Anda di halaman 1dari 5

Nama: Muhammad Alam Asyqar

NIM: 2010411003
Kelas: D
Mata Kuliah: Etika dan Filsafat Komunikasi
Dosen Pengampu Kelas Besar: Windhiadi
Yoga Sembada, M.Si

ANALISIS SEMIOTIKA

Di sini saya akan menganalisis sebuah poster iklan layanan masyarakat tentang bahaya
merokok yang dibuat oleh OSIS SMANSA. Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang
bermanfaat untuk menggerakkan solidaritas masyarakat ketika menghadapi suatu masalah
sosial (Hastuti, 2013). Artinya, iklan layanan masyarakat seringkali dibuat dengan konsep
memantik masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam suatu gerakan sosial yang bersifat
berkelanjutan. Iklan layanan masyarakat ini memiliki beberapa kriteria, seperti iklan ini tidak
memiliki tujuan komersial. Artinya adalah iklan ini sama sekali tidak punya unsur pemasaran
suatu produk barang/jasa. Kemudian, kriteria selanjutnya adalah iklan layanan masyarakat
terbuka untuk umum dari segala rentang usia, tergantung pada usia berapa seseorang bisa
memahami jenis iklan ini. Hal ini disebabkan iklan layanan masyarakat pada hakikatnya
dibuat sebagai media edukasi yang efektif untuk masyarakat. Kriteria selanjutnya adalah
iklan layanan masyarakat yang bisa mendatangkan atensi yang besar adalah iklan yang dibuat
oleh suatu lembaga atau organisasi yang sudah memiliki reputasi di mata masyarakat, baik
secara sosial maupun secara hukum. Dari sisi fungsi, menurut Philip Kotler, seluruh jenis
iklan memiliki 3 fungsi, yaitu memberi informasi, membujuk, dan mengingatkan. Dalam
konteks memberi informasi, iklan layanan masyarakat berguna untuk memberikan beragam
informasi kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat memahami pesan yang
disampaikan dalam iklan tersebut. Soal membujuk, iklan layanan masyarakat dapat
digunakan juga untuk membujuk masyarakat untuk menjalankan suatu gerakan sosial yang
akan berdampak panjang. Yang terakhir, yaitu mengingatkan memiliki arti bahwa iklan
layanan masyarakat sebagai suatu hal yang bisa mengingatkan masyarakat akan suatu isu
sosial dan isu-isu lainnya agar isu tersebut terus dibahas sampai tuntas total.

Dalam iklan layanan masyarakat berbentuk poster di atas, saya akan memakai analisis
semiotika, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai tanda atau simbol. Peletak dasar semiotik
ada dua orang , yaitu Charles Sanders Peirce dan Ferdinand de Saussure. Saussure (struktural)
yang dikenal sebagai bapak ilmu bahasa modern mempergunakan istilah semiologi,
sedangkan Peirce (analitis) memakai istilah semiotik. Kedua tokoh yang berasal dari dua
benua yang berjauhan, Amerika dan Eropa, dan tidak saling mengenal, sama-sama
mengemukakan sebuah teori yang secara prinsipial tidak berbeda (Suherdiana, 2015). Ilmu
semiotika terbentuk karena adanya keingintahuan seseorang mengenai simbol-simbol tertentu
yang menyiratkan suatu makna asli yang pada dasarnya sangat efektif.

Saya akan memakai konsep Triad of Meaning dari Charles Sanders Peirce di dalam 5
buah hasil analisis yang saya temukan di dalam poster itu. Triad of Meaning Peirce. Triad
atau yang juga sering disebut tritunggal merupakan konsep mengenai perkembangan suatu
hal yang terdiri dari 3 tahapan yang saling mempunyai koneksi satu dengan yang lain
sehingga membentuk “segitiga” yang bersifat berkelanjutan. Triad of Meaning sendiri adalah
3 tahapan mengenai pemahaman sebuah arti sebenarnya dari simbol yang memiliki makna
tersirat. Triad ini terdiri dari Referent/Object (referensi/objek yang ada, bisa berbentuk
gambar, tulisan, dan lain sebagainya), Symbol/Sign (simbol/tanda) dan Meaning (arti
sebenarnya). Penjabarannya adalah seperti ini:

 Kalimat "MANIS SIH... TETAPI SAYANG PEMBUNUH". Objeknya adalah kalimat


"MANIS SIH... TETAPI SAYANG PEMBUNUH". Tandanya terdapat pada kalimat
“MANIS SIH…” yang merujuk pada rasa rokok yang memang ada manisnya di mulut.
Kemudian, kalimat yang ditulis memakai huruf kapital semua huruf kapital memiliki
intensitas penyebutan kalimat yang lebih tinggi dibanding kalimat dengan huruf kapital
bercampur huruf kecil ataupun huruf kecil semua. Arti sebenarnya pada kalimat ini
adalah meskipun rokok itu manis dan enak untuk dinikmati, tetapi bisa menimbulkan
berbagai macam penyakit yang berujung pada "kematian tidak langsung" pada perokok
aktif. Pembunuh di sini berarti si perokok aktif yang menghilangkan nyawa mereka
sendiri dengan merokok.

 Kalimat "STOP MEROKOK!" Objeknya adalah kalimat “STOP MEROKOK!”. Tanda


pertama terdapat pada kalimat “STOP MEROKOK!” yang ditulis memakai huruf kapital
semua huruf kapital memiliki intensitas penyebutan kalimat yang lebih tinggi dibanding
kalimat dengan huruf kapital bercampur huruf kecil ataupun huruf kecil semua. Tanda
keduanya adalah kalimat tersebut berwarna merah serta diberi tanda seru yang punya
makna peringatan karena warna merah sering dijadikan warna urgensi, peringatan,
maupun larangan. Tanda seru di akhir digunakan untuk menyelesaikan kalimat perintah.
Arti sebenarnya pada kalimat ini adalah ajakan untuk berhenti merokok.

 Kalimat Kalimat "1 BATANG ROKOK MENGANDUNG 400 RACUN YANG


MENYEBABKAN PENYAKIT KANKER DAN PENYEBAB KEMATIAN". Objeknya
adalah kalimat "1 BATANG ROKOK MENGANDUNG 400 RACUN YANG
MENYEBABKAN PENYAKIT KANKER DAN PENYEBAB KEMATIAN". Tandanya
terdapat pada kalimat “1 BATANG ROKOK MENGANDUNG 400 RACUN YANG
MENYEBABKAN PENYAKIT KANKER DAN PENYEBAB KEMATIAN" yang
ditulis memakai huruf kapital semua huruf kapital memiliki intensitas penyebutan
kalimat yang lebih tinggi dibanding kalimat dengan huruf kapital bercampur huruf kecil
ataupun huruf kecil semua, yang menekankan secara faktual bahwa rokok memang sudah
terbukti bisa mengakibatkan kanker dan kematian. Arti sebenarnya pada kalimat ini
adalah pemberian informasi akan bahayanya rokok secara ilmiah.

 Kalimat “SEHAT ITU MAHAL!!!”. Objeknya adalah kalimat “SEHAT ITU


MAHAL!!!”. Tanda pertama terdapat pada kalimat “MAHAL”. Kata “mahal” biasanya
diterapkan dalam suatu kegiatan perekonomian, seperti jual-beli barang/jasa. Di sini,
kesehatan itu sendiri bukanlah barang dan jasa, melainkan”aset yang tidak terlihat tapi
bisa dirasakan dalam diri manusia”. Tanda keduanya adalah kalimat tersebut memiliki 3
buah tanda seru, di mana 1 tanda seru saja merupakan suatu perintah/ajakan. Jika ada 3
tanda seru, berarti perintah/ajakan tersebut bersifat sangat serius. Arti sebenarnya pada
kalimat ini adalah ajakan untuk selalu menjaga kesehatan dengan berhenti merokok agar
kesehatan kita tetap selalu terjaga.

 Gambar sebatang rokok yang mau hancur. Objeknya adalah sebatang rokok beserta
abunya. Tandanya terdapat pada rokok yang mau habis dan lemah lesu ketika
menghasilkan abu. Arti sebenarnya dari gambar tersebut adalah bahwa ketika seseorang
terus menerus merokok. maka dia akan "habis" seperti batang rokok tersebut. “Habis” di
sini bermakna seseorang tersebut dapat meninggal jika sering mengkonsumsi rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, S. (2013). Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat di Televisi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 67–
71.
Suherdiana, D. (2015). Konsep Dasar Semiotika dalam Komunikasi Massa menurut Charles Sanders
Pierce. Jurnal Ilmu Dakwah, 4(12), 371. https://doi.org/10.15575/jid.v4i12.399

Anda mungkin juga menyukai