Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rexa Septian Dwi Setio

NIM : D10121067
Mata Kuliah : Hukum Internasional / BT 02CP

1. Kasus suatu negara yang pengakuan atau perolehan nya dianggap tidak sah
Jawaban:
saat ini terdapat dua negara yang diakui oleh masyarakat internasional namun
dengan batas wilayah yang masih dalam sengketa, dan sebagian besar wilayah sengketa
berstatus dibawah okupasi Israel. Dalam hal ini, Israel berada dalam posisi sebagai
pelanggar hukum internasional.
Dalam sistem hukum internasional, penolakan semacam ini akan menghalangi klaim
sepihak Israel menjadi sah. Ini berati pendudukan de facto  Israel di wilayah okupasi 
termasuk kebijakannya memindahkan ibu kota ke Jerusalem tepat dianggap tidak sah
menurut hukum internasional. Inilah yang merupakan akar konflik Palestina-Israel.
Pengakuan Amerika Serikat atas kebijakan sepihak Israel yang memindahkan
ibukota ke Jerussalem tahun 2017 lalu juga mendapat penolakan dari 128 negara di Majelis
Umum PBB pada saat dilakukan voting  terhadap Resolusi Majelis Umum PBB Nomor
A/ES-10/L.22 (2017). Reaksi mayoritas negara ini menegaskan bahwa penetapan status
Jerusalem sebagai ibukota Israel tidak sah menurut hukum.
Penyelesaian konflik ini hanya dapat terjadi jika hukum internasional sudah merestuinya,
dalam hal ini negara-negara memberi pengakuan atas setiap apa pun solusi yang disepakati oleh kedua
negara yang berkonflik. Sayangnya kesepakatan ini belum berhasil dicapai sehingga eskalasi konflik
terus terjadi.

- SUMBER:
https://www.hukumonline.com/klinik/a/konflik-palestina-israel-dalam-perspektif-
hukum-internasional-lt60acf80abc4e9
- Dasar Hukum:
1. Resolusi Majelis Umum PBB Nomor A/RES/181(II) dan Partition Plan  (29 November 1947);
2. Resolusi Majelis Umum PBB Nomor A/ES-10/L.22 (2017).

2. Kasus pengakuan belligerent

Jawaban:
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State of Iraq and Levant (ISIL), atau Daesh
Beberapa nama tersebut tetap mengacu pada kelompok yang sama . Muncul di timur tengah pada
musin semi 2014, dimulai dengan keberhasilan merebut Kota Mosul, Iraq . Dengan keberhasilan ini
ISIS memproklamirkan diri sebagai sebuah negara dengan segala klaimnya. ISIS memproklamirkan diri
sebagai negara dengan bentuk negara Theokrasi . Dalam deklarasi yang di lakukan oleh Abu bakr al-
baghdadi menyatakan bahwa dirinya adalah khalifah dan menyatakan mendirikan negara yang
dimana menempatkan agama sebagai dasar negaranya
Terlepas jika ISIS tidak menyatakan bahwa diri nya menyatakan keinginan atas pengakuan
negara lain atas pendirian negara yang dilakukan ISIS, tetap menandakan bahwa dengan kemampuan
dan pencapaian yang telah di dapat kelompok ini mampu untuk membentuk negara. Belligerent
cenderung memiliki potensi besar untuk menimbulkan adanya perang sipil. Hal ini tentu sangat di
antisipasi oleh setiap negara

Keadaan yang sama tidak jauh berbeda dengan kondisi di timur tengah terutama Iraq dan
Syria, kedua negara ini memiliki masalah yang sama dengan ekskalasi yang berbeda. Yang dimana
kedua negara ini jatuh dalam perang sipil yang tidak berkesudahan hingga sekarang18. Perang sipil
yang terjadi di Iraq dan Syria di satu sisi memberikan keuntungan tersendiri bagi ISIS, dengan
pecahnya konsentrasi kedua negara memberikan kelulasaan lebih bagi ISIS untuk memperluas
pengaruhnya di kedua wilayah negara ini.
Pengakuan sebagai negara baru merupakan bentuk yang paling sesuai dengan tujuan ISIS
untuk menciptkan negara. Karena ISIS berdiri tidak memposisikan diri secara jelas terhadap wilayah
negara yang ia kuasai sekarang yaitu Iraq dan Syria maka opsi sebagai negara baru menjadi opsi yang
paling mendekati cita-cita pendirian negara23 . Pengakuan sebagai belligerent menjadi hal yang agak
aneh jika memang di terapkan tetapi bukan mustahil jika ini terjadi.
Walaupun ISIS tidak pernah menyatakan bahwa ISIS merupakan oposisi ataupun dalam
upaya untuk menentukan nasib sendiri dari negara Syria dan Iraq, ISIS dapat saja menjadikan dirinya
menjadi oposisi yang dimana ISIS berupaya untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan
menggatikan dengan model pemerintahan yang di anut oleh ISIS sendiri.Sedangkan pengakuan
sebagai pemerintahan tidak berbeda jauh dari apa yang terjadi dengan pengakuan sebagai belligerent
melihat hasil yang akan mungkin terjadi jika tujuan ISIS membengkok dan dapat menguasai wilayah
Iraq dan Syria secara utuh.

- SUMBER:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/8295/Skripsi%20PDF
%20FINAL.pdf?sequence=1

Anda mungkin juga menyukai