menunjukkan
pertumbuhan yang tertunda dan asupan pakan yang berkurang
dibandingkan dengan kelompok kontrol [76,79]. Selain itu, penelitian
terbaru menunjukkan bahwa paparan polistiren murni selama 42 hari
menginduksi kardiotoksisitas pada ayam domestik berumur 1 hari,
Efek antargenerasi juga telah dihitung setelah paparan MP pada
burung puyuh Jepang [79]. Dalam hal ini, paparan hewan terhadap
polypropylene MPs yang lapuk (berasal dari tanaman plastik)
menghasilkan peningkatan pembentukan kista pada saluran reproduksi
pria dewasa dan menyebabkan keterlambatan kematangan seksual
wanita, meskipun tidak ada respons yang diterjemahkan ke penurunan
kelangsungan hidup atau penurunan hasil reproduksi. Puyuh Jepang
dewasa juga memperlihatkan beberapa efek toksikologi subletal ketika
terpapar pada fragmen polistiren yang berumur alami, termasuk
penurunan berat badan, stres oksidatif, ketidakseimbangan redoks, dan
dengan partikel inert non-plastik untuk mengontrol perbedaan asupan
pakan karena pendudukan sebagian rongga perut dengan MP. Dengan demikian, ef
4
Machine Translated by Google

Tabel 1

Perawan PS

Perawan PS dan Hijau

PS berpendar
100 nm dan 5 mm
Schacht,
Dawson
Nelis,
dkk.
JLD
AL
VJ
Efek biologis dari MNP pada garis sel manusia dan organisme model yang berbeda. PS: polistirena, PP: polipropilen, PE: polietilen, PVC: polivinil klorida, PMMA: Polimetilmetakrilat, PET: polietilen tereftalat.

Polimer Ukuran partikel

40e250 nm
Membentuk

Bulat

Bulat
Model Sel

Garis sel glioblastoma multiforme

otak manusia (T98G);
Sel epitel ganas (HeLa).

Sel usus epitel yang diabadikan

(sel Caco-2)
Efek biologis

* Stres oksidatif meningkat

* Penghambatan aktivitas transporter

membran ABC
Makna

Signifikan untuk kedua jenis sel, diamati produksi ROS yang tinggi

*Untuk 100 nm PS, efek signifikan diamati setelah 20 mg/ml.

referensi

[59]

[60]

* Gangguan potensial membran *Untuk 5 mm, hasil signifikan diperoleh setelah paparan konsentrasi lebih
mitokondria tinggi dari 1 mg/ml * 25 nm PS pada 25
Perawan PS 25 nm dan 70 nm Bulat Sel epitel paru-paru * Penghambatan kelangsungan hidup sel dan 30 mg/mL dan 70 nm PS pada 160, 220, dan 300 mg/mL menunjukkan [61]
manusia (A549) yang ganas efek toksik yang signifikan pada sel kelangsungan hidup.
Fluoresensi * Apoptosis terinduksi * * Kedua ukuran menyebabkan apoptosis yang signifikan dalam waktu yang tergantung
isotiosianat Meningkatkan regulasi inflamasi tata krama.
(FITC) PS-NP gen
(25 nm)
Nil merah * Sitokin pro-inflamasi IL-6, IL-8, dan TNF-a secara signifikan
PS-NP (70 nm) diregulasi ke atas * Ekspresi
Virgin PS 1,67e2,17 mm Tidak teratur Sel epitel paru non- * Disfungsi penghalang ZO-1 dan level TEER menurun pada 10 mg=cm2 dan 1000 mg=cm2, dan [62]
(disintesis dari tumorigenik (BEAS-2B). paru * Peradangan dan stres oksidatif level ekspresi AAT menurun secara signifikan pada 1000 konsentrasi
stirena) meningkat mg=cm2.
*Akumulasi ROS meningkat secara signifikan pada 1000 mg=cm2. Kadar
protein ekspresi HO-1 dan IL-6 meningkat secara signifikan pada kedua
konsentrasi.
Perawan PS 5e5.9 mm Bulat Albino, strain yang dibiakkan * Menurunkan jumlah sel * Jumlah sperma pada kelompok yang terpapar PS secara signifikan [52]
di laboratorium imunodefisiensi spermatogenik dan menyebabkan lebih rendah daripada kelompok kontrol salin dan tingkat kelainan
(Balb/c) dari tikus rumah kelainan bentuk sperma * bentuk sperma secara rasional meningkat dengan meningkatnya
Penurunan kadar testosteron, konsentrasi perlakuan.
peningkatan ROS, dan peradangan. * Konsentrasi ROS dalam jaringan testis dan tingkat ekspresi Casp-3, TNF-
a, IL-1b, dan IL-6 meningkat secara signifikan pada kelompok yang
diobati dengan PS. Tingkat testosteron menurun secara signifikan dengan
peningkatan konsentrasi PS.
Perawan PS 5 mm Bulat Albino, model mouse serba guna * Protein peradangan (anti * Konsentrasi PS sedang dan tinggi menunjukkan peningkatan ekspresi [53]
(tikus ICR) IL-1b, IL-6, dan TNF-a) IL-1b yang signifikan, dan IL-6. .
meningkat pada paparan
* Peningkatan deformitas sperma * Jumlah total sperma secara signifikan lebih rendah daripada kelompok
dan penurunan jumlah kontrol. Deformitas diamati pada PS dosis sedang dan tinggi.
sperma.
* Apoptosis meningkat. * Apoptosis sel meningkat secara signifikan setelah paparan.
Perawan PS 0,5 mm Bulat Sel granulosa dari model tikus tujuan * Stres Oksidatif meningkat. * Tingkat enzim antioksidan menurun secara signifikan pada konsentrasi [54]
umum (Wistar) 0,15 dan 1,5 mg/hari.

Perawan PS 0,5 mm, 4 mm, 10 mm

116993
Analitik
(2023)
Kimia
Tren
161 Bulat Albino, strain yang dibiakkan
di laboratorium imunodefisiensi
(Balb/c) dari tikus rumah
* Penurunan jumlah folikel. *Tingkat MDA meningkat secara signifikan pada konsentrasi yang sama. *

* Apoptosis meningkat

* Fibrosis ovarium

* Penurunan kualitas sperma dan

tingkat testosteron.
* Peradangan testis * Gangguan
penghalang darah-testis (BTB) e
Paparan 1,5 mg/
hari menyebabkan penurunan jumlah folikel yang signifikan.

* Tingkat apoptosis yang signifikan diamati pada perlakuan PS 5 dan 25

mg/ml.
* Nilai IOD fibronektin dan serat kolagen meningkat secara signifikan pada
paparan PS-MP 1,5 mg/hari.
* Tingkat testosteron dan motilitas sperma menurun secara signifikan
pada semua kelompok yang terpapar PS.
* Tingkat ekspresi protein terkait BTB N-cadherin, FAK, b Catenin,
Occludin, dan ZO-1 diturunkan regulasinya secara signifikan.
[63]

(Western blot digunakan untuk

mengukur tingkat ekspresi
protein terkait BTB)

(bersambung ke halaman berikutnya)

Machine Translated by Google

Tabel 1 (lanjutan )

Polimer

Perawan PS

Perawan PS
Ukuran partikel

0,5 mm

5 mm
Schacht,
Dawson
Nelis,
dkk.
JLD
AL
VJ Membentuk

Bulat

Bulat
Model Sel

Model tikus serba guna

(Wistar)

Sel usus epitel yang diabadikan

(sel Caco-2)
Efek biologis

* Toksisitas kardiovaskular
diamati.

* Penurunan viabilitas sel

*Peradangan)
Makna

* Pajanan PS secara signifikan

Meningkatkan kadar CK-MB dan Troponin-I pada hati tikus yang diberi
PS 50 mg/L.
* Tidak ada penurunan viabilitas sel yang signifikan pada kelompok yang diobati dengan PS
yang diamati.
referensi

[64]

[65]

* Gen TRPV1, NOS2, IL-1b, dan IL-8 diregulasi secara signifikan

pada konsentrasi PS 12,5 mg/L, 25 mg/L, dan 50 mg/L. * Sel yang diberi

1 mm Perawan dan 1 mm dan 10 mm Bulat Sel epitel paru-paru * Penurunan proliferasi sel perlakuan PS 24, 48, dan 72 jam memberikan pembacaan absorbansi [66]
PS berpendar manusia (A549) yang ganas diamati. yang jauh lebih sedikit daripada sel yang tidak terpapar.
PS Perawan 10 mm * Perubahan morfologi sel. *Tidak ada signifikansi analitis yang diberikan untuk perubahan morfologis.

Lapuk PP Lebih kecil dari 20e25 mm Tidak beraturan Sel model untuk makrofag (PBMCs * Peningkatan ROS diamati. * Ekspresi IL-6 berubah secara signifikan dengan konsentrasi PP >100 mg/ [58]
Raw 264.7 cells) mL pada ukuran yang lebih kecil.
* Partikel PP kecil menyebabkan peningkatan signifikan pada level ROS.
* Partikel PP yang lebih besar tidak menyebabkan perubahan apapun pada
konsentrasi 1000 mg/mL.
PE perawan 10e150 mm Bulat Strain bawaan umum (C57BL/6) dari * Perubahan keragaman bakteri * Partikel PE menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah [22]
tikus laboratorium dalam usus dan diinduksi mikroba usus, keanekaragaman bunga, dan kelimpahan bakteri.
dysbiosis.
* Induksi radang usus. * Dibandingkan dengan kelompok kontrol, tikus yang diberi perlakuan PE 600 mg
menunjukkan peradangan.

PE perawan, 50 nm-10 mm Bulat Model epitel usus kecil * Mengurangi pencernaan lipid * Semua anggota parlemen secara signifikan mengurangi pencernaan lipid dari waktu ke waktu. [67]
PVC trikultur in vitro
MNP PET dan PS (sel Caco-2, HT29-MTX, dan Raji B)

PE lapuk 200e800 mm Serat Xenopus laevis * Oklusi saluran pencernaan fisik, * Tidak ada kematian yang teramati dengan penurunan signifikan dalam mobilitas [68]
penindikan epitel usus. yang terdeteksi.

Perawan PMMA 40 nm Bulat Xenopus laevis * Gangguan kelangsungan hidup, tingkat * Tidak ada efek signifikan pada kematian. Tiga konsentrasi diuji 1, 100 dan [69]
pertumbuhan dan deformasi parah. 1000 mg/L. Efek negatif hanya diamati pada 1000 mg/L

Perawan PS 100 nm Bulat Caenorhabditis elegans * Peningkatan stres oksidatif, *Homeostasis redoks, tingkat ATP, masa hidup, dan fekunditas C. [70]
oksidasi asam lemak, glikolisis dan elegans dipengaruhi pada semua konsentrasi (0,1, 1, atau 10 mg/L PS)
fosforilasi oksidatif. yang diuji.
Perawan PS dan 1 mm Bulat Caenorhabditis elegans * Neurotoksisitas diamati dari tingkat * Karboksil dimodifikasi PS (meniru partikel PS teroksidasi permukaan [71]
PS serendah 1 mg/L . dalam tanah) efek neurotransmisi dopamin, glutamat, serotonin, dan
termodifikasi karboksil GABA dan menyebabkan neurotoksisitas secara signifikan

karboksil dimodifikasi
PS

PET lapuk
2 mm

40 nm
116993
Analitik
(2023)
Kimia
Tren
161 Bulat

Bentuk tidak beraturan

Drosophila melanogaster

Drosophila melanogaster
* Nekrosis dan apoptosis yang
bergantung pada konsentrasi
pada sel midgut.
* Perubahan spesifik jenis kelamin

dalam kelangsungan hidup pasca perawatan.

Stres oksidatif dan induksi
kerusakan DNA meningkat
secara nyata
lebih sebagai PS tidak dimodifikasi.
* Lalat jantan menunjukkan tingkat kematian yang lebih tinggi pasca pengobatan
dibandingkan dengan lalat betina. Efek diamati pada 500 mg/L.

* Penghalang usus disilangkan dan internalisasi partikel ke dalam sel

diamati. Ini menyebabkan perubahan signifikan dalam ekspresi gen
yang terlibat dalam regulasi stres dan kerusakan oksidatif.

* Kerusakan fisik pada penghalang usus diamati.

[72]

[73]
Machine Translated by Google

JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk. Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993

Tabel 2
Efek biologis dari MNP pada garis sel/jaringan ternak dan ternak. PS: polistirena, PP: polipropilen, PE: polietilen, PA: poliamida.

Polimer Ukuran partikel Membentuk konsentrasi MNP diberikan Model Efek biologis referensi

Perawan PS 25 nm Bulat 0,1 mg/mL 1 mg/mL Sel endotel arteri koroner babi * Stres oksidatif [57]
10 mg/mL * Penuaan sel
Bulat 5 mg/ * Disfungsi sel
Perawan PS 100 nm mL 25 mg/mL 75 mg/mL Sel granulosa babi * Gangguan steroidogenesis [56]
Bulat 1 mg/ * Proliferasi sel
ml * Gangguan redoks sel
Perawan PS 0,05 mm Sel usus babi * Penurunan viabilitas jaringan [55]
0,1 mm
1 mm 10 mm
Perawan PA 30 mm serat 1 mg/ml Sel usus babi * Penurunan viabilitas jaringan [55]
PE perawan
Dia

Pelet 30 mg Ayam domestik * Mengurangi makan [76]

* Pertumbuhan lambat

Pelapukan PS 2400e3800 mm Fragmen 11-22 anggota parlemen per hari burung puyuh jepang * Massa tubuh berkurang [79]
* Gangguan redoks
* Peningkatan asetilkolinesterase
Perawan PP Pelet 3000e4500 mm Jumlah total 5-10 anggota parlemen dalam satu dosis burung puyuh Jepang * Peningkatan kista [78]
Lapuk PP * Pertumbuhan lambat

*Penundaan kematangan seksual

Perawan PS 5 mm Bulat 1e100 mg/L Ayam domestik *Peradangan [77]
*Stres oksidatif
* Piroptosis
* Disfungsi mitokondria
* Disfungsi metabolisme energi

dikaitkan dengan pengurangan asupan nutrisi yang bertentangan dengan mengkonsumsi plastik [80].
toksisitas yang melekat pada partikel.
Studi memanfaatkan babi domestik telah dibatasi untuk studi in vitro (dengan 2.5. Bukti toksisitas MNP melalui pendekatan omics/sistem biologi
garis jaringan babi / sel sering digunakan sebagai model untuk meniru paparan
manusia) [55e57]. Studi-studi ini telah mencatat berbagai tanggapan termasuk
stres oksidatif, penurunan viabilitas sel dan jaringan, peningkatan penuaan dan Kemajuan dalam ilmu omik (genomik, transkriptomik, proteomik, dan
disfungsi sel, dan gangguan steroidogenesis (Tabel 2). Namun, penelitian metabolomik) telah memberikan akses yang belum pernah terjadi sebelumnya
tentang toksisitas MP pada ternak ini juga menyoroti beberapa pengukuran titik ke pemahaman tingkat sel tumbuhan dan hewan.
akhir (menunjukkan kesehatan hewan) yang tidak terpengaruh secara negatif Meskipun kombinasi dari dua atau lebih pendekatan berbasis omics (yaitu, multi-
oleh paparan MNP. Misalnya, setelah 42 hari terpapar butiran polistiren murni, omics) telah banyak digunakan untuk menjelaskan perubahan fisiologis pada
anak ayam yang baru menetas tidak menunjukkan perubahan berat badan, berat tumbuhan dan hewan, teknik ini jarang diterapkan untuk menilai efek MNP,
jantung, atau rasio berat jantung terhadap berat badan [77]. Sebuah studi terutama ketika menyelidiki dampaknya terhadap lingkungan. organisme non-
antargenerasi pada puyuh Jepang yang diberi pelet polypropylene perawan dan model yang penting untuk nutrisi manusia; meskipun demikian, beberapa studi
pelet polypropylene lapuk laut melaporkan tidak ada efek pada kematian, berat yang relevan diidentifikasi untuk hewan air dan tanaman dan dibahas di bawah
badan dewasa, atau hasil reproduksi, termasuk jumlah telur yang diletakkan, ini dengan penekanan pada bagaimana studi tersebut dapat mencirikan potensi
frekuensi telur abnormal, kesuburan telur, berat embrio, berat kuning telur, atau efek negatif dari MNP pada keamanan dan keamanan pangan manusia. Tidak
kekuatan kulit telur. Lesi yang diinduksi secara terbuka atau perubahan histologis ada studi multi-omik yang diidentifikasi pada ternak.
tidak ada di hati, limpa, tiroid, ginjal, kelenjar kloaka, atau saluran reproduksi
wanita. Konsentrasi testosteron dan estradiol juga tidak terpengaruh oleh
paparan [78]. Ketiadaan efek toksikologi akut/berat yang teramati dapat
2.5.1. Studi multi-omik pada hewan air
dijelaskan oleh partikel yang agak besar (3e4,5 mm) yang digunakan dalam
Berkenaan dengan penyaring pengumpan, paparan tiram pasifik ke mikrosfer
penelitian sehingga menghindari kemungkinan hasil yang merugikan terkait
polistiren (2-6 mm; 0,023 mg L1 ) mengungkapkan bahwa bola menginduksi
translokasi (lihat Gambar 2). Selain itu, pengukuran fisiologis mendalam yang
tingkat makan yang lebih tinggi, gangguan sistem reproduksi dan mengurangi
menentukan perubahan dalam produksi ROS dan kolinesterase atau pengukuran
perkembangan keturunan [81]. Analisis transkriptom dan proteom mengungkapkan
metabolit dan/atau protein secara keseluruhan akan menjadi tambahan yang
bahwa gangguan pada jalur metabolisme asam lemak kemungkinan besar terkait
sangat baik untuk karakter lebih lanjut yang kurang menonjol d tetapi tetap
dengan berkurangnya penyerapan energi dari pakan yang diganti dengan MNP
penting d perubahan yang mungkin terjadi pada fisiologi hewan karena MP
dan gangguan homeostasis yang menyebabkan respons stres dan peningkatan
proses menelan.
glukokortikoid pada hewan yang terpapar. Khususnya, konsentrasi yang diberikan
jauh lebih rendah daripada kondisi paparan alami (yang bervariasi dari 0,8
hingga 2500 mg L1 ). Kontaminasi MNP alami tersebut dapat mempengaruhi
ketahanan terumbu tiram, yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan.
Dari sejumlah penelitian yang tersedia untuk ditinjau pada topik ini, dapat
Demikian pula, studi proteomik pada tiram yang menelan polietilen berbentuk
dipostulatkan bahwa MNP berukuran lebih kecil menginduksi lebih banyak efek
tidak teratur dan polietilen tereftalat MP mengungkapkan bahwa perubahan
toksik daripada MP yang lebih besar, dan ketika MP menggantikan bahan
komposisi asam lemak dan jalur inflamasi terganggu [82]. Selain itu, pendekatan
makanan alami, pertumbuhan dan ukuran tubuh berkurang, kemungkinan
yang menggabungkan metabolisme dengan skrining qPCR dari gen yang relevan
karena nutrisi. penalti. Namun, karena kurangnya penelitian, sangat sedikit
dengan kekebalan mengungkapkan bahwa polistiren jangka pendek (0e28 hari)
kesimpulan menyeluruh yang dapat ditarik saat ini. Yang tidak ada dalam literatur
(bola 500 nm) yang memberi makan ikan zebra pada konsentrasi yang relevan
saat ini adalah studi tentang sapi, domba, kambing, dan pemakan rumput
secara lingkungan menyebabkan peradangan dan gangguan proses metabolisme
signifikan lainnya yang biasa dikonsumsi secara pertanian, terlepas dari
termasuk lemak.
pengetahuan yang ada bahwa organisme ini secara teratur

7
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
jalur asam dan lipid. Selain itu, peradangan kulit dan/atau insang, disbiosis
komunitas mikroba usus dan berkurangnya kemampuan reproduksi pria diamati
setelah paparan jangka panjang (84 hari) [20]. Medaka yang terpapar partikel
polistiren 10e200 mM ditemukan mengalami penghambatan metabolisme
monosakarida, siklus asam trikarboksilat, glikolisis, dan jalur pentosa fosfat, serta
menunjukkan tanda-tanda akumulasi asam lemak dan ester di hati [21]. Namun,
tidak ada studi pro teomik yang diidentifikasi untuk ikan yang signifikan secara
komersial atau studi yang menggunakan jenis/bentuk plastik lain, atau,
penerapan partikel pelapukan untuk ikan. Ini kurang optimal karena spesies yang
relevan secara komersial dapat berperilaku berbeda terhadap paparan MP yang
lapuk atau murni seperti yang dilakukan spesies model yang lebih kecil ini
terhadap partikel polistiren murni.
2.5.2. Studi multi-omik pada tanaman
Mengenai tanaman, studi pada beras, mentimun dan selada taman
menunjukkan MNP murni dan murni dapat menyebabkan stres oksidatif,
mengurangi pertumbuhan tanaman dan mempengaruhi jalur metabolisme
[36,83,84] . Paparan beras ke MP (21 hari dengan mikrosfer polistiren murni
berukuran 8e30 mM pada 50e500 mg L1 ) ditemukan menyebabkan efek respons
dosis dengan peningkatan konsentrasi MP menyebabkan penurunan biomassa
setelah 21 hari. Studi metabolik mengungkapkan gangguan serapan nutrisi dan
penurunan biosintesis asam amino, asam nukleat, asam lemak, dan beberapa
metabolit sekunder (lipid, glikosida dan senyawa amina) [36]. Paparan tanaman
mentimun ke tanah dengan nanosfer polystyrene murni (100e700 nm; 50 mg L1 )
menemukan bahwa efek spesifik ukuran NP. Biomassa tanaman menurun secara
signifikan setelah terpapar NP 300 nm, sementara NP 100 nm menyebabkan
penurunan kandungan gula larut, karotenoid, dan daun prolin. NP 700 nm
menyebabkan peningkatan malondialde hyde, prolin, ekspresi gen peroksidase,
aktivitas enzim, dan kandungan hidrogen peroksida. Secara keseluruhan,
paparan NP berdampak negatif terhadap sistem fotosintesis, antioksidan, dan
metabolisme gula daun ketimun. Para penulis mencatat bahwa pencucian
benzena dari polistiren dapat menjadi faktor utama yang mempengaruhi
metabolisme klorofil dan metabolisme gula [84]. Pignatelli et al. mempelajari efek
pemaparan selada kebun pada tanah yang mengandung polipropilen, polietilen,
dan polivinilklorida MP sebesar 0,02% (b/b). Studi menunjukkan bahwa paparan
MP murni menyebabkan semburan oksidatif pada tanaman dan paparan
polivinilklorida paling beracun [83]. Secara keseluruhan, penelitian ini
mengungkapkan bahwa paparan MNP dapat berdampak negatif terhadap
produktivitas tanaman pangan pada konsentrasi MNP di tanah yang 30 hingga
120 kali lipat di bawah konsentrasi MNP yang biasa ditemukan dalam biosolid.
Aplikasi biosolid berulang ke tanah, termasuk tanah yang digunakan untuk
produksi tanaman pangan di beberapa negara (misalnya, Australia) sehubungan
dengan degradasi dan migrasi MNP yang lambat pada akhirnya dapat
menyebabkan peningkatan kadar MP dan dengan demikian mengurangi hasil
panen. Sebaliknya de Sousa et al. (2019) mencatat peningkatan biomassa
tanaman untuk tanaman yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi MNP [85].
Namun, dalam kasus ini MP yang lapuk dan murni tidak berasal dari biosolid dan
dicampur ke dalam tanah pada konsentrasi yang jauh lebih tinggi daripada yang
dilaporkan di atas (0,2e2% (b/b)) dan mempengaruhi sifat tanah seperti kapasitas
menahan air, ukuran pori. , dan aktivitas mikroba, sedangkan konsentrasi yang
lebih rendah pada penelitian sebelumnya sepertinya tidak mempengaruhi sifat-
sifat tanah tersebut. Secara umum, efek jangka panjang dari kontaminasi plastik
di tanah pertanian telah ditemukan menyebabkan penurunan produktivitas [86].
Menariknya, tidak ada penelitian yang menyelidiki efek dosis-respons dari polusi
tanah MNP yang realistis pada tanaman pertanian utama seperti gandum, jelai,
dan pakan ternak penggembalaan yang diidentifikasi. Ini merupakan celah
penelitian penting yang perlu diisi untuk memetakan dengan lebih baik potensi
dampak pencemaran MNP terhadap sistem pasokan pangan global.
8
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
2.6. Risiko keamanan dan keamanan pangan dari MNP dengan pencucian
aditif plastik
Masalah yang muncul dari pencucian aditif dari MNP ke lingkungan [87] dan
akhirnya rantai makanan manusia sedang diteliti. Aditif plastik adalah senyawa
kimia yang dicampur dengan polimer selama produksi untuk memberikan sifat
yang lebih baik pada produk plastik akhir, misalnya, peningkatan fleksibilitas atau
perlindungan terhadap radiasi UV. Senyawa-senyawa tersebut termasuk,
penghambat api (misalnya, brominasi dan organofosfor), peliat, antioksidan, dan
penstabil cahaya. Fungsi, jumlah yang digunakan dan efek toksik yang diketahui
dari aditif plastik ini dirangkum dalam Tabel 3.
Kami mengacu pada ulasan komprehensif tentang aditif plastik dan potensi
toksisitasnya terhadap manusia dan lingkungan untuk lebih detail [17,88].
Plasticizer (terutama ftalat) adalah aditif plastik yang paling melimpah, menyusun
~10e70% (b/b) plastik, diikuti oleh penghambat api (3e25%; (b/b)) [88] . Namun,
logam berat termasuk kadmium, timbal (digunakan sebagai penstabil panas dan
UV), arsenik, dan merkuri (digunakan sebagai biosida) juga merupakan aditif
umum dalam produk polimer [17]. Logam dalam plastik (sebagai aditif) dapat
digunakan dalam metabolisme logam mikroba sehingga mengoksidasi logam
yang terperangkap dalam polimer. Ini, dalam kombinasi dengan penyerapan
logam dari lingkungan dapat menjelaskan konsentrasi arsenik, titanium, nikel dan
kadmium yang lebih tinggi dalam plastik lapuk di Gyre Subtropis Atlantik Utara
dibandingkan dengan barang plastik baru [89,90] .
Keragaman plasticizer meningkat dengan cepat, kemungkinan karena
meningkatnya tekanan regulasi pada penggunaan phthalates sehubungan
dengan potensi sifat mengganggu endokrin mereka. Namun, apakah diversifikasi
ini mengarah pada perbaikan atau penurunan situasi masih harus dilihat. Baru-
baru ini, Wie Singer et al., mengidentifikasi lebih dari 10.000 aditif plastik relevan
yang dikategorikan berdasarkan jenis zat, pola penggunaan, dan klasifikasi
bahaya. Lebih dari 2.400 zat diidentifikasi sebagai zat yang berpotensi
menimbulkan kekhawatiran, memenuhi setidaknya salah satu kriteria persistensi,
bioakumulasi, dan toksisitas yang digunakan oleh Uni Eropa. Dari jumlah
tersebut, 266 zat hampir tidak dipelajari, 1.327 zat tidak diatur secara memadai
di banyak bagian dunia, dan 901 zat yang memenuhi kriteria potensi kekhawatiran
UE, telah disetujui untuk digunakan dalam plastik kontak makanan di beberapa
yurisdiksi.
Secara keseluruhan, kesenjangan informasi substansial ada di domain publik,
terutama pada sifat zat dan pola penggunaan, sehingga penelitian lebih lanjut
tentang toksisitas aditif plastik sangat diperlukan [91]. Informasi toksisitas
tersebut, dikombinasikan dengan perkiraan paparan MNP akan sangat penting
untuk memperkirakan risiko keamanan pangan dari konsumsi MNP dan
pengembangan regulasi kandungan MNP dalam makanan dan pakan.
Faktor penting lainnya untuk memperkirakan risiko keamanan dan keamanan
pangan dari MNP adalah profil pencucian aditif plastik di air tawar/air asin, tanah
dan usus/jaringan hewan dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi keamanan
pangan serta produktivitas pertanian. Tidak ada penelitian yang mengukur profil
pencucian aditif plastik di tanah kompleks yang ditemukan; namun, studi di
lingkungan perairan, simulasi cairan lambung dan sistem model pencernaan
manusia telah menunjukkan pencucian aditif tertentu yang menjadi perhatian,
seperti plasticizer phthalate, filter UV dan penghambat api terhalogenasi [92e96].
Li et al., lindi kuantitatif dari polietilen lapuk dan murni, poli propilena, polivinil
klorida, polietilen tereftalat, dan MP poliester dalam air asin, air tawar, dan
cairan lambung simulasi [95]. Para penulis menunjukkan bahwa plastik lapuk
melarutkan lebih banyak aditif plastik daripada plastik murni. Selain itu, cairan
lambung yang disimulasikan ditemukan menginduksi lebih banyak pencucian
aditif plastik daripada cairan lain yang diuji. Peters et al., menggunakan model
pencernaan manusia dan melaporkan bahwa 22 bahan kimia yang terkait dengan
keragaman mikroplastik dilepaskan dari partikel ini dan mencapai kompartemen
baso lateral model epitel usus [94]. Ini
Machine Translated by Google

JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk. Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993

Tabel 3
Gambaran aditif plastik umum, fungsinya, jumlah yang digunakan dan efek toksik yang diketahui. Data yang ditampilkan adalah ringkasan dari [17,88,91] .

Kelompok aditif Jumlah tipikal (% b/b) Jenis zat yang umum ditemukan dalam Fungsi dalam plastik Contoh senyawa Efek toksik yang diketahui
kelompok

Pemlastis 10e70 Pendek. parafin terklorinasi rantai Berikan fleksibilitas, kelenturan, dan Diisoheptylphthalate * Pengganggu endokrin yang
sedang dan panjang elastisitas pada polimer plastik mempengaruhi
reproduksi manusia dan hewan
Benzil butil ftalat * Karsinogenisitas
Dipentil ftalat
Dietil ftalat
Penghambat api 3e25 Tiga grup: Naikkan titik nyala material Non-reaktif organik: * Bioakumulasi
(Halogenasi) ester fosfat
Non-reaktif organik, Hidrokarbon terhalogenasi *Pembakaran yang tidak sempurna
dapat menciptakan spesies
beracun (misalnya, polibromodibenzofuranes)
Nonreaktif anorganik, dan Nonreaktif anorganik: * Efek imunotoksik *
penghambat api reaktif. Antimon oksida Mengurangi fekunditas
Aluminium oksida
Reaktif:
Poliol yang mengandung bromin
dan/atau fosfor
fenol terhalogenasi
Stabilizer 0,05e3 Bisfenol, Beberapa logam berat, Barium Meningkatkan daya tahan bahan. bisphenol A * Bioakumulasi
dan Kalsium garam (Dampak fisik, panas gelombang Senyawa Kadmium dan Timbal *Gangguan endokrin
nonilfenol Berbagai mikro, paparan sinar UV, dll.) senyawa nonilfenol * Mengurangi fekunditas
Biosida 0,001e1 struktur (misalnya, heterosiklik Hindari degradasi Triclosan * Bioakumulasi
nitrogensulfur terklorinasi, Sn, Hg, mikrobiologis dari bahan aditif senyawa organotin * Karsinogenisitas
As, Cu dan senyawa berbasis Sb). plastik lainnya. Senyawa arsenik

Pewarna 0,001e10 Berbagai senyawa logam Tambahkan warna pada plastik Kobalt(II) diasetat * Bioakumulasi
berat, Pigmen organik senyawa kadmium * Karsinogenisitas
senyawa kromium
Senyawa timbal

Gambar 3. Pencucian aditif plastik dari MNP ke berbagai media. Parameter fisikokimia utama yang mempengaruhi pencucian aditif dirangkum. Tanda plus menunjukkan peningkatan
profil pencucian. Tanda minus menunjukkan penurunan profil pencucian. Dua tanda plus atau minus berarti peningkatan atau penurunan yang kuat pada profil pelindian.
Kesetimbangan penyerapan polutan diatur oleh prinsip yang sama.

bahan kimia dikaitkan dengan 18 Jalur Hasil yang Merugikan dari
database ToxCast, termasuk gangguan endokrin. Dengan demikian,
menelan MNP dapat menyebabkan peningkatan pencucian aditif
plastik di saluran pencernaan, terutama dari partikel yang lapuk, yang
mengakibatkan efek kesehatan yang negatif. Sementara itu telah
ditunjukkan bahwa aditif plastik dapat larut dari plastik ke lingkungan
didorong oleh proses partisi, luasnya umumnya tidak terukur [97].
Langkah-langkah pembatas laju pelepasan aditif ke lingkungan berair
telah dihitung untuk aditif berduri terpilih dalam kondisi simulasi
[87,98]. Namun, hasil yang diperoleh untuk polimer berduri mungkin
tidak mengekstrapolasi ke plastik 'asli' karena, misalnya, aditif berduri
melebihi kelarutan, pengikatan silang polimer menghambat
difusi molekul besar, dan interaksi inter-aditif. Meskipun demikian,
pengamatan umum pada pelindian aditif plastik dari d murni dan
beberapa plastik d lapuk telah dilakukan [87,92,93,97e107]. Faktor-
faktor ini dirangkum dalam Gambar 3. Secara keseluruhan, faktor-
faktor yang menyebabkan kendala mobilitas untuk aditif plastik
(misalnya, berat molekul tinggi dari aditif plastik, kepadatan dan
kekakuan polimer yang tinggi serta afinitas tinggi dari aditif plastik
untuk matriks plastik) mengurangi aditif plastik pencucian. Kandungan
lipid dan atau bahan organik yang lebih tinggi dari matriks sekitarnya,
akan meningkatkan pencucian aditif plastik karena sebagian besar
senyawa ini bersifat hidrofobik. Misalnya, telah ditunjukkan bahwa
plastik dapat menjadi vektor senyawa berbahaya (misalnya, plasticizers, flame re

9
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
burung karena pH rendah, lingkungan usus berminyak dikombinasikan
dengan penggilingan yang terjadi di ampela [102]. Suhu yang lebih tinggi
(seperti perairan tropis atau hewan berdarah panas) menyebabkan
peningkatan laju difusi dan difusi aditif [101,102]. Selain itu, paparan sinar juga dapat dikurangi dengan pelapukan. Sebagai contoh, Schür et al.,
UV juga dapat menyebabkan degradasi densitas polimer yang
menyebabkan peningkatan porositas yang menyebabkan peningkatan
pencucian aditif plastik [101]. Turbulensi menghentikan pembentukan
gradien dan dengan demikian meningkatkan pencucian aditif plastik [107].
Kekuatan ionik dan pH matriks menyebabkan perubahan spesifik analit
pada profil pelindian. Pelapukan sering mengarah pada penguraian MNP
menjadi partikel yang lebih kecil dengan peningkatan rasio permukaan
terhadap volume dan dapat menyebabkan densitas polimer menurun dan
porositas meningkat [97,107]. Selain itu, pelapukan menyebabkan
pembentukan biofilm, membungkus MNP dalam pro teincorona dan
sekresi polimer ekstraseluler, kemungkinan mengurangi hidrofobik MNP
[103]. Secara keseluruhan, faktor-faktor ini menyebabkan peningkatan
pencucian aditif plastik yang berpotensi berbahaya melalui pelapukan
partikel [97]. Namun, kebalikannya juga bisa benar karena pelapukan
terbukti mengarah pada peningkatan kristalinitas poliolefin yang menghambat pelepasan aditif [108].
Meskipun demikian, sampai saat ini, efek perubahan polimer yang
diinduksi pelapukan pada pencucian aditif tetap tidak terhitung. Penelitian
yang mengkarakterisasi profil pelindian aditif plastik diperlukan, terutama
untuk partikel pelapukan di media kompleks seperti tanah, usus hewan,
dan jaringan hewan. Studi toksisitas pada aditif plastik baru yang
menggantikan ftalat terkenal sangat dibutuhkan untuk menilai dengan
lebih baik risiko keamanan pangan dari pencucian aditif plastik dari MNP.
Metode standar untuk mengekstraksi MNP dari media kompleks dan
mengkarakterisasi profil serapan aditif plastik akan sangat menguntungkan
penilaian risiko yang kuat.
2.7. Risiko keamanan pangan dari MNP sebagai vektor kimia polutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi profil serapan/desorpsi polutan
lingkungan terhadap MNP sangat mirip dengan pencucian monomer dan
residu produksi, dan sama-sama tidak cukup dicirikan, terutama berkaitan
dengan: (1) perilaku serapan dalam matriks kompleks seperti usus atau
tanah ; (2) pengaruh pelapukan partikel terhadap pembentukan biofilm;
dan (3) modifikasi permukaan MNP seperti oksidasi oleh paparan sinar
UV. Situasi ini mengarah pada penyajian hasil yang tampaknya
bertentangan dalam literatur [99.109]. Misalnya, literatur awal menyarankan
bahwa MNP dapat meningkatkan transfer polutan organik persisten (POP)
ke organisme laut melalui konsumsi MNP, sementara pekerjaan yang
lebih baru menunjukkan bahwa bioakumulasi bahan kimia organik
hidrofobik (HOC) dari konsumsi mangsa alami melebihi keseluruhan. fluks
HOC dari mikroplastik yang tertelan beberapa kali lipat untuk sebagian
besar habitat [109]. Hal ini terutama disebabkan oleh konsentrasi relatif
mikroplastik yang rendah di lautan dibandingkan dengan konstituen lain
seperti air itu sendiri (air laut diperkirakan menjadi faktor 1013 lebih
melimpah daripada MPs [109]). Dengan demikian, plastik tetap tidak
relevan sebagai fase pembawa untuk HOC bahkan di bawah perkiraan
skenario terburuk [109]. Namun, distribusi hotspot MP dan MP yang tidak
merata, NP lingkungan, dan efek pembentukan biofilm tidak
dipertimbangkan dalam perbandingan itu. Sebuah tinjauan baru-baru ini
meringkas efek pembentukan biofilm pada kapasitas penyerapan MP
untuk polyaromatic hy drocarbons (PAH), PCB, antibiotik tetrasiklin dan
berbagai logam [100]. Para penulis menemukan bahwa penyerapan
tetrasiklin ke MP dengan biofilm adalah urutan besarnya lebih tinggi
daripada partikel perawan. Penyerapan PAH dan ion logam juga ditemukan
meningkat setelah pembentukan biofilm, yang menarik karena biofilm
diharapkan meningkatkan hidrofilisitas, yang dapat menurunkan
penyerapan PAH. Selain itu, biofilm MP dapat meningkatkan
bioavailabilitas, misalnya melalui produksi senyawa penciuman yang
menarik organisme untuk menelan mikroplastik tersebut [100]. Penelitian
baru-baru ini
10
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
menunjukkan bahwa penyerapan MNP yang dilapisi biofilm oleh tiram
(Ostrea edulis) sepuluh kali lipat lebih tinggi daripada MNP murni dan
menghasilkan peningkatan rasio respirasi [110]. Namun, toksisitas MNP
menunjukkan bahwa MP polistiren yang diinkubasi air limbah menyebabkan
toksisitas yang lebih rendah terhadap D. magna sebagai rekan murni
mereka [111]. Para penulis berargumen bahwa ini mungkin hasil dari
penyerapan bahan organik ke partikel yang lapuk yang mungkin
mengurangi pelindian aditif dibandingkan dengan pelindian dari MP
polistiren murni. Secara keseluruhan, penelitian yang berfokus pada efek
vektor MNP pada organisme dengan tingkat trofik yang berbeda
diperlukan untuk lebih memahami kontribusi MNP terhadap bioakumulasi
dalam jaring makanan. Pekerjaan tambahan sangat diperlukan untuk
mengkarakterisasi profil serapan NP, MNP lapuk dengan biofilm terlampir,
MNP di lingkungan terestrial atau jaringan / usus hewan.
2.8. Risiko transportasi mikroba oleh MNP ke rantai makanan melalui
plastisfer
Mikroba dapat menempel pada partikel plastik, menghasilkan zat
polimer ekstraseluler untuk membuat biofilm dan merekrut komunitas
mikroba [90,100,110,112]. Koloni-koloni ini dapat relatif beragam dengan
anggota yang berinteraksi dengan eukariotik, prokariotik, dan kuno
(misalnya, cyanobacteria, coccoids, choanoflagellata, jamur, dan diatom).
Komunitas dapat menciptakan ekosistem yang kompleks termasuk
produsen primer (cyanobacteria dan diatom), predator (ciliata) dan
pemakan rumput (bryozoans), yang sering disebut sebagai
"plastisfer" [90.112] . Contoh yang ditemukan pada sampah plastik laut
ditunjukkan pada Gambar. 4. Gerakan MNP dapat mendorong transfer
komunitas mikroba ini dengan gen ketahanan dan patogennya masing-
masing melalui lingkungan, yang berpotensi mempengaruhi keamanan
pangan. Misalnya, mikroba yang menempel pada MNP dapat berpindah
dari air limbah ke biosolid, mikrobioma tanah, holobion tumbuhan, dan
bahkan mikrobioma usus manusia/hewan. Dalam literatur terbaru,
plastisfer sering dicirikan pada plastik murni yang diinkubasi dalam larutan/
matriks [90]. Studi semacam itu mencirikan kolonisasi plastik oleh mikroba
tetapi tidak ideal untuk menentukan stabilitas jangka panjang, dan
komunitas dewasa yang hidup dari partikel-partikel ini di lingkungan
alami. Selain itu, sebagian besar penelitian hanya berfokus pada bagian
eubakteri dari plastisfer. Taksa eukariotik harus dimasukkan dalam
penelitian selanjutnya untuk lebih memahami holobiom plastisfer. Dengan
demikian, keanekaragaman hayati, dan endemisme, dari plastisfer di
berbagai lingkungan masih belum diketahui.
Studi tentang plastik sekunder lapuk yang membentuk plastisfer di
lingkungan yang lebih alami. Baru-baru ini, Kirstein et al., menginkubasi
berbagai film plastik dalam sistem aliran laut selama 21 bulan dan
kemudian menerapkan pancaran air bertekanan tinggi untuk memperkaya
komunitas bakteri yang "terikat erat", yang menurut hipotesis mereka lebih
spesifik untuk plastik, mungkin menguntungkan dari sifat substrat plastik
[112]. Namun, penelitian tersebut mengabaikan untuk menganalisis
anggota eukariotik dari plastisfer. Sebagian besar studi plastisfer berfokus
pada MP di perairan laut pesisir, dengan demikian, lebih sedikit yang
diketahui tentang plastisfer MNP di air tawar, tanah, sedimen laut, dan
perairan laut terbuka. Salah satu alasan kelangkaan studi semacam itu
mungkin adalah kesulitan untuk mengekstraksi MNP dari matriks kompleks
tanpa menggunakan metode ekstraksi yang keras, yang pasti mengganggu
plastisfer asli. Masalah ini dapat diatasi dengan analisis puing-puing
makroplastik, di mana potongan yang lebih besar dapat diekstraksi secara
manual dengan mata telanjang. Sebuah studi yang mengikuti pendekatan
ini menyelidiki efek dari berbagai jenis makroplastik pada cryoenvironments
terestrial menemukan bahwa mikrobioma tanah dapat dipengaruhi oleh
polusi plastik [23]. Penggunaan makroplastik mungkin merupakan strategi
yang efektif untuk mempelajari pembentukan biofilm, meskipun bergantung
pada asumsi bahwa komunitas mikroba MNP tidak dipengaruhi oleh
keterbatasan ruang. Di dalam
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
Gambar 4. Gambar SEM menunjukkan komunitas mikroba pada sampah plastik laut. (A) Diatom dengan kemungkinan filamen prosthecate yang diproduksi oleh bakteri mirip Hyphomonas;
(B) fila mentosa cyanobacteria; (C) ciliate predator bertangkai yang ditutupi dengan bakteri ektosimbiotik (inset) bersama dengan diatom, bakteri, dan sel berserabut; ( D ) sel mikroba mengadu
permukaan sampel. Semua bar skala adalah 10 mm. Gambar direproduksi dari Ref. [115] dengan izin.
anggota parlemen studi lain digunakan dari empat plastik yang berbeda
(polivinil klorida, poliamida, polietilen dan polistiren), anggota parlemen ini
terperangkap dalam kantong jaring nilon dan diinkubasi di tanah yang berbeda
di bawah berbagai kondisi kelembaban dan nutrisi [24] . Partikel kaca dengan
ukuran yang sama dengan MP (30 mM) digunakan dalam kontrol negatif untuk
mengoreksi keberadaan kantong dan partikel. Studi ini menemukan bahwa
komunitas plastisfer berbeda dari manik-manik kaca atau komunitas tanah.
Selain itu, berbagai gen resistensi antibiotik dan patogen potensial ditemukan
diperkaya di plastisfer dibandingkan dengan tanah dan variabel di seluruh jenis
MP dan kelembaban tanah serta kandungan pupuk. Selain itu, plastisfer MNP
dapat dimodifikasi dengan melakukan perjalanan melalui air limbah dan telah
ditunjukkan bahwa mikroplastik dapat memperkaya gen resisten antibiotik
dalam lumpur aktif dari IPAL [113]. Dengan demikian, MP dapat menyediakan
habitat yang dapat berkontribusi pada transfer gen horizontal resistensi anti
biotik, yang sangat relevan karena biosolid semakin banyak digunakan untuk
menyuburkan lahan pertanian. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk
menghitung jumlah patogen/gen yang dapat bertahan dalam proses fermentasi
untuk produksi biosolid. Mungkin juga beberapa anggota komunitas plastisfer
bertahan dengan mengadopsi tahap istirahat yang resisten atau berlindung di
tempat perlindungan di dalam biofilm atau pori-pori MNP. Mikroba dari famili
Campylobacteraceae (diketahui menyebabkan infeksi saluran cerna manusia)
telah ditemukan 4 kali lipat lebih melimpah pada MP daripada di air sungai
sekitarnya, dan 13 kali lipat lebih melimpah pada MP daripada bahan organik
terdekat di sungai yang mengandung limbah WWTF, menyarankan MP dapat
berfungsi sebagai vektor untuk transportasi jarak jauh dari bakteri ini [114].
Secara keseluruhan, jenis transpor patogen jarak jauh dan transfer gen
resistensi horizontal ini berpotensi mempengaruhi keamanan pangan atau
produksi jika MNP sekunder ini menyusup ke sistem pangan (misalnya, lahan
pertanian, air budidaya, ikan tangkapan liar, dan pelet ikan).
11
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
3. Alat untuk penilaian risiko keamanan pangan yang lebih baik
Beberapa tantangan analitis perlu ditangani untuk mengatasi kesenjangan
penelitian yang diidentifikasi di sini secara memadai untuk menciptakan
pemahaman yang lebih baik tentang risiko keamanan dan keamanan pangan
yang ditimbulkan oleh polusi MNP. Ini termasuk: pengembangan metode
analitik yang memungkinkan deteksi dan karakterisasi fraksi NP; pengembangan
protokol ekstraksi yang cepat dan kuat untuk penentuan aditif plastik;
pengembangan referensi partikel MNP termasuk strategi pelapukan standar;
protokol ekstraksi lunak yang memungkinkan karakterisasi plastisfer dan profil
pelindian dalam matriks kompleks; mengembangkan lebih lanjut metode
pencitraan spektrometri untuk menilai efek pelapukan pada struktur MNP
(bentuk, porositas, degradasi polimer, pencucian aditif plastik); mengembangkan
metode berbiaya rendah dengan kemampuan throughput tinggi untuk klasifikasi
dan kuantifikasi MNP untuk menilai polusi MNP dalam berbagai matriks
termasuk tanah dan biota; dan, mengembangkan dan memvalidasi jaringan
analitik yang ditujukan untuk identifikasi dan kuantifikasi yang tidak ditargetkan
dari aditif plastik dan dinamika serapan polutan dari MNP.
Pada bagian berikut, metode dan kerangka kerja analitis yang ada dan
yang akan datang yang bertujuan untuk mengatasi tantangan di atas ditinjau
dan dibandingkan secara kritis.
3.1. Metode analitik untuk penentuan aditif plastik dalam matriks
kompleks
Karakterisasi profil pelindian aditif plastik dari partikel seiring dengan
bertambahnya usia, berjalan melalui lingkungan dan menemukan matriks
dengan sifat fisikokimia yang berbeda, telah diidentifikasi sebagai celah
penelitian penting dalam keamanan pangan (lihat bagian 2.5) .
Di sini, kami secara kritis meninjau literatur yang diterbitkan tentang penentuan
aditif plastik turunan MNP dalam beberapa matriks di bawah empat
Machine Translated by Google

Tabel 4

air 220 sementara

diidentifikasi
berbagai
termasuk
Schacht,
Dawson
Nelis,
dkk.
JLD
AL
VJ
Tinjauan studi penentuan aditif plastik dalam berbagai matriks dengan penekanan pada strategi persiapan sampel dan karakteristik kinerja analitik.

Jenis aditif plastik matriks Jenis PA

plasticizer dan
Persiapan sampel matriks yang diuji

air sungai filtrasi (200 mm), filtrasi (0,7 mm),

pengumpulan partikel plastik
(<200 mm) dan UEA dengan toluena
Karakteristik kinerja analitis

linearitas REC

skrining yang tidak ditargetkan

RSD LOQ
Metode
instrumental

LC-HRMS, kolom
SEC (kromatografi
polimer
lanjutan)
REF

[118]

plasticizer
6 PAE tahan api air laut, ekstraktor pelarut bertekanan DCM sudah 90e100% na 30 mg kg1 GC-MS [116]
sedimen fraksi
polar - kromatografi kolom gel silika
(DCM:MeOH (50:50, v/v)) ekstraksi
cairan
isomer HBCD air limbah, bertekanan 5-2 000 ng mL1 (bubuk tembaga 83e110% <15% 0,15e0,60 dari g1 LC-MS/MS, kolom [119.120]
penghambat api penyaluran pecomberan untuk menghilangkan unsur belerang); digunakan C18
pembersihan menggunakan
aluminium oksida dan gel silika
aktif; evaporasi dan penambahan PBS
prakonsentrasi dalam
makanan 9 bahan tambahan plastik plasticizer dan ikan sampel ikan, 2 ekstraksi dengan DCM, sudah 3.7e18.5 dari g1 LC-MS/MS, kolom [121]
antioksidan sentrifugasi, evaporasi, dan C18
rekonstitusi dalam MeOH Phthalates: 2
UEA dengan ÿeOH:DCM
9 bahan tambahan plastik plasticizer ikan (70:30, v/v); penguapan; sudah 90e103% 5e15% 6e180 dari g1 LC-MS/MS, kolom [122]
(ftalat, Pembersihan SPE BPA dan C18
BPA) NP: UEA dengan EtOH:MeCN (50:50,
v/v); penguapan. UEA dari lapisan
ACN; florisil SPE membersihkan
homogenisasi remis dengan florisil,

11 aditif plastik plasticizer kerang Na2SO4 dan pasir; pengepakan dan 0,32e120 80e100% <7% 0.25e16.20 HPLC-DAD, C18 [117]
(ftalat, elusi homogenat menggunakan mg kg1 mg kg1
BPA) MeOH:MeCN (30:70, v/v);
penguapan dan rekonstitusi
menjadi MeOH:H2O (85:15, v/v)

sampah plastik 9 PAE dan 4 OPFR plasticizer PP, PE, PS Pemisahan kepadatan untuk sudah 88e103% 34e45% 0,5 (DOP) - 6187 GC-MS, kolom [123]
dipisahkan dari (PAE) dan mengisolasi MP dari pasir/ (TiBP) hal g1 HP-5
tanah sedimen; Ekstraksi Soxhlet
penghambat api menggunakan DCM;

6 PAE

19 PAH, 13 PCB, 26
pestisida
(PBDE)

polutan
organik
116993
Analitik
(2023)
Kimia
Tren
161
plasticizer
pembersihan melalui kolom silika dan
MP PP, PE, PS, PET prakonsentrasi dipisahkan dari
sedimen berdasarkan
perbedaan densitas menuju larutan
berair NaCl. UEA menggunakan
cHEX-EtOAc (50:50, v/v); contoh rotasi
orbit (2 ); sentrifugasi dan rotasi orbit
(2); Prakonsentrasi dan analisis
PP, PE, PS, EVA
30 menit pengadukan sampel dalam
HEX, penyaringan, penguapan, perubahan pelarut bertahap
dari Hex ke Ac
5e100
mg mL1

sudah
93 e115% na

sudah sudah
0,06e6 mg mL1

1e5 dari g1
GC-MS; kolom
HP-5

GC-MS
[124]

[125]

yang persisten
Machine Translated by Google

JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk. Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993

pengelompokan (air, makanan, tanah dan biota) yang mencerminkan

elemen ekosistem utama (Tabel 4). Secara keseluruhan, penelitian yang
menjelaskan pengembangan metode analitik untuk berbagai kelompok
[126] [102] [127]
aditif plastik telah dipublikasikan secara luas [108]; meskipun, ini sering
terputus dari kejadian MNP dan efek ekotoksikologi. Namun demikian,
metode ini terutama menggunakan kromatografi cair, yang memberikan
throughput analit tinggi yang biasanya mencakup ratusan analit per proses;
namun, hanya beberapa perwakilan relevan yang ditargetkan dalam studi
yang ditinjau. Baru-baru ini Wiesinger et al. menyusun daftar lengkap zat
aditif plastik (lebih dari 10.000 aditif plastik berbeda) [91]. SMILES, string
C18
MS,
MS/
LC- GC-
MS mECD
GC-

InChI, dan pengenal lainnya tersedia untuk senyawa ini dan karenanya
dapat digunakan untuk pengembangan uji hasil tinggi yang bertujuan untuk
mendeteksi aditif plastik penting dalam makanan dan lingkungan. Telah
diusulkan bahwa pemantauan konsentrasi phthalate lingkungan dapat
digunakan sebagai proksi untuk penentuan MNP karena pengukuran
phthalate lebih mudah dan berkorelasi dengan konten MNP [116]. Namun,
ada beberapa rintangan untuk pendekatan ini, seperti pro file pelindian
yang berfluktuasi karena pelapukan MNP dan kondisi lingkungan lainnya
15e48
hal
g1 1000
g1
pg (pH, salinitas, suhu, dll.) serta komposisi aditif plastik yang tidak diketahui
dari banyak plastik komersial. Persiapan sampel diidentifikasi sebagai
langkah pembatas waktu yang jelas untuk sebagian besar protokol dengan
protokol yang melelahkan dan banyak langkah yang diterapkan di semua
matriks (Tabel 4). Tulang punggung persiapan sampel terdiri dari: i)
sudah
ekstraksi dengan pelarut organik atau campurannya, seringkali didukung
oleh ekstraksi berbantuan ultrasonik (UAE); diikuti oleh, ii), pembersihan
ekstraksi fase padat (SPE); dan, iii), prakonsentrasi sampel untuk
meningkatkan pendeteksian dan sensitivitas. Langkah prakonsentrasi
harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kehilangan kandungan
>83% 40e100%
dan

analit selama penguapan serta masalah kelarutan selama rekonstitusi.

Berbeda dengan protokol multistep ini, protokol persiapan sampel kerang
sudah ditargetkan
ditargetkan
(kualitatif)
skrining
tidak
yang
dan sudah
yang sederhana dan efisien berdasarkan dispersi fase padat matriks
(MSPD) dilaporkan [117]. Secara mengesankan, MSPD menggabungkan
gangguan sampel, homogenisasi, ekstraksi, dan pembersihan menjadi
satu langkah protokol. Metode seperti itu dapat menyederhanakan
penentuan aditif plastik pada ikan dan juga matriks jaringan lainnya, yang
merupakan langkah maju yang besar.

Aditif plastik sering dipisahkan menggunakan kromatografi cair atau

gas (LC atau GC) dan dideteksi dengan spektrometri massa (MS).
Penambahan
menggunakan
menurunkan
dan
jam
v);
24
v/ rekonstitusi
evaporasi
rekonstitusi
penguapan
H2SO4
menjadi
Ekstraksi
HEX:Ac
clean
kadar
(50:50,
silika
selama
untuk
soxhlet
lipid,
dan
HEX;
up, rekonstitusi
penguapan
DCM:HEX
Ekstraksi
minyak
sampel
fulmar
(50:50,
utara
perut
dan
v);
v/ terkonsentrasi
Na2SO4;
dengan
bawah
sampel
Metode
3350B:
DCM,
kering
UEA
EPA
N2
di pembersihan
silika
SPE
dan

Untuk LC-MS, kolom C18 fase terbalik biasanya digunakan, sedangkan

untuk GC-MS, kolom HP-5 sering dilaporkan. Metode pemisahan
digabungkan ke berbagai sistem deteksi seperti spektrometri massa
beresolusi rendah dan tinggi, detektor susunan dioda (DAD) atau detektor
penangkap elektron (ECD), mencapai batas kuantifikasi yang sangat
rendah hingga ke tingkat bagian per triliun. Persyaratan analitik untuk
pencernaan
cacing
cairan
tanah udang
dan

analisis aditif plastik sedang dan persiapan sampel, terutama langkah

pembersihan dan prakonsentrasi, secara besar-besaran meningkatkan
pendeteksian metode. Terakhir, meskipun metode yang ditargetkan
terutama diterapkan, skrining non-target juga telah dilaporkan [102,118 ]
terbrominasi
penghambat
api antioksidan,
plasticizer, penghambat
Stabilisator
pengawet
tepung
tahan
ulat
dan
api,
api
UV,

untuk menyelidiki analit tentatif yang menarik. Pendekatan ini memberikan

hasil yang menjanjikan ketika mempertimbangkan ketidakpastian yang
terkait dengan aditif plastik yang digunakan selama sintesis polimer.
Namun, analisis semacam itu lebih kompleks dan membutuhkan lebih
banyak keahlian teknis.

3.2. Pendekatan yang tidak ditargetkan untuk menilai dinamika serapan

analit
15

MNP untuk aditif dan polutan plastik

isomer
HBCD isomer
HBCD

Deteksi yang tidak ditargetkan dan pendekatan kuantifikasi diperlukan

untuk mengkarakterisasi susunan substansial aditif plastik (> 10.000 aditif
plastik; [91]) . Pendekatan yang tidak ditargetkan umumnya bergantung
biota

pada penggunaan algoritma pencocokan spektral yang mencocokkan

spektra MS dan MS/MS eksperimental yang diperoleh dengan perpustakaan
spektral, menggunakan berbagai pendekatan komputasi untuk menetapkan
13
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
derajat kepastian terhadap kecocokan yang diperoleh. Perangkat lunak
MS-DIAL adalah contoh yang sangat baik dari pendekatan semacam itu
[128]. Perangkat lunak ini membaca akuisisi data-independen (DIA)
mengikuti akuisisi jendela sekuensial dari semua prinsip spektra massa
teoritis (SWATH) untuk memaksimalkan jumlah pasangan produk
prekursor yang terdeteksi dalam menjalankan LC-MS sambil
memungkinkan perbandingan kuantitatif melalui rentang dinamis yang
luas. Untuk analisis data, algoritme pemrosesan sinyal (berdasarkan
informasi m/z dan RT yang akurat) pertama kali diterapkan untuk
menentukan ion prekursor, kemudian algoritme dekonvolusi digunakan
untuk memasangkannya dengan ion produk yang relevan. Proses ini
akhirnya memberikan informasi tentang massa senyawa, waktu retensi,
rasio isotop dan profil MS/MS. Ini kemudian dicocokkan dengan database
spektral yang tersedia untuk umum menggunakan algoritme pencocokan
kesamaan untuk identifikasi gabungan. Di dalamnya, skor kemiripan
tertimbang dari waktu retensi, massa akurat, rasio isotop, dan spektrum
MS/MS digunakan untuk menentukan tingkat kepastian identifikasi. Selain
itu, tinggi puncak ion produk dapat digunakan untuk memungkinkan
kuantifikasi relatif (yaitu, perbandingan kelimpahan relatif antara sampel). sampel tanah [142e145]. Melalui dekomposisi termal polimer atau
Metode ini menjanjikan untuk analisis aditif plastik dalam sampel meskipun
memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, kuantifikasi relatif tidak
memberikan informasi absolut, membuat karakterisasi profil pelindian
menjadi sulit. Kedua, meskipun database spektral besar untuk
metabolomik (misalnya, METLIN) ada, database tersebut seringkali tidak
mengandung banyak aditif plastik. Fragmentasi MS/MS in-silico dari
database senyawa dapat menjadi alternatif yang baik untuk membuat
pustaka spektral yang berisi spektra untuk senyawa yang diinginkan.
Beberapa sistem luar biasa, yang menerapkan algoritme pembelajaran
mesin, telah dikembangkan untuk memajukan bidang ini [129.130]. MS-
FINDER menerapkan pendekatan serupa di mana aturan penataan ulang
hidrogen selama pembelahan ikatan dalam disosiasi yang diinduksi
tabrakan berenergi rendah digabungkan dengan akurasi massa dan
hubungan fragmen untuk mencocokkan fragmentasi MS/MS in-silico
dengan fragmen MS/MS eksperimental. Menariknya pendekatan ini
memungkinkan identifikasi yang benar >90% dari 936 spektra yang
diidentifikasi secara manual dari kumpulan data HRMS plasma manusia
yang tidak ditargetkan [131]. Selain itu, beberapa metode kuantifikasi
absolut telah dilaporkan untuk pendekatan metabolisme yang tidak
ditargetkan, ditinjau dengan baik di Ref. [132]. Metode yang paling
populer menggunakan standar isotop stabil internal dengan struktur dan/
atau waktu retensi yang mirip dengan kelas senyawa utama yang
terdeteksi untuk memaksimalkan kesamaan dalam efisiensi ionisasi.
Metode seperti itu menjanjikan tetapi bisa menjadi sangat mahal jika
diperlukan banyak standar. Selain itu, percobaan yang tidak ditargetkan hanya deteksi
Analisis aditif plastik yang tidak ditargetkan telah dicapai dengan
menggabungkan pendekatan yang dijelaskan di atas. Satu kelompok
penelitian menggabungkan algoritme komersial (Penemu Senyawa)
dengan database buatan Python untuk memungkinkan penugasan
fragmen karakteristik berdasarkan spektrum fragmentasi ftalat lain yang
diketahui untuk mengidentifikasi 46 aditif plastik yang tidak diketahui
(ftalat, ester asam ftalat, dan alkilfenol) di kombinasi dengan kuantifikasi Red, spektrometri massa ionisasi desorpsi laser berbantuan matriks
27 aditif plastik melalui metode yang ditargetkan [133]. Studi lain
menggabungkan MS-DIAL dengan satu set database NORMAN yang
mengandung senyawa aditif plastik [134] dan MS FINDER untuk
membubuhi keterangan dan membandingkan profil pencucian MP di air
sungai, air laut, dan cairan lambung sintetik [96]. Pekerjaan ini merupakan
langkah maju yang cukup besar untuk karakterisasi profil pencucian aditif
plastik menggunakan metode yang dipinjam dari metabolomik yang tidak
ditargetkan.
3.3. Metode analitik untuk penentuan plastis dalam matriks
kompleks
Metode utama untuk penentuan MNP mengikuti pendekatan
spektrokopi atau spektrometri [135], dengan stereomikroskopi,
14
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
Transformasi Fourier inframerah (FT-IR) dan Raman menjadi metode
yang paling umum. Keuntungan yang jelas mereka adalah konservasi
informasi morfologi plastik seperti ukuran, warna, bentuk atau nomor
[136.137]. Informasi tentang ukuran dan bentuk partikel telah diidentifikasi
sebagai karakteristik penting yang mendorong perilaku lingkungannya d
termasuk transportasi tanah d tetapi juga terbukti berdampak pada sifat
tanah dan komunitas mikroba [8,138,139]. Namun, kelemahan signifikan
termasuk persiapan sampel yang memakan waktu (berhari-hari hingga
berminggu-minggu) untuk matriks kompleks seperti tanah, deteksi positif
palsu karena penghitungan partikel dan serat alami dan batas deteksinya
[140.141] . Telah ditemukan bahwa identifikasi stereomikroskop saja,
tanpa konfirmasi spektral menggunakan Raman atau FT-IR, dapat secara
signifikan meremehkan atau melebih-lebihkan kelimpahan mikroplastik
[141]. Sebaliknya, pendekatan termo-analitik digabungkan dengan
spektrometri massa seperti Pyrolysis- atau Thermal Extraction-Desorption-
gas chromatography-mass spectrometry (Py-GC-MS atau TED-GC-MS)
adalah metode baru untuk kuantifikasi MNP dalam matriks lingkungan
dengan studi berhasil menerapkan pendekatan matriks kompleks seperti
campuran polimer pada suhu >500 C, dan kuantifikasinya melalui pirolisat
indikator karakteristik, konsentrasi massa polimer target termasuk fraksi
MNP disediakan. Keterbatasan ukuran plastik yang dihilangkan
menghadirkan peningkatan besar dalam hal meminimalkan kelebihan
(positif palsu) atau meremehkan (melewatkan fraksi (M)NP) dari bahan
MNP dalam matriks kompleks [146]. Keuntungan tambahan termasuk
pengurangan yang signifikan dalam waktu pemrosesan sampel
dibandingkan dengan metode spektroskopi dan batas deteksi yang
unggul, karena sensitivitas yang sangat baik dari peralatan MS baru dan
penghapusan efek matriks yang kuat seperti autofluoresensi bahan
organik dalam tanah (hambatan penting untuk Raman berbasis analisis)
[142.144]. Mengenai ukuran sampel, TED-GC MS menampung volume
sampel beberapa puluh miligram, sedangkan Py-GC-MS dibatasi hingga
miligram. Py-GC-MS khususnya mungkin memerlukan langkah konsentrasi
untuk mendeteksi MNP dalam sampel dengan tingkat kontaminasi yang
rendah karena tingkat yang sangat rendah dalam miligram sampel
mungkin berada di bawah sensitivitas instrumen [144]. Ekstraksi yang
efektif dan pembersihan yang menghindari kebisingan dari senyawa yang
diekstrak bersama dengan transisi serupa serta penekanan ion sama
pentingnya untuk menjaga sensitivitas yang memadai. Selain itu, informasi
mengenai ukuran dan bentuk partikel plastik hilang dengan metode ini
kecuali digabungkan dengan pendekatan fraksinasi ukuran yang sesuai
seperti fraksinasi aliran-bidang aliran asimetris (AF4). Saat ini, hampir
semua penelitian yang menganalisis plastik di tanah bergantung pada
dapat mengidentifikasi senyawa
optik dengan Fourier secarainfrared
transform tentatif (FTIR)
dan harus
ataudivalidasi dengan pendeka
spektroskopi
Raman yang memberikan kuantifikasi berdasarkan jumlah partikel
[136.137]. Hal ini mengejutkan karena fraksi NP terlewatkan, sedangkan
matriks tanah sangat kompleks sehingga mempersulit identifikasi
spektroskopi (karena fluoresensi otomatis dan membutuhkan persiapan
sampel yang melelahkan). Akhirnya, berbagai metode alternatif telah
dikembangkan, termasuk deteksi fluoresen menggunakan pewarna Nile
(MALDI-MS), pencitraan spektral hiper (HSI) dan pencitraan spektrometri
massa ion sekunder (SIMS) [ 147e153 ]. Pewarna Nile Red dan
fluoresensi dalam kombinasi dengan analisis gambar otomatis telah
diusulkan sebagai teknik cepat berbiaya rendah untuk analisis MP rutin/
throughput tinggi [147.148]. Secara mengesankan, Meyers menggunakan
data RGB yang diekstraksi dari anggota parlemen yang diwarnai untuk
melatih algoritme pembelajaran mesin untuk: (i) mengidentifikasi plastik
dari partikel alami; dan, (ii) menentukan jenis polimer dari MP yang
teridentifikasi dengan akurasi masing-masing 96% dan 88%. Kerugian
dari metode ini adalah bahwa tidak semua jenis polimer menghasilkan
sinyal fluoresen yang diperlukan, membuat teknik ini paling sesuai untuk
partikel polietilen, polipropilena, polistirena, dan nilon-6. Polikarbonat,
poliuretan, polietilen tereftalat dan
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
Gambar 5. (A) Jalur pelapukan utama dan produk degradasi plastik saat masuk dan bergerak melalui lingkungan/rantai makanan. Gambar diadaptasi dari Ref. [163] dengan izin. (B) MP yang
diimobilisasi pada wafer silikon menggunakan lapisan epoksi dengan ketebalan lapisan yang ditunjukkan. Gambar diadaptasi dari Ref. [167] di bawah lisensi creative commons (http://
creativecommons.org/licenses/by/4.0/). (C) Prinsip pemisahan magnetik anggota parlemen. Interaksi hidrofobik antara nanopartikel Fe dan MP memungkinkan penggunaan gaya magnet untuk
mengekstraksi MP dari matriks. Gambar diadaptasi dari Ref. [169] dengan izin.
polivinil karbonat kurang mudah dibedakan dari partikel alami dengan
metode ini [147]. Selain itu, fluoresensi yang kuat sebagian dapat
mengaburkan ukuran dan bentuk partikel, sementara bagian NP
tetap tidak terdeteksi. HSI (dalam kisaran 900e1700 nm) dalam
kombinasi dengan klasifikasi mesin vektor pendukung telah terbukti
memungkinkan identifikasi berbagai polimer MP dalam jaringan ikan
dengan presisi >96% [151]. Selain itu, HSI dalam kisaran 400e1000
nm terbukti efektif untuk deteksi MP polietilen (0,5e1 mm) meskipun
dengan presisi yang kurang (77%) [149]. Tantangan utama dalam
HSI terletak pada memperoleh resolusi yang cukup untuk mendeteksi
partikel nano kecil dan memiliki rentang spektral yang cukup untuk
mendeteksi ikatan molekul yang membedakan polimer plastik.
Menjauh dari pencitraan optik, MALDI-MS adalah pendekatan yang
menarik karena menggabungkan manfaat identifikasi senyawa
spektrometri dengan pelestarian bentuk dan ukuran partikel. Efek
penuaan, seperti perubahan profil aditif plastik dan degradasi polimer
dapat divisualisasikan [150]. Namun, resolusi spasial MALDI dalam
instrumen terbatas (>25 mM, seringkali antara 50 dan 200 mM)
sehingga tidak sesuai untuk analisis NP. SIMS di sisi lain memiliki
resolusi spasial yang lebih baik (>700 nm) dan dapat digunakan
untuk MP yang sangat kecil. Teknologi ini digunakan untuk deteksi
langsung MP sekunder yang lebih kecil dari 10 mM di pasir laut [152].
Selain itu, baru-baru ini digunakan untuk memetakan MP (1e50 mM)
di Paramecium, memungkinkan deteksi in-situ dari ukuran plastik,
jenis, bentuk dan interaksi kimianya dengan biota di sekitarnya [153].
3.4. Protokol ekstraksi lunak dan bahan referensi
Pengembangan bahan referensi standar MNP telah diidentifikasi
sebagai prioritas penelitian utama untuk secara sistematis mengukur
nasib dan perilaku MNP dalam matriks kompleks seperti lingkungan
tanah dan biota. Idealnya, bahan referensi mencakup sifat realistis
MNP yang biasanya ditemukan dalam matriks ini, termasuk polimer
realistis, distribusi ukuran, bentuk, dan komposisi aditif. MNP yang
digunakan sampai saat ini umumnya telah dibeli secara komersial
polimer murni [105.138.154] atau partikel buatan “in-house” murni,
misalnya, dengan menggiling atau memotong potongan yang lebih besar
15
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
plastik [8,93]. Beberapa bahan referensi yang dibuat khusus seperti
MNP yang didoping logam telah dikembangkan oleh Schmiedgruber
et al., dan Mitrano et al., untuk memodelkan nasib dan perilaku MNP
di WWTP. ICP-MS digunakan untuk mendeteksi jejak logam di MNP
daripada MNP itu sendiri [155.156]. Metode ini memfasilitasi
pendeteksian partikel dalam sampel yang kompleks karena ekstraksi
plastik tidak diperlukan. Selanjutnya, mikrofiber polietilen tereftalat
yang didoping dengan nanosfer indium dan polistiren yang didoping
dengan paladium berhasil digunakan untuk melacak plastik melalui
instalasi pengolahan air limbah menggunakan ICP-MS [157].
Meskipun beberapa metode telah diusulkan untuk mengembangkan
referensi MP yang realistis dalam bentuk, ukuran dan bahkan tekstur
permukaan [158e162], kompleksitas komposisi aditif umumnya tidak
dipertimbangkan karena kurangnya transparansi dalam produk
komersial dan variabilitas yang dilaporkan tinggi. Kurangnya
pemanfaatan plastik referensi yang relevan dalam studi toksikologi
diperparah oleh kurangnya pengetahuan mengenai kompleksitas
kimia MNP yang diisolasi dari berbagai kompartemen lingkungan dan
berbagai efek pelapukannya (Gbr. 5A) [163]. Metode ekstraksi saat
ini sering termasuk bahan kimia keras (misalnya, ZnCl2, KOH, H2O2),
suhu tinggi, dan manipulasi fisik untuk mengisolasi MNP dari matriks
kompleks, seperti isi tanah dan usus [137164165]. Metode ekstraksi
ini tidak hanya dapat mengurangi integritas polimer, tetapi juga
cenderung mengganggu beban kimia yang terserap, sehingga
menghambat kuantifikasinya. Lapisan ecocorona da molekul makro
organik alami yang berinteraksi dengan permukaan MNP yang
meliputi korona keras yang terikat erat dan korona lunak dari protein
yang terikat longgar [166] d juga tidak mungkin tetap utuh setelah
ekstraksi MNP menggunakan metode saat ini. Salah satu cara untuk
menghindari keterbatasan ini adalah dengan menggunakan bahan
referensi untuk menjalani proses lingkungan sedemikian rupa
sehingga dapat dengan mudah diambil kembali tanpa mengganggu
proses kimia atau biologis yang diinginkan. Partikel referensi ini
kemudian dapat digunakan dalam uji ekotoksisitas sebagai
kontaminan yang relevan dengan lingkungan. Salah satu metode
paling sederhana yang digunakan sejauh ini adalah menyebarkan
MNP yang terkandung di dalam kantong jaring nilon. Jaring berpori memfasilitas
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
partikel yang terkandung secara diam-diam, ini menghilangkan kebutuhan akan
metode ekstraksi yang memberatkan. Zhu et al., menggunakan tas jaring nilon
yang diisi dengan polivinil klorida, polietilen dan manik-manik poliamida untuk
berhasil mengkarakterisasi keragaman mikroba dari bola plasti tanah [24].
Schmiedgruber dkk. juga menggunakan tas jaring nilon untuk menyebarkan serat
yang didoping indium ke dalam pabrik pengolahan air limbah selama 8 minggu
untuk menilai pelindian inti logam [155]. Jelas kontrol harus dilakukan untuk
memperhitungkan efek dari tas nilon itu sendiri. Sebagai alternatif, tas baja atau
serat kaca juga dapat digunakan. Juga harus dicatat bahwa interaksi dengan
partikel yang lebih besar dalam matriks terhambat dengan cara ini. Perekat juga
dapat digunakan untuk melumpuhkan atau menjebak MNP. Studi sebelumnya
telah menggunakan wafer silikon yang dilapisi dengan resin epoksi untuk
memfasilitasi analisis komparatif dari masing-masing anggota parlemen sebelum
dan sesudah perawatan [167]. MP kecil (<100 mm) diimobilisasi pada permukaan
bak menggunakan resin epoksi (Gbr. 5B). Ini kemudian dapat terendam ke dalam
matriks dan mudah diambil, setelah pencucian aditif plastik dalam matriks dapat
dihitung. Saat ini metode ini hanya digunakan untuk membandingkan efek
degradatif dari metode destruksi MP, namun merupakan teknik yang menjanjikan
yang dapat diadaptasi untuk kegunaan lain.
Slide dan butiran kaca berlapis perekat juga telah divalidasi untuk berhasil
mengekstraksi MP yang terdiri dari PS, PE, PA, PET dan karet berukuran mikron
dari matriks berair [168]. Namun, metode ini mungkin tidak diadaptasi dengan
baik untuk menghilangkan MNP dari matriks kompleks.
Keterbatasan lain dari metode ini mungkin penghilangan MP dari perekat untuk
melakukan karakterisasi analitis.
Selain itu, interaksi yang timbul dari perekat atau pelindiannya perlu
dipertimbangkan sebelum melakukan analisis kimia atau mikroba pada MP.
Protokol ekstraksi magnetik telah dikembangkan untuk MNP.
Grbic et al., menciptakan nanopartikel besi hidrofobik yang menempel pada
mikroplastik melalui interaksi hidrofobik yang kuat [169]. Dengan cara ini
mikroplastik dapat dipulihkan menggunakan ekstraksi magnetik sederhana,
mencapai pemulihan 78% dalam sedimen (Gbr. 5C). Sistem serupa telah
memenangkan pameran sains Google 2019, di mana minyak dan magnetit
ditambahkan ke larutan berair untuk mengekstraksi anggota parlemen (https://
www.fionnferreira.com/ ). Pendekatan seperti ini sangat menarik karena tidak
merusak plastisphere/ecocorona dari partikel meskipun penyerapan nanopartikel
ke permukaan MP masih dapat mengganggu ecocoronas lunak. Selain itu, MNP
jangka panjang dalam kubasi dalam matriks dapat mengubah hidrofobisitas
partikel dan muatan permukaan. Ini dapat memengaruhi tingkat pelekatan dan
pemulihan logam. Ide baru untuk menghindari kendala ini mungkin untuk
mengembangkan anggota parlemen dengan inti logam magnetik. Ini dapat
memfasilitasi penggunaan pemisahan magnetik untuk partikel yang lapuk di tanah,
sedimen, matriks lumpur, dan bahkan biota. Namun, partikel seperti itu
kemungkinan besar akan tetap berbentuk bola. Pelapukan telah terbukti
berdampak pada perilaku dan nasib MP di lingkungan [104.170], oleh karena itu,
bahan referensi yang dimaksudkan untuk meniru MNP lingkungan harus
mengalami peristiwa pelapukan yang terkendali dan dapat direproduksi; untuk
secara dekat meniru kondisi pelapukan alami karena protokol pelapukan yang
tidak tepat dapat membingungkan kesimpulan tentang toksisitas/takdir MNP,
namun, hal ini sering diabaikan [163]. Karena pelapukan plastik di lingkungan
tanah tidak memungkinkan karena waktu yang sangat lama diperlukan untuk
terjadinya perubahan degradasi, protokol pelapukan yang dipercepat perlu
ditetapkan [171]. Sementara untuk pelapukan di atas tanah, teknik akselerasi
radiasi UV dijelaskan dengan baik [106], protokol untuk pelapukan di bawah tanah
terbatas pada aplikasi industri, dengan tujuan untuk mengukur daya tahan plastik
dan biodegradasi, daripada membuat partikel referensi yang realistis untuk
pengujian toksisitas. [163]. Namun, protokol harus tetap kuat dan praktis untuk
dilaksanakan di laboratorium dalam jangka waktu yang wajar. Selain itu, biota
tanah dapat memberikan faktor penuaan yang penting karena masuk dan
keluarnya MNP [170,172], tetapi kemampuan reproduksi pelapukan mikroplastik
melalui biota masih dipertanyakan.
16
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
Selain itu, ekstraksi bahan dari tanah tetap menantang setelah bahan referensi
mengalami pelapukan buatan. Sayangnya, masalah ini masih harus dipecahkan
untuk pelapukan tanah buatan.
4. Kesimpulan
Polusi mikro dan nanoplastik ada di mana-mana dan memasuki lingkungan
dari banyak jalan. Akibatnya, partikel MNP kini ditemukan di ekosistem kita,
memberikan fungsi penting seperti produksi pangan, air minum, dan bentang
alam keanekaragaman hayati. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
pencemaran MNP adalah hal yang biasa dalam pengaturan budidaya air,
produksi tanaman, dan fasilitas pengolahan makanan. Namun, pemahaman kita
tentang efek partikel-partikel ini terhadap ketahanan ekosistem, produktivitas
pertanian, dan kesehatan manusia/hewan/tanaman masih terbatas. Faktor-faktor
yang memperumit analisis risiko meliputi keragaman partikel (dalam hal warna,
ukuran, bentuk, dan pelapukan), komposisi aditif plastik yang tidak berkarakteristik,
dan profil pelindian aditif plastik dinamis yang dipengaruhi oleh pelapukan MNP
dan komposisi ecocorona, serta risiko transportasi patogen/gen yang tidak dapat
dihitung melalui komunitas plastisfer khusus. Efek toksikologi bernuansa paparan
MNP dosis rendah semakin memperumit analisis risiko. Tidak ada peluru perak
untuk mengatasi komplikasi ini. Sebaliknya, mengatasi tantangan ini akan
membutuhkan kolaborasi interdisipliner yang intens. Pendekatan analitik baru
yang memungkinkan analisis MNP beresolusi tinggi yang terperinci (misalnya,
SIMS) harus digabungkan dengan karakterisasi pelindian aditif plastik tanpa
target dan penentuan plastisfer (menggunakan pendekatan omics) dalam berbagai
matriks untuk mendapatkan pemahaman dasar tentang efek pelapukan dan
perubahan kondisi fisikokimia pada toksisitas MNP (khususnya pencucian aditif
plastik dalam sistem pencernaan dan akumulasi/migrasi ke jaringan yang lebih
dalam). Sementara itu, analisis omics dan studi respons dosis dapat membantu
untuk lebih menentukan efek toksikologi bernuansa paparan MNP. Informasi ini
harus digabungkan dengan analisis konten MNP throughput tinggi untuk
menghitung fluks MNP dan keberadaannya di tanah dan badan air. Secara
bersama-sama, data ini dapat memandu estimasi tingkat aman penambahan MNP
berkelanjutan ke sistem eko atau pertanian tertentu. Menetapkan tingkat tersebut
sangat penting untuk memastikan penggunaan sumber daya yang efektif seperti
biosolid sebagai pupuk, membatasi kerusakan ekosistem, melindungi cadangan
air minum yang aman, dan memastikan pemrosesan makanan yang aman.
Harapan penulis adalah menyelesaikan kesenjangan penelitian yang teridentifikasi
dan mengembangkan lebih lanjut metode analitis utama yang dibahas di sini akan
berkontribusi pada pembentukan peraturan MNP yang melindungi keamanan dan
keamanan pangan global.
Deklarasi kepentingan bersaing
Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan keuangan
yang bersaing atau hubungan pribadi yang dapat mempengaruhi pekerjaan yang
dilaporkan dalam makalah ini.
Ketersediaan data
Tidak ada data yang digunakan untuk penelitian yang dijelaskan dalam artikel.
Terima kasih
JLD Nelis dan AL Dawson didukung oleh beasiswa pascadoktoral Research
Plus CERC oleh CSIRO, Australia. AS Tsagkaris dan D. Dvorakova telah
menerima dana dari program penelitian dan inovasi Horizon 2020 Uni Eropa
berdasarkan perjanjian hibah No 101000210. Pekerjaan ini telah menerima dana
dari Program Kerangka Kerja Uni Eropa untuk Riset dan Inovasi Cakrawala 2020
di bawah Hibah Marie Skÿodowska-Curie
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
Persetujuan MONPLAS No. 860775. Studi ini sebagian didukung
oleh Bualuang ASEAN Chair Professor Fund. The Queensland
Alliance for Environmental Health Sciences, The University of
Queensland, berterima kasih atas dukungan finansial dari Queensland
Health.
Lampiran A. Data tambahan
Data tambahan untuk artikel ini dapat ditemukan online di
https://doi.org/10.1016/j.trac.2023.116993.
Referensi
[1] H. Ritchie, M. Roser, Polusi Plastik, Data Dunia Kita, 2018.
[2] Y. Zhang, T. Gao, S. Kang, S. Allen, X. Luo, D. Allen, Mikroplastik di gletser Dataran
Tinggi Tibet: bukti transportasi mikroplastik jarak jauh, Sci. Lingkungan Total. 758
(2021), 143634. https://doi.org/10.1016/ j.scitotenv.2020.143634.
[3] M. Bergmann, S. Mützel, S. Primpke, MB Tekman, J. Trachsel, G. Gerdts, Putih dan luar
biasa? Mikroplastik mendominasi salju dari Pegunungan Alpen hingga Kutub Utara, Sci.
Lanjut 5 (2019). https://doi.org/10.1126/sciadv.aax1157. eaax1157.
[4] X. Peng, M. Chen, S. Chen, S. Dasgupta, H. Xu, K. Ta, M. Du, J. Li, Z. Guo, S. Bai,
Mikroplastik mencemari bagian terdalam dari samudra dunia, Perspektif Geokimia. Lett.
9 (2018) 1e5. https://doi.org/10.7185/ geochemlet.1829.
[5] S. Abbasi, A. Turner, M. Hoseini, H. Amiri, Mikroplastik di gurun Lut dan Kavir, Iran,
Environ. Sains. Technol. 55 (2021) 5993e6000. https://doi.org/ 10.1021/acs.est.1c00615.
[6] J. Munyaneza, Q. Jia, FA Qaraah, MF Hossain, C. Wu, H. Zhen, G. Xiu, Tinjauan polusi
mikroplastik di atmosfer: pengamatan sumber yang mendalam, metode analitik,
fisiognomi, transportasi dan risiko, Sci. Lingkungan Total. 822 (2022), 153339. https://
doi.org/10.1016/j.scitotenv.2022.153339.
[7] MC Rillig, A. Lehmann, Mikroplastik di ekosistem terestrial, Science 368 (2020)
1430e1431. https://doi.org/10.1126/science.abb5979, 80-.
[8] YM Lozano, T. Lehnert, LT Linck, A. Lehmann, MC Rillig, Bentuk mikroplastik, jenis
polimer, dan konsentrasi mempengaruhi sifat tanah dan biomassa tanaman, Depan.
Tanaman Sci. 12 (2021) 169. https://doi.org/10.3389/ fpls.2021.616645.
[9] RZ Habib, V. Poulose, R. Alsaidi, R. al Kendi, SH Iftikhar, A.-HI Mourad, WF Kittaneh, T.
Thiemann, Talenan plastik sebagai sumber mikroplastik pada daging, Food Addit.
Hubungi. 39 (2022) 609e619. https://doi.org/10.1080/ 19440049.2021.2017002.
[10] C. Dessì, ED Okoffo, JW O'Brien, M. Gallen, S. Samanipour, S. Kaserzon, C. Rauert, X.
Wang, K. V Thomas, Kontaminasi plastik dari beras yang dibeli di toko, J. Bahan
Bahaya. 416 (2021), 125778. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2021.125778 .
[11] OO Fadare, B. Wan, L.-H. Guo, L. Zhao, Mikroplastik dari wadah makanan plastik
konsumen: apakah kita mengkonsumsinya? Chemosphere 253 (2020), 126787. https://
doi.org/10.1016/j.chemosphere.2020.126787.
[12] M. Kedzierski, B. Lechat, O. Sire, G. Le Maguer, V. Le Tilly, S. Bruzaud, Kontaminasi
mikroplastik pada daging kemasan: kejadian dan risiko terkait, Kemasan Makanan.
Shelf Life 24 (2020), 100489. https://doi.org/10.1016/ j.fpsl.2020.100489.
[13] E. Danopoulos, M. Twiddy, JM Rotchell, Kontaminasi mikroplastik air minum: tinjauan
sistematis, PLoS One 15 (2020) 1e23. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236838 .
[14] LF Amato-Lourenço, R. Carvalho-Oliveira, GR Júnior, L. dos Santos Galv~ao, RA Ando,
T. Mauad, Kehadiran mikroplastik di udara dalam jaringan paru-paru manusia, J.
Hazard Mater. 416 (2021), 126124. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2021.126124 .
[15] P. Farrell, K. Nelson, transfer mikroplastik tingkat Trofik: Mytilus edulis (L.) ke Carcinus
maenas (L.), Environ. Polusi. 177 (2013) 1e3. https://doi.org/ 10.1016/j.envpol.2013.01.046.
[16] K. Mattsson, E. V Johnson, A. Malmendal, S. Linse, L.-A. Hansson, T. Cedervall,
Kerusakan otak dan gangguan perilaku pada ikan yang disebabkan oleh partikel nano
plastik yang dikirim melalui rantai makanan, Sci. Rep.7 (2017), 11452. https://doi.org/
10.1038/s41598-017-10813-0 .
[17] C. Campanale, C. Massarelli, I. Savino, V. Locaputo, VF Uricchio, Sebuah studi tinjauan
rinci tentang efek potensial mikroplastik dan aditif yang memprihatinkan kesehatan
manusia, Int. J.Lingkungan. Res. Pub. Kesehatan 17 (2020). https://doi.org/ 10.3390/
ijerph17041212.
[18] J. Woodward, J. Li, J. Rothwell, R. Hurley, Kontaminasi mikroplastik sungai akut karena
pelepasan air limbah yang tidak diolah yang dapat dihindari, Nat.
Mempertahankan. (2021). https://doi.org/10.1038/s41893-021-00718-2.
[19] IA Kane, MA Clare, E. Miramontes, R. Wogelius, JJ Rothwell, P. Garreau, F. Pohl, hotspot
mikroplastik dasar laut yang dikendalikan oleh sirkulasi laut dalam, Science 368 (2020)
1140e1145. https://doi.org/10.1126/science.aba5899, 80-.
[20] MH Marana, R Poulsen, EA Thormar, CG Clausen, A Thit, H Mathiessen, R Jaafar, R
Korbut, AMB Hansen, M Hansen, MT Limborg, K Syberg, L von Gersdorff Jørgensen,
Nanopartikel plastik menyebabkan peradangan ringan, mengganggu
17
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
jalur metabolisme, mengubah mikrobiota usus dan memengaruhi reproduksi ikan zebra:
studi multi-omics generasi penuh, J. Hazard Mater. 424 (2022), 127705. https://doi.org/
10.1016/j.jhazmat.2021.127705.
[21] G. Ye, X. Zhang, X. Liu, X. Liao, H. Zhang, C. Yan, Y. Lin, Q. Huang, mikroplastik
Polystyrene menginduksi gangguan metabolisme pada hati medaka laut (Oryzias
melastigmas), Sci . Lingkungan Total. 782 (2021), 146885. https://doi.org/ 10.1016/
j.scitotenv.2021.146885.
[22] B. Li, Y. Ding, X. Cheng, D. Sheng, Z. Xu, Q. Rong, Y. Wu, H. Zhao, X. Ji, Y. Zhang,
mikroplastik polietilen mempengaruhi distribusi usus perkembangan mikrobiota dan
peradangan pada tikus, Chemosphere 244 (2020), 125492. https://doi.org/10.1016/
j.chemosphere.2019.125492.
€
[23] J. Rüthi, D. Bolsterli, L. Pardi-Comensoli, I. Brunner, B. Frey, “Plastisphere” dari plastik
biodegradable dicirikan oleh taksa mikroba spesifik dari tanah alpine dan Arktik, Front.
Mengepung. Sains. 8 (2020). https://doi.org/10.3389/fenvs.2020.562263 .
[24] D. Zhu, J. Ma, G. Li, MC Rillig, Y.-G. Zhu, Soil plastispheres sebagai hotspot gen resistensi
antibiotik dan patogen potensial, ISME J.16 (2022) 521e532. https://doi.org/10.1038/
s41396-021-01103-9.
[25] ED Okoffo, S. O'Brien, JW O'Brien, BJ Tscharke, K. V Thomas, Instalasi pengolahan air
limbah sebagai sumber plastik di lingkungan: tinjauan kejadian{,} metode untuk
identifikasi{,} kuantifikasi dan takdir, Environ.
Sains. Res air. Technol. 5 (2019) 1908e1931. https://doi.org/10.1039/ C9EW00428A.
[26] IE Napper, RC Thompson, Pelepasan serat plastik mikroplastik sintetik dari mesin cuci
domestik: efek jenis kain dan kondisi pencucian, Mar. Pollut. Banteng. 112 (2016)
39e45. https://doi.org/10.1016/ j.marpolbul.2016.09.025.
[27] J. Sun, X. Dai, Q. Wang, MCM van Loosdrecht, B.-J. Ni, Mikroplastik di instalasi
pengolahan air limbah: deteksi, kemunculan dan penghilangan, Res Air. 152 (2019)
21e37. https://doi.org/10.1016/j.watres.2018.12.050.
[28] P. Kay, R. Hiscoe, I. Moberley, L. Bajic, N. McKenna, Instalasi pengolahan air limbah
sebagai sumber mikroplastik di daerah aliran sungai, Environ. Sains. Polusi.
Res. 25 (2018) 20264e20267. https://doi.org/10.1007/s11356-018-2070-7.
[29] P. Hammond, M. Suttie, VT Lewis, AP Smith, AC Singer, Deteksi pembuangan limbah
yang tidak diolah ke saluran air menggunakan pembelajaran mesin, Npj Clean Water 4
(2021) 18. https://doi.org/10.1038 /s41545-021-00108-3.
[30] X.-L. Zhang, X.-J. Luo, H.-Y. Liu, L.-H. Yu, S.-J. Chen, B.-X. Mai, Bioakumulasi beberapa
penghambat api terbrominasi dan dekloran plus pada burung air dari wilayah daur ulang
limbah elektronik di Cina Selatan: terkait dengan tingkat trofik dan sumber makanan,
Environ. Sains. Technol. 45 (2011) 400e405. https://doi.org/10.1021/es102251s .
[31] Y. Chae, Y.-J, An, Tren penelitian terkini tentang polusi plastik dan dampak ekologis pada
ekosistem tanah: ulasan, Environ. Polusi. 240 (2018) 387e395. https://doi.org/10.1016/
j.envpol.2018.05.008.
[32] ED Okoffo, E. Donner, SP McGrath, BJ Tscharke, JW O'Brien, S. O'Brien, F. Ribeiro, SD
Burrows, T. Toapanta, C. Rauert, S. Samanipour, JF Mueller, K V Thomas, Plastik
dalam biosolid dari 1950 hingga 2016: fungsi produksi dan konsumsi plastik global,
Water Res. 201 (2021), 117367. https://doi.org/10.1016/j.watres.2021.117367 .
[33] ED Okoffo, BJ Tscharke, JW O'Brien, S. O'Brien, F. Ribeiro, SD Burrows, PM Choi, X.
Wang, JF Mueller, K. V Thomas, Pelepasan plastik ke tanah Australia dari biosolid
penggunaan akhir, Lingkungan. Sains. Technol. 54 (2020) 15132e15141. https://doi.org/
10.1021/acs.est.0c05867.
[34] ED Okoffo, F. Ribeiro, JW O'Brien, S. O'Brien, BJ Tscharke, M. Gallen, S. Samanipour,
JF Mueller, K. V Thomas, Identifikasi dan kuantifikasi plastik terpilih dalam biosolid
dengan tekanan ekstraksi cair dikombinasikan dengan kromatografi gas pirolisis
tembakan ganda, spektrometri massa, Sci. Total (2020), https://doi.org/10.1016/
Mengepung. 715 136924.j.scitotenv.2020.136924 .
[35] C.-Q. Zhou, C.-H. Lu, L. Mai, L.-J. Bao, L.-Y. Liu, EY Zeng, Respon akar padi (Oryza
sativa L.) terhadap perlakuan nanoplastik pada tahap pembibitan, J. Hazard Mater. 401
(2021), 123412. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2020.123412.
[36] X. Wu, Y. Liu, S. Yin, K. Xiao, Q. Xiong, S. Bian, S. Liang, H. Hou, J. Hu, J. Yang,
Metabolomik mengungkap respons nasi ( Oryza sativa L.) terpapar mikroplastik
polystyrene, Environ. Polusi. 266 (2020), 115159. https://doi.org/10.1016/
j.envpol.2020.115159 .
[37] F. Corradini, P. Meza, R. Eguiluz, F. Casado, E. Huerta-Lwanga, dan V. Geissen, Sci.
Perkiraan Total. 671 (2019) 411e420. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2019.03.368 .
[38] L. Nizzetto, M. Futter, S. Langaas, Apakah pembuangan tanah pertanian untuk plastik
mikro yang berasal dari perkotaan? Mengepung. Sains. Technol. 50 (2016)
10777e10779. https://doi.org/10.1021/acs.est.6b04140.
[39] J. Crossman, RR Hurley, M. Futter, L. Nizzetto, Pemindahan dan pengangkutan
mikroplastik dari biosolid ke tanah pertanian dan lingkungan yang lebih luas, Sci.
Lingkungan Total. 724 (2020), 138334. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138334 .
[40] MC Rillig, A. Lehmann, AA de Souza Machado, G. Yang, Efek mikroplastik pada
tumbuhan, Phytol Baru. 223 (2019) 1066e1070. https://doi.org/10.1111/nph.15794 .
[41] T. Sun, C. Ji, F. Li, X. Shan, H. Wu, Efek warisan mikroplastik pada hewan air dalam fase
depurasi: Karakteristik kinetik dan potensi pemulihan, Lingkungan. Int. 168 (2022),
107467. https://doi.org/10.1016/ j.envint.2022.107467.
[42] N. Wootton, P. Reis-Santos, BM Gillanders, Mikroplastik pada ikan ea global
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
sintesis, Pendeta Fish Biol. Ikan. 31 (2021) 753e771. https://doi.org/10.1007/
s11160-021-09684-6 .
[43] NJ Clark, FR Khan, DM Mitrano, D. Boyle, RC Thompson, Mendemonstrasikan
translokasi nanoplastik melintasi usus ikan menggunakan polistiren yang didoping
paladium dalam kantung usus ikan salmon, Environ. Int. 159 (2022), 106994. https://
doi.org/10.1016/j.envint.2021.106994.
[44] Y. Pan, Y. Long, J. Hui, W. Xiao, J. Yin, Y. Li, D. Liu, Q. Tian, L. Chen, Plastik mikro
dapat memengaruhi kekuatan dan stabilitas kaskade trofik ekosistem plankton melalui
interaksi tidak langsung yang dimediasi perilaku, J. Hazard Mater. 430 (2022), 128415.
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2022.128415.
[45] X. Liu, Y. Zhao, J. Dou, Q. Hou, J. Cheng, X. Jiang, Bioefek nanoplastik terhirup pada
neuron dan perubahan perilaku hewan melalui pengendapan di otak, Nano Lett. 22
(2022) 1091e1099. https://doi.org/10.1021/ acs.nanolett.1c04184.
[46] CJ Thiele, MD Hudson, AE Russell, M. Saluveer, G. Sidaoui-Haddad, Mikroplastik
dalam ikan dan tepung ikan: tantangan lingkungan yang muncul?
Sains. Rep.11 (2021) 2045. https://doi.org/10.1038/s41598-021-81499-8.
[47] S. Gündogdu, OT Eroldo gan, E. Evliyao glu, GM Turchini, XG Wu, Fish out, plastic in:
global pattern of plastics in commercial fishmeal, Aquaculture 534 (2021), 736316.
https://doi . org/10.1016/j.aquaculture.2020.736316.
[48] AL Dawson, MFM Santana, ME Miller, FJ Kroon, Relevansi dan keandalan bukti
kontaminasi mikroplastik dalam makanan laut: tinjauan kritis menggunakan pola
konsumsi Australia sebagai studi kasus, Environ. Polusi. 276 (2021), 116684. https://
doi.org/10.1016/j.envpol.2021.116684.
[49] AL Dawson, JYQ Li, FJ Kroon, Plastik untuk makan malam: makanan laut yang dibeli
di toko, tetapi tidak ditangkap secara liar dari Great Barrier Reef, sebagai sumber
mikroplastik bagi konsumen manusia, Environ. Lanjut 8 (2022), 100249. https://doi.org/
10.1016/j.envadv.2022.100249.
[50] S. Rist, B. Carney Almroth, NB Hartmann, TM Karlsson, Sebuah perspektif kritis pada
komunikasi awal mengenai aspek kesehatan manusia dari plastik mikro, Sci.
Lingkungan Total. 626 (2018) 720e726. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2018.01.092 .
[51] EP on C, The FC (CONTAM), Kehadiran mikroplastik dan nanoplastik dalam makanan,
dengan fokus khusus pada makanan laut, EFSA J.14 (2016), e04501. https://doi.org/
10.2903/j.efsa.2016.4501 .
[52] X. Xie, T. Deng, J. Duan, J. Xie, J. Yuan, M. Chen, Paparan mikroplastik polistiren
menyebabkan toksisitas reproduksi melalui stres oksidatif dan aktivasi jalur pensinyalan
MAPK p38, Ecotoxicol. Mengepung. Aman. 190 (2020), 110133. https://doi.org/
10.1016/j.ecoenv.2019.110133.
[53] B. Hou, F. Wang, T. Liu, Z. Wang, Toksisitas reproduktif mikroplastik polistiren: studi
eksperimental in vivo tentang toksisitas testis pada tikus, J. Hazard Mater. 405 (2021),
124028. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2020.124028 .
[54] R. An, X. Wang, L. Yang, J. Zhang, N. Wang, F. Xu, Y. Hou, H. Zhang, L. Zhang,
mikroplastik Polystyrene menyebabkan apoptosis sel granulosa dan fibrosis pada
ovarium melalui stres oksidatif pada tikus, Toksikologi 449 (2021), 152665. https://
doi.org/10.1016/j.tox.2020.152665.
€
[55] JM Donkers, EM Hoppener, I. Grigoriev, L. Will, BN Melgert, B. van der Zaan, E. van
de Steeg, IM Kooter, Model penghalang usus dan paru-paru epitel tingkat lanjut
menunjukkan lewatnya partikel mikroplastik, Mikroplastik Nano plastik 2 (2022) 6.
https://doi.org/10.1186/s43591-021-00024-w.
[56] G. Basini, S. Bussolati, L. Andriani, S. Grolli, R. Ramoni, S. Bertini, T. Iemmi, A.
Menozzi, P. Berni, F. Grasselli, Nanoplastik merusak sel granulosa babi in vitro fungsi,
domestik. satwa Endokrinol. 76 (2021), 106611. https://doi.org/10.1016/
j.domaniend.2021.106611 .
[57] S. Shiwakoti, J.-Y. Ko, D. Gong, B. Dhakal, J.-H. Lee, R. Adhikari, Y. Gwak, S.- H. Park,
I. Jun Choi, VB Schini-Kerth, K.-W. Kang, M.-H. Oak, Efek nanoplastik polistiren pada
penuaan endotelium dan mekanisme yang mendasarinya, Environ. Int. 164 (2022),
107248. https://doi.org/10.1016/ j.envint.2022.107248.
[58] J. Hwang, D. Choi, S. Han, J. Choi, J. Hong, Penilaian toksisitas mikroplastik polipropilen
dalam sel turunan manusia, Sci. Lingkungan Total. 684 (2019) 657e669. https://
doi.org/10.1016/j.scitotenv.2019.05.071.
[59] GF Schirinzi, I. Perez-Pomeda, J. Sanchís, C. Rossini, M. Farr e, D. Barcel o, Efek
sitotoksik dari bahan nano dan mikroplastik yang umum digunakan pada sel otak dan
epitel manusia, Environ. Res. 159 (2017) 579e587. https://doi.org/10.1016/
j.envres.2017.08.043.
[60] B. Wu, X. Wu, S. Liu, Z. Wang, L. Chen, Efek tergantung ukuran dari mikroplastik
polistiren pada sitotoksisitas dan penghambatan pompa penghabisan dalam sel
Caco-2 manusia, Chemosphere 221 (2019) 333e341. https://doi.org/10.1016/
j.chemosphere.2019.01.056.
[61] M. Xu, G. Halimu, Q. Zhang, Y. Song, X. Fu, Y. Li, Y. Li, H. Zhang, Internalisasi dan
toksisitas: studi pendahuluan tentang efek partikel nanoplastik pada paru-paru
manusia sel epitel, Sci. Lingkungan Total. 694 (2019), 133794. https://doi.org/ 10.1016/
j.scitotenv.2019.133794.
[62] CD-D. Dong, C.-W. Chen, Y.-C. Chen, H.-H. Chen, J.-S. Lee, C.-H. Lin, Partikel
mikroplastik Polystyrene: penilaian toksisitas paru in vitro, J. Hazard Mater. 385
(2020), 121575. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2019.121575.
[63] H. Jin, T. Ma, X. Sha, Z. Liu, Y. Zhou, X. Meng, Y. Chen, X. Han, J. Ding, Mikroplastik
poli stirena menginduksi toksisitas reproduksi pria pada tikus, J Bahan Bahaya. 401
(2021), 123430. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2020.123430.
[64] Z. Li, S. Zhu, Q. Liu, J. Wei, Y. Jin, X. Wang, L. Zhang, mikroplastik Polystyrene
menyebabkan fibrosis jantung dengan mengaktifkan jalur pensinyalan Wnt/b-catenin
dan mempromosikan apoptosis kardiomiosit di tikus, Lingkungan. Polusi. 265 (2020),
115025. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2020.115025.
18
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
[65] S. Wu, M. Wu, D. Tian, L. Qiu, T. Li, Efek manik-manik mikro polistiren pada
sitotoksisitas dan profil transkriptomik dalam sel Caco-2 manusia, Environ.
Toksikol. 35 (2020) 495e506. https://doi.org/10.1002/tox.22885.
[66] KE Goodman, JT Hare, ZI Khamis, T. Hua, Q.-XA Sang, Paparan sel paru-paru manusia
terhadap mikroplastik polistiren secara signifikan menghambat proliferasi sel dan
memicu perubahan morfologis, Chem. Res. Toksikol. 34 (2021) 1069e1081. https://
doi.org/10.1021/acs.chemrestox.0c00486.
[67] H. Tan, T. Yue, Y. Xu, J. Zhao, B. Xing, Mikroplastik mengurangi pencernaan lipid
dalam simulasi sistem pencernaan manusia, Environ. Sains. Technol. 54 (2020)
12285e12294. https://doi.org/10.1021/acs.est.0c02608.
[68] R. Bacchetta, A. Winkler, N. Santo, P. Tremolada, Toksisitas serat poliester dalam
xenopuslaevis, Air 13 (2021). https://doi.org/10.3390/w13233446 .
[69] C. Ven^ ancio, I. Melnic, M. Tamayo-Belda, M. Oliveira, MA Martins, I. Lopes,
nanoplastik Polymethylmethacrylate dapat menyebabkan malformasi perkembangan
pada tahap awal kehidupan Xenopus laevis, Sci. Lingkungan Total. 806 (2022),
150491. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.150491.
[70] G. Huang, Y. Ma, D. Xie, C. Zhao, L. Zhu, G. Xie, P. Wu, W. Wang, Z. Zhao, Z. Cai,
Evaluasi toksisitas nanoplastik dalam tanah nematoda Caeno rhabditis elegans oleh
proteomik kuantitatif berbasis iTRAQ, Sci. Lingkungan Total. 862 (2023), 160646.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2022.160646.
[71] Y. Yu, D. Xie, Y. Yang, S. Tan, H. Li, Y. Dang, M. Xiang, H. Chen, mikroplastik
polistiren karboksil yang dimodifikasi menginduksi neurotoksisitas dengan
memengaruhi dopamin, glutamat, serotonin, dan Neurotransmisi GABA di Caeno
rhabditis elegans, J. Hazard Mater. 445 (2023), 130543. https://doi.org/ 10.1016/
j.jhazmat.2022.130543.
[72] S. El Kholy, Y. Al Naggar, Paparan manik-manik mikroplastik polistiren menyebabkan
efek toksik spesifik jenis kelamin pada serangga model Drosophila melanogaster, Sci.
Rep.13 (2023) 204. https://doi.org/10.1038/s41598-022-27284-7.
[73] M. Alaraby, A. Villacorta, D. Abass, A. Hernandez, R. Marcos, Dampak berbahaya dari
nanoplastik PET yang benar-benar hidup di Drosophila, Sci. Lingkungan Total. 863
(2023), 160954. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2022.160954.
[74] L. Yin, C. Jiang, X. Wen, C. Du, W. Zhong, Z. Feng, Y. Long, Y. Ma, Polusi mikroplastik
di air permukaan Danau perkotaan di Changsha, Cina, Int. J.Lingkungan.
Res. Pub. Kesehatan 16 (2019). https://doi.org/10.3390/ijerph16091650.
[75] T.-J. Park, S.-H. Lee, M.-S. Lee, J.-K. Lee, S.-H. Lee, K.-D. Zoh, Kemunculan mikroplastik
di Sungai Han dan ikan sungai di Korea Selatan, Sci. Lingkungan Total. 708 (2020),
134535. https://doi.org/10.1016/ j.scitotenv.2019.134535.
[76] PG Ryan, Efek plastik yang tertelan pada makanan burung laut: bukti dari ayam, Mar.
Pollut. Banteng. 19 (1988) 125e128. https://doi.org/10.1016/ 0025-326X(88)90708-4.
[77] Y. Zhang, K. Yin, D. Wang, Y. Wang, H. Lu, H. Zhao, M. Xing, Bukti Baru tentang
Kardiotoksisitas yang Diinduksi Mikroplastik Polistiren pada Ayam Pedaging: Stres
Oksidatif, Piroptosis, Amplifikasi Peradangan, Disfungsi Mitokondria dan Metabolisme
Energi Abnormal, Tersedia di SSRN, di: Zhang, Yue dan Yin, Kai dan Wang, Dongxu
dan Wang, Yu dan Lu, Hongmin dan Zhao, Hongjing dan Xing, Mingwei, Bukti Baru
tentang Kardiotoksisitas yang Diinduksi Mikroplastik Polystyrene di Brids: Stres
Oksidatif, Piroptosis, Amplifikasi Peradangan, Disfungsi Mitokondria dan Metabolisme
Energi Abnormal, Pracetak/SSRN., 2022.abstrak¼4081357 , 10.2139/ssrn.4081357.
[78] L. Roman, L. Lowenstine, LM Parsley, C. Wilcox, BD Hardesty, K. Gilardi, M. Hindell,
Apakah konsumsi plastik pada burung sama beracunnya dengan yang kita pikirkan?
Wawasan dari percobaan makan plastik, Sci. Lingkungan Total. 665 (2019) 660e667.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2019.02.184 .
[79] SS de Souza, IN Freitas, S. de Oliveira Gonçalves, TM da Luz, AP da Costa Araújo, R.
Rajagopal, G. Balasubramani, MM Rahman, G. Malafaia, Toksisitas yang diinduksi
melalui konsumsi mikroplastik polistiren yang berumur alami oleh burung terestrial
berukuran kecil dan potensi perannya sebagai vektor penyebaran polutan ini, J.
Hazard Mater. 434 (2022), 128814. https://doi.org/ 10.1016/j.jhazmat.2022.128814.
[80] N. Beriot, J. Peek, R. Zornoza, V. Geissen, E. Huerta Lwanga, Mikroplastik dengan
kepadatan rendah terdeteksi di kotoran domba dan tanah: studi kasus dari pertanian
sayuran intensif di Spanyol Tenggara, Sci. Lingkungan Total. 755 (2021), 142653.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.142653.
[81] R. Sussarellu, M. Suquet, Y. Thomas, C. Lambert, C. Fabioux, MEJ Pernet, N. Le Goïc,
V. Quillien, C. Mingant, Y. Epelboin, C. Corporeau, J. Guyomarch , J. Robbens, I.
Paul-Pont, P. Soudant, A. Huvet, Reproduksi tiram dipengaruhi oleh paparan
mikroplastik polistiren, Proc. Natl. Acad. Sains. AS 113 (2016) 2430e2435. https://
doi.org/10.1073/pnas.1519019113.
[82] J. Teng, J. Zhao, X. Zhu, E. Shan, Q. Wang, Biomarker stres oksidatif, respons fisiologis
dan profil proteomik pada tiram (Crassostrea gigas) yang terpapar mikroplastik dengan
mikroplastik PE dan PET berbentuk tidak beraturan, Sains.
Lingkungan Total. 786 (2021), 147425. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.147425 .
[83] S. Pignattelli, A. Brokoli, M. Renzi, Tanggapan fisiologis selada taman (L. sativum)
terhadap berbagai jenis mikroplastik, Sci. Lingkungan Total. 727 (2020), 138609.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138609.
[84] Z. Li, R. Li, Q. Li, J. Zhou, G. Wang, Respon fisiologis daun ketimun (Cucumis sativus
L.) terhadap polusi polistiren nanoplastik, Chemo sphere 255 (2020), 127041. https : //
doi.org/10.1016/ j.chemosphere.2020.127041.
[85] AA de Souza Machado, CW Lau, W. Kloas, J. Bergmann, JB Bachelier, E. Faltin, R.
€
Becker, AS Gorlich, MC Rillig, Mikroplastik dapat mengubah sifat tanah dan
memengaruhi kinerja tanaman, Lingkungan. Sains. Technol. 53 (2019)
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
6044e6052. https://doi.org/10.1021/acs.est.9b01339.
[86] D. Zhang, EL Ng, W. Hu, H. Wang, P. Galaviz, H. Yang, W. Sun, C. Li, X. Ma, B.
Fu, P. Zhao, F. Zhang, S. Jin, M. Zhou, L. Du, C. Peng, X. Zhang, Z. Xu, B. Xi, X.
Liu, S. Sun, Z. Cheng, L. Jiang, Y. Wang, L. Gong, C. Kou, Y. Li, Y. Ma, D. Huang,
J. Zhu, J. Yao, C. Lin, S. Qin, L. Zhou, B. He, D. Chen, H. Li, L. Zhai, Q. Lei, S.
Wu, Y. Zhang, J. Pan, B. Gu, H. Liu, Polusi plastik di lahan pertanian mengancam
ketahanan pangan jangka panjang, Global Change Biol.26 (2020) 3356e3367.
https ://doi.org/10.1111/gcb.15043.
[87] J.-H. Kwon, S. Chang, SH Hong, WJ Shim, Mikroplastik sebagai vektor kontaminan
hidrofobik: pentingnya aditif hidrofobik, Integr, En viron. Menilai. Kelola. 13 (2017)
494e499. https://doi.org/10.1002/ieam.1906 .
[88] JN Hahladakis, CA Velis, R. Weber, E. Iacovidou, P. Purnell, Ikhtisar aditif kimia
yang ada dalam plastik: migrasi, pelepasan, nasib, dan dampak lingkungan
selama penggunaan, pembuangan, dan daur ulang, J. Hazard Mater. 344 (2018)
179e199. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2017.10.014.
[89] J. Prunier, L. Maurice, E. Perez, J. Gigault, A.-C. Pierson Wickmann, M. Davranche,
A. ter Halle, Jejak logam dalam puing-puing polietilen dari pilin subtropis Atlantik
Utara, Environ. Polusi. 245 (2019) 371e379. https://doi.org/10.1016/
j.envpol.2018.10.043.
[90] LA Amaral-Zettler, ER Zettler, TJ Mincer, Ekologi plastisfer, Nat.
Pendeta Mikrobiol. 18 (2020) 139e151. https://doi.org/10.1038/s41579-019-0308-0 .
[91] H. Wiesinger, Z. Wang, S. Hellweg, Selami lebih dalam monomer plastik, aditif,
dan alat bantu pemrosesan, Environ. Sains. Technol. 55 (2021) 9339e9351. https://
doi.org/10.1021/acs.est.1c00976.
[92] A. Billings, KC Jones, MG Pereira, DJ Spurgeon, Plasticisers di lingkungan terestrial:
sumber, kejadian dan nasib, Environ. kimia 18 (2021) 111e130. https://doi.org/
10.1071/EN21033.
[93] A. Paluselli, V. Fauvelle, F. Galgani, R. Semper e, pelepasan Phthalate dari pecahan
plastik dan degradasi dalam air laut, Environ. Sains. Technol. 53 (2019) 166e175.
https://doi.org/10.1021/acs.est.8b05083.
[94] R. Peters, N. de Jong, L. de Haan, S. Wright, H. Bouwmeester, Rilis dan translokasi
usus bahan kimia yang terkait dengan mikroplastik dalam model pencernaan
gastrointestinal manusia in vitro, Mikroplastik Nanoplastik 2 (2022) 3 .https: //
doi.org/10.1186/s43591-021-00022-y.
[95] S.-Q. Qiu, G.-Y. Huang, G.-Z. Fang, X.-P. Li, D.-Q. Lei, W.-J. Shi, L. Xie, G.- G.
Ying, Karakteristik kimiawi dan efek toksikologi lindi dari plastik di bawah simulasi
air laut dan pencernaan ikan, Water Res. 209 (2022), 117892. https://doi.org/
10.1016/j.watres.2021.117892.
[96] Y. Li, Z. Lu, DP Abrahamsson, W. Song, C. Yang, Q. Huang, J. Wang, Analisis
tidak bertarget untuk komponen organik lindi mikroplastik, Sci. Lingkungan Total.
816 (2022), 151598. https://doi.org/10.1016/ j.scitotenv.2021.151598.
[97] H. Cheng, H. Luo, Y. Hu, S. Tao, Melepaskan kinetika sebagai penghubung utama
antara terjadinya penghambat api dalam mikroplastik dan risikonya terhadap
lingkungan dan ekosistem: tinjauan kritis, Water Res. 185 (2020), 116253. https://
doi.org/10.1016/j.watres.2020.116253.
[98] H. Lee, H.-J. Lee, J.-H. Kwon, Memperkirakan asupan bahan kimia organik
hidrofobik yang terikat mikroplastik oleh ikan menggunakan tingkat desorpsi
terukur untuk cairan usus buatan, Sci. Lingkungan Total. 651 (2019) 162e170.
https://doi.org/ 10.1016/j.scitotenv.2018.09.068.
[99] JP Rodrigues, AC Duarte, J. Santos-Echeandía, T. Rocha-Santos, Signifikansi
interaksi antara mikroplastik dan POPs di lingkungan laut: tinjauan kritis, TrAC,
Tren Anal. kimia 111 (2019) 252e260. https://doi.org/10.1016/j.trac.2018.11.038 .
[100] J. Wang, X. Guo, J. Xue, mikroplastik yang dikembangkan biofilm sebagai vektor
polutan di lingkungan perairan, Environ. Sains. Technol. 55 (2021) 12780e12790.
https://doi.org/10.1021/acs.est.1c04466.
[101] J. Dhavamani, AJ Beck, M. Gledhill, MS El-Shahawi, MW Kadi, IMI Ismail, EP
Achterberg.Sci. Perkiraan Total. 838 (2022), 155461. https://doi.org/10.1016/
j.scitotenv .
[102] S. Kühn, AM Booth, L. Sørensen, A. van Oyen, JA van Franeker, Transfer bahan
kimia aditif dari sampah plastik laut ke minyak perut fulmars utara, Depan.
Mengepung. Sains. 8 (2020) 138. https://doi.org/10.3389/ fenvs.2020.00138.
[103] J. Duan, N. Bolan, Y. Li, S. Ding, T. Atugoda, M. Vithanage, B. Sarkar, DCW Tsang,
MB Kirkham, Pelapukan mikroplastik dan interaksi dengan konstituen lain yang
hidup berdampingan di darat dan perairan lingkungan, Air Res. 196 https://doi.org/
10.1016/j.watres.2021.117011(2021),
. 117011.
[104] Y. Sun, J. Yuan, T. Zhou, Y. Zhao, F. Yu, J. Ma, Simulasi laboratorium pelapukan
mikroplastik dan perilaku adsorpsinya dalam lingkungan berair: tinjauan sistematis,
Lingkungan. Polusi. 265 (2020), 114864. https://doi.org/10.1016/
j.envpol.2020.114864 .
[105] N. Bandow, V. Will, V. Wachtendorf, F.-G. Simon, Pelepasan kontaminan dari
mikroplastik tua, Environ. kimia 14 (2017) 394e405. https://doi.org/ 10.1071/
EN17064.
[106] P. Liu, Y. Shi, X. Wu, H. Wang, H. Huang, X. Guo, S. Gao, Tinjauan tentang
teknologi penuaan yang dipercepat secara artifisial dan risiko ekologis mikroplastik,
Sci. Lingkungan Total. 768 (2021), 144969. https://doi.org/10.1016/
j.scitotenv.2021.144969.
[107] H. Andrade, J. Glüge, D. Herzke, NM Ashta, SM Nayagar, M. Scheringer,
19
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
Pengangkutan aditif organik laut jarak jauh yang ada dalam produk plastik:
ikhtisar, Lingkungan. Sains. eur. 33 (2021) 85. https://doi.org/10.1186/
s12302-021-00522-x.
[108] F. Julienne, F. Lagarde, N. Delorme, Pengaruh struktur kristal pada fragmentasi
poliolefin lapuk, Polym. Degrad. Stabil. 170 (2019), 109012. https://doi.org/10.1016/
j.polymdegradstab.2019.109012.
[109] AA Koelmans, A. Bakir, GA Burton, CR Janssen, Mikroplastik sebagai vektor bahan
kimia di lingkungan akuatik: tinjauan kritis dan reinterpretasi yang didukung model
dari studi empiris, Environ. Sains. Technol. 50 (2016) 3315e3326. https://doi.org/
10.1021/acs.est.5b06069.
[110] M. Fabra, L. Williams, JEM Watts, MS Hale, F. Couceiro, J. Preston, Kuda Troya
plastik: biofilm meningkatkan serapan mikroplastik dalam pengumpan filter laut
yang memengaruhi transfer mikroba dan kesehatan organisme, Sci. Lingkungan
Total. 797 (2021), 149217. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.149217.
[111] C. Schür, C. Weil, M. Baum, J. Wallraff, M. Schreier, J. Oehlmann, M. Wagner,
Inkubasi dalam air limbah mengurangi efek multigenerasi mikroplastik di Daphnia
magna, Environ. Sains. Technol. 55 (2021) 2491e2499. https://doi.org/10.1021/
acs.est.0c07911.
[112] IV Kirstein, A. Wichels, E. Gullans, G. Krohne, G. Gerdts, The Plastisphere e
Mengungkap mikroorganisme “spesifik” plastik yang melekat erat, PLoS One 14
(2019), e0215859. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0215859.
[113] DN Pham, L. Clark, M. Li, Mikroplastik sebagai penghubung yang memperkaya
bakteri dan patogen kebal antibiotik dalam lumpur aktif perkotaan, J. Hazard.
Mater. Lett. 2 (2021), 100014. https://doi.org/10.1016/j.hazl.2021.100014.
[114] A. McCormick, TJ Hoellein, SA Mason, J. Schluep, JJ Kelly, Mikroplastik adalah
habitat mikroba yang melimpah dan berbeda di sungai perkotaan, Environ. Sains.
Technol. 48 (2014) 11863e11871. https://doi.org/10.1021/es503610r.
[115] ER Zettler, TJ Mincer, LA Amaral-Zettler, Kehidupan di “plastisphere”: komunitas
mikrobial pada sampah laut plastik, Environ. Sains. Technol. 47 (2013) 7137e7146.
https://doi.org/10.1021/es401288x.
[116] K. Ajay, D. Behera, S. Bhattacharya, PK Mishra, Y. Ankit, A. Anoop, Distribusi dan
karakteristik mikroplastik dan ester ftalat dari sistem danau air tawar di Lesser
Himalaya, Chemosphere 283 (2021), 131132. https://doi.org/10.1016/
j.chemosphere.2021.131132.
~ ~
[117] R. Canadas, E. Garrido Gamarro, RM Garcinu no Martínez, G. Paniagua Gonzalez,
P. Fern andez Hernando, Kemunculan aditif plastik umum dan kontaminan dalam
sampel kerang: validasi metode analitik berdasarkan matriks dispersi fase padat ,
Kimia Makanan. 349 (2021), 129169. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2021.129169 .
[118] M. Llorca, A. Vega-Herrera, G. Schirinzi, K. Savva, E. Abad, M. Farre, Penapisan
dugaan mikro(nano)plastik di delta ebro (laut Mediterania), J. Hazard Mater . 404
(2021), 124022. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2020.124022 .
[119] Y. Ruan, K. Zhang, C. Wu, R. Wu, PKS Lam, Penyaringan awal enansiomer HBCD
yang diangkut oleh mikroplastik di pabrik pengolahan air limbah, Sci. Lingkungan
Total. 674 (2019) 171e178. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2019.04.007 .
[120] Y. Ruan, X. Zhang, J.-W. Qiu, KMY Leung, JCW Lam, PKS Lam, Trofodinamik
spesifik isomer stereo dari penghambat api kiral brominasi HBCD dan TBECH
dalam jaring makanan laut, dengan implikasi paparan manusia, Environ. Sains.
Technol. 52 (2018) 8183e8193. https://doi.org/ 10.1021/acs.est.8b02206.
[121] Salvaggio A , Tiralongo F , Krasakopoulou E , Marmara D , Giovos I , Crupi R ,
Messina G , Lombardo BM , Marzullo A , Pecoraro R , Scalisi EM , Copat C ,
P .Zuccarello, M. Ferrante, MV Brundo, Biomarker paparan kontaminasi kimia
pada spesies ikan komersial Lepidopus caudatus (euphra sen, 1788): fokus
khusus pada aditif plastik, Front. Fisik. 10 (2019) 905. https://doi.org/10.3389/fphys.
[122] I.-C. Lu, H.-R. Chao, W.-N.-W. Mansor, C.-W. Peng, Y.-C. Hsu, T.-Y. Yu, W.- H.
Chang, L.-M. Fu, Kadar ftalat, bisfenol-A, nonilfenol, dan mikroplastik pada ikan di
muara Taiwan Utara dan dampaknya terhadap kesehatan manusia, Toxics 9
(2021). https://doi.org/10.3390/toxics9100246.
[123] H. Zhang, Q. Zhou, Z. Xie, Y. Zhou, C. Tu, C. Fu, W. Mi, R. Ebinghaus, P. Christie,
Y. Luo, Kemunculan ester organofosfor dan ftalat dalam mikroplastik dari pantai
pesisir di China utara, Sci. Lingkungan Total. (2018) https://doi.org/10.1016/
616e617 1505e1512.
j.scitotenv.2017.10.163 .
[124] NU Benson, OH Fred-Ahmadu, Kemunculan dan distribusi ester asam ftalat (PAE)
yang terserap mikroplastik di sedimen psammit pesisir Samudra Atlantik tropis,
Teluk Guinea, Sci. Lingkungan Total. 730 (2020), 139013. https://doi.org/10.1016/
j.scitotenv.2020.139013.
[125] P. Pannetier, J. Cachot, C. Clerandeau, F. Faure, K. Van Arkel, LF de Alencastro,
C. Levasseur, F. Sciacca, J.-P. Bourgeois, B. Morin, Penilaian toksisitas polutan
yang terserap pada sampel mikroplastik lingkungan yang dikumpulkan di pantai:
Bagian I-efek merugikan pada garis sel ikan, Environ. Polusi. 248 (2019)
1088e1097. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2018.12.091.
[126] B. Li, Z. Lan, L. Wang, H. Sun, Y. Yao, K. Zhang, L. Zhu, Pelepasan dan
bioakumulasi cacing tanah dari hexabromocyclododecanes endogen (HBCDDs)
dari mikropartikel busa polistiren yang diperluas, Environ. Polusi. 255 (2019),
113163. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2019.113163.
[127] AM Brandon, SH El Abbadi, UA Ibekwe, Y.-M. Cho, W.-M. Wu, CS Criddle, Fate of
hexabromocyclododecane (HBCD), Penghambat api yang umum, pada ulat tepung
yang merendahkan polistiren: peningkatan kadar HBCD dalam polimer yang
tertelan tetapi Tidak ada bioakumulasi, Lingkungan. Sains. Technol. 54 (2020)
364e371. https://doi.org/10.1021/acs.est.9b06501.
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
[128] H. Tsugawa, T. Cajka, T. Kind, Y. Ma, B. Higgins, K. Ikeda, M. Kanazawa, J.
VanderGheynst, O. Fiehn, M. Arita, MS-DIAL: independen data Dekonvolusi MS/
MS untuk analisis metabolisme komprehensif, Nat. Metode 12 (2015) 523e526.
https://doi.org/10.1038/nmeth.3393.
[129] C. Ruttkies, EL Schymanski, S. Wolf, J. Hollender, S. Neumann, MetFrag diluncurkan
kembali: menggabungkan strategi di luar fragmentasi silico, J. Cheminf. 8 (2016)
3. https://doi.org/10.1186/s13321-016-0115-9.
[130] Y. Djoumbou-Feunang, A. Pon, N. Karu, J. Zheng, C. Li, D. Arndt, M. Gautam, F.
Allen, DS Wishart, CFM-ID 3.0: peningkatan ESI-MS secara signifikan /MS
prediksi dan identifikasi senyawa, Metabolit 9 (2019). https://doi.org/ 10.3390/
metabo9040072.
[131] H. Tsugawa, T. Kind, R. Nakabayashi, D. Yukihira, W. Tanaka, T. Cajka, K. Saito,
O. Fiehn, M. Arita, Aturan penataan ulang hidrogen: fragmentasi dan struktur MS/
MS komputasi penjelasan menggunakan software MS-FINDER, Anal.
88
kimia (2016) 7946e7958. https://doi.org/10.1021/acs.analchem.6b00770 .
[132] E. Rampler, Y. El Abiead, H. Schoeny, M. Rusz, F. Hildebrand, V. Fitz, G.
Koellensperger, Topik berulang dalam metab olomics berbasis spektrometri
massa dan LipidomicsdStandarisasi, cakupan, dan throughput, Anal .
kimia 93 (2021) 519e545. https://doi.org/10.1021/acs.analchem.0c04698.
[133] S. Huysman, L. Van Meulebroek, O. Janssens, F. Vanryckeghem, H. Van Lan
genhove, K. Demeestere, L. Vanhaecke, Kuantifikasi tertarget dan skrining
alkilfenol, bisfenol A dan ftalat dalam matriks akuatik yang diperoleh secara untar
menggunakan kromatografi cair kinerja sangat tinggi digabungkan dengan
spektrometri massa Q-Orbitrap hibrid, Anal. Chim. UU 1049 (2019) 141e151.
https://doi.org/10.1016/j.aca.2018.10.045.
[134] V. Dulio, J. Koschorreck, B. van Bavel, P. van den Brink, J. Hollender, J. Munthe, M.
Schlabach, R. Aalizadeh, M. Agerstrand, L. Ahrens, I. Allan; Alygizakis, D. Barcelo',
P. Bohlin-Nizzetto, S. Boutroup, W. Brack, A. Bressy, JH Christensen, L. Cirka, A.
Covaci, A. Derksen, G. Deviller, MML Dingemans, M.S atau . O'Toole S , Perkola
N , Polesello S , Posthuma L , Rodriguez-Mozaz S , Roessink I , Rostkowski P ,
Ruedel H , Samanipour S , Schulze T , Schymanski EL , Sengl M , P. Tarabek , D.
Ten Hulscher , N .Thomaidis , A. Togola , S. Valsecchi , S. van Leeuwen , P. von
der Ohe , K. Vorkamp , B. Vrana , J. Slobodnik , Asosiasi NORMAN dan Kemitraan
Eropa untuk Penilaian Risiko Bahan Kimia (PARC): Ayo bekerja sama, Lingkungan.
Sains. eur. 32 (2020) 100. https://doi.org/10.1186/s12302-020-00375-w .
[135] S. Huppertsberg, TP Knepper, Analisis instrumental manfaat dan tantangan plastik
mikro, Anal. Bioanal. kimia 410 (2018) 6343e6352. https://doi.org/10.1007/
s00216-018-1210-8.
[136] ED Okoffo, S. O'Brien, F. Ribeiro, SD Burrows, T. Toapanta, C. Rauert, JW O'Brien,
BJ Tscharke, X. Wang, K. V Thomas, Partikel plastik dalam tanah: keadaan
pengetahuan tentang sumber{,} kejadian dan distribusi{,} metode analitis dan
dampak ekologis, Lingkungan. Sains. Proses. Dampak. 23 (2021) 240e274. https://
doi.org/10.1039/D0EM00312C.
€ €
[137] JN Moller, MGJ L oder, C. Laforsch, Menemukan mikroplastik di tanah: tinjauan
metode analitik, Lingkungan. Sains. Technol. 54 (2020) 2078e2090. https://doi.org/
10.1021/acs.est.9b04618 .
[138] MC Rillig, L. Ziersch, S. Hempel, Transportasi mikroplastik di tanah oleh cacing
tanah, Sci. Rep.7 (2017) 1362. https://doi.org/10.1038/s41598-017-01594- 7.
[139] F. Wang, Q. Wang, CA Adams, Y. Sun, S. Zhang, Pengaruh mikroplastik pada sifat
tanah: pengetahuan saat ini dan perspektif masa depan, J. Hazard Mater. 424
(2022), 127531. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2021.127531.
[140] AB Silva, AS Bastos, CIL Justino, JP da Costa, AC Duarte, TAP Rocha Santos,
Mikroplastik di lingkungan: tantangan dalam kimia analitik - ulasan, Anal. Chim.
Babak 1017 (2018) 1e19. https://doi.org/10.1016/j.aca.2018.02.043 .
[141] YK Song, SH Hong, M. Jang, GM Han, M. Rani, J. Lee, WJ Shim, Perbandingan
metode identifikasi mikroskopis dan spektroskopi untuk analisis mikroplastik dalam
sampel lingkungan, Mar. Pollut. Banteng. 93 (2015) 202e209. https://doi.org/
10.1016/j.marpolbul.2015.01.015.
[142] J. David, Z. Steinmetz, J. Kucerík, GE Schaumann, Analisis kuantitatif mikroplastik
poli(etilena tereftalat) melalui spektrometri massa termogravimetri, Anal. kimia 90
tanah
(2018) 8793e8799. https://doi.org/10.1021/acs.analchem.8b00355.
€
[143] G. Dierkes, T. Lauschke, S. Becher, H. Schumacher, C. Foldi, T. Ternes, Kuantifikasi
mikroplastik dalam sampel lingkungan melalui ekstraksi cair bertekanan dan
kromatografi pirolisis-gas, Anal. Bioanal. kimia 411 (2019) 6959e6968. https://
doi.org/10.1007/s00216-019-02066-9. ~
[144] Z. Steinmetz, A. Kintzi, K. Munoz, GE Schaumann, Sebuah metode sederhana
untuk kuantifikasi selektif polietilen, polipropilen, dan puing-puing plastik polistirena
dalam tanah dengan pirolisis-kromatografi gas/spektrometri massa, J. Anal.
Aplikasi Pirolisis 147 (2020), 104803. https://doi.org/10.1016/ j.jaap.2020.104803.
[145] Y. Pico, D. Barcel o, Kromatografi gas pirolisis-spektrometri massa dalam analisis
lingkungan: fokus pada bahan organik dan mikroplastik, TrAC, Tren Anal. kimia
130 (2020), 115964. https://doi.org/10.1016/ j.trac.2020.115964.
[146] Okoffo ED, O'Brien S, O'Brien JW, Tscharke BJ, Rauert C, Redland ES, [146] .
20
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
F. Ribeiro, SD Burrows, T. Toapanta, JF Mueller, K. V Thomas, Apakah ukuran
berpengaruh? Kuantifikasi plastik terkait dengan biosolid fraksinasi ukuran, Sci.
Lingkungan Total. 811 (2022), 152382. https://doi.org/10.1016/
j.scitotenv.2021.152382.
[147] G. Erni-Cassola, MI Gibson, RC Thompson, JA Christie-Oleza, Lost, but found with
nile red: metode baru untuk mendeteksi dan mengukur mikroplastik kecil (1 mm
hingga 20 mm) dalam sampel lingkungan, Environ . Sains.
Technol. 51 (2017) 13641e13648. https://doi.org/10.1021/acs.est.7b04512.
[148] N. Meyers, AI Catarino, AM Declercq, A. Brenan, L. Devriese, M. Vandegehuchte,
B. De Witte, C. Janssen, G. Everaert, Deteksi dan identifikasi mikroplastik dengan
pewarnaan merah Nil: menuju a teknik semi-otomatis, hemat biaya dan waktu,
Sci. Lingkungan Total. 823 (2022), 153441. https://doi.org/10.1016/
j.scitotenv.2022.153441 .
[149] J. shan, J. Zhao, L. Liu, Y. Zhang, X. Wang, F. Wu, Cara baru untuk memantau
mikroplastik dengan cepat di tanah dengan teknologi pencitraan hiperspektral dan
kemometrik, Environ. Polusi. 238 (2018) 121e129. https://doi.org/ 10.1016/
j.envpol.2018.03.026.
[150] D. Rivas, A. Ginebreda, S. Perez, C. Quero, D. Barcel o, MALDI-TOF MS Pencitraan
membuktikan perbedaan spasial dalam degradasi polikaprolakton diol padat dalam
air di bawah kondisi aerobik dan denitrifikasi, Sci. Lingkungan Total. (2016)
566e567. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2016.05.090, 27e33.
[151] Y. Zhang, X. Wang, J. Shan, J. Zhao, W. Zhang, L. Liu, F. Wu, metode berbasis
pencitraan hiperspektral untuk deteksi cepat mikroplastik di saluran usus ikan,
Environ. Sains. Technol. 53 (2019) 5151e5158. https://doi.org/ 10.1021/
acs.est.8b07321.
[152] H. Jungnickel, R. Pund, J. Tentschert, P. Reichardt, P. Laux, H. Harbach, A. Luch,
Analisis dan pencitraan berbasis spektrometri massa ion sekunder waktu terbang
(ToF-SIMS) pembentukan mikroplastik polietilen selama simulasi selancar laut, Sci.
Lingkungan Total. (2016) 563e564. https://doi.org/10.1016/ j.scitotenv.2016.04.025,
261e266.
[153] J. Feng, H. Zhao, X. Gong, M.-C. Xia, L. Cai, H. Yao, X. Zhao, Z. Yan, Z. Li, H. Nie,
X. Ma, S. Zhang, Identifikasi in situ dan pemetaan spasial standar mikroplastik
dalam paramecia menurut massa ion sekunder pencitraan spektrometri, Anal.
93
kimia (2021) https://doi.org/10.1021/acs.analchem.0c05383
5521e5528. .
[154] J. Hou, X. Xu, L. Lan, L. Miao, Y. Xu, G. You, Z. Liu, Perilaku pengangkutan partikel
polietilena mikro dalam pasir kuarsa jenuh: dampak konsentrasi input dan faktor
fisikokimia , Lingkungan. Polusi. 263 (2020), 114499. https://doi.org/10.1016/
j.envpol.2020.114499.
[155] M. Schmiedgruber, R. Hufenus, DM Mitrano, Pemahaman mekanistik tentang nasib
serat mikroplastik dan strategi pengambilan sampel: sintesis dan kegunaan serat
poliester yang diolah logam, Water Res. 155 (2019) 423e430. https://doi.org/
10.1016/j.watres.2019.02.044.
[156] DM Mitrano, A. Beltzung, S. Frehland, M. Schmiedgruber, A. Cingolani, F. Schmidt,
Sintesis nanoplastik yang didoping logam dan kegunaannya untuk menyelidiki
nasib dan perilaku dalam sistem lingkungan yang kompleks, Nat.
Nanoteknologi. 14 (2019) 362e368. https://doi.org/10.1038/s41565-018-0360-3 .
[157] S. Frehland, R. Kaegi, R. Hufenus, DM Mitrano, Penilaian jangka panjang partikel
nanoplastik dan fluks serat mikroplastik melalui pabrik pengolahan air limbah
percontohan menggunakan plastik yang diolah logam, Water Res. 182 (2020),
115860. https://doi.org/10.1016/j.watres.2020.115860.
[158] G. Balakrishnan, M. Deniel, T. Nicolai, C. Chassenieux, F. Lagarde, Menuju
mikroplastik dan nanoplastik referensi yang lebih realistis: persiapan mikro/
nanopartikel polietilen dengan biosurfaktan, Environ. Sains. Nano. 6 (2019)
315e324. https://doi.org/10.1039/C8EN01005F.
[159] M. Ganguly, PA Ariya, Nukleasi es model nanoplastik dan mikroplastik: protokol
sintetik baru dan pengaruh Pembatasan partikel pada lingkungan atmosfer yang
beragam, ACS Earth Sp. kimia 3 (2019) 1729e1739. https://doi.org/10.1021/
acsearthspacechem.9b00132.
[160] L. Pessoni, C. Veclin, H. El Hadri, C. Cugnet, M. Davranche, A.-C. Pierson
Wickmann, J. Gigault, B. Grassl, S. Reynaud, partikel lateks poli stirena bebas
sabun dan logam sebagai model nanoplastik, Environ. Sains. Nano. 6 (2019)
2253e2258. https://doi.org/10.1039/C9EN00384C.
[161] A. Sarno, K. Olafsen, S. Kubowicz, F. Karimov, STL Sait, L. Sørensen, AM Booth,
Metode hidrolisis yang dipercepat untuk memproduksi bahan referensi serat
mikroplastik poliester yang terdegradasi sebagian, Environ. Sains. Technol. Lett. 8
(2021) 250e255. https://doi.org/10.1021/acs.estlett.0c01002.
[162] E. von der Esch, M. Lanzinger, AJ Kohles, C. Schwaferts, J. Weisser, T. Hofmann,
K. Glas, M. Elsner, NP Ivleva, Pembuatan sederhana partikel referensi mikroplastik
sekunder yang dapat disuspensikan melalui pengobatan ultrasonografi , Depan.
kimia 8 (2020) 169. https://doi.org/10.3389/fchem.2020.00169.
[163] OS Alimi, D. Claveau-Mallet, RS Kurusu, M. Lapointe, S. Bayen, N. Tufenkji,
Pelapukan jalur dan protokol untuk plastik mikro dan nanoplastik yang relevan
dengan lingkungan: apa yang kita lewatkan? J. Hazard Mater. 423 (2022), 126955.
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2021.126955.
[164] F. Pfeiffer, EK Fischer, Berbagai protokol pencernaan dalam pemrosesan sampel
mikroplastik menurunkan nilai ketahanan berbagai polimer sintetik dan efisiensi
penghancuran bahan organik biogenik, Depan. Dalam lingkungan. Sains. 8
(2020). https://doi.org/10.3389/fenvs.2020.572424.
[165] A. Karami, A. Golieskardi, CK Choo, N. Romano, Y. Bin Ho, B. Salamatinia, Protokol
kinerja tinggi untuk ekstraksi mikroplastik pada ikan, Sci. Lingkungan Total. 578
(2017) 485e494. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2016.10.213 .
[166] TS Galloway, M. Cole, C. Lewis, Interaksi puing-puing mikroplastik
Machine Translated by Google
JLD Nelis, VJ Schacht, AL Dawson dkk.
di seluruh ekosistem laut, Nat. Ekol. Evol. 1 (2017) 116. https://doi.org/10.1038/
s41559-017-0116 .
[167] R. Lenz, K. Enders, F. Fischer, J. Brandt, D. Fischer, M. Labrenz, Mengukur
dampak perawatan mikroplastik melalui pengenalan gambar pada partikel
amobil di bawah 100 mm , Mikroplastik Nanoplastik 1 (2021) 12. https://doi.org/
10.1186/s43591-021-00012-0 .
[168] PT Chazovachii, JM Rieland, V. V Sheffey, TME Jugovic, PM Zimmerman, O.
Eniola-Adefeso, BJ Love, AJ McNeil, Menggunakan perekat untuk menangkap
plastik mikro dari air, ACS ES&T Eng. 1 (2021) 1698e1704. https://doi.org/
10.1021/acsestengg.1c00272.
[169] J. Grbic, B. Nguyen, E. Guo, J.B. You, D. Sinton, C.M. Rochman, Magnetic
21
Tren Kimia Analitik 161 (2023) 116993
ekstraksi mikroplastik dari sampel lingkungan, Environ. Sains.
Technol. Lett. 6 (2019) 68e72. https://doi.org/10.1021/acs.estlett.8b00671.
[170] Z. Ren, X. Gui, Y. Wei, X. Chen, X. Xu, L. Zhao, H. Qiu, X. Cao, Bahan kimia
dan penuaan akibat foto meningkatkan risiko transportasi mikroplastik di tanah
jenuh: faktor kunci, mekanisme, dan pemodelan, Water Res. 202 (2021),
117407. https://doi.org/10.1016/j.watres.2021.117407.
[171] F. Büks, M. Kaupenjohann, Dampak pelapukan mikroplastik dalam interaksi
dengan lingkungan tanah: tinjauan, Diskusi TANAH 2021 (2021) 1e22. https://
doi.org/10.5194/soil-2021-67.
[172] MC Rillig, Mikroplastik di ekosistem darat dan tanah? Mengepung. Sains.
Technol. 46 (2012) 6453e6454. https://doi.org/10.1021/es302011r.