Anda di halaman 1dari 7

SEKOLAH TINGGI THEOLOGI JAKARTA

Nama: Ade Intan Kristanti


Nim: 219772012290
Semester: VII (Tujuh)
Mata Kuliah: PST 2(A)
Dosen Pengampu: David O. Sihite, M. Th., MA.
Rasid Rachman, D. Th.

JEAN PIAGET (1896-1980)

Bapak psikolog perkembangan kognitif anak dari Swiss

Tulisan biografi ini adalah tentang Jean Piaget seorang filsuf, ilmuwan, dan
psikolog kognitif. Berdasarkan sejarah psikologi Jean Piaget dikenal sebagai seorang
pelopor terkemuka dalam teori perkembangan intelektual paling komprehensif dan
banyak mendekati kebenaran. Teori Piaget dikenal juga sebagai teori perkembangan
kognitif.1

Saya dalam menulis biografi Jean Piaget menggunakan beberapa buku yang
menceritakan tentang riwayat hidup Piaget, dan teori-teori yang ia kemukakan
khususnya di bidang psikologi kognitif. Pengalaman dan perjalanan Piaget yang sangat
mempengaruhi dunia psikologi telah membuat saya terpukau, dan ingin untuk
menekuni bidang ilmu yang Piaget pelajari.

Riwayat hidup singkat

Jean Piaget lahir pada tanggal 19 Agustus 1896 di sebuah kota yang bernama
Neuchatel, Swiss. Ayahnya seorang guru besar dalam bidang sejarah, dengan keahlian
khusus dalam bidang sastra Abad Pertengahan. Sementara itu, ibu Piaget adalah

1
Sarwono, Sarlito W. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi (Jakarta: PT
Bulan Bintang, 2008), 65.
seorang yang memiliki emosi dinamis (terkadang bahkan sangat emosional), cerdas,
dan religius, namun kesehatan dan jiwa ibunya sangatlah lemah, karena ibunya pernah
menderita penyakit Neurotis (gangguan kecemasan)
). Kemungkinan besar dalam perjalan Piaget, ibunya menjadi alasan utama yang
mendorong ia untuk memiliki minat dalam bidang ilmu psikologi khususnya
psikoanalisis. 2

Pada saat Piaget berumur 7 tahun ia menunjukkan minat yang besar pada
geologi dan alam. Ia senang mengamati ikan, burung, dan binatang-binatang lainnya
dalam lingkungan yang alamiah. Ketika ia berada di bangku Sekolah Dasar, Piaget
menunjukkan minatnya terhadap biologi yang bersifat ilmiah dan dengan pendekatan
sistematis serta saksama.3 Kala itu, kehidupan keluarga Piaget tidaklah selalu baik-baik
saja. Ibu Piaget yang sangat emosional terkadang sering menciptakan ketegangan atau
konflik di tengah keluarga mereka. Dalam konflik yang kerap terjadi, Piaget melarikan
diri ke dalam penelitiannya sendiri.4

Pada umur 10 tahun Piaget telah menerbitkan artikel tentang burung albino
yang ia lihat di taman. Saat Piaget masih bersekolah di SMTU ia melakukan penelitian
tentang kerang. Penelitian yang ia lakukan tersebut membawanya berkenalan dengan
para kolega dari luar negeri dan sebuah tawaran kerja sebagai kurator museum yang
kemudian dibatalkan karena usianya belum cukup.5

Pada usia 15 tahun Piaget mengalami krisis intelektual hingga membuatnya


sadar bahwa keyakinan agama dan filosofisnya kekurangan fondasi ilmiah. Hal ini
kemudian membuat Piaget mencari cara untuk mengelaborasikan filsafat dengan sains.
Ia membaca banyak buku dan mengerjakan berbagai macam ide baru dalam tulisannya.
Tulisan ilmiahnya pada saat itu bukan dimaksudkan bagi siapa pun, karena tujuannya
menulis ialah untuk dirinya sendiri yang merasa kekurangan fondasi ilmiah.
Pencariannya tentang fondasi ilmiah dalam keyakinan agama dan filosofisnya tidak

2
Cremers, Agus., peny. Antara Tindakan dan Pikiran (Jakarta: PT Gramedia, 1988), 12-13.
3
Cremers, Agus., peny. Antara Tindakan dan Pikiran (Jakarta: PT Gramedia, 1988), 13.
4
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
167.
5
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
167.
dilakukan secara maksimal, karena ia masih berusaha memperoleh gelar doktor nya
dalam ilmu-ilmu alam.6

Pada usia 23 tahun ia menetapkan sebuah rencana untuk melakukan riset ilmiah
dalam psikologi anak, secara khusus untuk mempelajari tentang perkembangan pikiran.
Piaget akan menggunakan semua penelitian atau penemuannya untuk menjawab
pertanyaan yang lebih luas di dalam epistemologi, yakni tentang persoalan-persoalan
filosofis berkenaan dengan asal-usul pengetahuan. Piaget menyebut proyek ini sebagai
Epistemologi Genetik.7

Awal Mula Karier

Pada tahun 1920 Piaget bekerja di Laboratorium Binet di Paris dengan fokus
mempelajari anak. Dalam Laboratorium Binet, Piaget bertugas mengkonstruksi tes
kepandaian bagi anak-anak. Awalnya, Piaget merasa pekerjaan ini membosankan dan ia
tidak berminat memberi skor jawaban benar atau salah kepada anak-anak, seperti yang
dituntut dalam tes tersebut. Respons dari anak-anak yang menjawab dengan keliru juga
turut membuat rasa bosan Piaget lambat laun menghilang, dan ia justru menjadi
tertarik dengan pekerjaannya tersebut. Kesalahan mereka memiliki pola yang
konsisten, yang juga menunjukkan bahwa pikiran anak-anak tersebut memiliki sifat
yang unik. Menurut spekulasi Piaget, anak kecil mungkin tidak lebih bodoh ketimbang
anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa., hanya saja cara berpikir orang dewasa
berbeda dari anak-anak.8

Piaget meninggalkan tes-tes kepandaian yang menurutnya telah memaksa


respons anak menjadi saluran-saluran artifisial bagi seperangkat pertanyaan dan
jawaban guna mempelajari ide-ide unik anak-anak yang potensial. Piaget juga
menggunakan wawancara klinis yang terbuka bagi anak-anak untuk menguatkan aliran
kecenderungan-kecenderungan spontan mereka. Aktivitas spontan anak-anak
nampaknya membawa ketertarikan tersendiri bagi Piaget, ia bahkan rela menghabiskan
waktu berjam-jam untuk mengamati aktivitas spontan mereka. Tujuan dalam

6
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
168.
7
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
168.
8
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
168.
pengamatannya tersebut ialah untuk menunda pra-konsepsinya sendiri sebagai orang
dewasa tentang pikiran anak-anak. Bukan hanya itu, ia juga memiliki tujuan untuk
mempelajari secara langsung tingkah laku anak-anak tersebut. 9

Pada saat Piaget tinggal di Paris, ia menerbitkan dua studi yang ia dasarkan pada
pendekatan barunya itu, sebagian besar riset-riset dilanjutkannya di Insitut Rousseau di
Jenewa, tahun 1921 saat ia dipindahkan di sana. Piaget secara khusus mewawancarai
anak-anak yang berusia 4-12 tahun dan menemukan bahwa anak-anak yang berusia
dibawah 7 tahun secara kualitatif memiliki pola pikir yang berbeda mengenai mimpi,
moral, dan topik-topik yang lain.10

Pada tahun 1925, Piaget dan istrinya, Valentine Chatenay dikaruniakan seorang
putri kecil bernama Jacqueline. Dengan kelahiran putrinya tersebut, Piaget mengawali
studi penting mengenai tingkah laku kognitif seorang bayi. Piaget dan istrinya membuat
pengamatan yang cermat terhadap tingkah laku Jacqueline, seperti yang dilakukan
terhadap dua bayi mereka selanjutnya, Lucienne dan Laurent.11

Sejak tahun 1940-an, Piaget kembali fokus pada studinya tentang anak dan
remaja, namun mengubah fokus riset yang semula adalah topik seperti mimpi,
moralitas, dan masalah sehari-hari yang menarik perhatian anak menjadi pemahaman
anak tentang konsep-konsep matematis, ilmiah, dan fokus yang mendominasi seluruh
karyanya hingga akhir hidupnya.

Teori perkembangan Piaget

Piaget menciptakan sebuah teori mengenai perkembangan kognitif anak dengan


membaginya ke dalam empat tahap periode, yaitu:

1. Periode I Kepandaian Sensori-Motorik (lahir-2 tahun)


Dalam periode ini, bayi mulai mengorganisasikan skema tindakan fisik
seperti menghisap, memukul, atau menggenggam sesuatu yang ada
dihadapannya.
2. Pikiran Pra-Operasional (2-7 tahun)
9
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
168-169.
10
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
169.
11
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
169.
Dalam periode ini, anak-anak dapat berpikir dengan menggunakan simbol
dan pencitraan batiniah meskipun tidak sistematis dan logis.
3. Operasi-operasi Berpikir Konkret (7-11 tahun)
Dalam periode ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan
berpikir sistematisnya khususnya ketika mengacu pada aktivitas dan
objek-objek konkret.
4. Operasi-operasi Berpikir Formal (11tahun-dewasa).
Dalam periode ini, orang muda mulai mengembangkan kemampuan
untuk berpikir secara sistematis, dengan didasarkan pada rancangan
yang murni abstrak dan hipotesis mereka.12

Akhir hidup dan rekan kerja Piaget

Hingga saat Piaget akan meninggal, ia tetap terus berupaya dan bekerja untuk
mencari fakta-fakta, dan berdasarkan fakta tersebut ia terus menerus memperdalam
pemahamannya. Piaget sebagai seorang ilmuwan setiap hari menulis kira-kira sebanyak
5 halaman. Bahkan orang-orang mengatakan ia menulis lebih cepat dari kebanyakan
orang awam. Mahakarya terbesarnya yang disertai dengan 50 buku, monografi, dan
tulisan artikel yang dihasilkannya selama berkecimpung dalam kegiatan ilmiah kira-
kira selama 70 tahun, diperkirakan sudah mencapai sebanyak 24000 halaman. 13

Tanggal 16 September 1980 Piaget dalam umurnya yang ke 84 tahun meninggal


dunia. Ia meninggal di kota Genewa. Selama masa hidupnya, Piaget memiliki rekan kerja
yang cukup terkenal, salah seorang di antaranya ialah Barbel Inhelder. Inhelder
menganggap Piaget sebagai rekan kerjanya yang paling baik. Piaget dan Ilheder adalah
sahabat dekat yang sangat akrab sebagai sesama ilmuwan. Inhelder pun mewakilkan
banyak rekan kerja ilmuwan yang lain. Pokok pengantar tentang pikiran Piaget yang
berjudul “Beberapa Aspek Genetis Piaget Terhadap Pengertian” bahkan ditulis oleh
Inhelder sendiri. Dari semua koautor, Inhelder selama 40 tahun mengambil bagian
paling sering dan aktif di dalam karya-karya eksperimental dan teoretis Piaget. Bukan
hanya itu, bahkan sering sekali nama Inhelder muncul sebagai pengarang pertama dari
karya penting.14

12
Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
171
13
Cremers, Agus., peny. Antara Tindakan dan Pikiran (Jakarta: PT Gramedia, 1988), 37-38.
14
Cremers, Agus., peny. Antara Tindakan dan Pikiran (Jakarta: PT Gramedia, 1988), 38.
Piaget dalam salah satu buku B. Inhelder (H. Chipman, Von der Kinderwelt zur
Erkenntnis der Welt, halaman 1) mengatakan bahwa “Khususnya orang sekarang ini
tahu bahwa rekan kerjaku yang setia ialah Barbel Inhelder bukan saja seorang rekan
kerja biasa, tetapi dalam banyak hal berperan sebagai pemberi inspirasi kepada saya”,
dan (Autobiografi, halaman 198) “semua orang tahu betapa saya berhutang budi pada
Barbel Inhelder”. Melalui perkataan Piaget ini, kita dapat mengetahui bahwa mereka
berdua merupakan rekan kerja yang sangat dekat, dan mereka berdua juga telah
bekerja membantu satu sama lain sebagai seorang ilmuwan. 15

Daftar Pustaka

Crain, William. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2014.
15
Cremers, Agus., peny. Antara Tindakan dan Pikiran (Jakarta: PT Gramedia, 1988), 39.
Cremers, Agus., peny. Antara Tindakan dan Pikiran. Jakarta: PT Gramedia, 1988.

Sarwono, Sarlito W. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta:


PT Bulan Bintang, 2008.

Anda mungkin juga menyukai