Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KAPITA SELEKTA AKUNTANSI

Laporan Pengambilan Nilai Modul 1


Kapita Selekta Akuntansi dengan Aplikasi MonsoonSIM

PENYUSUN:
No. NAMA NPM

1. Roy Suzuya 120110190006

2. Athaya Sekar 120110190049

3. Lydia Loviana Hutapea 1200110200074

4. Alma Natasha 120110203008

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JATINANGOR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan peradaban manusia, juga memacu dalam perkembangan digital
salah satu contohnya ialah games. Game ialah sarana banyak orang untuk menghilangkan rasa
bosan, mencari keseruan, dan agar bisa mengikuti ajang kejuaraan yang diadakan oleh beberapa
game. Ketertarikan akan game juga dinilai telah memberikan pengaruh terhadap minat belajar
siswa, yang dimana ini bisa menjadi salah satu inovasi untuk membuat mahasiswa lebih
bersemangat belajar yaitu mengemas suatu pelajaran berbentuk permainan.
Monsoon Simulation atau disingkat dengan MonsoonSIM adalah suatu permainan atau
game simulasi berbisnis yang membantu para pengajar dalam memberikan materi terkait
pengelolaan usaha dengan lebih menyenangkan. Dalam permainan ini pemain akan terbagi
dalam beberapa kelompok dan bersaing dengan kelompok lain, setiap kelompok akan
dihadapkan dengan beberapa masalah yang biasanya ditemukan dalam praktik bisnis, sehingga
untuk memenangkan setiap kelompok harus mempunyai konsep dan bisa mengelola bisnisnya
mulai dari rental toko, retail, marketing hingga finance bisnis masing-masing.
Simulasi permainan MonsoonSIM ini dapat menjadi salah satu media pembelajaran untuk
mengetahui bagaimana proses bisnis dan menjalankan bisnis secara umum. Dengan dibagi
menjadi beberapa kelompok, hal ini akan membantu siswa mengasah kemampuannya dalam
bekerjasama memecahkan permasalahan dan menghasilkan solusi yang tepat untuk suatu bisnis
yang mereka jalankan.
1.2 Identifikasi Masalah
a. Apa saja modul yang terdapat dalam MonsoonSIM?
b. Bagaimana penilaian simulasi bisnis menggunakan Key Performance Indicator (KPI)
c. Bagaimana strategi yang dapat diterapkan pada simulasi game MonsoonSIM?
d. Apa saja hambatan yang dihadapi pada simulasi game MonsoonSIM?
e. Apa solusi atas hambatan dan permasalahan yang dihadapi pada simulasi game
MonsoonSIM?
1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Mengetahui apa saja modul yang terdapat pada MonsoonSIM dan fungsinya
b. Mengetahui\ bagaimana penilaian simulasi bisnis dengan menggunakan KPI.
c. Mengetahui strategi yang dapat diterapkan tim dalam simulasi game MonsoonSIM
d. Mengetahui hambatan yang dialami ketika simulasi game MonsoonSIM berlangsung.
e. Mengetahui solusi untuk mengatasi hambatan dan permasalahan yang terdapat pada saat
simulasi game MonsoonSIM
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Modul General
Modul general Modul general (umum) adalah modul yang berisi informasi-informasi
dasar yang berhubungan dengan MonsoonSIM. Modul ini dapat digunakan untuk melihat
anggota Modul ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu simbol huruf (i) yang terletak di
paling kiri kumpulan modul dan tiga sub- bagian modul (transaction list, inbox, dan data
explorer) yang terletak di paling kanan kumpulan modul.
a. Fitur dan Fungsi
Berikut adalah penjelasan terkait fitur serta fungsi yang ada di modul general:
● About This Game
Berisi data permainan berupa nama pengguna, game title, game code,
nama tim, ID tim, nama trainer, maximum day, seconds per day, total tim,
versi, dan waktu sesi dibuat.

● Theme
Berisi pilihan warna yang dapat diterapkan pada modul-modul dan terbagi
menjadi tiga pilihan warna, yaitu original, flat, dan retro.
● My Teammates
Berisi data tim sendiri yang terdiri dari nama anggota tim dan ID anggota
tim.

● Competitors
Berisi data anggota tim lawan, nama tim lawan, dan ID tim lawan.
● Active Guide
Berisi panduan penjelasan dan tips kunci yang disediakan oleh
MonsoonSIM.

Berikut adalah penjelasan terkait sub-bagian modul serta fungsinya yang


ada di modul general:
● Transaction List
Berisi data semua transaksi yang sudah maupun sedang terjadi.

● Inbox
Berisi transaksi yang akan terjadi dan berguna untuk menyetujui atau
menolak

● Data Explorer
Berisi realisasi data dari beberapa bagian: persediaan, penjualan, kas,
pembelian,pemasaran, dan business intelligence

b. Tinjauan Teori
Strategi adalah petunjuk utama di mana sebuah organisasi merencanakan dan
menggunakan sumber daya untuk mencapai target organisasi. Sebuah korporasi
membentuk strategi tersebut dengan menggabungkan core competencies mereka
dengan kesempatan yang dapat diambil di suatu industri.
c. Hal yang perlu diperhatikan
Hal yang perlu diperhatikan oleh peserta dalam modul ini adalah peserta harus
mengenali aturan dalam permainan yang dapat diketahui dalam lingkungan
permainan.
d. Tips, Trik, Strategi Kunci
Gunakan setiap fitur yang terdapat dalam permainan dengan sebaik mungkin,
karena waktu yang diberikan sangat terbatas.
B. Modul Finance
Merupakan modul yang berisikan informasi finansial dari hasil kegiatan simulasi
bisnis yang dilakukan. Modul ini berfungsi untuk menampilkan ringkasan data operasi
perusahaan serta bertanggungjawab terhadap keuangan perusahaan yang membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan. Modul ini akan ter-update secara otomatis
ketika terjadi transaksi.
Berikut ini merupakan penjelasan fungsi dari beberapa fitur pada modul finance:
● Profit and Loss
Sub model ini menampilkan laporan laba/rugi dari perusahaan
● Balance Sheet
Sub-modul ini menunjukkan keadaan laporan keuangan perusahaan
● Cash Flow
Sub-modul ini menunjukkan keadaan neraca kas perusahaan.
● Trial Balance
Sub-modul ini menunjukkan keadaan neraca saldo perusahaan.
● Delinquents
Data dalam sub-modul ini akan muncul ketika perusahaan mengalami
keterlambatan pembayaran kredit yang dilakukan oleh perusahaan.
● Process Control
Di sub-modul ini, kita dapat mengatur transaksi apa saja yang harus melewati
tahap approval dan merupakan salah satu contoh dari proses internal control yang
dilakukan oleh perusahaan.
Dalam simulasi ini, pengaturan cash flow terutama pada bagian operating cash
flow merupakan suatu hal yang penting. Hal ini dikarenakan operating cash flow
perusahaan merupakan cash flow yang didapat dari kegiatan operasi normal perusahaan
yaitu produksi dan penjualan barang atau jasa kepada publik.
Working Capital Management dapat menjadi kunci dari suksesnya sebuah
perusahaan. Tujuan dari working capital management adalah mencapai keseimbangan
antara profitabilitas dan risiko perusahaan dengan cara mengatur aktiva lancar (piutang,
persediaan, kas, dll) dan juga pasiva lancar (utang, wesel bayar, dll) dari sebuah
perusahaan.
C. Modul Marketing
Modul marketing (pemasaran) merupakan modul yang digunakan untuk
memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan menggunakan beberapa media yang
telah disediakan. Modul ini juga dapat memberitahu informasi pesaing yang ada di pasar.
Berikut ini merupakan penjelasan fungsi dari beberapa fitur pada modul
marketing:
● Set Marketing Expense
Tampilan dari set marketing expense dimana tersedia tiga opsi. yaitu media A, B,
dan C untuk marketing fee diberikan keleluasaan untuk menentukan besarannya.
● Buy Marketing Report
Tampilan dari buy marketing report, perlu diketahui bahwa setiap pembelian
marketing report memerlukan waktu 1 day serta memakan harga 20.000 SGD.
● View Marketing Report
Tampilan dari marketing report yang telah dibeli, report menampilkan data- data
pesaing yang ada di pasar seperti informasi luas area retail, harga produk di tiap
retail, biaya marketing, retail unit sold, retail sales, dan market share.
Konsep umum pada pemasaran (marketing) dikenal sebagai marketing mix yang
terbagi menjadi 4 variabel, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan
promotion (promosi). Marketing mix digunakan sebagai pertimbangan utama dalam
menyusun strategi pemasaran perusahaan. Berikut merupakan penjelasan dari keempat
variabel dalam marketing mix:
● Product (Produk) adalah barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan yang
memiliki nilai guna dan dibutuhkan oleh konsumen. Di dalam sebuah produk
barang atau jasa harus dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
● Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan barang atau jasa yang ditawarkan. Harga digunakan sebagai acuan
utama sebelum membeli suatu produk.
● Place (Tempat) adalah lokasi di mana aktivitas jual beli terjadi. Bagi usaha
konvensional seperti toko makanan, pakaian, dan lain-lain, tempat yang strategis
merupakan salah satu aspek penting. Perlu memperhatikan apakah lokasi tersebut
cukup strategis dan mudah akses atau dikunjungi oleh konsumen.
● Promotion (Promosi) adalah kegiatan bisnis yang bertujuan agar konsumen bisa
mengenal dan tertarik terhadap produk barang atau jasa yang ditawarkan.
Kegiatan promosi harus dilakukan untuk membuat persepsi konsumen terhadap
bisnis menjadi positif.
Selain marketing mix, konsep umum lainnya terkait pemasaran adalah market
share. Market share adalah bagian dari seluruh permintaan atas suatu barang yang
mencerminkan golongan konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment), di mana
persentase total penjualan suatu perusahaan dari seluruh sumber dengan total penjualan
produk dalam suatu industri tertentu. Market share merupakan indikator yang digunakan
suatu perusahaan untuk mengukur keberhasilan mereka dibanding kompetitornya.
Strategi pemasaran berdasarkan market share terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
● Market Leader, menguasai market share pada kisaran 40% atau lebih
● Market Challenger, menguasai market share pada kisaran 30%
● Market Follower, menguasai market share pada kisaran 20%
● Market Nitcher, menguasai market share pada kisaran 10% atau kurang
Adapun beberapa faktor yang perlu ditelusuri dalam mengkaji masalah
perusahaan yang tidak mampu mencapai target market share adalah:
● Besarnya pangsa pasar yang terlalu tinggi
● Pesaing baru semakin banyak di dalam industri yang sama
● Terjadi penurunan daya saing perusahaan
● Promosi yang tidak dapat mencapai target market atau tidak tepat sasaran.
D. Modul Retail
Modul retail (eceran) merupakan modul yang digunakan untuk menjual produk
secara eceran dengan cara membuka toko pada lokasi yang tersedia.
● Area Utilized, menunjukkan grafik kapasitas tiap lokasi retail, penggunaan area
dari inventory yang ada, serta penggunaan area dari inventory yang sedang
dialokasikan.
● Price, menunjukkan grafik perubahan harga jual setiap produk yang dilakukan
dari hari ke hari pada semua lokasi.
● Unit Sold, menunjukkan grafik penjualan seluruh produk di semua tempat, dari
hari ke hari, dalam satuan unit produk.
● Sales, menunjukkan grafik penjualan seluruh produk di semua tempat dari hari ke
hari, dalam satuan mata uang.
● Unit Remain, menunjukkan informasi tentang jumlah stok masing-masing barang
yang tersedia di semua tempat dari hari ke hari.
Berikut ini merupakan penjelasan fungsi dari beberapa fitur pada modul retail:
● Location
Menunjukkan daftar lokasi yang tersedia, biaya sewa/hari/m2, dan opsi untuk
menyewa tempat. Ukuran tempat yang akan disewa dapat dipilih, begitu juga
dengan kontraknya yang terdiri dari daily contract, 7-day contract (20% discount),
dan 30- day contract (60% discount). Untuk setiap 100 m2, maka dapat diisi total
30.000 produk.
● Retail Sales
Memberikan informasi tentang unit sold, sales, daily marketing, dan price dari
masing-masing produk di setiap lokasi. Untuk mengubah harga jual dari tiap
produk juga dapat dilakukan pada sub-modul ini.
● Procure Finished Goods
Digunakan untuk membeli barang yang akan dikirim ke toko retail. Untuk
membeli, harus ditentukan terlebih dahulu vendor mana yang dipilih, lokasi
tujuan, jumlah yang akan dibeli untuk masing-masing produk, dan jenis
pembayarannya (immediate shipment/blanket purchase). Immediate shipment
berarti barang yang dibeli langsung dikirimkan seluruhnya, blanket purchase
berarti barang yang dibeli dikirimkan beberapa kali secara berkala (10% tiap 7
hari).
Metode yang digunakan untuk perhitungan COGS adalah average-cost, di mana
metode tersebut digunakan untuk menghitung biaya dari persediaan akhir serta
menghitung harga pokok penjualan (COGS) pada setiap periode atas dasar biaya
tertimbang rata-rata per unit persediaan. Semakin rendah nilai COGS, maka akan
semakin baik dan akan berpengaruh pada net profit yang diperoleh.
Setiap kali melakukan purchase finished goods dapat menggunakan teori Just in
Time (JIT) dan Economic Order Quantity (EOQ). Just in Time yaitu pembelian yang
dilakukan pada saat barang tersebut dibutuhkan. Economic Order Quantity yaitu metode
yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku pada setiap kali
melakukan pesanan dengan biaya terendah.
E. Modul Relation
1. General Finance
Fitur untuk melihat kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan
2. Retail Finance
Aktivitas penjualan dan sewa retail akan mempengaruhi laporan keuangan dan
kondisi keuangan perusahaan.
3. Marketing Finance
Dalam mencapai tujuan atau perusahaan mendapatkan profit yang cukup besar,
maka diperlukan kegiatan pemasaran atau promosi agar produk tersebut dapat
laku terjual. Kegiatan promosi tersebut dapat dilakukan melalui media sosial
seperti instagram, youtube, dan tiktok. Namun, perusahaan tetap perlu
memperhatikan kondisi keuangannya agar tidak terjadi expense yang besar dan
tidak sesuai dengan kebutuhannya.
4. Marketing Retail
Kegiatan marketing tidak hanya berpengaruh pada finance saja, melainkan pada
retail atau penjualan pun berpengaruh. Dengan adanya kegiatan pemasaran
tersebut dapat membantu produk semakin dikenal oleh orang lain dan dapat
meningkatkan penjualan perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Key Performance Index (KPI)
1. Cash on Hand (High)
a) Rate : 10%.
b) Description : Cash on hand merupakan jumlah kas yang dimiliki oleh
perusahaan. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil penjualan, cash
on hand kelompok kami tergolong tinggi jika dibandingkan dengan
pengeluaran yang digunakan untuk operating expense kami.
c) Decision : Priority.

2. Net Profit (High)


a) Rate : 10%.
b) Description : Net Profit merupakan laba yang dikurangi dengan beban.
Net Profit menunjukkan bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan
pendapatannya, sehingga net profit yang tinggi mencerminkan kinerja
perusahaan yang baik. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil
penjualan, net profit kelompok kami tergolong tinggi jika dibandingkan
dengan pengeluaran yang digunakan untuk operating expense kami.
c) Decision : Priority.

3. Operating Expense (Low)


a) Rate : 10%.
b) Description : Operating expense merupakan beban yang terkait dengan
proses operasional bisnis perusahaan. Berdasarkan data yang didapatkan
dari hasil penjualan, operating expense kelompok kami tergolong rendah.
c) Decision : Priority.

4. Retail Stockout (Low)


a) Rate : 10%.
b) Description : Retail stockout merupakan penilaian apakah perusahaan
dapat selalu menyediakan barang untuk pelanggan atau tidak. Berdasarkan
data yang didapatkan dari hasil penjualan, retail stockout kelompok kami
cukup rendah, dikarenakan kami berusaha untuk tetap menjaga agar stock
yang dimiliki oleh setiap retail dapat terpenuhi dengan baik.
c) Decision : Priority.

5. Journal Posting Total Problems (Low)


a) Rate : 10%.
b) Description : Journal posting merupakan pencatatan transaksi dengan
menunjukkan akun yang harus didebit dan dikredit beserta dengan
jumlahnya. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil penjualan,
journal posting total problems kelompok kami tergolong rendah,
dikarenakan kelompok kami berusaha untuk meminimalisir kesalahan
dalam pencatatan jurnal.
c) Decision : Priority.

6. Gross Profit Margin (High)


a) Rate : 10%.
b) Description : Gross profit margin merupakan selisih antara penjualan
yang dilakukan oleh perusahaan dengan COGS. Berdasarkan data yang
didapatkan dari hasil penjualan, Gross profit margin kelompok kami
tergolong cukup tinggi dikarenakan kelompok kami berusaha untuk
memaksimalkan harga produk yang akan dijual.
c) Decision : Priority.

7. Market Share-Unit Sold-Retail (High)


a) Rate : 10%.
b) Description : Market share merupakan bagian dari pasar yang berhasil
dikuasai oleh perusahaan dilihat dari jumlah unit barang yang terjual.
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil penjualan, market share-unit
sold-retail kelompok kami tergolong cukup tinggi, dikarenakan kami
berusaha untuk menjual produk dengan harga yang tidak jauh berbeda
dengan kompetitor sehingga penjualan produk berjalan dengan cukup
baik.
c) Decision : Priority.

8. Sales Retail (High)


a) Rate : 10%.
b) Description : Sales retail merupakan pendapatan yang berhasil
diperoleh oleh perusahaan dari hasil penjualan produk. Berdasarkan data
yang didapatkan dari hasil penjualan, sales retail kelompok kami
tergolong tinggi.
c) Decision : Priority.

9. Sales Revenue (High)


a) Rate : 10%.
b) Description : Sales revenue merupakan pendapatan perusahaan yang
diperoleh dari hasil penjualan produk atau jasa. Berdasarkan data yang
didapatkan dari hasil penjualan, sales revenue kelompok kami tergolong
tinggi.
c) Decision : Priority.
10. Space Utilization (High)
a) Rate : 10%.
b) Description : Space utilization merupakan penilaian akan seberapa
maksimal perusahaan dapat melakukan pengelolaan kapasitas barang yang
disimpan. Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil penjualan, space
utilization kelompok kami termasuk tinggi, dikarenakan kelompok kami
berusaha untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang toko dengan produk
yang akan dijual.
c) Decision : Priority.

B. Strategi
1. General Strategy
Strategi umum yang diterapkan oleh kelompok kami berfokus pada banyaknya
produk yang berhasil terjual. Langkah - langkah yang kami gunakan pada games
yaitu dengan mengubah harga produk yang akan dijual menjadi lebih rendah,
namun dengan tetap mendapat profit dan berusaha untuk memanfaatkan strategi
marketing dengan sebaik - baiknya. Strategi yang kami gunakan adalah cost
leadership.

2. Specific Strategy
a) Retail
Strategi yang digunakan dalam retail yaitu dengan menentukan lokasi
yang produknya dapat cepat terjual beserta dengan luas toko. Setelah
memilih lokasi yang sesuai, kami menentukan harga yang tepat untuk
setiap produknya agar dapat terjual dengan baik.

b) Procurement
Strategi yang digunakan dalam procurement yaitu dengan menentukan
vendor mana yang pengirimannya cepat dan memperhatikan metode
pengiriman produk, yaitu antara immediate delivery dan blanket purchase.
Pada games ini, kelompok kami menggunakan immediate delivery agar
jumlah stok barang dapat lebih terkontrol dengan baik dan menghindari
kehabisan barang.

c) Marketing
Strategi yang digunakan dalam marketing yaitu dengan menentukan media
sosial yang cocok untuk kegiatan pemasaran. Dalam menentukan hal
tersebut, kami mencoba satu persatu setiap media sosial dan melakukan
evaluasi secara berkala. Meskipun hasil penjualan tidak selalu sama setiap
harinya, namun dapat dilihat dalam data media sosial mana yang dapat
meningkatkan penjualan produk. Selain itu, kami juga membeli marketing
report yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi keseluruhan
penjualan.

C. Hambatan
1. Hambatan secara Umum
Secara umum, kelompok kami mengalami beberapa kendala. Pada awalnya,
kelompok kami masih mencoba untuk meraba - raba strategi yang tepat untuk
kami gunakan. Lalu, kami memutuskan untuk menerapkan strategi cost
leadership. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala, seperti kompetitor yang juga
membuka retail di tempat yang sama dan dengan luas area yang sama, sehingga
persaingan penjualan menjadi lebih ketat. Selain itu, kompetitor juga tidak jarang
membanting harga produk, sehingga menyebabkan harga pasar berubah dan
konsumen cenderung untuk membeli produk ke kompetitor. Hal tersebut kami
dapatkan ketika beberapa kali secara tiba - tiba penjualan kelompok kami
bergerak cukup lambat.

2. Hambatan pada In-game


a) Retail
Pada saat games dimulai, kami membuka retail dengan ukuran 150 m2 di
kota Ho Chi Minh City dan Jakarta, serta 100 m2 di kota Manila. Hal
tersebut kami putuskan berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan
sebelumnya, dimana Ho Chi Minh City, Jakarta, dan Manila merupakan
kota dengan penjualan yang cukup tinggi. Namun, pada praktiknya,
penjualan retail yang terdapat di kota Manila kurang begitu pesat. Kami
juga membeli retail dengan luas 100 m2 di kota Singapore di pertengahan
jumlah hari. Akan tetapi, penjualan di retail tersebut mengalami kenaikan
dan penurunan yang cukup signifikan, sehingga terkadang pembelian
produk pada retail tersebut menjadi terlalu berlebihan.

b) Finance
Pada saat melakukan journal posting, terkadang kami mendapat beberapa
hambatan, yaitu terlewatnya beberapa jurnal yang harus di-posting. Selain
itu, kelompok kami juga belum bisa memaksimalkan penggunaan pada
modul Finance.

c) Procurement
Kelompok kami mendapat kendala beberapa kali dalam pembelian barang.
Terkadang, kami salah dalam memperhitungkan kapasitas inventory dari
setiap retail, sehingga terjadi kesalahan jumlah pembelian yang
menyebabkan kelebihan persediaan. Selain itu, karena kurangnya
ketelitian, terkadang terdapat stock di suatu retail yang telah habis.
d) Marketing
Selama games dilaksanakan, kami sempat mengalami kebingungan
mengenai media sosial mana yang dapat mendongkrak jumlah penjualan,
dikarenakan terdapat beberapa media sosial yang terkadang dapat
menyebabkan penjualan naik, namun di hari berikutnya turun. Selain itu,
kami juga kurang memanfaatkan marketing report dengan baik, sehingga
kami kurang membandingkan antara penjualan kelompok kami dengan
kompetitor lain.

e) Team Communication
Tidak banyak hambatan yang kami temukan dalam team communication.
Dikarenakan kami berada di dalam ruangan yang sama, sehingga
komunikasi dapat berjalan dengan cukup baik. Hambatan hanya ada ketika
terjadi perbedaan pendapat antar masing - masing anggota kelompok.

f) Competitor
Kendala yang berkaitan dengan kompetitor adalah dalam hal penetapan
harga dan strategi marketing. Kedua strategi ini sangat berpengaruh besar
terhadap penjualan, dikarenakan konsumen cenderung untuk memilih
barang dengan biaya yang rendah. Kompetitor juga terkadang dapat secara
tiba - tiba membanting harga jual produk mereka, sehingga mengakibatkan
rusaknya harga pasar.

g) Signal
Secara umum, kami tidak mendapatkan hambatan yang cukup signifikan
terkait dengan sinyal.

D. Solusi
1. Solusi dari Hambatan secara Umum
Secara umum, kelompok kami masih perlu melakukan peningkatan dalam strategi
kelompok serta menganalisis lebih teliti penjualan secara umum agar permainan
dapat berjalan dengan baik.

2. Solusi dari Hambatan pada In-game


a) Retail
Dalam hal retail, perlu pertimbangan yang sangat baik ketika akan
membeli lokasi penjualan. Pemain dapat memanfaatkan lokasi retail
dengan sebaik - baiknya dan tidak langsung membuka retail terlalu luas
pada awal permainan. Lebih baik membuka retail di banyak kawasan dan
jika sudah mengetahui kawasan mana yang lebih laku terjual, dapat
memperluas kawasan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi
keuangan.
b) Finance
Dalam hal finance, pemain dapat selalu memperhatikan kondisi keuangan
perusahaan ketika akan mengeluarkan biaya agar keuangan dapat tetap
terkontrol.

c) Procurement
Dalam hal procurement, pemain dapat lebih memperhatikan kembali
vendor mana yang lebih cepat sampai dan dengan diskon yang lebih besar,
begitupun dengan cara pengirimannya yang dikirim secara bertahap agar
setiap retail memiliki persediaan produk dan menghindari retail stockout.
Selain itu, pemain dapat menentukan harga dan mengusahakan agar harga
tidak berada di bawah COGS untuk tetap mendapat profit.

d) Marketing
Dalam hal marketing, pemain dapat lebih memperhatikan kembali media
sosial mana yang dapat membantu kegiatan promosi perusahaan dan
memperhatikan kembali biaya yang dikeluarkan agar operating expense
tidak begitu besar.

e) Team Communication
Dalam hal team communication, pemain dapat saling memberitahu apa
yang akan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi dan
selalu berdiskusi untuk pengambilan keputusan.

f) Competitor
Dalam hal competitor, pemain dapat membeli marketing report secara
berkala agar dapat disesuaikan kembali dengan para pesaing lainnya dan
lebih mengetahui langkah apa saja yang akan diambil.

g) Signal
Dalam hal sinyal, pemain dapat menyiapkan beberapa jaringan internet
dan tidak bergantung pada satu provider saja, untuk menghindari jaringan
yang tidak stabil.
BAB IV

Kesimpulan
MonsoonSIM merupakan games simulasi yang membantu para pengajar dalam
memberikan materi terkait pengelolaan usaha dengan lebih menyenangkan. Dalam kegiatan yang
kami lakukan, terdapat 10 KPI yang menjadi dasar penilaian, diantaranya: cash on hand, net
profit, operating expense, retail stockout, journal posting total problems, gross profit margin,
market share-unit sold-retail, sales retail, sales revenue, dan space utilization. Kesepuluh KPI
tersebut merupakan prioritas kelompok kami. Namun, pada pelaksanaannya, kami belum bisa
mencapai KPI tersebut secara maksimal.

Dalam pelaksanaan game, terdapat beberapa hambatan, baik hambatan secara umum
maupun hambatan in-game. Masing-masing hambatan dirasakan oleh seluruh anggota kelompok.
Kami juga sudah mencari dan mencoba mempraktekkan solusi dari hambatan-hambatan yang
kami jumpai.
Lampiran
A. Jobdesc
- Roy Suzuya

Melakukan penjualan serta melakukan pemberian approve penjurnalan dari tiap


transaksi, memperhatikan laporan keuangan, terkadang juga melakukan
pembelian produk seperti menentukan vendor dan teknik pengiriman serta
mengubah harga produk

- Athaya Sekar

melakukan kegiatan marketing seperti pemilihan media sosial dan biaya yang
dikeluarkan, lalu melakukan pembelian marketing report serta memberikan
informasi mengenai pesaing lainnya. Menentukan produk terutama untuk retail di
negara Bangkok, Manila, dan Singapore.

- Lydia Loviana Hutapea

Melakukan penjualan serta melakukan pemberian approve penjurnalan dari tiap


transaksi, melakukan pembelian produk, menentukan vendor, menentukan
marketing, menentukan harga produk terutama yang berfokus pada kota Ho Chi
Minh

- Alma Natasha

Melakukan penjualan serta melakukan pemberian approve penjurnalan dari tiap


transaksi, melakukan pembelian produk, menentukan vendor, menentukan
marketing, serta menentukan harga produk terutama berfokus pada kota Jakarta.

B. Screenshot KPI

Anda mungkin juga menyukai