Nama : Isna Dela Aprilidia

NIM : 215040200111210
Kelas : C

Ringkasan materi 9
 Jika jarak gen atau alel saling berdekatan maka jarang terjadi crossing
over, sedangkan jika jarak gen atau alel jauh maka sangat mudah
terjadi crossing over
 jumlah recombinan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah parental
 pada single crossover total = 2/4 recombinants
 double crossovers total = 0/4 recombinants
 three-strand double crossovers (2 ways) total = 2/4 recombinants
 four strand double crossovers total 4/4 recombinants
 faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang ada 6 :

1. Temperatur, temperatur kurang atau melebihi temperatur biasa

dapat memperbesar kemungkinan pindah silang
2. Umur, makin tua suatu individu makin kurang mengalami pindah
silang karena makin tua produk dari proteinnya sudah berkurang
maka gennya akan banyak yang berkurang.
3. Zat kimia, tertentu dapat memperbesar kemungkinan terjadinya
pindah silang
4. Penyinaran sinar x, dapat memperbesar kemungkinan pindah
silang
5. Jarak antar gen yang terangkai, makin jauh letak satu gen
dengan gen lainnya, makin besar kemungkinan pindah silang
6. Jenis kelamin, umumnya jantan atau betina dapat mengalami
pindah silang. Namun pada ulat sutera betina dan Drosophila jantan
tidak pernah terjadi pindah silang
 1 mu = 1% = 1 cM
 1 unit peta (mu) sama dengan 1% gamet atau fenotipe rekombinan
 Untuk menentukan jarak antara dua gen, bagi jumlah gamet
rekombinan dengan jumlah total gamet dikali dengan 100%
 Genotipe parental adalah genotipe yang paling banyak (ABC dan abc)
 Dalam menentukan susunan gen kita perlu memperhatikan Tipe
parental dan Tipe DCO
 Tipe parental di DCOkan dan dibandingkan dengan hasil DCO
pengamatan
 Persilangan ganda memindahkan alel non-parental dari gen pusat
diantara dua alel parental
 Gen C berada diantara gen A dan B (ACB), karena antara a dan b ada
cross over
 Jarak tautan (linkage distances) sama dengan jumlah persilangan
tunggal yang sesuai ditambah semua persaingan ganda dibagi dengan
jumlah total gmeet