Bagaimana perasaan kita bila melihat anak kecil berumur 2 tahun yang akan menyebrangi jalan
raya sendirian? Perasaan kita akan mengatakan bahwa anak kecil itu dalam bahaya. Kenapa?
Karena kita tahu bahwa dia belum mempunyai cukup pengetahuan tentang bahaya yang
dihadapinya.
Bagi sianak kecil berjalan di jalan raya sama saja dengan berjalan dirumahnya. Bahaya yang
diketahuinya adalah bertabrakan dengan orang lain, menabrak pintu, tersandung sepatu, jatuh
dari tangga. Dia tidak mengenal bahaya di jalan raya.
Bagaimana dengan bahaya-bahaya dalam pekerjaan kita? Pekerjaan kita mengandung bahaya-
bahaya yang berbeda dengan keadaan bahaya di rumah kita. Salah satu dari bahaya yang harus
diperhitungkan adalah banyaknya karyawan yang bekerja.
Banyaknya karyawan dengan latar belakang yang beragam dapat menciptakan cara berpikir yang
berbeda-beda dalam mengatasi bahaya. Menciptakan keseragaman atas pikiran yang beraneka
ragam tersebut adalah salah satu alasan kenapa Peraturan Keselamatan dibuat.
Sebagai contoh seorang yang mahir dalam mengendalikan kendaraan melaju 60 km/jam di dalam
perumahan dimana kecepatan maksimum adalah 40 km/jam. Pelanggaran ini menciptakan:
1. Bahaya bagi para peniru yang tidak mahir, karena reaksi terhadap bahaya bisa tidak
terkendalikan
2. Bahaya bagi pengemudi lain serta para pejalan kaki, karena mereka memperhitungkan
semua kendaraan melaju dalam batas kecepatan
3. Timbulnya sikap terbiasa mengabaikan peraturan yang dapat memicu pelanggaran
peraturan lainnya. Pada akhirnya menimbulkan sikap mengabaikan keselamatan.
Orang yang berpengalaman mungkin mahir dalam mengatasi bahaya, tapi apabila melanggar
peraturan kemungkinan dia menjadi bahaya bagi orang lain.
Sadarilah disekitar kita ada bahaya yang tidak kita ketahui. Bersikaplah waspada karena
Kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja, tanpa terduga dan bisa jadi penyebabnya adalah salah
satu diantara kita